Sebutkan musim yang terjadi di negara-negara

Ilustrasi bumi memiliki enam musim yang siklus pergantiannya terjadi setiap beberapa bulan sekali. Foto: Shutterstock

Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis. Namun, ada berapa musim di Indonesia? Sebelumnya, ketahui dahulu penjelasan soal berbagai macam musim di bumi.

Bumi memiliki enam musim yang siklus pergantiannya terjadi setiap beberapa bulan sekali. Berdasarkan iklimnya, enam musim tersebut dibagi menjadi dua musim di daerah iklim tropis dan empat musim di daerah iklim subtropis.

Musim yang ada di bumi juga memiliki pengaruh yang sangat besar bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Pembagian waktu musim yang stabil akan membuat siklus kehidupan berjalan dengan baik.

Merangkum dalam buku IPS Terpadu Jilid 2A tulisan Y. Sri Pujiastuti (2014: 10), musim adalah suatu peristiwa di bumi yang berkaitan dengan keadaan iklim serta bisa berubah dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dalam satu tahun.

Bagaimana dengan musim yang terjadi di Indonesia? Langsung saja, simak pembagiannya di bawah ini.

Ilustrasi musim hujan yang dimiliki negara beriklim tropis seperti Indonesia. Foto: Shutterstock

Pembagian Musim di Indonesia

Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Lantas, mengapa Indonesia hanya memilki dua musim? Endang Sriningsih, S.Pd, M.Pd menjelaskan alasannya dalam buku Mari Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII (2020: 27), sebagai berikut.

Indonesia merupakan negara yang berada di garis khatulistiwa, yakni garis yang membagi dua bagian bumi secara vertikal. Jika suatu wilayah mendekati garis khatulistiwa, secara otomatis akan memiliki iklim tropis. Dengan kata lain, negara tersebut hanya memiliki dua musim yaitu, kemarau dan penghujan.

Berbeda dengan bagian negara lain yang terletak jauh dari garis khatulistiwa. Negara tersebut cenderung dekat dengan kutub utara atau selatan, sehingga memiliki empat musim dalam satu tahun. Adapun empat musim yang dimaksud, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi.

Ilustrasi musim kemarau yang terjadi di Indonesia pada bulan Mei hingga September. Foto: Antara/Aditya Pradana Putra

Siklus Perubahan Musim di Indonesia

Pada bulan Mei hingga September, matahari berada di bagian bumi utara, yang mengakibatkan tekanan udara di wilayah utara khatulistiwa menjadi rendah. Oleh sebab itu, udara bergerak dari daerah selatan khatulistiwa (Australia) menuju utara khatulistiwa (Asia).

Angin yang terjadi saat itu adalah Monsun Australia, yang bergerak dari Australia menuju Asia dan melewati wilayah Indonesia. Angin ini membawa udara yang bersifat kering dan dingin, dari sinilah Indonesia mengalami musim kemarau.

Pada bulan April dan Oktober, Indonesia mengalami musim pancaroba (peralihan). Bulan April merupakan peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Sebaliknya, pada bulan Oktober merupakan peralihan antara musim kemarau ke musim hujan.

Perbedaan musim terjadi karena poros rotasi bumi mengalami kemiringan, dalam perjalanannya ketika mendekati dan menjauhi matahari selama sepanjang tahun.

Pada bulan Desember, saat poros di belahan bumi bagian utara mengalami kemiringan terjauh dari matahari, maka pada saat yang sama belahan bumi paling sedikit mendapatkan sinar matahari. Akibatnya, terjadilah musim dingin dan salju turun menyelimuti bumi.

Di sisi belahan bumi bagian selatan, pada waktu yang bersamaan terjadi hal sebaliknya, yaitu musim panas berlangsung. Ini terjadi karena kemiringan poros bumi berada pada posisi terdekat dengan matahari.

Pada saat musim panas terjadi, jangka waktu siang hari berlangsung sangat lama dan malam hari berlangsung hanya selama 4-5 jam dalam sehari.

Selain itu, terdapat pula musim semi yang terjadi ketika bunga-bunga mulai muncul bermekaran. Sementara itu, musim gugur terjadi pada saat daun-daun mengering berwarna coklat keemasan dan berguguran meninggalkan tangkainya.

Tiap-tiap belahan Bumi memiliki iklim dan musim yang berbeda-beda. Hal ini yang menyebabkan negara subtropis dengan negara tropis memiliki musim yang berbeda.

Untuk beberapa negara dengan iklim subtropis memiliki empat musim yaitu musim dingin, musim semi, musim gugur, dan musim panas. Sedangkan negara dengan iklim tropis hanya memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Jadi, musim yang terjadi di negara tropis adalah musim hujan dan musim kemarau. 

Lihat Foto

freepik.com/brgfx

Ilustrasi penyebab terjadinya perbedaan musim di Bumi

KOMPAS.com - Tiap-tiap belahan Bumi memiliki iklim dan musim yang berbeda-beda. Hal ini yang menyebabkannegara subtropis dengan negara tropis memiliki musim yang berbeda.

Untuk beberapa negara dengan iklim subtropis memiliki empat musim, yaotu musim dingin, semi, gugur, dan panas. Sedangkan negara dengan iklim tropis, seperti Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Lalu, apa penyebab terjadinya perbedaan musim di Bumi?

Gerak semu matahari mengakibatkan perbedaan intensitas penyinaran matahari di berbagai wilayah Bumi. Perbedaan intensitas ini menjadi penyebab terjadinya perbedaan musim di Bumi.

Baca juga: Rotasi dan Revolusi Bulan Terhadap Bumi

Dalam buku Bumi yang Dinamis [2019], gerak semu tahunan matahari adalah berubahnya posisi matahari selama setahun.

Gerak semu matahari merupakan salah satu dampak dari revolusi Bumi bagi kehidupan.

Bumi mengelilingi Matahari dengan posisi miring sebesar 23,5 derajat ke arah timur laut dari sumbu Bumi. Posisi ini menyebabkan pergantian musim.

Ketika kutub selatan Bumi condong [kemiringan terjauh] dari Matahari, maka hal ini menyebabkan kutub utara Bumi semakin dekat matahari.

Sehingga kutub selatan mengalami musim dingin karena tidak mendapatkan sinar matahari yang banyak, sedangkan kutub utara mengalami musim panas.

Baca juga: Kemungkinan yang Terjadi di Bumi Jika Panas Matahari Bertambah

Berdasarkan buku Ilmu Kebumian dan Entariksa [2006] oleh Tjasyono, di Bumi terdapat empat jenis musim, yaitu:

  • Musim dingin, di belahan bumi utara terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari. Sedangkan di belahan bumi selatan pada Juni, Juli, dan Agustus.
  • Musim semi, di belahan bumi utara terjadi pada Maret, April, dan Mei. Sedangkan di belahan bumi selatan pada September, oktober, dan November.
  • Musim panas, di belahan bumi utara terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus. Sedangkan di belahan bumi selatar terjadi pada Desember, Januari, dan Februari.
  • Musim gugur, di belahan bumi uatara terjadi pada September, Oktober, dan November. Sedangkan di belahan bumi selatan terjadi pada Maret, April, dan Mei.
  • Empat musim tersebut tidak terjadi di Indonesia, karena terletak di garis khatulistiwa. Di mana belahan bumi bagian tengah tidak terlalu mengalami kemiringan.

Sehingga sinar Matahari cenderung stabil sepanjang tahun. Hal ini menyebabkan di Indonesia mengalami musim kemarau dan musim hujan karena variasi musiman curah hujan cukup besar.

Musim yang terjadi di Indonesia adalah:

  • Musim hujan, terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari.
  • Musim pancaroba, terjadi pada Maret, April, dan Mei
  • Musim kemarai, terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus
  • Musim pancaroba ke dua, terjadi pada September, Oktober, dan November

Baca juga: Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Permukaan Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.
Cari sumber: "Subtropis" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR

Subtropis adalah wilayah Bumi yang secara astronomis berada di bagian utara dan selatan setelah wilayah tropis yang dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatan pada lintang 23,5° utara dan selatan dari garis ekuator.[1] Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dan rintangan dari alam seperti badai, hujan salju, atau tornado. Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Keempat musim di atas memiliki karakteristik tersendiri, dengan suhu maksimal, suhu minimal, kelembapan, maupun kondisi mahluk hidup yang berbeda.

Iklim subtropis menurut Köppen

Menurut karakteristiknya, iklim subtropis memiliki perbedaan cuaca yang ekstrem ketika pada musim panas dan musim hujan. Pada saat musim panas terjadi kekeringan dan kemarau sedangkan pada musim dingin, terjadi intensitas curah hujan yang cukup tinggi sehingga menyebabkan udara menjadi dingin dan lembap. Bahkan suhu ketika musim dingin dapat mencapai lebih dari -3 derajat Celcius.[1]

Daerah subtropis di belahan bumi utara meliputi:

  • Sebagian besar Eropa, kecuali Skandinavia.
  • Kawasan Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Barat sebelah utara.
  • Amerika Serikat dan sekelilingnya.
  • Afrika Utara.

Sedangkan daerah di bagian selatan meliputi:

  • Australia
  • Bagian selatan Amerika Selatan
  • Bagian selatan Afrika Selatan
Los Angeles Tabel iklim [penjelasan]
JFMAMJJASOND

85

20

9

94

21

10

80

21

11

21

23

12

7.9

24

14

1.5

26

16

0.3

29

18

3.3

29

19

8.1

29

18

9.4

26

16

27

23

11

49

20

9

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: NOAA
Konversi imperial
JFMAMJJASOND

3.3

68

49

3.7

70

50

3.1

70

52

0.8

73

54

0.3

74

58

0.1

80

61

0

84

65

0.1

85

66

0.3

83

65

0.4

79

60

1.1

73

53

1.9

69

48

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °F
Total presipitasi dalam inci
Hong Kong Tabel iklim [penjelasan]
JFMAMJJASOND

25

19

14

52

19

14

71

22

17

189

25

21

330

28

24

388

30

26

374

31

27

445

31

26

288

30

26

152

28

23

35

24

19

35

20

16

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: HKO
Konversi imperial
JFMAMJJASOND

1

65

57

2

65

58

2.8

71

62

7.4

77

69

13

83

75

15

87

79

15

88

80

18

88

80

11

86

78

6

82

74

1.4

75

67

1.4

69

60

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °F
Total presipitasi dalam inci
Santiago de Chile Tabel iklim [penjelasan]
JFMAMJJASOND

0.4

30

13

0.8

29

12

3.2

27

11

10

23

8

42

19

6

70

15

4

87

14

2

52

16

4

22

19

6

13

22

8

9.2

25

10

2.1

28

12

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: WMO
Konversi imperial
JFMAMJJASOND

0

85

55

0

84

54

0.1

80

51

0.4

74

46

1.7

66

43

2.8

59

39

3.4

56

35

2

61

38

0.9

66

43

0.5

72

47

0.4

78

50

0.1

83

54

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °F
Total presipitasi dalam inci
São Paulo Tabel iklim [penjelasan]
JFMAMJJASOND

239

27

19

217

28

19

160

27

18

76

25

16

74

23

14

56

22

12

44

22

12

39

23

13

81

24

14

124

25

15

146

26

17

201

26

18

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: HKO
Konversi imperial
JFMAMJJASOND

9.4

81

66

8.5

82

66

6.3

81

65

3

77

61

2.9

73

57

2.2

71

54

1.7

71

53

1.5

74

55

3.2

75

57

4.9

77

60

5.7

79

62

7.9

79

64

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °F
Total presipitasi dalam inci
Rome Tabel iklim [penjelasan]
JFMAMJJASOND

103

12

3

99

13

4

68

15

5

65

18

8

48

23

11

34

27

15

23

30

17

33

30

18

68

27

15

94

22

11

130

16

7

111

13

4

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: [1]
Konversi imperial
JFMAMJJASOND

4.1

53

37

3.9

55

38

2.7

59

41

2.6

65

46

1.9

73

52

1.3

81

58

0.9

87

63

1.3

87

64

2.7

80

59

3.7

71

51

5.1

61

44

4.4

55

39

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °F
Total presipitasi dalam inci
Cairo Tabel iklim [penjelasan]
JFMAMJJASOND

5

19

9

3.8

20

10

3.8

24

12

1.1

28

15

0.5

32

18

0.1

34

20

0

35

22

0

34

22

0

33

21

0.7

29

17

3.8

25

14

5.9

20

10

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: WMO
Konversi imperial
JFMAMJJASOND

0.2

66

48

0.1

69

49

0.1

74

53

0

83

58

0

90

64

0

93

68

0

94

72

0

94

72

0

91

69

0

85

63

0.1

77

57

0.2

69

51

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °F
Total presipitasi dalam inci
Cape Town Tabel iklim [penjelasan]
JFMAMJJASOND

15

26

16

17

27

16

20

25

14

41

23

12

69

20

9

93

18

8

82

18

7

77

18

8

40

19

9

30

21

11

14

24

13

17

25

15

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: HKO
Konversi imperial
JFMAMJJASOND

0.6

79

60

0.7

80

60

0.8

78

58

1.6

73

53

2.7

69

49

3.7

65

46

3.2

64

45

3

64

46

1.6

67

48

1.2

70

51

0.6

74

56

0.7

77

59

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °F
Total presipitasi dalam inci
Sydney Tabel iklim [penjelasan]
JFMAMJJASOND

102

26

19

118

26

19

129

25

18

126

22

15

121

20

12

131

17

9

98

16

8

82

18

9

69

20

11

77

22

14

84

24

16

78

25

18

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: BOM
Konversi imperial
JFMAMJJASOND

4

79

66

4.6

79

66

5.1

77

64

5

72

59

4.8

68

54

5.2

63

48

3.9

61

46

3.2

64

48

2.7

68

52

3

72

57

3.3

75

61

3.1

77

64

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °F
Total presipitasi dalam inci
New Delhi Tabel iklim [penjelasan]
JFMAMJJASOND

15

21

6

14

24

8

9.3

30

14

6.1

37

20

19

41

24

54

40

28

241

35

26

284

33

25

119

34

23

17

33

18

6.4

28

12

8.6

23

7

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: IMD
Konversi imperial
JFMAMJJASOND

0.6

70

43

0.6

75

47

0.4

86

56

0.2

99

68

0.7

105

76

2.1

104

82

9.5

95

79

11

92

78

4.7

93

74

0.7

92

65

0.3

83

53

0.3

73

45

Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °F
Total presipitasi dalam inci
  1. ^ a b "Iklim Subtropis: Pengertian - Ciri dan Wilayah Penyebarannya". HaloEdukasi.com. 2020-03-19. Diakses tanggal 2021-01-19. 

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Subtropis&oldid=20685544"

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA