Indonesia memiliki beragam tarian daerah. Tahukah kalian, tarian daerah adalah warisan berharga yang dimiliki setiap daerah. Tarian daerah merupakan hasil cipta karya seni dari suatu budaya. Ada banyak ragam tari daerah yang unik dan merupakan ciri khas setiap daerah. Tari daerah juga merupkana identitas bangsa. Show Selain tari daerah, juga ada tari kreasi. Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tari tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. Selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busanannya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Ehm.. pernahkah kalian memperhatikan gerak penari saat menari? Jika kalian perhatikan gerak penari bergerak membentuk pola tertentu. Pola gerak yang dilakukan penari saat menari disebut pola lantai. Atau bisa juga dikatakan pola lantai merupakan garis yang dilalui penari pada saat melakukan gerak tari. Pada dasarnya, ada dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan garis lengkung. 1. 1. Pola Lantai LurusCiri pola lantai vertikal (lurus) adalah penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari klasik. Pola lurus memberi kesan sederhana tetapi kuat. Berikut gambar pola lantai vertikal.1. Horisontal 2. Zigzag 3. Segi empat 4. Segi lima 5. Segitiga 6. vertikal 2. Pola Lantai Garis Melengkung 1. lengkung depan 2. lingkaran 3. lengkung belakang 4. Angka delapanPola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Oleh karena itu dalam pembuatan pola lantai harus memperhatikan beberapa hal, antara lain bentuk pola lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari. Penampilan gerak tari tidak terlepas dari desain garis dan desain pola lantai. Ada dua jenis desain garis yaitu garis lurus dan garis lengkung. Pada desain garis lurus memberikan kesan lembut tetapi juga lemah. Garis-garis mendatar memberikan kesan istirahat, sedangkan garis-garis yang tegak lurus memberi kesan ketenangan dan keseimbangan. Garis melingkar atau melengkung memberi kesan manis, sedangkan garis menyilang atau diagonal memberikan kesan dinamis atau kuat. Desain-desain garis tersebut di atas, tidak hanya dapat dibuat dengan garis-garis tubuh dan tanganserta kaki penari, tetapi dapat juga dibentuk dari jejak atau garis-garis yang dilalui oleh seorang penari atau garis di lantai yang ditinggalkan oleh penari. Pola lantai juga dapat menggunakan properti yang digunakan oleh penari baik jenis penyajian tari tunggal, berpasangan maupun kelompok. Properti yang digunakan penari dapat membentuk desain atas maupun desain bawah. Beberapa contoh pola lantai :
Tujuan dari adanya pola lantai dalam tari tradisional, yaitu:
Pola lantai dalam seni tari termasuk bagian penting yang perlu dipahami oleh setiap penari agar dapat memberikan tampilan yang maksimal di depan penonton. Salah satu pola lantai yang cukup banyak digunakan dalam tarian adalah pola lantai garis lengkung. Apa itu pola lantai garis lengkung dalam seni tari? Simak pemaparan lengkap pengertian pola lantai garis lengkung dalam seni tari berikut ini. Pengertian Pola Lantai Garis Lengkung dalam Seni Tari Lengkap dengan ContohnyaSeni tari dikenal sebagai salah satu macam seni yang menampilkan gerak tubuh yang teratur dan mengandung unsur keindahan. Pengertian seni tari lebih jelas dipaparkan dalam buku berjudul Keanekaragaman Seni Tari Nusantara karya Resi Septiana Dewi (2012:1) yang menyebutkan bahwa seni tari adalah hasil karya yang diciptakan manusia yang diungkapkan lewat media gerak yang memiliki keindahan. Untuk membentuk keindahan tarian, tentu penari perlu menguasai pola lantai dalam seni tari. Terdapat beberapa macam jenis pola lantai yang dapat digunakan penari, bergantung pada jenis tarian yang dibawakannya. Salah satu pola lantai yang banyak digunakan adalah pola lantai garis lengkung. Ilustrasi pola lantai garis lengkung dalam seni tari. Foto: dok. //unsplash.com/Pengertian pola lantai garis lengkung dalam seni tari juga dipaparkan secara rinci dalam buku Tematik Tema 2: Persatuan dalam Perbedaan untuk kelas 6 SD/MI yang ditulis oleh Sandy Hermawan, S.T. (2021: 31) yang menyebutkan bahwa pengertian pola lantai garis lengkung dalam seni tari adalah pola lingkaran. Lebih lengkap, dalam buku tersebut tertulis bahwa tarian yang menggunakan pola lantai garis lengkung dapat dikembangkan menjadi pola setengah lingkaran atau garis lengkung ke depan, ke belakang atau membentuk angka delapan. Makna pada pola garis lengkung adalah suatu tarian yang memberikan kesan lembut dan lemah. Tujuan penggunaan pola lantai garis lengkung dalam tarian adalah memudahkan penari untuk menguasai area panggung. Sebagaimana yang disebutkan dalam buku berjudul Kreatif Tematik Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku IV untuk SD/MI yang disusun oleh Tim Tunas Karya Guru: M. Thayeb H. M. S., M.Pd.; Karyatmo, M.Pd. (2014:54). Ilustrasi tarian yang menggunakan pola lantai garis lengkung dalam seni tari di Indonesia. Foto: dok. //unsplash.com/Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa pola lantai garis lengkung dibuat agar tercipta pertunjukan yang indah, selain itu pola lantai pada tarian ini dapat memudahkan penari dalam penguasaan panggung. Contoh tarian yang menampilkan pola lantai garis lengkung adalah Tari Piring dari Sumatra Barat. Contoh tarian lain yang menggunakan pola lantai garis lengkung adalah Tari Piring yang menggunakan pola lantai garis lengkung dan membentuk lingkaran, begitu pula dengan Tari Kecak dan Tari Zapin. Dengan mengetahui pengertian pola lantai garis lengkung dalam seni tari lengkap dengan contoh tariannya dapat kita pelajari untuk menambah wawasan kita khususnya dalam bidang seni tari di Indonesia. (DAP) |