Penyebab badan lemas saat hamil 5 bulan

"Selain ukuran perut yang semakin membesar, ada beberapa perubahan lain yang akan ibu alami saat trimester kedua kehamilan. Beberapa perubahan ini memang terasa tidak nyaman meski sebenarnya masih tergolong normal. Namun jika ada beberapa perubahan yang dirasa cukup menganggu, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter."

Halodoc, Jakarta - Menantikan kehadiran sang buah hati di tengah-tengah keluarga tentu menjadi momen berharga bagi ibu ketika sedang mengandung. Ada rasa bahagia yang menggebu ketika mengikuti perkembangan Si Kecil di dalam kandungan. Pada trimester pertama, kondisi kandungan memang terbilang rentan. Namun, ketika memasuki trimester kedua, janin biasanya akan semakin kuat dan tumbuh kembangnya pun semakin terlihat.

Di trimester kedua, ibu juga mesti siap dengan berbagai perubahan fisik, psikis, serta hormon yang terjadi. Meski sebenarnya perubahan hormon telah terjadi sejak trimester pertama. 

Perubahan pada Ibu Selama Trimester Kedua

Lantas, perubahan apa saja yang terjadi pada kehamilan di trimester kedua, ya? Berikut beberapa di antaranya:

• Kemampuan Fisik Janin dalam Kandungan

Pada trimester kedua, janin umumnya telah banyak mengalami perkembangan di dalam kandungan. Ia biasanya sudah mulai peka terhadap cahaya dan suara. Di trimester kedua ini, Si Kecil bahkan sudah memiliki kemampuan untuk mengisap jempolnya sendiri. Selain itu, organ-organ seperti hati, pankreas, dan limpanya pun sudah mulai berfungsi. Selain itu, kemampuan fisik lainnya yang dicapai si keci pada trimester kedua ini juga ia sudah bisa menelan, bernapas, dan mengisap.

Berbeda dengan ketika trimester pertama, trimester kedua kehamilan biasanya dikategorikan sebagai usia yang aman. Jadi, ibu dapat “menghibur” Si Kecil dengan menggunakan terapi musik dan membacakan buku dongeng, karena bayi sudah dapat mendengar dari dalam kandungan. Pada malam hari, Si Kecil bahkan sudah aktif bergerak di dalam kandungan.

Selain kemampuan, kondisi fisik Si Kecil dalam kandungan pun turut meningkat. Di usia kehamilan 16 minggu, Si Kecil biasanya sudah memiliki berat sekitar 80 hingga 120 gram. Lapisan kulit tipis dan lemak pun sudah terbentuk, sehingga ia bisa tetap hangat di dalam kandungan.

• Perubahan Fisik Ibu

Menjelang akhir trimester pertama, rasa mual dan frekuensi muntah yang biasa dialami ibu akan mulai berkurang. Tak hanya itu, rasa lemas yang biasa dirasakan ibu pun akan berangsur berkurang. Kemudian, ibu juga akan mulai bisa menikmati kehamilan dengan lebih “tenang” saat memasuki trimester kedua ini.

Kalau secara fisik, ibu umumnya akan menunjukkan perubahan dengan perut yang semakin membesar. Saat usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga panggul. Lalu pada usia 20 minggu, bagian atas rahim juga akan sejajar dengan pusar. Meski masing-masing ibu memiliki perubahan fisik yang berbeda, umumnya perubahan fisik akan benar-benar dimulai pada usia kehamilan menginjak usia 16 minggu.

Karena sering menahan cairan, ibu hamil juga biasanya mengalami pembengkakan. Perubahan fisik ini dapat terlihat di kaki, wajah dan tangan. Ibu hamil juga sering terkena kram kaki saat tidur. Untuk mengantisipasinya, sebaiknya posisikan kaki tidak menggantung atau agak lebih tinggi sedikit dari badan ketika tidur.

• Perubahan Hormon pada Ibu

Memasuki trimester kedua, hormon progesteron ibu hamil akan semakin tinggi. Akibatnya, otot saluran cerna akan semakin membesar. Hal ini membuat ibu hamil jadi lebih sering bersendawa dan buang angin, karena perut terasa kembung. Selain itu, ibu hamil juga akan rentan mengalami nyeri ulu hati seperti rasa panas yang terbakar. Meski begitu, hal-hal yang terjadi pada ibu hamil di trimester kedua ini terbilang normal dan tidak berbahaya.

Itulah berbagai perubahan yang dialami oleh ibu hamil ketika memasuki trimester kedua. Pastikan untuk selalu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin pada trimester ini. Sebab, selain untuk kesehatan ibu hamil sendiri, pemeriksaan kehamilan rutin juga berguna untuk mengetahui perkembangan buah hati di dalam kandungan.

Agar tidak mengantre lama, ibu sebaiknya download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit. Perlu diketahui juga bahwa meski kehamilan di trimester kedua ini serentan kehamilan pada trimester pertama, ibu hamil tetap harus waspada dan selalu menjaga kehamilan dengan hati-hati, agar Si Kecil selalu sehat hingga saatnya menyapa dunia nanti.

Fimela.com, Jakarta Selama masa kehamilan, ibu hamil kerap merasa lemas atau mudah merasa lelah. Kondisi ini sebenarnya hal yang normal dirasakan oleh ibu hamil pada awal kehamilan atau trimester pertama.

Tidak perlu khawatir, karena gejala ini akan berkurang dengan sendirinya jika kehamilan sudah memasuki trismester kedua dan ketiga. Meskipun begitu, tidak ada salahnya bagi calon ibu tahu lebih banyak mengenai kondisi ini. Sebab, merasa lemas dan mudah lelah saat hamil dapat mengambat aktifitas ibu hamil.

BACA JUGA

Makanan Sehat untuk Ibu Hamil Selama Puasa

5 Cara Alami Atasi Flu dan Batuk Bagi Ibu Hamil

Warna Kulit Jadi Gelap saat Sedang Hamil, Ini Alasan Ilmiahnya

Untuk itu, berikut Fimela.com kali ini akan mengulas 5 penyebab ibu hamil mudah lemas selama mengandung. Dilansir dari bberagam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

TERKAIT: Bahayakah Sering USG Selama Kehamilan? Cari Tahu di Sini

TERKAIT: Berhubungan Intim di Trimester Pertama Kehamilan, Apakah Berbahaya? Cek Faktanya

TERKAIT: 5 Perubahan yang Terjadi di Trimester Ketiga Kehamilan

TERKAIT: Benarkah USG Selama Kehamilan Menyebabkan Autisme? Cek Faktanya

TERKAIT: 5 Perubahan yang Terjadi di Trimester Kedua Kehamilan

TERKAIT: Studi: Konsumsi Kafein Selama Kehamilan Bisa Bikin Anak Bertubuh Pendek

Advertisement

1. Ibu Hamil Mengalami Perubahan Hormon

Penyebab pertama ibu hamil mudah merasa lemas selama mengandung ialah karena ibu hamil tengah mengalami perubahan hormon. Namun, ini bukanlah gejala buruk, melainkan sebagai bagian dari proses kehamilan yang normal. 

Tidak perlu cemas jika ibu hamil mudah lemas dan lelah karena itu menunjukkan bahwa hormon kehamilan sedang bersirkulasi dan tubuh bekerja keras membantu janin tumbuh. Pasalnya, selama masa kehamilan, tubuh memang akan memproduksi hormon yang berbeda dibandingkan dengan kondisi normal.

2. Sistem Kekebalan Tubuh Ibu Hamil Dipengaruhi Plasenta

Berikutnya, faktor lain yang menyebabkan ibu hamil merasa mudah lemas selama mengandung ialah karena pengaruh plasenta. Saat mengandung, janin yang ada di dalam perut mendapatkan nutrisi dan energi dari plasenta yang tumbuh di lapisan rahim.

Dengan kata lain, plasenta membuat bayi bisa menerima darah dan nutrisi secara langsung dari tubuh ibu. Hal ini pun akhirnya mempengaruhi sistem kekebalan sang ibu hingga ibu hamil mengalami rasa lemas dan mudah lelah, meskipun tidak banyak bergerak. 

Advertisement

3. Ibu Hamil Mengalami Anemia

Selama mengandung, ibu hamil memang rawan mengalami anemia. Anemia merupakan kondisi ketika darah tidak memiliki cukup sel darah merah.

Sebenarnya tubuh ibu hamil membutuhkan suplai darah yang lebih besar, termasuk untuk membantu pertumbuhan janin di dalam kandungan. Untuk mengantisipasinya, disarankan agar ibu hamil banyak mengonsumsi makanan sehat yang mengandung asam folat dan suplemen zat besi, nutrisi tersebut akan mencegah ibu hamil dari gejala anemia. 

4. Mengalami Kurang Tidur

Ibu hamil membutuhkan kualitas tidur yang baik. Sebab jika tidak, maka hal ini akan berpengaruh pada kondisi fisik yang menyebabkannya kekurangan energi. Alhasil, tubuh ibu hamil akan rentan mengalami pegal, lemas, dan lelah yang luar biasa.

Sleep Foundation.org melaporkan, bagi sebagian besar perempuan bahwa kehamilan adalah saat yang penuh kegembiraan. Sayangnya beberapa ibu hamil merasakan gangguan tidur yang serius.

Di mana tuntutan fisik dan emosional dari kehamilan menjadi salah satu penyebabnya. Namun jika sudah merasa menderita sleep apnea, sangat penting untuk berbicara dengan dokter.

Advertisement

5. Efek Pertumbuhan Janin dalam Kandungan

Terakhir, penyebab ibu hamil mudah merasa lemas selama mengandung ialah karena pertumbuhan janin di dalam perut. Pada periode tersebut, janin akan terus tumbuh.

Pada masa kehamilan, sel-sel darah mulai terbentuk dan sirkulasi akan dimulai. Pada akhir bulan pertama, panjang bayi sekitar 1/4 inci, yakni lebih kecil dari sebutir beras. Lalu di bulan 2 fitur wajah bayi terus berkembang. Seamkin bertumbuh di dalam perut, maka prosesnya akan semakin membuat sang ibu menjadi lelah dan lemas seperti tidak memiliki energi.

• Kehamilan
• Kesehatan Ibu Hamil
• Fimela Hype
• Parenting
• Kehamilan Alami
• Hashtag Lainnya...

Kredit

• Imelda Rahma

  Author

  

Bagikan

19

What's On Fimela

powered by

Related Articles

ParentingBahayakah Sering USG Selama Kehamilan? Cari Tahu di Sini

USG adalah metode pemeriksaan atau diagnosis untuk mengetahui penyebab keluhan pada pasien

HealthBerhubungan Intim di Trimester Pertama Kehamilan, Apakah Berbahaya? Cek Faktanya

Berhubungan intim di trimester pertama kehamilan sebenarnya aman dilakukan.

Parenting5 Perubahan yang Terjadi di Trimester Ketiga Kehamilan

Apa saja perubahan yang terjadi di masa hamil tua?

HealthBenarkah USG Selama Kehamilan Menyebabkan Autisme? Cek Faktanya

Dalam studi ini, para ahli menemukan ada peningkatan keparahan autisme pada anak, yang mana Mom menjalani USG di awal kehamilan.

Kenapa hamil 5 Bulan badan terasa lemas?

Apa saja keluhan ibu hamil 5 bulan?

Bagaimana agar ibu hamil tidak lemas?

Apakah normal ibu hamil sering lemas?