Adab anak terhadap orang tua yang benar adalah

Tidak ada orang yang lebih penting untuk dihormati selain Rasulullah dan orang tua kita. Rasulullah sendiri telah memperingatkan kita untuk sellau berbakti kepada orang tua, baik itu orang tua sendiri maupun orang tua lainnya. Maka dari itu, terdapat beberapa adab terhadap orang tua yang telah dicontohkan oleh Rasulullah sebagai berikut:

1. Tidak memandang dengan tatapan tajam

Sebagai seorang yang jauh lebih muda, kita dianjurkan untuk tidak memandang orang yang lebih tua dengan tatapan yang tajam dan tidak menyenangkan. Berikan tatapan yang lembut dan hangat ketika berhadapan dengan orang tua.

Sebagaimana yang terdapat pada Shohih Bukhari no. 2731, 2732, yang mana para sahabat kala itu selalu memandang dengan penuh hormat kepada Rasul dimana mereka menjalani Rasulullah Saw.

2. Tidak mendahulukan bicara

Adab selanjutnya adalah berbicara dengan mendahulukan yang lebih tua. Biarkan mereka yang lebih tua untuk berbicara terlebih dahulu untuk menyenangkan hati mereka.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

كُنَّا عِنْدَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَأُتِىَ بِجُمَّارٍ فَقَالَ « إِنَّ مِنَ الشَّجَرِ شَجَرَةً مَثَلُهَا كَمَثَلِ الْمُسْلِمِ » . فَأَرَدْتُ أَنْ أَقُولَ هِىَ النَّخْلَةُ ، فَإِذَا أَنَا أَصْغَرُ الْقَوْمِ فَسَكَتُّ ، قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « هِىَ النَّخْلَةُ »

“Dulu kami berada di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian didatangkanlah bagian dalam pohon kurma.  Lalu beliau mengatakan, “Sesungguhnya di antara pohon adalah pohon yang menjadi permisalan bagi seorang muslim.” Aku (Ibnu ‘Umar) sebenarnya ingin mengatakan bahwa itu adalah pohon kurma. Namun, karena masih  kecil, aku lantas diam. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Itu adalah pohon kurma.” (HR. Bukhari no. 72 dan Muslim no. 2811)

3. Berbicara dengan nada yang lembut

Sebagai orang yang lebih muda, hendaknya kita berbicara dengan nada yang lembut dan penuh sopan santun. Jangan pernah berbicaralah dengan nada yang tinggi apalagi membentak pada orang tua.

Dari Al Musawwir bin Makhramah radhiallahu’anhu tentang sahabat Rasulullah terhadap Rasul ketika berbicara,

وإذا تكَلَّمَ خَفَضُوا أصواتَهم عندَه ، وما يُحِدُّون إليه النظرَ؛ تعظيمًا له

“jika para sahabat berbicara dengan Rasulullah, mereka merendahkan suara mereka dan mereka tidak memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhadap Rasulullah” (HR. Al Bukhari 2731).

4. Tidak duduk di depan orang tua saat mereka berdiri

Jika orang tua sedang berdiri, maka hendaknya kita ikut berdiri dan tidak duduk di hadapannya. Hal ini dimaksudkan untuk menyelisihi kebiasaan orang kafir yang justru duduk saat orang tua berdiri sehingga dianggap tidak sopan dalam Islam.

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu:

اشتكى رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم فصلينا وراءَه وهو قاعدٌ, وأبو بكرٍ يُسْمِعُ الناسَ تكبيرَه, فالتفتَ إلينا فرآنا قيامًا فأشار إلينا فقعدنا, فصلينا بصلاتِه قعودًا. فلما سلَّمَ قال: إن كدتُم آنفًا لتفعلون فعلَ فارسَ والرومِ, يقومون على ملوكِهم وهم قعودٌ. فلا تفعلوا. ائتموا بأئمَّتِكم. إن صلى قائمًا فصلوا قيامًا وإن صلى قاعدًا فصلوا قعودًا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengaduh (karena sakit), ketika itu kami shalat bermakmum di belakang beliau, sedangkan beliau dalam keadaan duduk, dan Abu Bakar memperdengarkan takbirnya kepada orang-orang. Lalu beliau menoleh kepada kami, maka beliau melihat kami shalat dalam keadaan berdiri. Lalu beliau memberi isyarat kepada kami untuk duduk, lalu kami shalat dengan mengikuti shalatnya dalam keadaan duduk. Ketika beliau mengucapkan salam, maka beliau bersabda, ‘kalian baru saja hampir melakukan perbuatan kaum Persia dan Romawi, mereka berdiri di hadapan raja mereka, sedangkan mereka dalam keadaan duduk, maka janganlah kalian melakukannya. Berimamlah dengan imam kalian. Jika dia shalat dalam keadaan berdiri, maka shalatlah kalian dalam keadaan berdiri, dan jika dia shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam keadaan duduk” (HR. Muslim, no. 413).

5. Selalu mendahulukan orang tua

Sebagaimana yang pernah diceritakan oleh Rasulullah Saw mengenai tiga orang pemuda yang terjebak di dalam gua. Salah satunya pun berdoa kepada Allah dimana dalam doa tersebut menunjukkan bahwa ia selalu mendahulukan untuk memberi susu kepada orang tuanya sebelum memberikannya pada anak-anaknya sendiri. (HR. Bukhari no. 5974 dan Muslim no. 2743)

6. Meminta maaf

Sebagai seorang anak, hendaknya kita selalu memintaaf kepada orang tua jika kita telah berbuat salah. Sebagaimana yang dicontohkan oleh saudara Yusuf as yang mana mereka meminta maaf kepada orang tua mereka ketika berbuat salah,

يَا أَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا إِنَّا كُنَّا خَاطِئِينَ

“Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)“. (QS. Yusuf [12] : 97)

7. Selalu berkata baik

Meskipun orang tua mencela atau berkata buruk pada kita, hendaknya kita selalu membalas dengan perkataan yang baik. Sebagaimana telah diperintahkan oleh Allah SWT,

فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ

“Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”.” (QS. Al Isro’ [17] : 23)

Ibnu Katsir mengatakan, “Janganlah engkau memperdengarkan pada keduanya kata-kata yang buruk. Bahkan jangan pula mendengarkan kepada mereka kata ‘uf’ (menggerutu) padahal kata tersebut adalah sepaling rendah dari kata-kata yang jelek.”

8. Menafkahi orang tua

Jika orang tua meminta sesuatu kepada kita dan tidak bertentangan dengan Islam, maka berikanlah. Jangan pernah takut untuk kehabisan harta karena itu merupakan salah satu adab dan jalan berbakti kepada orang tua.

Dari Jabir bin Abdillah, bahwa seorang berkata,

“Wahai Rasulullah sesungguhnya aku mempunyai harta dan anak, sedangkan bapakku ingin menghabiskan hartaku.” Maka beliau bersabda, “Engkau dan hartamu adalah milik bapakmu. (H.R.Ibnu Majah)

9. Selalu mendoakan

Sebagai seorang anak hendaknya kita selalu mendoakan orang tua sebagaimana yang telah diajarkan Allah melalui Al Qur’an,

وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ

“Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.” (QS. At Taubah [9] : 114)

10. Menjaga silaturahmi

Meskipun kita telah dewasa dan memiliki keluarga, namun sebagai seorang anak, kita wajib untuk menyambung silaturahmi dengan orang tua. Dari Asma’ binti Abu Bakar berkata,

“Ibuku pernah datang kepadaku dalam keadaan musyrik di masa Quraisy ketika Beliau mengadakan perjanjian (damai) dengan mereka, lalu aku meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku berkata, “Wahai Rasulullah, ibuku datang kepadaku karena berharap (bertemu) denganku. Bolehkah aku sambung (hubungan) dengan ibuku?” Beliau menjawab, “Ya. Sambunglah (hubungan) dengan ibumu.” (HR. Muslim)

Itulah 10 adab terhadap orang tua yang wajib kita amalkan. Semoga kita semua menjadi anak yang selalu berbakti kepada kedua orang tua kita selama di dunia. Aamiin ya rabbal alamin.

Ajari sejak kecil agar terbiasa hingga dewasa

Adab anak terhadap orang tua perlu diajarkan sejak dini, agar ia terbiasa melakukannya hingga dewasa.

Dilansir dari Kars4Kids Parenting adab atau yang lebih dikenal dengan istilah tata krama adalah aturan emas.

Intinya, perlakukan orang lain, sebagaimana Moms ingin diperlakukan oleh orang lain.

Anak-anak cenderung berpikir bahwa mereka adalah dunia orang tua, sehingga dapat dengan mudah memberontak untuk mendapatkan kemauan.

Mengajarkan adab atau tata krama sejak dini, dapat membantu mereka membentuk rasa empati.

Rasa empati sendiri adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang orang lain alami.

Anak akan memahami dari sudut pandang semua orang yang ditemui, sehingga ia tidak melulu memikirkan diri sendiri.

Langkah pertama tentunya dilakukan dengan memberikan contoh langsung. Berikut ini beberapa langkah tersebut!

Baca juga: Ini Tips Saya Mengasuh Anak dengan Pola Asuh yang Membuat Si Kecil Bahagia

Tips Mengajarkan Adab Anak terhadap Orang Tua

Foto: Orami Photo Stock

Dilansir dari The Center for Parenting Education adab atau tata krama pada anak dilakukan dengan cara yang sopan dan penuh perhatian.

Hal tersebut memungkinkan anak membentuk tata krama yang baik dan menjadi pribadi yang perhatian secara sosial seiring dengan bertambahnya usia.

Mengajarkan adab atau tata krama pada anak perlu dilakukan secara konsisten, termasuk dalam situasi yang berbeda.

Orang tua dengan anak-anak yang beradab tidak akan merasa sedih dan khawatir saat ia bermain ke rumah teman.

Lantas, bagaimana mengajarinya? Moms perlu melakukan beberapa langkah berikut ini:

1. Ucapkan Tolong, Terimakasih, Permisi, dan Maaf

Meski terlihat mudah, keempat kata tersebut akan sulit diucapkan ketika anak tidak dibiasakan sejak kecil.

Ajarkan anak mengucapkan kata tolong ketika ingin menginginkan sesuatu.

Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, jangan lupa untuk ajarkan anak mengucapkan terimakasih.

Ajarkan juga terimakasih ketika ia diberikan bantuan atau benda dari orang lain.

Sementara ucapan permisi, diucapkan saat lewat di hadapan orang tua. Lakukan sembari menundukkan badan.

Dari semua kata, kata maaf lah yang paling sulit untuk dilontarkan. Apalagi, ketika anak melakukan kesalahan.

Nah, di sinilah tugas Moms sebagai orang tua untuk membesarkan hati anak, agar ia terbiasa mengucapkan maaf.

Caranya dapat dilakukan dengan menjelaskan jika berbuat salah adalah hal yang wajar, asal tidak mengulanginya kembali.

Cara mudah mengajarkannya yaitu dengan mencontohkannya, Moms. Ini karena anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang tuanya.

2. Ajarkan Anak untuk Mendengarkan Nasihat Orang Tua

Adab anak terhadap orang tua selanjutnya adalah mendengarkan nasihat orang tua tanpa membantah.

Setiap kali orang tua berbicara, anak harus mendengarkannya dengan penuh perhatian. Jangan memotong pembicaraan, apalagi dengan suara yang lantang.

Sebagai orang tua, Moms juga perlu tahu bagaimana adab menasihati anak.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan, agar anak mau mendengarkan nasihat orang tua:

  • Jangan membentak atau memarahi anak di depan umum.
  • Jangan mengeluarkan kata-kata kasar atau makian.
  • Berikan pengertian mengapa anak tidak boleh berbuat demikian.

3. Mematuhi Perintah Baik Orang Tua

Adab anak terhadap orang tua selanjutnya adalah, mematuhi perintah baik orang tua.

Apa pun perintah orang tua, anak harus patuh, kecuali perintah yang bertentangan dengan syariat agama atau melebihi batas kemampuan diri.

Jika orang tua memerintah di atas batas kemampuan anak, anak harus mencoba semampunya.

Saat terpaksa menolak, anak perlu memohon maaf dan memberikan pilihan lain yang sesuai dengan kemampuannya.

Baca juga: Mengenal Pola Asuh Permisif dan Dampaknya pada Anak

4. Ajarkan Anak untuk Selalu Mengangkat Telepon

Selalu mengangkat telepon orang tua menjadi adab anak terhadap orang tua selanjutnya.

Dalam Islam, jika orang tua menelepon saat melakukan shalat sunnah ia boleh membatalkan shalatnya.

Saat orang tua menelepon untuk menyuruh anak pulang ketika bermain, anak perlu mengusahakan secepatnya.

Jika memiliki kebutuhan mendesak, beri penjelasan pada orang tua, agar orang tua tidak merasa khawatir.

5. Menunjukkan Kasih Sayang pada Orang Tua

Anak harus selalu merendah dan menunjukkan kasih sayang pada orang tua.

Jangan menuntut hal-hal yang sekiranya tidak dapat dipenuhi oleh orang tua.

Semakin tua, orang tua tidak akan mampu untuk memenuhi seluruh hal yang diinginkan anak.

Di sinilah kewajiban anak untuk mengerti keadaan orang tua, yang menyangkut kekuatan fisik kesehatan, keuangan, dan sebagainya.

Intinya, seorang anak tidak boleh menuntut sesuatu di luar kadar kemampuan orang tua.

Langkah tersebut menjadi salah satu cara agar tidak menyusahkan orang tua.

6. Jangan Merasa Lelah Berbuat Baik pada Orang Tua

Selagi masih ada dan sehat, anak sebaiknya selalu berbuat baik pada orang tua.

Jangan merasa lelah untuk berbuat baik. Dengan tidak menyusahkan dan mandiri saja, orang tua mungkin sudah merasa senang.

Seorang anak harus paham betul jika dulu orang tualah yang berjuang agar ia bisa mendapatkan kehidupannya saat ini.

Orang tua mengasuh dan membesarkan tanpa kenal lelah. Saat tua, anak lah yang harus menyayangi dan menggantikan posisi untuk merawat orang tua.

7. Jangan Menatap dengan Tatapan Sinis

Jangan memandang orang tua dengan tatapan sinis menjadi adab anak terhadap orang tua yang terakhir.

Dari tatapan saja, orang tua sudah tau apa yang disarankan anak. Jadi, usahakan untuk menatap dengan tatapan yang teduh dan penuh kasih sayang.

Jika ada yang tidak disukai, sebaiknya tanyakan dengan kalimat yang sopan dan tidak menghakimi.

Baca juga: 4 Tipe Pola Asuh Anak, Mana yang Moms Pilih?

Itulah beberapa adab anak terhadap orang tua. Ingat, semakin besar seorang anak, semakin besar juga adab dan tanggung jawab terhadap orang tua.

Intinya, seorang anak tidak boleh bebas bersikap kepada orang tua. Ada beberapa aturan yang harus dipegang dan dilakukan sampai kapan pun.

Ingat, sejumlah cara tersebut harus Moms terapkan sejak anak kecil.

Jika terlambat, akan lebih sulit untuk memulai, karena anak sudah terbiasa dengan hal-hal tidak baik yang dilakukan.

  • //parenting.kars4kids.org/manners-comprehensive-guide-parents/
  • //www.verywellfamily.com/teaching-children-manners-620111
  • //centerforparentingeducation.org/library-of-articles/baby-through-preschool-articles/teaching-children-manners/

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA