Partai politik yang bersifat radikal pada masa pergerakan Nasional adalah

Partai politik yang bersifat radikal pada masa pergerakan Nasional adalah

Partai politik yang bersifat radikal pada masa pergerakan Nasional adalah
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa

Ilustrasi PKI

KOMPAS.com - Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan salah satu partai politik revolusioner Indonesia yang memiliki peran penting dalam perjuangan pergerakan nasional Indonesia.

Gerakan perjuangan PKI bersifat radikal dan mengedepankan cara-cara kekerasan untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat pribumi terhadap kekuasaan kolonial.

Pembentukan PKI

Dalam buku Di bawah Lentera Merah (1999) karya Soe Hok Gie, eksistensi PKI berawal dari organisasi komunis bernama Indische Social Democratische Vereniging (ISDV).

ISDV didirikan oleh Henk Sneevliet pada 9 Mei 1914. Henk Sneevliet mengemban misi dari pusat komando Komunis Internasional (Komintern) untuk menanamkan paham marxisme-komunisme terhadap perjuangan pergerakan nasional Indonesia.

Sneevliet menyebarkan pengaruh Komunis di Indonesia melalui organisasi buruh kereta api di Semarang. Selain itu, Sneevliet juga menanamkan pengaruh di organisasi Sarekat Islam melalui Semaoen, Alimin, Darsono, dan lainnya.

Baca juga: Latar Belakang Pemberontakan PKI di Madiun

Pada perkembangannya Semaoen dan kawan-kawannya berusaha untuk mengubah perjuangan Sarekat Islam ke arah komunis. Hal ini menyebabkan pecahnya Sarekat Islam menjadi dua kubu yaitu, SI Merah (Komunis) dan SI Putih (Agamis).

Pada 20 Mei 1920, Semoen bersama anggota SI Merah dan tokoh komunis ISDV sepakat untuk mengubah nama ISDV menjadi Partai Komunis Indonesia.

Perubahan nama dari ISDV bertujuan untuk menguatkan nuansa Indonesia-sentris dalam perjuangan kaum Komunis terhadap kolonialisme Belanda.

Perjuangan PKI

Perjuangan PKI dalam menentang kolonialisme Belanda bersifat radikal dan cenderung anarkis.
Pada 25 Desember 1925, PKI mengadakan rapat besar yang mengundang pimpinan cabang PKI di seluruh Indonesia.

Rapat tersebut menghasilkan keputusan untuk melaksanakan aksi pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Belanda di beberapa kota Indonesia.

Baca juga: Muso, Pimpinan Pemberontakan PKI di Madiun

Partai politik yang bersifat radikal pada masa pergerakan Nasional adalah

Partai politik yang bersifat radikal pada masa pergerakan Nasional adalah
Lihat Foto

Wikimedia Commons

Anggota Perhimpunan Indonesia.

KOMPAS.com - Masa radikal dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dapat ditandai dengan kemunculan banyaknya organisasi politik yang disebut dengan partai.

Partai-partai di Indonesia sendiri mulai dibentuk pada abad ke-20, seperti Partai Komunis Indonesia, Partai Nasional Indonesia, dan Partindo.

Karena ingin mencapai kemerdekaan Indonesia, partai-partai tersebut enggan untuk bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda.

Lantas, mengapa perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada abad ke-20 disebut masa radikal?

Baca juga: Perbedaan Perjuangan Indonesia Sebelum dan Sesudah 1908

Pergerakan nasional bersifat keras

Pada abad ke-20, perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah disebut memasuki masa radikal, karena pergerakan nasional yang dilakukan lebih bersifat radikal atau keras dalam melawan pemerintah Belanda.

Mereka juga menggunakan asas nonkooperatif atau tidak mau bekerja sama. Masa radikal ditandai dengan banyaknya organisasi yang mulai terbentuk, seperti PKI, PNI, dan Partindo.

Ciri khas atau tujuan dari organisasi-organisasi tersebut adalah berusaha untuk menggapai cita-cita kemerdekaan Indonesia dengan menolak untuk bekerja sama dengan Belanda.

Para pejuang pada masa radikal melawan pemerintah Belanda, menanggapi langsung setiap hal yang dianggap akan mengganggu status quo, dan melemparkan kritik tajam kepada Belanda.

Salah satu contohnya, kritik pernah disampaikan oleh Perhimpunan Indonesia (PI) kepada Belanda lewat surat kabar yang bertajuk "Hindia Poetra". 

Baca juga: Peristiwa yang Menandai Kebangkitan Nasional

Dalam surat kabar tersebut, PI berusaha memperkenalkan nama Indonesia sembari melontarkan kritik-kritik lain kepada Belanda.

Jelaskan pembagian masa pergerakan nasional. Foto: Pexels

Di era sebelum mengenal pergerakan nasional, khususnya sebelum tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan umumnya selalu berakhir dengan kegagalan. Salah satu faktor penyebabnya adalah belum ada rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Namun, seiring berjalannya waktu, para pejuang kemerdekaan sadar bahwa persatuan dan kesatuan adalah hal yang penting. Sejak itu, pergerakan nasional yang melibatkan perlawanan dari segenap bangsa Indonesia dimulai.

Pergerakan nasional sendiri merupakan bentuk perjuangan yang melibatkan seluruh lapisan bangsa Indonesia. Dikutip dalam buku RPUL Plus SD Kelas 3, 4, 5, & 6 karangan Dhiyaulhaq, berikut adalah latar belakang timbulnya pergerakan nasional.

  • Adanya kesamaan rasa senasib dan sepenanggungan.

  • Penderitaan rakyat yang sama akibat dari adanya penjajahan.

  • Rakyat yang tidak mempunyai tempat untuk mengadu nasib dalam negeri sendiri.

  • Munculnya golongan terpelajar yang paham akan perjuangan.

  • Motivasi yang timbul karena kemenangan Jepang, sebagai salah satu negara Asia yang menang melawan Rusia, pada tahun 1905.

Dengan adanya pergerakan nasional, golongan terpelajar ingin membuktikan cara perjuangan yang lebih modern, yaitu dengan menggunakan kekuatan organisasi. Lahirnya organisasi di tengah masyarakat, menjadi penanda lahirnya sebuah pergerakan nasional.

Masa pergerakan nasional dibagi menjadi tiga, yaitu awal kemerdekaan, radikal, dan moderat. Foto: Pexels

Jelaskan Pembagian Masa Pergerakan Nasional!

Berikut akan dijelaskan jawaban dari pertanyaan dalam buku Peristiwa dalam Kehidupan Tema 7 Kelas V terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud tentang jelaskan pembagian masa pergerakan nasional.

Dikutip dalam buku yang sama, pembagian masa pergerakan nasional dibedakan menjadi tiga masa, yaitu masa awal (perkembangan) pergerakan nasional, masa radikal, dan masa moderat.

1. Masa Awal Pergerakan Nasional

Masa awal berlangsung sekitar tahun 1900-an. Pada masa ini, banyak lahir organisasi pergerakan, seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan Indische Partij (IP).

Organisasi pergerakan pertama dan mempunyai pengaruh yang besar adalah Budi Utomo, yang resmi berdiri pada tanggal 20 Mei 1901. Organisasi ini sendiri didirikan oleh Sutomo, atas saran dari Dr. Wahidin Sudirohusodo.

Ilustrasi organisasi pergerakan nasional. Foto: Pexels

Budi Utomo memiliki arti “usaha yang mulia”, dengan program utama dari organisasi ini yang berfokus kepada kegiatan sosial, yaitu mengusahakan pendidikan dan pengajaran.

Perjuangan bangsa Indonesia di era penjajahan pada abad ke-20 disebut dengan masa radikal. Hal ini disebabkan perjuangan melawan pemerintahan Belanda bersifat keras/radikal.

Keras/radikal yang dimaksud dalam gerakan ini adalah dengan tidak menerima bentuk perjanjian apa pun dengan pemerintah Hindia Belanda. Contoh organisasi yang ada masa awal radikal adalah sebagai berikut.

  • Perhimpunan Indonesia (PI)

  • Partai Nasional Indonesia (PNI)

  • Partai Komunis Indonesia (PKI)

Seiring berjalannya waktu, organisasi-organisasi yang ada di Indonesia telah mengubah taktik dalam berorganisasinya, menjadi lebih kooperatif untuk diajak bekerja sama dengan Belanda.

Organisasi yang berhaluan moderat di antaranya adalah Partindo 1930, PNI Baru, Partai Indonesia Raya (Parindra), Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), serta Gabungan Politik Indonesia (Gapi).