Memangku bulan adalah teknik berladang yang

Memangku bulan adalah teknik berladang yang

WX Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at wx.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Memangku bulan adalah teknik berladang yang

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Morok
  2. Nebang
  3. Ngawah
  4. Memangku Bulan
  5. Melao

Jawaban terbaik adalah D. Memangku Bulan.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Tata cara berladang orang melayu pertama kali adalah menimbang hari yang baik "mengaku bulan", untuk memulai menebas ladang. Tahapan ini disebut dengan...❞ Adalah D. Memangku Bulan.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Di bawah ini yang Bukan Penasehat Sultan dalam Kesultanan Siak Sri Indrapura adalah... dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

Apa itu wx.dhafi.link??

wx.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Tugas kelompok:
1.AFIQ MAIZAKY
2.AGUS LAHAGU
3.AHMAD DANI
4.ALAM CAHYO P
5.ARIF BUDIMAN
6.ARIF YANTAMI
7.ASTRIFO
8.CIKAL FERGUSON
9.DENI ADHAR
10.DEA ANANDA
11.DENI AFNUR




 A.Ruang Hidup Sesama Makhluk (lebensraum)
1.Kondisi Geografi Provinsi Riau
       Daerah Provinsi Riau yang terletak antara 10 5’ Lintang Selatan dengan 20 25’ Lintang Utara dan 1000 dengan 1050 45’ Bujur Timur, sebelah utara berbatasan dengan provinsi Sumatera Utara dan Selat Malaka, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah timur berbatasan dengan Selat Malaka, Selat Singapura dan Laut Cina Selatan, dan sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara.
Daerah Provinsi Riau luasnya 395.102 kilometer, terdiri dari daratan dan pulau-pulau 94. 562 km2, lautan 176.530 km2 dan danau dan rawa-rawa 124.010 km2. 60% dari daratan yaitu kira-kira 66.000 km2 ditumbuhi oleh hutan primer dan sekunder. Selain dari itu daerah ini terdiri dari pulau-pulau yang sangat banyak. Pulau-pulau yang ada besar-kecil sejumlah 3.214 buah, dengan panjang garis pantai 1.800 mil. Sedangkan jumlah penduduknya adalah 1.640.225 orang (berdasarkan sensus tahun 1975).
Provinsi Riau terdiri dari daerah daratan dan daerah kepulauan.
a) Riau daratan
mencakup empat kabupaten dan satu kotamadya, yaitu:
–  Kotamadya Pekanbaru
–  Kabupaten Kampar
–  Kabupaten Bengkalis
–  Kabupaten Indragiri Hulu
–   Kabupaten Indragiri Hilir.
Pada umumnya Riau daratan sebagian besar terdiri dari hutan-hutan, hutan primer dan hutan sekunder dan tidak kurang pula di sana-sini terdapat rawa-rawa, bencah-bencah, tasik-tasik dan danau-danau. Pada umunya Riau daratan ini merupakan tanah rendah dan bukit-bukit yang terdapat dekat perbatasan dengan daerah Sumatera Barat dan Tapanuli, yaitu kaki Bukit Barisan. Daerah  yang tertinggi 1.019 meter dari permukaan laut.
b) Riau kepulauan
Daerah Riau kepulauan terdiri dari gugusan-gugusan pulau-pulau dekat perairan Malaysia dan menjorok masuk ke Laut Cina Selatan dan dekat dengan pantai Kalimantan Barat. Gugusan pulau-pulau itu adalah :
1.Gugusan pulau-pulau Bintan, terdiri dari Pulau Buluh, Pulau Belakang Padang, Pulau Batam dan Pulau Sambu.
2 Gugusan pulau-pulau Lingga, terdiri dari Pulau Lingga, Pulau Singkep, Pulau Penuba, Pulau Sebangka, dan Pulau Bakung.
3.Gugusan pulau-pulau Serasan, terdiri dari Pulau Subi Besar dan Pulau Subi Kecil.
3.Gugusan pulau-pulau Tambelan, terdiri dari Pulau Tambelan, Pulau Benua dan Pulau Panjang.
4.Gugusan pulau-pulau Tujuh, terdiri dari Pulau Siantan dan Pulau Jemaja.
5.Gugusan pulau-pulau Bunguran, terdiri dari Pulau Bunguran, Pulau Laut dan Pulau Midai.
6.Gugusan pulau-pulau Natuna, terdiri dari Pulau Natuna dan Pulau Anambas.
7 Gugusan pulau-pulau Karimun, terdiri dari Pulau Karimun, Pulau Kundur, dan Pulau Moro Sulit.
2. Sistem Kemasyarakatan dalam ruang hidup melayu riau
        Jika pada mulanya suatu kampung di Riau didiami oleh mereka yang sesuku, maka pada perkembangn kemudian telah banyak penduduk baru yang bukan sesuku merupakan penduduk pendatang yang ikut berdiam di kampung tersebut.  Dengan demikian, masyarakat kampung tadi tidak terikat oleh karena kesatuan suku, tetapi dengan perkembangan baru itu, ikatan tersebut tidak lagi bersifat kesukuan, Kampung-kampung tersebut dipimpin oleh seorang kepala kampung yang disebut “Penghulu” dan sekarang merupakan pamong desa yang dipilih berdasar peraturan pemerintah.Disamping penghulu ini terdapat pula pimpinan bidang agama, yaitu “imam”. Imam inilah yang mengurus segala persoalan yang menyangkut keagamaan, seperti menjadi imam mesjid, pengajian dan pelajaran agama, nikah/cerai/rujuk, pembagian warisan, pengumpulan zakat dan lainnya. Dengan demikian penghulu dengan didampingi oleh imam merupakan pimpinan kampung.
a.Pimpinan dalam kesatuan hidup setempat
                 Terdapat bermacam-macam sebutan untuk pimpinan dalam kesatuan hidup setempat. Pada mulanya struktur kesatuan hidup setempat berdasarkan kesukuan, maka pemimpin adalah kepala suku atau kepala hinduk. Gelar kepala suku atau kepala hinduk ini bermacam-macam, sebagai berikut:
1.Datuk = disamping menjadi kepala suku, sekaligus menjadi pimpinan territorial yang agak luas yang mencakup dan membawahi beberapa kepala suku dan hinduk-hinduk.
2.Penghulu, batin, tua-tua, jenang dan monti adalah gelar untuk kepala suku dan hinduk-hinduk.
         Perkembangan kemudian menyebabkan pula perobahan batas-batas territorial, kalau pada mulanya territorial mengikuti suku, yaitu dimana suku tersebut menetap, maka lingkungan tempat tinggalnya itu menjadi daerah kekuasaannya. Tetapi keadaan ini kemudian berbalik, yaitu suku  yang mengikuti territorial. Teritoir ini kemudian disebut “kampung”, “rantau” atau “banjar”. Mereka yang tinggal dalam lingkungan teritoir tadi mejadi penduduk kampung dan dengan sendirinya kampung ini mencakup beberapa kesukuan. Untuk kampung, rantau atau banjar ini diangkat seorang kepala kampung yang disebut “penghulu”.
b.Hubungan sosial dalam kesatuan hidup setempat
      Dikampung-kampung penduduk saling mengenal satu sama lain, karena masyarakat kampung memiliki rasa keterikatan antara satu sama lainnya masih kuat.   Kerukunan merupakan cirri khas dari masyarakat kampung-kampung tersebut. Adanya kerukunan ini bukan disebabkan karena paksaan dari luar berupa sangsi-sangsi hukuman yang keras, tetapi memang timbul dari hati nurani yang dipengaruhi oleh norma-norma yang hidup dimasyarakat  itu. Mulai dari gerak-gerik, sikap dan pembawaan dipengaruhi oleh faktor ini. Menghindarkan hal-hal yang dapat menimbulkan aib dan malu merupakan fakor pendorong untuk terus berbuat dan bersikap baik terhadao sesamanya dan perasaan yang demikian lebih kuat dibandingkan dengan perasaan berdosa. Segala tindakan harus dijaga supaya tidak menimbulkan “sumbang mata”, “sumbang telinga”, “sumbang adab”. Secara keseluruhan haruslah dihindari hal-hal yang menyebabkan orang di cap sebagai seorang yang “tidak tau adat’.
c. Stratifikasi Sosial dan perubahanya
   Adapun masyarakat di saerah ini pada dasarnya terdiri dari dua golongan, yaitu golongan asli dan golongan penguasa. Sebelum adanya kerajaan Siak Sri Inderapura, kepala-kepala suku yang menguasai hutan tanah, “territorial” bernaung dibawah kerajaan Johor.
   Setelah Raja Kecil yang dapat meduduki takhta Kerajaan Johor, terpaksa meninggalkan Johor dan terkhir membuka kerajaan baru di sungai Siak, maka kerajaannya dinamakan “Kerajaan Siak Sri Inderapura”. Dengan keadaan yang baru ini, terjadilah pembagian golongan dalam masyarakat. Jika pada mulanya yang ada hanya kepala suku sebagai puncak dan anggota sukunya sebagai dasarnya, maka dengan adanya Sultan beserta keturunannya, terjadilah tingkatan sosial baru sebagai berikut:
1.Raja/Ratu dan Permaisuri yang merupakan tingkat teratas.
2.Keturunan Raja yang disebut anak Raja-raja, merupakan lapisan kedua,
3.Orang baik-baik yang terdiri dari Datuk Empat Suku dan Kepala-kepala suku lainnya beserta keturunannya merupakan lapisan ketiga,
4.Orang kebanyakan atau rakyat umum, merupakan tingkatan terbawah.
 Adanya tingkatan sosial tersebut membawa konsekuensi pula dibidang adat istiadat dan tata cara pergaulan masyarakat. Makin tinggi golongannya semakin banyak hak-haknya. Keistimewaan dalam tata pakaian, tempat duduk dalam upaca-upacara menunjukan adanya perbedaan itu
Perubahan dalam stratifikasi sosial.
    
   Perubahan ketata negaraan membawa perubahan pula dalam stratifikasi sosial ini. Saat ini ketentuan-ketentuan adat ini sudah tidak mengikat lagi dan pada umumnya sudah disesuaikan dengan alam demokrasi sekarang, sehingga perbedaan golongan tingkat ini sudah tidak kelihatan lagi dalam pergaulan. Pada waktu ini lebih diutamakan kepribadian, kedudukan dan keadaan materiel seseorang menurut ukuran sekarang.Dalam upacara perkawinan misalnya, maka yang mempunyai kemampuan materiel, bisa memakai pakaian dan perlengkapan yang seharusnya dieruntukan bagi seorang Raja atau Sultan. Dalam upacar adat yang diadakan sekrang, yang dianggap tinggi adalah pejabat-pejabat pemerintah sesuai menurut kedudukannya sekarang, tidak lagi Datuk-datuk atau Tengku-tengku. Upacara adat sekarang sudah beralih fungsinya. Adanya pucara adat ini hanya sekedar menunjukkan identitas suuku bangsanya dengan kejayaannya dengan masa lampau.
3.Tugas dan fungsi dari struktur kemasyarakatan dalam budaya melayu riau
a) kampar (kenegrian)
Kabupaten kampar dikenal sebagai kenegrian karenba merupakan  pergabungan persukuan maka yang  duduk dalam kenegrian adalah para ketua suku
1)puncak tertinggi kenegrian kampar
    Jabatan jabatan yang ada dinegeri kampar adalah suku domo dan suku pitopang. Suku domo (domo tua) memiliki gelar datuk temenggung.tugasnya adalah mengurus keluar dan kedalam wilayah persukuan serta bertanggung jawab penuh terhadap kesukuan sebagai puncak tertinggi sedangkan suku pitopang memiliki gelar  datuk manjo bosau yang bertugas hanya kedalam persukuan. Suku domo dan suku pitopang dibantu oleh:
  *suku domo muda bergelar  datuk bijanso.             
  *suku melayu  tua bergelar datuk baduku tua
  * suku melayu muda brrgelar datuk marajo busau
   *suku pitiang bergelar datuk tiawan
   *suku kampai bergelar datuk paduko
    *suku suku dendang bergelar datuk somak dirajo
2)suku
     *penghulu sebagai puncak tertinggi dalam suku
     *tungkek sebagai wakil penghuni
     *tuo kampung sebagai yang mengurus sosial masyarakat
     *malin kebesaran sebagai yang mengurus  masalah agama
     *dubalang sebagai  keamanan
    * siompu sebagai yang mengurus masalah perempuan
b) kuantan dan singingi
     Daerah kuantan dan Singingi yang kini masuk dalam administrasi pemerintahan kabupaten kuantan Singingi pada awalnya sebagai wilayah kerajaan Kandis(yang diperkirakan menggunakan sistem kerajaan pada abad ke -8) dengan bentuk struktur sistem kemasyarakatan sekaligus berkaitan dengan fungsi dan tugasnya.namum pada Gilirannya menggunakan susunan dan koto-koto.Oleh sebab itu, negeri ini dikenal sebagai Negeri Puluh Kurang Isi yang artinya suatu negeri yang terdiri atas 19 koto yang dipimpin oleh 19 datuk yang berkedudukan di koto-koto.
1) Koto-koto dikuantan
Koto-koto didaerah tersebut membentuk federasi yang masing masing dipimpin oleh urang Godang (orang besar). koto-koto dikuantan diklasifikasikan menurut aliran batang kuantan (sungai Indragiri) dan kawasan daratan sebagai berikut.
A)  Empat koto yang berkedudukan di lubuk Ambacang dengan pemimpinnya disebut Datuk Patih.
B)  Limo Kito ditongah yang berkedudukan di Kari dengan pemimpinnya yang disebut Datuk lelo Budi.
C)  Empat koto di hilir berkedudukan di Inuman yang dipimpin oleh Datuk temenggung.
D)  Empat koto di gunung yang dipimpin oleh Datuk Bandaro
E) Satu koto dilubuk Rami yang dipimpin oleh Datuk Timbang tali
F) satu koto Lugas tanah Darek berkedudukan di Logas tanah Darat yang dipimpin oleh Datuk Rajo Ruhum
G)Satu koto di Pangean berkedudukan di desa koto tinggi Pangean yang dipimpin oleh penghulu nan Barompek.
2) Koto koto disingingi
    Dikawasan ini diklasifikasikan menjadi Raja adat dari Pagaruyung dan Rajo Ibadat semanjung (Malaysia). Mereka berdua juga disebut sebagai Datuk Nan beduo/urang Godang Mereka bertugas dan berfungsi sebagai pelaksana roda pemerintahan, Mengatur kehidupan masyarakat sebagai pihak terkelola.
 Tujuh Datuk berkedudukan dikoto-koto Tanjung Pauh (Utara) dan logas (selatan) adalah sebagai berikut:
A) Datuk Bendaro kali
B) Datuk mengkuto Sinaro
C) Datuk Sinaro Nan Putiah
D) Datuk besar
E) Datuk maharaja Garang
F) Datuk Nyari
G) Datuk Jalelo
C.Kesultanan Siak Sri inderapura
        Siak dalam anggapan melayu sangat bertali erat dengan agama islam,dalam khasanah bahasa Sanskerta,”sri”memiliki arti bercahaya dan “indera”bermakna raja,sedangkan “pura”bermakna kota atau kerajaan.secara harfiah Siak sri inderapura memiliki makna sebagai pusat kota raja yang taat agama.kesultanan siak sri inderapura memiliki kerajaan yang lebih luas dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan yang pernah ada di melayu Riau,kesultanan siak sri inderapura pernah menguasai daerah-daerah di sumatera bagian utara dan Kalimantan bagian barat hingga pertengahan abad ke-19. Kerajaan ini membawa pengaruh yang sangat besar pada wilayah provinsi Riau dimasa sekarang seperti Pekanbaru,kota Dumai,Kabupaten bengkalis,kabupaten Meranti,kabupaten Rokanhilir,dan kabupaten siak,bahkan daerah pelalawan dan Kampar pernah dalam kekuwasaan kesultanan Siak.sedangkan dalam pelaksanaan masalah pengadilan umum di Kesultanan Siak,akan di selesaikan dengan balai kerapat tinggi yang di pimpin oleh Kesultanan Siak.
        Dewan mentri dan dibantu oleh kadi Negeri Siak beserta anggotanya.salah satu kitab hukum di negeri Siak bernama Bab Al-Qawaid yang menggunakan hukum yang u kepada masyarakat Melayu dan masyarakat lainnya yang termasuk dalam perkara Melayu. Dalam melaksanakan pemerintahan,Raja kecil dibantu penasehat Sultan sebagai berikut.
1.Datuk lima puluh bergelar sri bijuangsa.
2.Datuk Tanah datar bergelar sri pekerma Raja.
3.Datuk pesisir bergelar Maharaja ketuangsa.
4.Datuk Laksamana raja dilaut.
           Pembesar kerajaan lain yang membantu Sultan adalah Panglima perang,Datuk Himba,Datuk bentara kiri,Datuk bentara kanan,dan Datuk bendahara.Guna berhubungan langsung dengan masyarakat,disetiap daerah dibagi-bagi menjadi kepala suku dengan gelar sebagai berikut.
1).Penghulu   
  Khusus penghulu,tidak memiliki tanah ulayat yang dalama bekerja dibantu sebagai berikut.
1.sangko penghulu atau wakil penghulu
2.Malin penguhulu,pembantu urusan kepercayaan atau agama
3.Lelo penghulu,pembantu urusan adat sekaligus sekaligus hulubalang
2).Batim
       Adapaun Batin dibantu oleh sebagai berikut.
1.Tongkat,urusan yang menyangkut urusan kepada Sultan
2.Monti,Pembantu batin urusan adat
3.Antan-antan,pembantu batin yang sewaktu-waktu dapat menggantikan Tongkat atau Monti saat keduanya berhalangan
         Pada masa pemerintahan Raja Kecil,terdapat sepuluh perbatinan dan empat penghulu telah terwujud saat pengembangan wilayah tersebut Menjadi kesultanan Siak.Perbatinan dan Kepenghuluan adalah Perbatinan Gasip,Perbatinan Senapelan,Perbatinan Sejalen,Perbatinan Perawang,Perbatinan Sakai,Perbatinan Petalang,Perbatinan Tebing tinggi,Perbatinan Senggoro,Perbatinan Merbau,Perbatinan Rangsang,Penghulu Siak kecil,dan Perbatinan Siak besar.
B. Budaya:simbol marwah,Sumber pengetahuan dan dinamika budaya ("alam terkembang menjadi guru")
1.seni budaya melayu riau
Randai mulai dikenal oleh masyarakat Batang/Sungai Kuantan (Indragiri) sejak tahun 1930-an. Tepatnya dibawa oleh para pedagang Minangkabau yang datang ke daerah tersebut, mereka memainkan pertunjukan randai dari daerahnya.
Randai dalam bahasa Kuantan Singingi juga sering dikaitkan dengan kata ‘berandai-andai’. Sebab dalam penampilan pertunjukan, seseorang sering tampil sebagai sosok di luar dari siapa dirinya. Seolah sedang berandai-andai menjadi diri orang lain.
Pertunjukan seni randai menampilkan cerita yang disajikan dalam bentuk kisahan (narasi), cakapan (dialog), musik (instrumen dan vokal), serta tarian joget. Randai dipenuhi suasana ceria, gembira dan suka cita. Para pemainnya dibatasi dengan lingkaran yang kemedian dileburkan dengan penonton pada saat berjoged bersama. Permainan Randai di Kuantan Singingi saat ini umumnya dimiliki oleh setiap kampung, dimana setiap kampung memiliki tim khusus. Anggotanya bisa mencapai 20 hingga 30 orang. Semua orang bisa bergabung menjadi anggota randai. Para anggota randai ini disebut anak randai, sementara untuk pimpinannya disebut induk randai. Induk randai adalah seorang yang memiliki kemampuan bercerita, mampu menjadi sutradara dan bisa melatih anak-anak randai. Ada juga sebutan ketua randai, yakni sebutan untuk pimpinan kelompok yang mengurusi ihwal administratif ke pihak luar, sebab induk randai khusus untuk mengelola internal kelompok
Pada masa dahulu, kekuatan budaya Islam sangat kuat di tengah masyarakat Kuantan Singingi, sehingga para anak randai hanya dimainkan oleh laki-laki. Jika ada peran perempuan yang harus dimainkan, biasanya tokoh laki-laki lah yang memerankannya. Hal ini untuk melindungi martabat kaum perempuan sebab umumnya pertunjukan ini dilakukan pada malam hari.
2.kondisi dan potensi budaya melayu riau
Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga penggal yang pertama, merupakan kamus ekabahasa pertama di Nusantara. Ia juga menulis Syair Siti Shianah, Syair Suluh Pegawai, Syair Hukum Nikah, dan Syair Sultan Abdul Muluk. Raja Ali Haji juga patut diangkat jasanya dalam penulisan sejarah Melayu. Buku berjudul Tuhfat al-Nafis ("Bingkisan Berharga" tentang sejarah Melayu), walaupun dari segi penulisan sejarah sangat lemah karena tidak mencantumkan sumber dan tahunnya, dapat dibilang menggambarkan peristiwa-peristiwa secara lengkap. Meskipun sebagian pihak berpendapat Tuhfat dikarang terlebih dahulu oleh ayahnya yang juga sastrawan, Raja Ahmad. Raji Ali Haji hanya meneruskan apa yang telah dimulai ayahnya. Dalam bidang ketatanegaraan dan hukum, Raja Ali Haji pun menulis Mukaddimah fi Intizam (hukum dan politik). Ia juga aktif sebagai penasihat kerajaan.
C .HUBUNGAN MANUSIA dan ALAM DALAM BUDAYA MELAYU DI RIAU
 Hubungan manusia melayu itu dengan alam disebut interaktif dialogis atau hubungan dialog dengan alam orang melayu membaca lingkungan alam itu ,membaca alam sekitar kemudian  mengskplorasikan ,menjelajahi,menelisiknya.
Kebudayaan melayu mengekspresikan hubungan lingkungan itu dalam kepatuhan referensial,yaitu kebudayan melayu itu dalam satu pola bergerak mengikuti gerak etimologis . dicontohkannya,ada sejumlah bentuk eskpresi budaya itu menampilkan penerimaan alam semesta sebagaimana adanya.”Ritual-ritual seperti itu salah satu contoh yang menunjukkan kepatuhan referensial manusia kepada gerak alam sekitarnya 
Kearifan Lokal Menjaga Hutan dan Lahan
Dinamika kebudayaan melayu itu di mana lingkungan ruang hidup itu mempengaruhi kebudayaan melayu yang berarti, berkembang atau terhambatnya perkembangan budaya melayu bergantung kepada lingkungan yang baik lingkungan fisik, lingkungan biologis, flora,  fauna dan lingkungan sosial
Tentang menebang pohon diuraikan apa yang boleh di tebang, seberapa banayak, dan apa yang pantang ditebang
Tebang tidak merusak
Tebang tidak membinasakan
Tebang tidak menghabiskan
Tebang menutup iab malu
Tebang membuat rumah tangga
Membuat balai dengan istana
Membuat madrasah dengan alatnya
Tentang penantang dalam menebang dikatakan
Pantang menebang kayu tunggal
Pantang menebang kayu berbunga
Pantang menebang kayu berbubah
Pantang menebang kayu seminai
Pantang menebang induk gaharu
Pantang menebang induk kemenyan
Pantang menebang induk damar
Kalau menebang berhingga hingga
Tengok kayu di rimba
Ada yang besar ada yang kecil
Ada yang lurus ada yang bengkok
Ada yang berpilin memanjat kawan
Ada yang dihimpin oleh kayu lain
RAda yang tegak ada yang condong
Ada  yang hidup ada yang mati
Ada yang berduri ada yang tidak
Ada yang bergetah  ada yang tidak
  Ada yang berbuah ada yang tidak
Beragam-ragam kayu rimba
Bergan pula hidup mausia
 
D. BENTUK BENTUK KEARIFAN LOKAL MELAYU RIAU DALAM PEMANFAATAN ALAM
1.tanah kampung, adalah tempat rumah tegak berjajar,tempat masyarakat dan membuat perkampungan
2.tanah dusun, adalah tanah yang diperuntukkan bagi kebun tanaman keras,yang nantinya untuk perluasan kampung
3.tanah peladang, adalah tanah yang disediakan sebagi tepat  berladang
4.rimba larangan,adalah rimba yang tidak  boleh dirusak

E. TEKNIK BERLADANG MASYARAKAT MELAYU RIAU
1. Ngawah
Ngawah adalah cara pertama kali dilakukan dalam artian mengaku bulan mulai menebas ladang pertanian, misalnya pada hari-hari yang baikdalam bilangan bulan masehi, satu atau dua hari dalam bulan tersebut untuk upacra adat ngawah ini yang perlu disimapkan yaitu :
 Sirih Sekapur
 Rokok Daun
 Tembakau Jawa
 Nasi Sekapal
 Paku Sebatang
Kemudian diletakkan pada tanah yang akan menjadi ladang pertanian maka barulah kita mulai menebas, berarti adat ini sama halnya kita meminta permisi pada penghuni hutan tersebut. Dan jika adat ini tidak dilakukan maka hasil ladang kita akan lebih buruk. Setelah melakukan adat ngawah biasanya yangsilakukan adalah menebas tempat perladangan dengan cara balale.
Balale adalah suatu cara yang dilakukan secara beramai-ramai dan bergiliran atau saling bergotong-royong.
2. Nebang
Apabila kita sudah selesai menebas barulah memulai penebangan pohon-pohon besar yang ada dilahan tersebut dan dipotong-potong dahan atau rantingnya supaya mudah di makan api sampai hangus apabila dibakar. Setelah kayu-kayu tersebut kering maka perlu dibakar dahulu, agar kayu-kayu itu akan menjadi abu atau arang sehingga menjadi pupuk padi. Sebelum membakar dibuatlah adat bubur abang, adpun bahan-bahan tersebut adalah :
 Beras
 Gula merah, garam
 Sirih sekapur
 Rokok daun
 Daun pisang
Dan selanjutnya dibikin menjadi seperti kotak lalu dipasang keempat penjuru ladang. Setelah upacara adat bubur abang seslesai maka yang harus dilakukan adalah memumpun, memumpun adalah mengumpulkan potongan-potongan kayu yang tidak habis dibakar oleh api, pelaksanaannya cukup lama sampai makan waktu satu sampai dua minggu, ketika sedang memumpun ini, biasa kita pergunakan untuk menanam sayuran-sayuran dll.
3. Morok
Morok adalah salah satu upacara yang dilakukan setelah selesai memumpun atau membakar ulang barulah kita menaburkan benih atau menugalnya. Sebelum melaksankan acara menugal di buat adat pemorokan terlebih dahulu adapun paraga adatnya adalah :
 Benih Padi
 Sirih Sekapur
 Nasi Kuning
 Panggang Ayam
Dengan cara membuat patok segi empat dengan ukuran 1x 1 meter dengan dibuat patok-patok kecil dari akyu setelah itu lobang dengan ukuran yang sama 10 Cm kemudian setiap patok ditugalkan, kemudian dibuatlah api unggun yang di taburi gula sehingga harum keciumannya dan kemudian dibacakan doa rasul untuk meminta kepada tuhan semoga padi tumbuh dengan baik, hidup subur dan mendapat hasil yang banyak kemudian barulah meneruskan penugalan.
Setelah melakukan adat pemorokan barulah menuggal dilaksanakan dan ini memakai tenaga yang benyak sekali sekitar dua puluh sampai tiga puluh orang dengan memakan waktu sehari sampai dua hari. Waktu menugal membawa benih yang cukup banyak sekali enam sampai tujuh gantang, tergantung pada luasnya lahan, jika bekerja bergotong royong mereka membawa bakal sendiri-sendiri. Apabila tidak secara bergotong-royong/balale, yang menyiapkan makanan adalah tuan ladang. Tuan ladang menyiapkan seperti kue untuk sarapan pagi, minum dan nasi lauk pauknya apabila kira-kira sudah jam tiga sore di siapkan snack berupa bubur atau kue yang lain. Anggota pembenih dan penugalnya harus seimbang.
4. Melao
Setelah lebih kurang satu bulan umur padi, kita sudah boleh untuk memulai perumputan yang ada disekeliling tanaman padi tersebut, agar padi tumbuh denga subur. Setelah umur padi satu setengah bulan itu barulah juga dilaksankannya merumput dicelah-celah dan disekitar pohon padi tersebut dengan memakan waktu skurang-kurangnya dua sampai tiga minggu agar padi tumbuhnya semakin baik. Setelah itu menyesek, menyesek adalah merumput untuk yang ketiga kalinya supaya buah padi jernih, tidak banyak gabah yang kosong dan inipun tergantung pada iklim. Apabila padi sedang murai datang musaim kemarau maka padi itu kurang baik buahnya. Dan jika musim ada hujan ada panas padi akan baik hasilnya.
5. Memangku Bulan
Apa bila padi sudah mulai menguning atau masak maka kita boleh mengaku bulan. Menganku bulan adalah mematah atau memetik rumpun padi yang terbaik buahnya dari yang lain. Ini kita menyiapkan : 1( Sirih Sekapur, 2) Nasi Kuning,3) Panggang Ayam. Dan juga disiapkan tali untuk mengikat rumpunpadi tersebut, dan kemudian dibacakan Doa Rasul yaitu memohon pada tuhan semoga hasil tersebut melimpah ruah, kemudian dipilih sebanyak tujuh tangkai dan dibungkus dengan kain untuk dibawa pulang dan nasi kuning, panggang ayam itu boleh di makan bersama keluarga dan sebagian diberikan bagi orang memanen padi tersebut.
Bergotong royong atau balale masih rutinitas dilakukan masyarakat Melayu Darit terutama juga dalam hal mengetam padi yang sudah si dipanen. Sebelum berangkat menuju ladang atau tempatpengetaman. Sebelum berangkat menuju ladang atau tempat pengetaman padi terlebih dahulu sarapan pagi, yang dimaksud perut kita kenyang dan cepat juga mengisi tempat yang kita bawa, tuan ladang memasukan setangkai padinya kemasing-masing orang yang akan mengetam.
Setelah itu barulah rombongan mengetam sendiri untuk mengisi tempat yang dibawa, cara pengetaman padi kita harus keliling memutari perladangan itu dan menghadap pada mata hari terbit.
6. Meres Padi
Setelah pengetaman padi selesai, barulah rombongan membawa padi pulang kerumah tuan ladang, dan serta membawa alat-alat seperti engge,kebudang atau rampun yang atasnya disambung dengan tikar. Padi yang sudah di panen tadi dikumpulkan dan siap untuk di irit dengan beramai-ramai sehingga tanggal dari tangkainya, kemudian padi tersebut diayak oleh kaum wanitanya.
Meruman adalah pekerjaan yang dilaksankan setelah padi diirit dari tangkai-tangkainya, itu juga dilakukan oleh perempuan dengan menggunakan alat nyiru yang terbuat dari bambu.
7. Menjemur ke Langko
Langko adalah tempat penyimpanan padi, pada langko itulah padi di jemur dan dikeringkan selama sebulan atau dua bulan. Untuk meyimpan padi dilangko padi tersebut diberi sirih sekapur, besi sebatang sebgai pengkeras. Kemudian padi yang pertama di ambil untuk di jadikan beras setelah di jemur bisa ditumbuk atau digiling.
8. Syukuran
Setelah nasi dimasak diadakan acara mawai atau matik ( nasi baru ) dan kemudian dibacakanlah doa selamat memohon syukur kepada Tuhan bahwa rezeki yang di berikan berasal dari Dia kemudian dibagikan kepada tetangga-tetangga terdekat untuk mencicipi nasi baru hasil ladang itu tadi.
9. Nyimpan Padi
Setelah padi kering semuanya di bawa kerumah dan disimpan. Waktu untuk menyimpan di ber lagi besi sebatang untuk pangkaras. Sebelum mengeluarkan padi kita harus membuat adat dengan membuat nasi kuning ,penggang ayam, maksudnya supaya padi yang dikeluarkan ada berkatnya, dan kata mohon kepada Tuhan agar padi tersebut cukup untuk kita menggunakannya, kemudian waktu kita mengeluarkan padi kita harus makan dahulu supaya perut kita kenyang dan menurut hakekatnya supaya padi tersebut tidak cepat habis. Bagi hasil panennya yang memuaskan diwajibkan untuk membayar zakat menurut Hukum Islam.
Jelaskan  perkembangan bahasa melayu dipekanbanbaru
1.ARIF BUDIMAN
".Terkait perkembangan di kalangan muda mungkin kita bs lihat dlm kehidupan kita saat ini, lingkungan sekitar kita. Bahasa Melayu masih sangat jarang digunakan di kalangan muda, mungkin bahasa Melayu digunakan di lingkungan keluarga dekat. Itupun hanya sebagian keluarga saja."


Page 2