Apa yang dimaksud tentang subak

Suatu organisasi adat yang mengaiu pengairan untuk sawah-sawah di Bali. Dalam setia desa biasanya terdapat beberapa subak yang keanggotaannya tidak terbatas pada warga desa setempat Seseorang bisa menjadi anggota beberapa subak sekaligus, karena ia memiliki sawah yang terpencar-pen car di beberapa tempat. Batasan yang tercakup dalam suatu subak adalah semua sawah yang diairi sebuah bendungan (empelan) dan satu saluran pokok (telo. bah gede). Dari saluran pokok air kemudian dibagi- bagi melalui beberapa puluh saluran kecil ke sawah- sawah yang membutuhkan. Kesatuan yang terdiri atas saluran terkecil, kapasitas airnya, luas tanah yang diairi, jumlah bibit padi yang dibutuhkan, dan jumlah padi yang dituai, dikenal dengan istilah satu tenah Jumlah tenah dalam tiap-tiap subak berbeda, berganl tung pada faktor ekologinya.

Subak memiliki pengurus yang diketuai oeh klian subak, yang dipilih oleh para anggotanya. Ia rnemba- wahi sejumlah klian tempek yang hanya berperan dalam bidang administratif saja. Di bawah klian tempek ada sejumlah pekaseh, yang sebenarnya merupakan pelaksana kegiatan seperti membagi air, memelihara irigasi, membersihkan saluran, wajib jaga, dsb. Untuk membiayai pekerjaan pekaseh, setiap anggota subak dikenakan pajak menurut jumlah tenah yang mereka miliki. Dengan demikian tenah juga merupakan dasar bagi pemajakan tanah (baik dalam bentuk kerja bakti maupun uang) dan perencanaan pertanian. Berkenaan dengan pajak tersebut, subak mempunyai hubungan dengan pemerintah pusat melalui petugas pajak tanah {sedahan) dan kepala dinas pajak tanah (sedahan agung) di tingkat kabupaten.

Selain sebagai organisasi pertanian, subak juga merupakan kelompok keagamaan dengan adanya sejumlah upacara keagamaan yang berhubungan dengan pertanian. Di tengah-tengah sawah biasanya ada pura masceti, yang dimaksudkan untuk memuja dewi kesuburan. Di dekat bendungan induk biasanya terdapat pula pura ulun sawi, yang dimaksudkan untuk me-nyembah dewa air. Selain itu, secara individual sering pula dilakukan upacara untuk dewi padi, upacara musim tertentu, dll.

Beragamnya upacara keagamaan ini berkaitan dengan sistem pengaturan giliran menanam yang disebut sistem masa. Ada empat masa yang disebut bulan- bulan Bali, yaitu masa kedua, keempat, keenam, dan kedelapan. Pada masa “kedua”, orang menanam padi pada bulan kedua dan memanennya pada bulan ketujuh, kemudian dilanjutkan dengan menanam palawija di bulan kedelapan dan menuainya pada bulan dua belas. Pada masa “keempat”, padi mulai ditanam pada bulan keempat dan dipanen bulan kesembilan, sedangkan palawija ditanam bulan kesepuluh dan dipanen pada bulan kedua. Pada masa “keenam”, penanaman jatuh pada bulan keenam dan penuaian pada bulan kesebelas, diikuti dengan penanaman palawija pada bulan kedua belas dan penuaiannya pada bulan keempat. Pada masa “kedelapan”, padi ditanam pada bulan kedelapan dan panen dilakukan bulan pertama berikutnya, sedangkan palawija ditanam bulan kedua dipanen bulan keenam.

Berdasarkan sistem masa di atas, ada beberapa tempat (wilayah bagian subak) yang mengikuti masa ke- P ni, ada yang mengikuti masa kedua, dan yang  lainnya mengikuti masa kedelapan. Maksud dimakannya sistem giliran ini adalah untuk mencegah permintaan air yang sangat berlebihan pada saat yang sama. Keputusan untuk mengatur giliran menanam dilakukan bersama-sama oleh anggota subak, demikian juga dalam hal mengambil keputusan untuk masalah-masalah lain. Dengan demikian subak juga memakan badan hukum adat yang otonom sifatnya.

Incoming search terms:

  • pengertian subak
  • apa yang dimaksud dengan subak

Ilustrasi subak Bali, sumber foto: https://www.pexels.com/

Sebagai negara yang masyarakatnya sebagian besar adalah petani, sistem irigasi salah satu hal yang sangat penting di Indonesia. Apalagi banyak daerah yang menjadi lumbung padi nasional. Salah satunya adalah pulau Bali yang dikenal memiliki sistem irigasi yang baik, yaitu irigasi subak dan sudah diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya pada tanggal 29 Juni 2012. Bagaimana proses sistem irigasi subak di Bali berlangsung? Simak penjelasannya di bawah ini.

Dikutip dari buku Hubungan Strategu Komunikasi Penyuluh Pertanian Dengan Perilaku Petani Jahe Subak Sarwa Ada Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bagus Ade Tegar Prabawa) (2020: 23) pengertian subak adalah organisasi tradisional yang berdasarkan konsep tri Hita Karana yang bersumber dari ajaran agama Hindu. Sistem subak adalah merupakan salah satu bentuk sistem irigasi yang mampu mengakomodasikan dinamika sistem sosio-teknis masyarakat setempat. Air irigasi dikelola dengan prinsip-prinsip keadilan, keterbukaan, harmoni dan kebersamaan melalui suatu organisasi yang fleksibel yang sesuai dengan kepentingan masyarakat.

Ilustrasi subak Bali, sumber foto: https://www.pexels.com/

Dalam sistem irigasi subak Bali ini diterapkan prinsip yang adil ditunjukkan dengan lahan yang tidak dapat berdiri sendiri. Semua petak sawah yang ada di sebuah wilayah merupakan satu kesatuan. Dengan demikian, ketika salah satu area sawah mengalami gangguan maka sawah lainnya juga akan terganggu.

Kegiatan dalam perkumpulan sistem irigasi subak di Bali ini tidak hanya masalah pertanian tetapi juga urusan peribadatan atau ritual. Hal ini penting dilakukan untuk penerapan irigasi subak untuk memohon rejeki dan kesuburan lahan.

Sawah, tanaman padi, dan air mempunyai peranan penting dalam sistem irigasi subak. Ketiganya berhubungan dengan kekuasaan Dewi Sri (Dewi kesuburan dan kemakmuran). Setiap pembuatan irigasi subak wajib mendirikan pura. Pura yang biasa disebut dengan Pura Ulun Carik atau Pura Bedugul ini khusus dibangun oleh para petani untuk memuja Dewi Sri. Sistem irigasi subak di Bali tidak semata hanya mengatur masalah teknis pengaturan dan pembagian air semata, tetapi juga aspek sosial dan religius (agama). (WWN)

Apa yang dimaksud tentang subak

GOOGLE doodle menampilkan ilustrasi budaya subak di Bali.* //Google

PIKIRAN RAKYAT - Google sering menampilkan doodle, perubahan logo khusus dalam rangka memeringati momen-momen tertentu yang umumnya bersejarah.

Kali ini, Google menampilkan Subak yang cukup menyita perhatian orang-orang saat akan mengetik di kolom pencarian.

Siapapun yang memasuki situs pencarian Google pada Senin, 29 Juni hari ini akan melihat ilustrasi seorang petani yang tengah beristirahat di sebuah saung dekat pesawahan subur di sekitarnya.

Baca Juga: BMW Bakal Luncurkan M3 Seri Terbaru

Terdapat pula tulisan 'Merayakan warisan budaya, Subak' saat pengguna menyentuh cursor mouse ke arah ilustasi yang ditampilkan.

Subak termasuk sistem irigasi tradisional yang dipakai sejak dulu oleh masyarakat Bali.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Kabupaten Bulelengan, Bali, Subak adalah sebuah organisasi kemasyarakatan yang dengan khusus mengatur dan mengelola sistem pengairan sawah dalam berocok tanam di Bali.

Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Melesat, Lima Gubernur Lain Menyusul Ramaikan Bursa Calon Presiden 2024

Setiap petani yang masuk dalam organisasi Subak akan memiliki tugas masing-masing demi tercapainya hasil panen dengan perairan yang baik.


Page 2

Apa yang dimaksud tentang subak

GOOGLE doodle menampilkan ilustrasi budaya subak di Bali.* //Google

Tugas-tugas tersebut biasanya dikerjakan dalam kelompok yang masing-masing memiliki istilahnya sendiri. Total terdapat tujuh kelompok dalam sistem subak.

Salah satunya seperti Sekaa Numbeg, bertugas mengatur pengolahan tanah. Ada pula Sekaa Bleseng, kelompok yang memiliki tugas mengangkut ikatan padi yang telah diketam dari sawah ke lumbung.

Baca Juga: PSSI Minta Klub Tidak Lakukan Pemotongan Gaji di Atas 50 Persen

Sistem tersebut hasil manifestasi dari filosofi atau konsep 'Tri Hita Karana' yang tak asing didengar oleh masyarakat di Bali.

Tri Hita Karana berasal dari kata 'Tri', tiga dan 'Hita', kebahagiaan yang merujuk pula pada kesejahteraan masyarakat Bali.

Arti 'Karana' yaitu penyebab sehingga dapat disimpulkan bahwa 'Tri Hita Karana' yakni tiga penyebab terciptanya kebahagiaan dan kesejahteraan.

Baca Juga: Sungai 'Bersalju' Jadi Pemandangan Unik CFD BKT Duren Sawit Jakarta

Tiga konsep itu lalu diterapkan pada sistem subak di Bali melalui Parahyangan, hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan.

Adapula Pawongan, hubungan harmonis antara manusia dengan sesamanya dan Palemahan, hubungan harmonis antara manusia dengan alam dan lingkungannya.

Irigasi sendiri telah dipakai oleh para petani untuk mengairi sawah dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa.


Page 3

Apa yang dimaksud tentang subak

GOOGLE doodle menampilkan ilustrasi budaya subak di Bali.* //Google

Baca Juga: Studi Klaim Rokok dan Vape Perparah Gejala Corona hingga 7 Kali Lipat, Simak 6 Tips untuk Berhenti

Hingga kini, Subak memiliki manfaat yang menopang pertanian di Indonesia khususnya daerah Bali.

Subak diketahui dapat meningkatkan kesejahteraan para petani sebab sistem tersebut menekankan asas keadilan bersama.

Para petani pun akan tetap mendapatkan air meskipun dalam keadaan krisis seperti kekeringan.

Baca Juga: Dilaporkan Pengguna karena Bermasalah, Twitter Janji Sempurnakan Label Cek Fakta 5G dan Virus Corona

Melalui sistem subak, para petani dapat terhindar dari sistem konflik yang rentan terjadi akibat memperebutkan aliran air ke sawah mereka.

Manfaat lain dari subak yaitu dapat meningkatkan kearifan lokal yang secara dominan menggunakan asas gotong royong dan kekeluargaan.

Selain itu, koperasi yang ada di unit desa dinilai menjadi sejahtera karena adanya sistem subak.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Jadi Penumpang Pesawat Garuda Jakarta-Sorong, Dirut: Entah Kenapa Bisa Lolos

Kata 'subak' berasal dari bahasa Bali dan pertama kali dilihat dalam prasasti Pandak Bandung yang memiliki angka tahun 1072 masehi.


Page 4

Apa yang dimaksud tentang subak

GOOGLE doodle menampilkan ilustrasi budaya subak di Bali.* //Google

Subak saat itu mengacu pada sebuah lembaga sosial dan keagamaan yang unik, memiliki pengaturan tersendiri dan berbagai asosiasi demokratis bagi para petani.

Terutama dalam menetapkan penggunaan air irigasi untuk pertumbuhan padi sehingga manfaatnya yang banyak membuat masyarakat Bali terus menerapkan sistem itu hingga sekarang.

Baca Juga: Waktu Bersinggungan antara TC, Pertandingan Timnas, dan Liga Berpotensi Picu Masalah

Mayoritas para petani Bali menganggap bahwa Subak tak hanya berarti sistem perairan bagi sawah namun juga penataan hidup bersama.

Seperti pembagian air yang merata, memecahkan masalah yang dipecahkan bersama-sama, bahkan penetapan waktu menanam dan penentuan jenis padi yang ditanam pun dilakukan berbarengan melalui sistem subak.

Jika ada yang melanggar, sanksi diberikan melalui upacara ritual yang dilaksanakan di pura.

Baca Juga: Demi 1 Juta Akseptor, BKKBN Jawa Barat Kerahkan Semua Kekuatan

Harmonisasi kehidupan seperti itulah yang dianggap menjadi kunci lestarinya budaya subak di Pulau Dewata.

Bagi para petani yang otomatis masuk dalam anggota subak, disebut sebagai Krama yang digolongkan menjadi tiga bagian.

Di antaranya Krama Aktif, anggota aktif, Krama Pasif, anggota yang mengganti kewajibannya menggunakan uang karena suatu penyebab dan ada pula Krama Luput atau anggota tidak aktif dalam bermacam kegiatan subak disebabkan tugas lain.


Page 5