Sebutkan 5 faktor penyebab penyakit akibat kerja beserta contohnya

Hebbie Ilma Adzim, S.ST Dasar-Dasar K3 | Juni 26, 2021

Pengertian (definisi) Penyakit Akibat Kerja (PAK) ialah gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah oleh aktivitas kerja ataupun kondisi lain yang berhubungan dengan pekerjaan. Beberapa contoh penyakit akibat kerja (PAK) antara lain : silicosis (karena paparan debu silica), asbestosis (karena paparan debu asbes), low back pain (karena pengangkutan manual), white finger syndrom (karena getaran mekanis pada alat kerja), dsb.

Beberapa faktor penyebab penyakit akibat kerja (PAK) antara lain : Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia (Bahan Beracun dan Berbahaya/Radioaktif), Fisik (Tekanan, Suhu, Kebisingan, Cahaya), Biomekanik (Postur, Gerakan Berulang, Pengangkutan Manual), Psikologi (Stress, dsb).

Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

  1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala.
  2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
  3. Pelayanan Kesehatan.
  4. Penyedian Sarana dan Prasarana serta perbaikan tempat kerja yang lebih aman, sehat dan ergonomis.

{{title.$t}}

{{summary.$t}}...

Memuat data...

Tidak ada data...

Ilustrasi bekerja. ©2018 Merdeka.com/Pixabay

JATENG | 30 Oktober 2020 14:30 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Penyakit akibat kerja merupakan salah satu kondisi di mana para pekerja mengalami gangguan kesehatan karena rutinitas atau terpapar zat-zat tertentu. Ketika melakukan sebuah pekerjaan, banyak orang tidak sadar bahwa keluhan yang sering mereka alami merupakan dampak dari aktivitas tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya seseorang mengetahui beberapa penyakit akibat kerja agar bisa melakukan upaya pencegahan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit akibat kerja diartikan sebagai gangguan kesehatan yang muncul akibat faktor risiko yang ada pada lingkungan pekerjaan. Sebagai contoh, konstruksi berisiko lebih tinggi mengalami gangguan pendengaran. Sedangkan, para pekerja kantoran berisiko mengalami gangguan otot dan saraf.

Ada beragam jenis penyakit akibat kerja yang bisa terjadi, seperti paparan bahan kimia yang bersifat karsinogenik atau pemicu kanker. Selain itu, masih banyak penyakit akibat kerja lainnya. Berikut penyakit akibat kerja yang merdeka.com lansir dari Healthline:

2 dari 3 halaman

©www.healthcare-online.org

Asma merupakan salah satu penyakit paru-paru yang ditandai dengan gejala sesak napas akibat adanya peradangan serta penyempitan saluran pernapasan. Seseorang yang mengalami penyakit asma umumnya memiliki saluran pernapasan yang sensitif. Sehingga hal ini dapat memicu terjadinya peradangan serta pembengkakan pada saluran pernapasan.

Asma bisa menjadi penyakit akibat kerja yang biasa diderita oleh para pekerja yang sering terpapar asap kimia, gas, dan debu. Beberapa profesi yang rentan terkena penyakit ini adalah tukang kayu, tukang las, dan penata rambut.

Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan peradangan paru kronis yang menimbulkan terjadinya gangguan aliran udara yang menuju paru-paru. Jenis penyakit paru ini disebabkan karena paparan polusi asap jalanan atau rokok dalam jangka panjang. Seseorang yang mengalami penyakit ini akan merasakan nyeri pada paru-paru akibat peradangan.

Biasanya penyakit paru kronis diderita oleh para pekerja dengan aktivitas di luar ruangan dan sering terpapar polusi udara. Selain itu, penyakit akibat kerja ini juga kerap dialami oleh seorang yang bekerja di tempat tambang batu bara, pabrik tanah liat, dan pabrik bahan bangunan.

3 dari 3 halaman

© scientopia.org

Sakit saraf merupakan salah satu jenis penyakit akibat kerja. Kondisi ini kerap menyebabkan penderita mengalami kesulitan bergerak, berpikir, hingga bernapas. Sakit saraf jika tidak segera diatasi dapat meningkatkan risiko kematian menjadi lebih besar.

Penyakit saraf adalah gangguan yang terjadi pada sistem saraf tubuh yang meliputi otak dan sistem saraf pusat. Jika sistem saraf terganggu, bisa menyebabkan terganggunya seluruh atau sebagian fungsi tubuh, seperti sulit bergerak, berbicara, dan mengalami gangguan ingatan.

Dalam beberapa kasus, gejala awal sakit saraf meliputi sakit kepala, nyeri punggung, hingga menurunnya daya ingat. Biasanya, penyakit ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah cedera otak atau tulang belakang. Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang perlu diwaspadai.

Dermatitis Kontak

Salah satu penyakit akibat kerja lainnya adalah dermatitis kontak. Biasanya, penyakit ini sering dialami oleh para pekerja yang sering bersentuhan dengan zat kimia, pestisida, nikel, parfum, dan pewarna rambut. Penyakit ini ditandai dengan ruam yang gatal, kering, dan bersisik.

Carpal Tunnel Syndrome

Carpal tunnel syndrom merupakan salah satu penyakit yang terjadi karena saraf median yang terletak di telapak tangan mengalami tekanan berlebih. Gangguan ini kerap menyebabkan tangan terasa lemah atau kesemutan. Biasanya, seseorang yang bekerja di dalam ruangan atau perkantoran rentan berisiko mengalami penyakit ini.

(mdk/jen)

13456877441846706927

[caption id="attachment_194552" align="aligncenter" width="448" caption="bahkan dari pekerjaan sederhana ini bisa dikelilingi oleh berbagai jenis hazard : kebisingan, getaran,ergonomi, debu, etc"][/caption]

Sudah disinggung dalam tulisan saya sebelumnya mengenai Penyakit Akibat Kerja (PAK), bahwa ada beberapa faktor penyebab PAK yang diakibatkan oleh berbagai macam potensi bahaya (hazard) yang ada di lingkungan kerja. Tentu saja hazard yang ada sangat banyak, tergantung pada pajanan bahan yang digunakan dalam proses kerja, lingkungan kerja ataupun cara kerja.

Pada umumnya hazard yang menjadi faktor penyebab dapat dikelompokkan dalam 5 golongan yaitu :

A.Golongan fisik

Di lihat dari golongan fisik penyakit akibat kerja dapat di sebabkan , antara lain :

1. Kebisingan : ini adalah contoh hazard fisik yang sering ditemui di lapangan kerja.  Kebisingan ini  dapat menyebabkan penurunan pendengaran dan gejala lain di luar sistem pendengaran seperti misalnya tekanan darah naik.

2.Getaran mekanik (vibration) : pajanan getaran yang berlebihan dan terus menerus akan menyebabkan kelainan pada otot,urat, tulang, atau syaraf tepi. Kebanyakan terjadi pada bagian tangan atau lengan.

3.Suhu : Temperatur yang sangat tinggi akan menyebabkan heat stoke/exhaust, sedangkan temperature yang sangat rendah akan menimbulkan frostbite(luka dan kulit melepuh) dan chilblain (rasa nyeri pada tangan dan kaki).

4.Penerangan (illumination) : Penerangan di tempat kerja yang tidak mencukupi standar akan membuat mata cepat lelah ketika membaca atau ketika berada di depan komputer sehingga akan menggangu penglihatan

5.Radiasi elektromagnetik : pajanan radiasi yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada jaringan kulit, syaraf, bahkan pembentukan sel darah.

6.Tekanan Udara: tekanan udara yang bertambah atau berkurang dari 1 atm akan menimbulkan penyakit dekompresi seperti yang dialami oleh para penyelam

B.Golongan Kimia

Semua bahan kimia yang digunakan dalam proses kerja, maupun yang terdapat dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk debu, uap, gas, larutan, awan atau kabut.Terdapat ribuan jenis bahan kimia yang digunakan dalam berbagai industri. Dari hazard kimia ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan ringan seperti gatal gatal di kulit karena alergi terhadap bahan kimia  yang digunakan sampai gangguan kesehatan yang serius, sebagai contoh  keganasan/kanker sel darah putih (leukemia) karena terpapar pelarut organik benzena.

C.Golongan biologis

Yang termasuk hazard biologis dalam hal ini adalah virus, bakteri, jamur, serangga, parasit, cacing dan binatang yang dapat ditemui selama bekerja. Para pekerja kesehatan (dokter, perawat atau tenaga laboratorium ) justru yang sering terancam dari hazard biologis ini, karena beresiko tertular bakteri/virus yang berasal dari darah atau cairan tubuh lain dari pasien ( misal Hepatitis B atau HIV/AIDS) .

D.Golongan fisiologis/ergonomi

Cara kerja,penataan tempat kerja,  desain tempat kerja, beban kerja dan posisi kerja yang tidak benar  pada saat bekerja merupakan hazard dari golongan ini. Kasus yang  sering ditemui adalah bila pada saat bekerja mengangkat beban berat dengan posisi salah dapat menyebabkan sakit pinggang (Low Back Pain),spasme ototatau bahkan cedera punggung.

E.Golongan psikososial

Besarnya tuntutan pekerjaan,kerja yang selalu monoton,  hubungan kerja yang kurang baik, upah tidak sesuai, tempat kerja yang terpencil dan jaminan masa depan yang meragukan dapat menyebabkan stress kerja yang sudah pernah  saya bahas dalam artikel saya sebelumnya.

Dengan banyaknya potensi bahaya yang bisa kita temui di lapangan kerja, maka  diperlukan berbagai usaha pengendalian pajanan agar para pekerja terlindung dari dampak buruk aneka hazard terhadapkesehatan pekerja sehingga produktivitas tetap terjaga.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA