Lihat Foto Show
KOMPAS.com - Pelabuhan Muncar di Banyuwangi, Jawa Timur dikenal sebagai pelabuhan ikan terbesar di Indonesia. Di Pelabuhan Muncar yang dapat disebut sebagai pasar perikanan tertua d Jawa Timur inu juga merupakan yang terbesar di Pulau Jawa. Baca juga: Dulu Simbol Kejayaan, Kini Kapal Slerek Muncar Bertumbangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muncar di Kabupaten Banyuwangi terletak di tepi Selat Bali. Lokasinya juga berada pada pertemuan arus antara Laut Jawa dari utara dan Samudera Hindia dari selatan. Baca juga: Ikan Lemuru Muncar, Dulu Dibuang-buang Sekarang Menghilang (1) Hal ini membuat para nelayan tidak terpengaruh gelombang besar dan hanya berhenti melaut saat bulan purnama selama 7 hari hingga 10 hari. Biasanya jika tidak melaut, para nelayan akan memperbaiki kapal atau jaring yang rusak sebelum kembali berlayar. Baca juga: Musim Paceklik Ikan, Nelayan Muncar Jual Lemari dan Perabot Dapur Pernah menjadi pemasok ikan terbesar di Indonesia
Lihat Foto Dilansir dari laman resmi Dinas Perpustakaan & Kearsipan Jawa Timur, Pelabuhan Muncar sempat menjadi pemasok ikan terbesar di Indonesia pada tahun 2012. Waktu itu nelayan bisa memasok ikan dalam jumlah besar ke beberapa cold storage (tempat pendinginan) di Muncar dan sekitarnya. Namun karena adanya anomali cuaca, produksi ikan di Pelabuhan Muncar terus menurun.
Pelabuhan Ketapang BanyuwangiSeiring dengan pesatnya laju industri pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, berbagai bentuk fasilitas dan infrastruktur yang menjadi bagian dari dunia pariwisatapun turut menjadi sorotan, salah satu diantaranya adalah Pelabuhan Ketapang. Nama Ketapang sendiri sudah sejak lama akrab di telinga wisatawan, selain karena keberadaan Pelabuhan juga karena Ketapang menjadi nama beberapa tempat di Indonesia. Menariknya, tempat-tempat yang menggunakan nama Ketapang tersebut bersinggungan dengan pariwisata. Entah bagaimana sejarah dan etimologi kata dari penggunaan nama Ketapang, namun yang pasti, setiap kali mendengar kata Ketapang, bayangan yang muncul pada pikiran seseorang selalu tertuju pada pariwisata. Pelabuhan Ketapang adalah sebuah pelabuhan feri di Desa Ketapang, Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali via perhubungan laut (Selat Bali). Pelabuhan dapat dicapai dengan melewati Jalan Gatot Subroto. Pelabuhan Ketapang berada dalam naungan dan pengelolaan dari ASDP Indonesia Ferry. Pelabuhan ini dipilih para wisatawan yang ingin menuju Pulau Bali menggunakan jalur darat. Setiap harinya, ratusan perjalanan kapal feri melayani arus penumpang dan kendaraan dari dan ke Pulau Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk di Bali. Rata-rata durasi perjalanan yang diperlukan antara Ketapang - Gilimanuk atau sebaliknya dengan feri ini adalah sekitar 1 jam. Pelabuhan ini akan terintegrasi dengan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi yang diperkirakan akan selesai pembangunannya pada tahun 2021 Fasilitas
Klik Untuk Melihat Jawaban #Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..# Dijawab oleh ### Pada Sun, 31 Jul 2022 11:30:39 +0700 dengan Kategori Bahasa lain dan Sudah Dilihat ### kaliJawaban: A. pelabuhan ketapang Penjelasan: semoga membantu Jawaban: A. pelabuhan Ketapang Penjelasan: Pelabuhan Ketapang adalah sebuah pelabuhan feri di Desa Ketapang, Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur semoga membantu.. #semangat Baca Juga: Hasil dari 4/5-3/4 = tolong ya kakak kakak sebentar lagi deadline tugas nya plsssss​ op.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.
Muncar Jangan Tercemar Dengan potensi perikanan yang cukup tinggi, sampai saat ini jumlah di Muncar sebanyak 13.203 orang. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan tahun 2013 yang hanya 13.143 orang. Angin kencang disertai gelombang tinggi kerap menjadi kendala utama menurunnya produksi tangkapan ikan di Muncar. Ditambah lagi seringnya kelangkaan solar. Setelah waktu libur usai puasa dan le- baran, nelayan kembali berburu. Lemuru, tongkol, salem, dan layang sebagai bahan dasar pembuatan ikan kaleng menjadi hasil laut andalan di perairan Muncar. Pada saat paceklik tangkapan, seperti yang terjadi pada periode Januari-April, nelayan masih bisa memasok ikan-ikan itu ke puluhan cold storage (tempat pendinginan) di Muncar dan sekitarnya. “Kalau pada saat musim panen Juni- Nopember, kami bisa mevigekspor ikan lemuru hingga tujuh kontainer (isi per kontainer 24 ton) “Siswanto, pekerja di tempat pendinginan Usaha Dagang Piala Indah, menyebutkan, masih bisa mendapatkan pasokan 8-10 ton ikan lemuru, tongkol, salem, dan layang per hari selama masa paceklik. Pengusaha tempat pen¬dinginan tak berhenti mengekspor lemuru keias satu ke Jepang dan Thailand. “Kalau pada saat musim panen Juni-Nopember, kami bisa mengekspor ikan lemuru hingga tujuh kontainer (isi per kontainer 24 ton),” ungkap Sis¬wanto. Hasan (43), mengaku sudah berhenti melaut sejak Desember 2013 hingga Januari 2014. Dalam sepekan pertama awal Pebruari 2014, dia terpaksa melaut di pe¬rairan Selat Bali meski cuaca belum normal. Sebab, Ha¬san membutukan biaya untuk kebutuhan rumah tangga. Namun, dari tujuh hari melaut, Hasan baru mendapat satu kali tangkapan, itu pun hanya 1 kuintal. “Biasanya saya bisa dapat 1 ton,” katanya. Satu kuintal lemuru berharga Rp 2.600 per kilogram. Padahal biaya solar Rp 200 ribu per hari. Penghasilan bersih yang bisa dibawa pulang Hasan hanya Rp 60 ribu. Jumlah itu tidak bisa menutupi biaya operasional untuk enam hari berikutnya. Nelayan lainnya, Nur Ali, mengatakan baru melaut dua kali dalam sepekan ini. Hasil yang didapatkannya hanya 1 kuintal lemuru seharga Rp 4.500 per kilogram. Uang yang diperolehnya hanya Rp 450 ribu. Jumlah itu tak sebanding dengan biaya beli solar Rp 600 ribu. “Saya tekor Rp 150 ribu,” kata dia. Terbesar Meski Muncar dapat disebut sebagai pasar perikanan tertua di Jawa Timur, pola produksinya masih sama de¬ngan pelabuhan perikanan lainnya. Hampir tidak ada modernisasi cara tangkap. Jalur lintas selatan Jawa (JLS) yang sebentar lagi direalisasikan dan diyakini bakal memecahkan problem isolasi wilayah selatan Jawa, termasuk Muncar, mudah-mudahan bisa mendorong modernisasi produksi itu. Ikan yang ada di wilayah Muncar merupakan kualitas ekspor yang diminati beberapa negara. Ini membuat peluang ekspor produk maritim cukup terbuka dan menjadi ladang usaha yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan. Setiap hari ikan yang dibongkar di Muncar minimal 500 ton dan sekitar 90 persen di antaranya dipasok ke indus- tri pengolahan ikan setempat. Data Sekretariat Kabinet RI menunjukkan, Muncar merupakan penghasil ikan terbesar di Jawa Timur dengan produksi ikan tahun 2010 sebesar 27.748 ton. Produksi ikan olahan diekspor ke Eropa, Jepang, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Kanada sebanyak 1.562.249,72 kg per bulan dengan nilai ekonomi sebesar hampir Rp 20 miliar. Juru bicara Asosiasi Pengusaha Cold Storage Muncar, Wahyu Widodo mengatakan, tempat pendinginan di Muncar rata-rata mempekerjakan 70 laki-laki dan perempuan. Ini membuat warga Muncar jarang yang menjadi tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Pengusaha cold storage di Muncar siap untuk bersaing secara produk di luar negeri. Pada Pebruari lalu, setelah mendapat sinyal positif pemerintah daerah untuk membantu kepenguru- san izin ekspor-impor pengusaha cold sotrage asal Muncar, banyak pengusaha lokal yang mengurus izin ekspor. Ini ditujukan agar peluang pengusaha mema- sarkan ikannya secara langsung ke luar negeri bisa terwujud. Ekspor juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi Muncar. Menurut data, di Banyuwangi baru ada sembilan pengusaha yang mengantongi lisensi ekspor dan im- por. Sedangkan di Muncar ada puluhan pengusaha cold storage, (jal) ‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾ dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: majalah POTENSI, Edisi 44 / Agustus 2014, halaman 11-13 |