Borneo24-Mie Sagu merupakan kuliner berbahan mie yang terbuat dari tepung sagu yang diolah dari batang pohon sagu. Makanan khas masyarakat khususnya Suku Melayu ini cukup terkenal mulai dari Riau hingga Kalimantan. Mie Sagu sebenarnya sudah ada dan menjadi panganan yang paling diminati masyarakat apalagi untuk sarapan namun masih belum banyak disajikan sebagai menu makanan di restoran. Mie Sagu dapat diolah menjadi Mie Sagu Goreng maupun Mie Sagu Berkuah. Nah Mie Sagu Goreng lebih terkenal di daerah Riau, sedangkan Mie Sagu Berkuah memang makanan khas Melayu khususnya di Kalimantan Barat. Mie khas Pontianak ini, memiliki tekstur yang kenyal namun lembut ketika dikunyah. Penampakannya mie biasanya pipih lebar dan berwarna bening seperti bihun. Tak sekedar mengenyangkan ternyata mie sagu ini juga memiliki manfaat yang tak terduga. Kandungan karbohidratnya yang rendah menjadi santapan yang aman bagi penderita diabetes, karena dipercaya mampu menurunkan kadar gula darah. Dalam penyajiannya biasanya dikolaborasikan dengan telur, sosis, ebi, udang, bakso hingga aneka vegetarian. Yang membuat mie andalan Kalimantan Barat ini tampak lain dengan mie sagu biasanya yakni, bumbu kuah kaldunya, meskipun mie ini juga bisa disajikan dalam bentuk goreng sesuai selera. Mie ini akan semakin nikmat disantap saat cuaca dingin sambil menikmati pemandangan khas Pontianak. Untuk bisa menemukannya kuliner tradisional ini juga sangat mudah karena warung-warung di sepanjang jalan Kota Pontianak banyak yang menjualnya.(****)
Mendengar kata Sagu pasti langsung teringat makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di wilayah Indonesia Timur. Biasanya sagu diolah menjadi papeda atau sagu bakar. Namun, apa jadinya jika sagu diolah menjadi mie ? ternyata rasanya lezat. Mie sagu memiliki karakteristik yang berbeda dengan mie yang terbuat dari terigu, berukuran lebih besar dan lebih transparan. Teksturnya juga lebih kenyal daripada mie dari terigu. Satu hal penting yang membedakan mie sagu dengan mie dari terigu adalah manfaat kesehatannya. Mie sagu tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan saja. Bahan makanan ini juga bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan. Selain itu, mie sagu juga lebih tahan lama dibandingkan mie dari terigu, walaupun tidak diolah menggunakan bahan pengawet. Mie sagu mengandung "resistant starch" pati yang tidak tercerna oleh saluran pencernaan manusia. Kadar Resistant starch dalam mie sagu bahkan 3-4 kali lebih banyak dibandingkan kandungan resistant starch dalam mie yang dibuat dari tepung terigu. Resistant starch ini bekerja sebagai prebiotik dan menurunkan indeks glikemik mie sagu, sehingga konsumsi mie sagu tidak akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah dengan cepat. Dengan kata lain, mie sagu cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus. Selain itu, manfaat lain dari mie sagu adalah mencegah sembelit, melancarkan pencernaan, dan mencegah kanker usus, meningkatkan kesehatan tulang dan sendi, dan mencegah darah tinggi. Karena kandungan karbohidratnya yang tinggi, sagu juga merupakan sumber energi yang baik. Itulah sebabnya mie sagu terasa mengenyangkan dan sering dikonsumsi sebagai sajian saat sarapan.
TRIBUNPEKANBARUTRAVEL.COM, PEKANBARU - Satu diantara banyaknya makanan khas Bumi Lancang Kuning adalah Mie Sagu. Mengapa disebut Mie Sagu, karena bahan baku olahannya berasal dari olahan tepung sagu. Jika datang ke Riau, maka akan kurang sempurna rasanya jika belum mencicipi mie yang satu ini. Di Riau sendiri, asal mula mie sagu, salah satunya dari daerah Selat Panjang, suatu daerah yang berada di Kabupaten Kepulauan Meranti. Bahkan, sagu yang dipergunakan sebagai bahan olahan utamanya, terkenal dengan kualitasnya yang terbaik di nusantara, mungkin juga dunia. Dari sekian banyak daerah penghasil sagu di Indonesia, hanya Riau, khususnya Selat Panjang dan sekitarnya yang konsisten menjadikan sagu sebagai makanan olahan dalam bentuk Mie. Mie Sagu tengah dimasak di Warung Kuliner Young Bengkalis, Pekanbaru belum lama ini (tribunpekanbarutravel.com/Theo Rizky) Apa lagi, pohon sagu yang tumbuh subur disana sangat banyak, baik hidup secara liar maupun dibudidayakan. Sejak dulunya, masyarakat Selat Panjang sudah menjadikan mie ini sebagai makanan pokok. Yang pada akhirnya, hampir seluruh masyarakat Riau mengenal dan pernah mencicipi mie dengan teksturnya yang lembut dan kenyal ini. Sejak mie sagu sudah mulai dikenal, turut berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat Selat Panjang. Bahkan masyarakat Pekanbaru yang berasal dari daerah ini, turut membuka usaha kuliner dengan bahan utama mie sagu. Di Warung Kuliner Young Bengkalis Milik Wan Elia Rosa ini misalnya. Beralamat di Jalan Letnan Jendral (Letjen) Parman, Gobah, Kota Pekanbaru. Warung ini menyediakan tiga menyediakan tiga menu makanan dengan bahan utama mie sagu. Diantaranya adalah Mie Sagu Rebus, Mie Sagu Goreng dan Mie Sagu Laksa. Cita rasa dari tiga. jenis makanan mie ini cukup berbeda bisa dilihat dari cara penyajian, cara memasak hingga rasa. Perbedaan olahan makanan mie sagu warung kuliner Wan Elia Rosa bisa dikatakan berbeda dengan olahan mie sagu lain yang ada di Kota Pekanbaru. Mie Sagu Goreng (tribunpekanbarutravel.com/Theo Rizky) Dimana pada setiap jenis makanan mie sagunya selalu dibumbui dengan udang giling, yang mambuat aroma harumnya cukup mudah menggugah selera. Pada jenis Mie Sagu Rebus dan Mie Sagu Laksa, kuah yang dihasilkan memiliki karakteristik yang cukup kental. Rasanya cukup melekat dilidah, terutama pada kuah Mie Sagu Laksa dengan aroma santannya yang cukup harum. Dalam penyajian kepada para pelanggan, Wan Elia Rosa biasa menambahkan sayuran jenis toge, bawang prai, atau Sawi. Dinikmati Semua Kalangan Masyarakat Penikmat makanan olahan mie sagu datang dari berbagai kalangan masyarakat karena bisa dimanfaatkan sebagai sarapan pagi, hingga santapan makan siang. Di warung kuliner Wan Elia Rosa, para penikmat mie sagu datang silih berganti. Ada yang membeli untuk dibawa pulang, hingga duduk menikmati sembari bercengkrama dengan orang-orang terdekat. Kata Wan Elia Rosa, di warungnya kalangan masyarakat yang datang cukup variatif. Baik itu kalangan anak muda hingga pejabat sekali pun. Ia juga cukup sering menerima pesanan berupa catering dari berbagai pihak. Diakuinya, khusus usaha keluarga besarnya di Bengkalis dan Kampar, sering kali menerima pesanan pada acara-acara penting. Untuk harga pesanan dalam bentuk catering bersama Wan Elia Rosa, pemesan bisa dibicarakan langsung.
Sumber: Tribun PekanbaruPEKANBARU - Masyarakat di Nusantara mengenal sagu sebagai makanan pokok masyarakat di wilayah timur Indonesia yaitu Maluku dan Papua. Selain di wilayah tersebut, bahan makanan yang terbuat dari batang pohon rumbia itu juga merupakan panganan khas masyarakat Riau. Di Riau daerah yang dijuluki Bumi Lancang Kuning itu, sagu merupakan makanan khas masyarakat melayu khususnya di daerah pesisir, yaitu Selat Panjang Kabupaten Meranti, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir dan Kota Dumai. Tetapi sagu di Riau diolah menjadi menu yang berbeda dengan wilayah Indonesia bagian Timur itu. Masyarakat Papua ataupun Maluku biasanya mengolah sagu menjadi papeda, sejenis bubur putih. Di daerah Provinsi Riau sagu diolah menjadi mie. Saat ini selain di daerah pesisir Riau, tepatnya di Kota Pekanbaru Ibu Kota provinsi Riau juga marak para penjual mie sagu. Panganan ini disajikan di beberapa kedai yang hampir rata-rata penjualannya orang Melayu. Mie sagu ini memiliki kandungan karbohidrat yang sangat rendah dan terbukti mampu menurunkan gula darah. Sehingga sangat baik disantap setiap hari khususnya bagi mereka yang diet atau menderita diabetes. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat mie dari Selat Panjang ini, yaitu mie sagu, cabe merah giling, udang basah, toge, daun kucai, ikan teri goreng dan bawang merah. Di Provinsi Riau ada 369 jenis kuliner berbahan sagu. Pada tahun 2016 lalu pernah mencatat rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan olahan menu makanan dan minuman yang berbahan dasar sagu terbanyak di Indonesia. Melaui piagam penghargaan bernomor 7668/MURI/X/2016, kuliner sagu Riau mengalahkan rekor MURI yang penah dipegang oleh Kota Ambon yakni sebanyak 308 makanan berbahan sagu pada tahun 2015 silam. (hru/gpi). Laporan Raden Heru Christianto Humas GenPI Regional Riau Foto by : Novriansyah Kunjungi Juga : YUK NGABUBURIT SAMBIL BERKUDA DI MASJID RAYA AN NUR PEKANBARU Lihat Video Pariwisata Riau lainnya. Sumber : Youtube Channel : Pariwisata Riau ------------------------------ Ikuti Official Account Dinas Pariwisata Provinsi Riau. Youtube Channel : Pariwisata Riau Instagram : Pariwisata.Riau Twitter : @Disparriau Website : pariwisata.riau.go.id Destinasi Riau ? : Jemari Playstore | Jemari App Store
|