Salah satu contoh fitoplankton yang sudah dibudidayakan adalah

JENIS-JENIS PAKAN ALAMI POTENSIAL Ir. Woro Hastuti S, M.Si Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga 2007

Coutteau (1996) :. Fitoplankton merupakan dasar dari suatu Coutteau (1996) : Fitoplankton merupakan dasar dari suatu mata rantai dalam ekosistem perairan laut, dapat dimanfaatkan langsung untuk pakan organisme budidaya non finfish dan sebagai pakan zooplankton Lebih dari 40 jenis fitoplankton yang telah berhasil dibudidayakan untuk : 1. Kegiatan budidaya ikan 2. Industri komestik 3. Industri kesehatan

Persyaratan Plankton sebagai pakan Alami Nutrisi tinggi Ukuran sesuai bukaan mulut ikan Bentuk tidak membahayakan ikan Mudah dilihat karena warna maupun gerakan Tidak beracun dan mencemari lingkungan Mudah dibudidayakan

Jenis-jenis fitoplankton (mikroalga) potensial dan berhasil dikembangkan : 1. Dunaliella salina 9. Isochrysis galbana 2. Chorella vulgaris 10. Navicula sp. 3. Tetraselmis sp. 11. Spirulina sp. 4. Nannochloropsis sp. 12. Scenedesmus sp. 5. Pavlova sp. 13. Porphyridium sp. 6. Skeletonema costatum 14. Botyrococcus 7. Phaeodactylum sp. braunii 8. Chaetoceros sp. 15. Thalassiosira sp.

Beberapa jenis zooplankton yang telah berhasil dibudidayakan :. 1 Beberapa jenis zooplankton yang telah berhasil dibudidayakan : 1. Brachionus sp. 2. Copepoda 3. Diaphanosoma (kutu air) 4. Artemia 5. Daphnia sp. 6. Moina sp.

Dunaliella salina Divisi : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Volvocales Famili : Polyblepharidaceae Genus : Dunaliella Spesies: Dunaliella salina

uniselular alga hijau - bentuk sel bervariasi; oval, elips, bulat telur dan silindris - tergantung pada : salinitas, int. cahaya dan temp. ruangan selama kultur - mempunyai 2 bh flagella sama panjang motil - tidak berdinding sel - memiliki khloroplast warna kuning kemerah- merahan – hijau

- reproduksi vegetatif & generatif - respon terhadap carbon drpd NaHCO3 - pada intensitas chy 4000 lux, 0,5M NaCl pertumb. maks. pd suhu 26oC - memproduksi glycerol & β-carotene - pd kand. garam tinggi khlorophyll , β-carotene - sal. 30-38 ppt, pH 6-6,5, temp. 22-26oC pertumb. baik

Chlorella vulgaris Filum : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Chlorococcales Genus : Chlorella Spesies : Chlorella vulgaris

uniselular - dibagi dalam 4 kelompok morfologi :. 1 uniselular - dibagi dalam 4 kelompok morfologi : 1. sel spherical (rasio 2 sumbu sama) 2. sel elipsoid (sumbu pj : sumbu pendek = 1,60:1,45 3. sel spherical atau elipsoid 4. sel globural-spherical - prod. kultur massal out door terbaik pd temp. 25oC - suplai N untuk pertumb. cepat urea lebih baik drpd KNO3

prod. industri ada 4 sist. kultur : prod. industri ada 4 sist. kultur : sistem 1 : kolam terbuka dgn agitasi sistem 2 : kolam terbuka dgn sirkulasi sistem 3 : kultur difermentasi tertutup sistem 4 : kombinasi sistem 3 dan 1 - kultur sistem 3 dgn glukosa sebagai sumber C konsentrasi chlorella 10x - meningkatkan kand. chlorofil chorella dipindah dr sistem fermentasi tertutup ke open pond - produk chlorella tepung atau pil kesehatan

Tetraselmis sp. Filum : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Volvocales Genus : Tetraselmis Spesies : Tetraselmis sp.

flagellata berkhlorofil hijau - berukuran 7-12 μm - uniselular - mempunyai 4 bh. cambuk (flagella) yg bergerak aktif - reproduksi sec. vegetatif dan generatif pembelahan dlm bentuk zoospora - sal. 25-35ppt, pH 7-8, temp. 23-25oC pertumbuhan baik

Nannochloropsis sp. Divisi : Chromophyta Kelas : Eustigmatophyceae Genus : Nannochloropsis Spesies : Nannochloropsis sp.

chlorella laut - berukuran 2 – 4 μm, berwarna hijau - memiliki 2 flagel yg salah satu flagel berambut tipis - memiliki khloroplast dan nukleus yg dilapisi membran - khloroplast memiliki stigma (bintik mata) sensitif thd cahaya - dinding sel selulosa - dapat tumbuh pada sal. 0-35ppt - sal. 20-25 ppt, pH 8-9,5, temp. 25-30oC, int.cahaya 1000- 10.000 lux pertumb. optimum

Skeletonema costatum Divisi : Bacillariophyta Kelas : Bacillariophyceae Ordo : Coscinodiscales Genus : Skeletonema Spesies : Skeletonema costatum

membentuk untaian rantai, terdiri dari epiteka & hipoteka - bersel tunggal dengan uk. 4-15 μm - sel dipenuhi sitoplasma - dinding sel memp.frustula yg dapat menghasilkan skeletal internal berbentuk silindris (cembung) & memp.duri-duri yg berfungsi menghub.antar frustula hingga membentuk filamen

dinding sel terdiri dr. pektin & silikat - pigmen : khlorofil a, karoten & fukosantin - reproduksi aseksual, bila uk. < 7 μm sec. seksual membentuk auxospora - eurythermal (3-30oC) - suhu optimum 25-27oC

Pavlova sp. Divisi : Prymnesiophyta Kelas : Prymnesiophyceae Ordo : Pavlovales Genus : Pavlova Spesies : Pavlova sp.

bersel tunggal - mempunyai dinding sel tipis - berwarna coklat keemasan dan bersilia - mempunyai 2 bh flagella dan mempunyai banyak sel - mempunyai khlorofil; a, c1 dan c2, β-karoten, fucoxanthin, diadinoxanthin dan diatoxanthin - salinitas 8-32 ppt, temperatur 11-26oC

Phaeodactylum sp. Divisi : Bacillariophyta Kelas : Bacillariophyceae Ordo : Naviculineae Genus : Phaeodactylum Spesies : Phaeodactylum sp.

berukuran 3 μm, mempunyai banyak bentuk : segitiga, fusiform & oval - mempunyai khlorofil sebesar 0,84-2,63 μg/106sel - reproduksi vegetatif - memproduksi lipid ≥ 34% - persentase karbon pd fraksi lipid tinggi linier dengan meningkatnya radiasi (int. cahaya ≥ 600 μE/m2/detik) - diproduksi pada kolam dangkal outdoor - temp. untuk pertumbuhan 9-25oC - pertumbuhan maks. 10-20oC, < 12oC menurunkan khlorofil a

Chaetoceros sp. Divisi : Bacillariophyta Kelas : Bacillariophyceae Ordo : Centrales Genus : Chaetoceros Spesies : Chaetoceros sp.

berukuran 3-30 μm - reproduksi aseksual - hidup pada temperatur 10-20oC - dapat dikultur secara massal pd air laut yg diperkaya dengan pupuk an organik dan atau pupuk kandang - pertumbuhan populasi tidak stabil (lag phase kadang berlangsung panjang, fase stationery berlangsung pendek)

Spirulina sp. Divisi : Cyanophyta Kelas : Cyanophyceae Ordo : Oscillatoriales Genus : Spirulina Spesies : Spirulina sp.

multiseluler, filamentous cyanobacterium - berwarna hijau kebiruan - filamen spirulina merupakan rangkaian sel yg disebut trichome - uk. trichome 20-30 μm, dengan lebar 6-8 μm - reproduksi aseksual membelah diri (fragmentasi) - tumbuh cepat pada suhu 35-40oC pd kolam- kolam dangkal & brackishwater - alkalinitas penting untuk pertumbuhan, pH optimum 8,3-11,0 - banyak pigmen terutama karotenoid - protein hampir mencapai 60%

Thalassiosira sp. Divisi :Chrysophyta Kelas : Bacillariophyceae Genus : Thalassiosira Spesies : Thalassiosira sp. (Sumber : Swann,2007)

- diatom berwarna coklat - sel membentuk untaian rantai - sel berbentuk silinder/tong - tidak bergerak - berukuran 4 µm - salinitas 26 – 32 ppt - temperatur 22-29oC - dikultur pada medium Guillard f/2 dgn silikat

Navicula sp. Filum : Chrysophyta Kelas : Bacillariophyceae Ordo : Pennales Famili : Naviculaceae Genus : Navicula Spesies : Navicula sp.

terdiri dari satu sel - sel terdiri atas 2 bag terdiri dari satu sel - sel terdiri atas 2 bag. yang disebut cangkang (epiteka & hipoteka) - pada bagian samping kedua cangkang tersebut ada bag. yg berlebih disebut singulum - cangkang terdiri dari silika - reproduksi aseksual

Isochrysis galbana Divisi : Chrysophyta Kelas : Haptophyceae Ordo : Isochrysisdales Famili : Isochrysidaceae Genus : Isochrysis Spesies : Isochrysis (Sumber: Swann, 2007) galbana

berbentuk oval hingga ellips - mempunyai 2 bh flagella berukuran sama panjang dan sangat halus yg disebut haptonema - ukuran sel 3,5 – μ4 m - mengandung pigmen : karoten, fucoxantin, diatoxantin, diadinoxantin - berwarna kekuningan - tumbuh optimal pd suhu 14-22oC, agak lambat pd suhu 12oC, 24-25oC, tidak tumbuh pada suhu 8-9oC - intensitas cahaya untuk kultur 1000-6000 lux - penyinaran minimum 16 jam terang dan 8 jam gelap, periode penyinaran maksimum 24 jam terang

Pada pemeliharaan larva udang : pakan alami yg banyak diberikan adalah dari kelas : Bacillariophyceae (paling banyak) Chlorophyceae Cyanophyceae Plankton tersebut a.l.: -Skeletonema costatum, Chaetoceros calcitrans, C. gracilis, Thalassiosira sp., Cylindrotheca sp., Coscinodiscus sp., Phaeodactylum sp., Thalassiothrix sp. -Tetraselmis chuii, Chlorella untuk Brachionus -Spirulina dried

Pada pemeliharaan larva bandeng :. - telur oyster yg terbuahi Pada pemeliharaan larva bandeng : - telur oyster yg terbuahi - larva oyster - rotifer - copepoda - artemia - chlorella

(Sumber : Swann, 2007)

Salah satu contoh fitoplankton yang sudah dibudidayakan adalah

Dalam artikel ini akan dipelajari beberapa jenis phytoplankton yang sudah dapat dibudidayakan dan dikonsumsi oleh ikan/udang/ikan hias antara lain adalah :

a. Kelas Chlorophyceae, mempunyai ciri-ciri :

1) Bersel tunggal tidak bergerak, misalnya Chlorococcum, Chlorella.

2) Bersel tunggal dapat bergerak, misalnya Chlamydomonas, Euglena, Tetraselmis.

3) Bentuk koloni dapat bergerak, misalnya Volvox, Scenedesmus.

4) Bentuk koloni yang tidak bergerak, misalnya Hydrodictyon reticulatum

5) Bentuk benang, misalnya Spyrogyra, Oedogonium

6) Bentuk lembaran, misalnya, Ulva, Chara

Selain itu ciri-ciri umum yang dimiliki dari alga hijau ini adalah :

1) Berwarna hijau rumput karena mengandung khlorofil

2) Mempunyai empat bulu cambuk.

3) Reproduksi sel terjadi secara vegetatif aseksual dan seksual

b. Kelas Bacillariophyceae, mempunyai ciri-ciri :

1) Berwarna coklat karena mengandung silikat

2) Berbentuk seperti cawan petri

3) Reproduksi secara pembelahan sel

4) Bersel tunggal, misalnya Chaetoceros calcitran dan Skeletonema costatum

c. Kelas Cyanophyceae, mempunyai ciri-ciri :

1) Berwarna hijau kebiruan karena mengandung klorofil dan pigmen kebiru-biruan yaitu phycocyanin

2) Berbentuk benang yang melingkar seperti spiral, misalnya Spirulina.

Beberapa aspek biologi dari phytoplankton yang sudah dapat dibudidayakan secara massal antara lain adalah :

a. Aspek biologi Chlorella sp. :

1) Alga sel tunggal

2) Bentuknya bulat atau bulat telur

3) Mempunyai khloroplas seperti cawan, dindingnya keras, padat dan garis tengahnya 5 mikron meter.

4) Perkembangbiakan terjadi secara aseksual, yaitu dengan pembelahan sel atau pemisahan autospora dari sel induknya.

5) Habitatnya adalah tempat-tempat yang basah dan medianya mengandung cukup unsur hara seperti N, P, K dan unsur hara mikro lainnya (karbon, nitrogen, fosfor, sulfur dan lain-lain).

b. Aspek biologi Tetraselmis sp.

1) Alga sel tunggal yang bergerak aktif.

2) Mempunyai empat buah flagella dan berukuran 7 – 12 mikron meter.

3) Mempunyai kloroplas.

4) Perkembangbiakan secara aseksual yaitu pembelahan sel dan seksual yaitu dengan bersatunya khloroplas dari gamet jantan dan betina.

5) Hidup di perairan pantai atau laut dengan kisaran salinitas 27 – 37 permil

c. Aspek biologi Scenedesmus sp.

1) Jenis alga yang berkoloni.

2) Mempunyai kloroplas pada selnya.

3) Perkembangbiakkannya dengan pembentukan koloni, dari setiap sel induk dapat membentuk sebuah koloni awal yang membebaskan diri melalui suatu pecahan pada dinding sel induk.

d. Aspek biologi Skeletonema costatum

1) Bersel tunggal, berukuran 4 – 6 mikron meter.

2) Mempunyai bentuk seperti kotak dengan sitoplasma yang memenuhi sel dan tidak memiliki alat gerak.

3) Perkembangbiakan melalui pembelahan sel.

e. Aspek biologi Spirulina sp.

1) Alga hijau biru yang berbentuk spiral dan memiliki dinding sel tipis yang mengandung murein.

2) Mempunyai dua macam ukuran yaitu jenis kecil berukuran 1 – 3 mikron meter dan jenis besar berukuran 3 – 12 mikron meter.

3) Perkembangbiakan terjadi secara aseksual atau pembelahan sel yaitu dengan memutus menjadi satuan-satuan sel yang baru.

Referensi: Buku Ajar Produksi Pakan Alami. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbud. 2013