Partai Indonesia Raya Parindra merupakan gabungan dari beberapa organisasi organisasi mana sajakah itu?

Parindra (Partai Indonesia Raya), merupakan partai yang tidak dapat lepas dari sejarah pergerakan nasional Indonesia. Maka dari itu akan kita bahas di sini. Pembahasan kali ini akan dijelaskan mengenai sejarah Parindra, latar belakang Parindra, perkembangan Parindra, serta para tokoh-tokoh pendiri Parindra.

Sejarah Parindra

Perjuangan radikal yang dilakukan oleh PKI (Partai Komunis Indonesia), IP (Indische Partij), dan PNI (Partai Nasional Indonesia) sudah mulai berakhir ketika pemerintahan kolonial Belanda melakukan penangkapan terhadap sejumlah tokoh-tokoh PNI. Selain itu, pemerintahan kolonial di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal de Jonge, melakukan pengawasan yang ketat.

Pengawasan yang ketat itu dilakukan terhadap organisasi-organisasi yang ada pada masa tersebut. Melihat kondisi ini, para tokoh-tokoh pergerakan kemudian mengubah garis perjuangannya. Dari yang sebelumnya bersifat radikal dan nonkooperasi kemudian menjadi moderat dan kooperasi dengan menempatkan wakil-wakilnya dalam volksraad (semacam parlemen di Hindia Belanda-pent).

Para Tokoh-Tokoh Pendiri Parindra

Berikut akan kita bahas juga siapa-siapa sajakah para tokoh pendiri Parindra. Parindra (Partai Indonesia Raya) merupakan salah satu organisasi yang bersifat moderat. Partai ini didirikan di kota Solo, Jawa Tengah, oleh dr.Sutomo, yaitu pada tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi, antara Budi Utomo, dan juga Partai Persatuan Bangsa Indonesia (PBI).

Tujuan Didirikannya Parindra

Tujuan utama didirikannya Parindra adalah, untuk mencapai Indonesia Raya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka ditunjuklah dr.Sutomo untuk menjadi ketua dari Parindra. Parindra berlandaskan asas politik yang berupa insidental, yang artinya tidak berpegang sama sekali pada asas kooperasi, maupun nonkooperasi.

Sikap Moh.Husni Thamrin terhadap pemerintah pada saat itu terbilang cukup luwes. Karena ia bisa menyesuaikan diri, dan tergantung pada situasi dan juga kondisi yang dihadapi pada masa itu. Moh.Husni Thamrin merupakan salah satu tokoh Parindra yang cukup terkenal untuk membela kepentingan-kepentingan rakyat di Volksraad.

Parindra kemudian menyelenggarakan kongresnya pada tanggal 24-27 Desember 1948 yang menghasilkan beberapa ketegasan. Tanpa kompromi, Parindra tidak mau menerima anggotanya yang berasal dari non Indonesia alias peranakan campuran. Mereka melakukan perjuangan terutama pada masalah-masalah pokok perekonomian rakyat.

Selain itu mereka berusaha menumbuhkan kemauan penduduk Jawa agar segera melakukan transmigrasi ke pulau-pulau Indonesia lainnya, demi tercapainya kehidupan yang lebih stabil. Karena mereka menyadari, bahwa jika terlalu banyak penduduk, maka akan berpengaruh pada sulit atau tidaknya terhadap pembangunan yang akan dilakukan di Indonesia.

Parindra selalu berjuang agar wakil-wakil Volksraad bisa semakin bertambah, sehingga suara-suara yang berhubungan dengan upaya untuk mencapai Indonesia merdeka akan semakin diperhatikan oleh pemerintah Belanda. Perjuangan Parindra dalam Volksraad ternyata cukup berhasil. Terbukti pemerintah Belanda kemudian mengganti istilah inlandeer (penyebutan orang pribumi) menjadi Indonesier.

Baca Juga :

Pada tahun 1931, dr. Sutomo yang saat itu menjadi pemimpin dari organisasi Budi Utomo, juga mendirikan organisasi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Organisasi PBI ini merupakan kelanjutan dari Indonesische Studie Club yang didirikan pada tahun 1924. Dengan PBI, dr. Sutomo bermaksud menempuh jalan yang kooperatif dalam sebuah wadah partai yang lebih besar. Akhirnya, pada tanggal 24 sampai 26 Desember 1935 diselenggarakanlah kongres yang menyatukan Budi Utomo dengan PBI menghasilkan partai baru yang kemudian dinamakan Partai Indonesia Raya (Parindra) dengan ketuanya dr. Sutomo.

KOMPAS.com - Pada dekade 1930-an, banyak muncul partai-partai politik yang menempuh cara-cara koopratif dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pergerakan perjuangan secara kooperatif dianggap lebih rasional dan mampu meminimalisasi konfrontasi antara masyarakat pribumi dan pemerintah kolonial yang berpotensi menimbulkan korban jiwa.

Partai Indonesia Raya atau Parindra merupakan salah satu organisasi pergerakan politik yang aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia melalui cara-cara kooperatif.

Pendirian

Parindra didirikan pada kongres bersama antar organisasi tanggal 24-26 Desember 1935 oleh dr.Sutomo dan tokoh-tokoh nasionalis moderat Indonesia.

Dalam buku Sejarah Pemikiran Indonesia Modern (2013) karya Taufik Abdullah, Parindra merupakan gabungan dari organisasi-organisasi pergerakan seperti, Budi Utomo, Paguyuban Pasundan, Serikat Betawi, Serikat Ambon, Serikat Minahasa, Sumtranen Bond dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI).

Baca juga: Volksraad: Dewan Rakyat Hindia-Belanda

Latar belakang pembentukan Parindra bermula dari keinginan golongan priayi cendekiawan Jawa untuk membentuk wadah perjuangan politik demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Selain itu, golongan priayi cendekiawan Jawa juga berkeinginan untuk menerapkan perjuangan kooperatif terhadap kolonialisme Belanda.

Perkembangan

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, pada tahun 1937, partai ini memiliki anggota lebih dari 4.600 orang dari seluruh Indonesia.

Pada perkembangannya, cita-cita dan gagasan perjuangan Parindra menarik banyak simpati dari masyarakat Indonesia. Pada tahun 1939, anggota Parindra meningkat hampir 3 kali lipat hingga 11.250 orang.

Perjuangan

Parindra menempuh jalur politik, sosial dan ekonomi untuk mewujudkan cita-cita persatuan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pada umumnya, gerakan politik Parindra bersifat kooperatif dengan pemerintah kolonial Belanda. Namun, dalam kondisi-kondisi tertentu Parindra berani bersikap non-kooperatif terhadap Belanda.

Dalam bidang politik, Parindra memanfaatkan keberadaan Volksraad (Dewan Rakyat) untuk menyampaikan aspirasi tentang kemerdekaan Indonesia dalam bidang pemerintahan.

Selain itu, Parindra juga bergabung dengan Gabungan Politik Indonesia (GAPI) untuk menyatukan visi partai politik dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Dalam bidang sosial, Parindra mendirikan perkumpulan buruh tani bernama Rukun Tani. Selain itu, Parindra juga rutin mennyebarluaskan gagasan kemerdekaan dengan membentuk percetakan, majalah dan surat kabar yang dikelola secara mandiri.

Dalam bidang ekonomi, Parindra berhasil mendirikan Bank Nasional Indonesia di Surabaya serta mendirikan koperasi masyarakat pribumi.

Baca juga: Partai Politik Indonesia dalam Volksraad

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Partai Indonesia Raya Parindra merupakan gabungan dari beberapa organisasi organisasi mana sajakah itu?

FadhilPrawira FadhilPrawira

Parindra merupakan organisasi politik hasil gabungan(fusi) dari organisasi PBI (Persatuan Bangsa Indonesia), Serikat Selebes, Serikat Sumatera, Serikat Ambon, Budi Utomo, dan lainnya, sebagai tanda berakhirnya fase kedaerahan dalam pergerakan kebangsaan, menjadi Partai Indonesia Raya atau Parindra.

Partai Indonesia Raya Parindra merupakan gabungan dari beberapa organisasi organisasi mana sajakah itu?

inginmembantu inginmembantu

Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia(PBI)