Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil

jelaskan mengenai penggunaan cat warna dalam melukis​

Kak/ mas tolong ya yg bisa bantu​

jelaskan apa yg dimaksud dengan pernafasan perut pernafasan diafragma pernafasan dada​

jelaskan apa yg dimaksud dengan artikulasi intonasi Phra sering ​

Lembar kerja5 tolong dibantu kk​

bagaimana cara membuat gambar agar lebih terpoles?​

1.Apakah Macau,Taiwan,dan HongKong merupakan negara yang merdeka/berdiri sendiri atau masih merupakan bagian dari China2.Siprus,Azerbajian,Armenia ter … masuk Asia??​

Mengapa Seni Bisa Dijadikan Sebagai Sumber Mata Pencarian?

1.Unsur-Unsur yang menonjol?2.Objek yang nampak?3.Bagian Objek yang menarik?tolong bantu jawab ya, jngn asal ​

(SENI BUDAYA) 2 SMP 1. sebutkan dan jelaskan motif keunikan tari tradisional 2. jelaskan pengertian tari tunggal dan tari berpasangan dan beserta cont … ohnya 3. sebutkan dan jelaskan 2 unsur pendukung tari-tari tradisional 4. Beberapa Keunikan Tari Tradisional indonesia, sebutkan keunikan tari tradisional

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
Lihat Foto

KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR

Seorang wanita di sela kesibukannya sebagai ibu rumah tangga membuat sulaman karawo. Karawo merupakan sulamaan yang sangat rumit, dibuat dengan cara mencabut serat kain sesuai pola, menyulam dengan benang dan mengikatnya.

KOMPAS.com - Teknik penerapan ragam hias juga bisa diterapkan pada bahan buatan. Salah satu contohnya bahan tekstil.

Penerapan ragam hias pada bahan tekstil juga mudah ditemukan. Salah satu contohnya pakaian bermotif batik.

Beda bahan dasarnya, tentu teknik yang digunakan juga berbeda. Jika pada bahan kayu, penerapan ragam hias bisa dilakukan dengan mengukir, namun tidak dengan bahan tekstil.

Lalu, apa saja teknik penerapan ragam hias pada bahan tekstil?

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), ada empat teknik penerapan ragam hias yang bisa diterapkan pada bahan tekstil, yaitu:

Teknik ini diterapkan dengan menggunakan jarum serta benang. Untuk warna serta motifnya bisa flora, fauna, geometris atau figuratif.

Umumnya teknik sulam ini langsung diaplikasikan pada kain yang digunakan. Sedangkan untuk tekniknya bergantung pada apa yang diinginkan.

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
Lihat Foto

KRISTIANTO PURNOMO

Wanita Baduy luar menenun di Kampung Balingbing, Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa (1/3/2016). Kerajinan kain tenun menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Baduy selain bertani.

Teknik ini diterapkan dengan cara menggabungkan benang dalam posisi melintang serta memanjang. Sebelum ditenun, tentunya benang ini sudah diberikan warna.

Menenun bisa dilakukan dengan manual atau dengan menggunakan mesin. Untuk motif, tentunya juga akan berpengaruh pada cara menenunnya.

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
Lihat Foto

DOKUMENTASI KEDS

Koleksi Betty dan Veronica dapat ditemukan di siluet terlaris Keds®, di antaranya adalah: Keds® X Betty and Veronica® Triple Decker Embroidered Profile. Pada versi ini dipamerkan ikon Betty and Veronica® yang dibordir pada siluet Triple Decker.

Secara garis besar, teknik bordir tidak berbeda jauh dengan teknik sulam. Namun, perbedaannya terletak pada peralatan yang digunakan.

Umumnya teknik sulam dilakukan dengan cara manual, yakni menggunakan jarum dan benang. Sedangkan teknik bordir dilakukan dengan menggunakan mesin.

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
Lihat Foto

DOK. SHUTTERSTOCK

Ilustrasi membatik.

Membatik merupakan salah satu teknik penerapan ragam hias pada bahan tekstil. Agar bisa melakukannya, teknik membatik membutuhkan lilin malam yang telah dicairkan serta canting.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jl. Jenderal Sudirman, Komp. Kemendikbudristek RI
Gedung E, Lantai 15-16, Senayan, Jakarta 10270

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

AdaHobi, Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil – Pernahkah kamu memperhatikan pola gambar yang ada di pakaian yang kamu kenakan? Misalnya saja, pola batik pada seragam sekolah.

Pola-pola unik tersebut ternyata merupakan salah satu dari penerapan ragam hias pada bahan tekstil. Ragam hias pada tekstil memiliki teknik penerapan yang berbeda-beda tergantung dengan bahan yang digunakan.

Kali ini mimin akan membahas penerapan ragam hias pada bahan tekstil dimulai dari apa itu ragam hias, fungsi dan manfaat penerapan ragam hias, contoh penerapan ragam hias, jenis dan sifat pewarna dan bahan tekstil, serta teknik penerapan ragam hias pada bahan tekstil.

Pengertian Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
sekilasbahan.blogspot.com

Sebelum melangkah lebih jauh, kita mesti terlebih dahulu bertanya, “apa itu ragam hias?”, “apa pengertian dari ragam hias?”.

Ragam hias ialah suatu bentuk dasar hiasan yang umumnya disusun dengan teknik pengulangan yang telah disesuaikan dengan pola-pola tertentu untu kemudian diterapkan ke suatu karya seni maupun kerajinan dengan tujuan menghias atau memperindah.

Secara singkat, ragam hias merupakan pola-pola tersusun dan berulang yang diterapkan ke karya seni untuk memperindah.

Bentuk Ragam Hias di Nusantara

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
yayasanbatikindonesia.id

Ragam hias yang ada di Nusantara sangat mudah kita temui, yakni pada motif batik, motif kain tenun, tatah sungging, anyaman, ukiran kayu, pahatan batu, serta tembikar.

Bentuk-bentuk ragam hias yang sering kita temui sangat bervariasi dan umumnya memakai teknik penggubahan motif ragam hias realis, stilasi, dan deformasi.

Seringkali, ragam hias pada hasil kerajinan dan seni tradisional di daerah manapun di Indonesia memiliki makna spiritual tertentu.

Ragam hias biasanya berbentuk realis yakni mengikuti bentuk dari objek-objek asli yang dapat dilihat manusia. Selain itu, bisa juga berupa hasil pengayaan atau stilasi dan deformasi dari flora fauna, benda-benda, dan figuratif.

Ada juga ragam hias berbentuk abstrak serta ragam hias yang telah terpengaruh oleh budaya di luar Nusantara seperti budaya Persia, India, dan Tiongkok.

Fungsi Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
www.goodnewsfromindonesia.id

Ragam hias yang terdapat di berbagai hasil karya seni terutama di bahan tekstil memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

  1. Menambahkan nilai keindahan atau estetika pada suatu karya kerajinan bahan tekstil. Nilai tambah estetika yang didapat dari penerapan ragam hias ini menjadi daya tarik dan kenikmatan tersendiri.
  2. Menambah nilai ekonomis atau harga jual produk. Suatu produk kerajinan seni yang menghasilkan estetika tinggi tentu akan memiliki peminat yang tinggi pula sehingga produk hasil kerajinan tersebut bisa dijual untuk memperoleh keuntungan bisnis.
  3. Menambah daya tarik kepada penikmat atau pembeli.
  4. Menambah nilai seni pada kerajinan bahan tekstil tersebut.
  5. Mewariskan nilai-nilai kebudayaan melalui proses pembuatannya. Tak ayal, menghasilkan suatu kerajinan seni terlebih dengan cara tradisional memerlukan waktu yang tidak sebentar. Terkadang ada proses penanaman nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya. Budaya ini kemudian harus terus dijaga melalui transfer ilmu dari generasi ke generasi.

Teknik dan Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Setelah mengetahui ragam hias Nusantara dan fungsi penerapan ragam hias pada bahan tekstil, kini kita perlu mengetahui teknik dan cara penerapannya.

Teknik-teknik penerapan ragam hias pada bahan tekstil tersebut ialah sebagai berikut:

1. Membatik

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
arjunawedabatik.co.id

Secara tradisional teknik penerapan ragam hias pada bahan tekstil dengan cara membatik yakni dengan menahan warna dengan menggunakan lilin malam secara berulang-ulang di atas sebuah kain.

Namun, seiring berkembangnya teknologi ragam hias batik bisa didapatkan dengan teknik cap, teknik celup, sablon, dan printing.

Baca juga: 15 Kerajinan Tangan dari Kain Perca yang Mudah Dibuat dan Laku Dijual

2. Menenun

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
www.femina.co.id

Teknik penerapan ragam hias dengan menenum kain yaitu dengan cara memasukkan kelompok benang membujur (lungusi) ke dalam kelompok benang melintang (pakan) secara berselang-seling.

Kain hasil tenunan umumnya memiliki harga yang mahal sebab rentang pembuatannya yang relatif memakan waktu lebih lama.

3. Menyulam

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
manado.tribunnews.com

Teknik penerapan ragam hias berikut menggunakan keterampilan tangan berbekal alat berupa benang dan jarum jahit. Teknik menyulam benang pada kain ini dilakukan secara manual.

Baca juga: 15 Kerajinan Tangan dari Kain Flanel yang Unik dan Cara Membuatnya

4. Membordir

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
bordirkawalu.blogspot.com

Hampir mirip dengan teknik menyulam sebab menggunakan alat yang sama. Akan tetapi penerapan ragam hias dengan teknik border menggunakan alat-alat canggih sehingga pembuatannya relatif lebih singkat dan bisa otomatis.

5. Melukis

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
bisniswisata.co.id

Hampir mirip dengan penerapan ragam hias dengan membatik, melukis ragam hias ini menggunakan alat berupa kuas dan cat yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Jenis dan Sifat Bahan Tekstil

Bahan tekstil memiliki jenis yang berbeda-beda sehingga sifat yang dihasilkan dari tiap jenis bahan tekstil juga berbeda satu sama lain.

Perbedaan sifat dari tiap-tiap jenis bahan tekstil perlu kita ketahui agar mendapatkan hasil penerapan ragam hias yang maksimal.

Umumnya, jenis bahan tekstil terdiri dari benang atau serat yang bisa diperoleh secara alami dan buatan. Berikut penjelasan singkat mengenai jenis dan sifat bahan tekstil.

1. Bahan Tekstil Alami

Bahan tekstil alami dapat kita peroleh dari alam dengan menggunakan teknik pengolahan tertentu. Berikut di antaranya:

a. Goni

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
123rf.com

Bahan goni memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

  • terbuat dari tumbuhan rami (jute) atau rosela;
  • bahan ini memiliki harga paling ekonomis;
  • tidak tahan lama jika terkena air terus-menerus;
  • bahan ini tidak terlalu kuat;
  • tidak bisa diubah menjadi putih bersih;
  • digunakan sebagai benang pengikat pada karpet, dijadikan kain kasar, serta diolah jadi karung, dsb.

b. Katun/Kapas

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
pusathijabterbaru.com

Sifat-sifat dari bahan tekstil berupa kapas atau katun, yakni:

  • salah satu serat yang banyak digunakan untuk pakaian, diperoleh dari biji kapas;
  • nyaman dan lembut saat dikenakan;
  • kekuatan cukup baik dibanding goni namun mudah terkerut;
  • daya elastisitas sangat rendah;
  • daya serap air baik;
  • mudah rusak akibat lumut, jamur, dan serangga;
  • penghantar panas yang baik;
  • jika terlalu lama dijemur, daya seratnya akan melemah;
  • jika disetrika dengan suhu tinggi akan lentur dan menjadi mudah kusut;
  • umumnya digunakan sebagai tekstil rumahan, seperti untuk jubah mandi, handuk mandi, penutup tempat tidur;
  • digunakan sebagai campuran bahan serat buatan seperti spandeks, poliester, dsb.

c. Kapuk

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
solopos.com

Sifat dari bahan kapuk yaitu sebagai berikut:

  • bahan tekstil ini bisa didapatkan dari tanaman randu (Ceiba pentranda) yang banyak tumbuh di Jawa dan Sumatera, serta di Amerika Tengah, Amerika Selatan, Meksiko, dan Afrika Barat;
  • serat pada kapuk pendek;
  • daya tahan lemah;
  • tekstur kapuk halus;
  • sering disebut katun sutra sebab mengkilap seperti sutra;
  • tahan terhadap kelembaban, akan cepat kering jika basah;
  • umum digunakan sebagai isi dari bantal, kasur, lapisan furnitur, dsb.

d. Sutra

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil

Sifat-sifat dari bahan sutra, yaitu:

  • sutra terbuat dari serat kepompong ulat sutra;
  • tekstur dari bahan ini sangat halus dan lembut, licin, lentur, dan terlihat berkilau;
  • daya tahan kuat serta ringan, akan tetapi jika basah akan kehilangan 20% kekuatannya;
  • mudah dirusak serangga jika dibiarkan kotor dalam waktu lama;
  • kekuatan kain akan melemah jika terlalu banyak terkena sinar matahari langsung;
  • nyaman saat dikenakan karena mudah menyerap air;
  • umum dipakai dan diolah menjadi setelah kelas atas seperti jas, gaun formal, jubah, blus. Juga biasa dijadikan sebagai lapisan jok, lapisan dan hiasan dinding.

e. Wol

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil

Sifat dari bahan wol, yakni:

  • wol terbuat dari bulu domba;
  • teksturnya relatif kasar dan berkerut di permukaannya;
  • mudah menyerap kelembaban;
  • tahan terhadap listrik statis;
  • bahan ini tidak mudah kusut, mampu menahan panas dan menjadi lunak, serta sangat lentur;
  • umum digunakan dalam pembuatan baju hangat, topi, selimut, serta setelan seperti jas, celana, jaket, dan baju.

2. Bahan Tekstil Buatan/Sintetis

Selain bahan tekstil alami, manusia kini mampu memproduksi sendiri bahan tekstil dengan mencampurkan bahan-bahan tertentu. Bahan tekstil ini disebut sebagai bahan tekstil buatan atau sintetis.

Berikut adalah beberapa contoh bahan tekstil sintetis yang perlu kamu ketahui dalam penerapan ragam hias pada bahan tekstil:

a. Dakron

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
harga.web.id/

Sifat dari bahan dakron atau polietilena tereftalat yakni:

  • cepat kering dan tidak mudah kisut sehingga mudah dicuci;
  • memiliki daya serap tinggi;
  • agak keras;
  • bobot ringan dan mengembang baik;
  • umum digunakan sebagai isian bantal, guling, dan boneka.

b. Poliester

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
conceptodefinicion.de

Berikut sifat dari bahan tekstil poliester:

  • dapat dibentuk melalui proses pemanasan (termoplastik);
  • kekuatan baik;
  • bersifat tidak menyerap (hidrofobik);
  • digunakan untuk pembuatan rajutan dan tenun, celana, kemeja, topi, dan alat tidur.

c. Nilon

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
alinea.id

Sifat bahan nilon yakni:

  • memiliki elastisitas yang tinggi;
  • sangat kuat sehingga tahan lama;
  • dapat dibentuk melalui proses pemanasan (termoplastik)
  • tahan terhadap lumut, jamur dan serangga;
  • digunakan dalam pembuatan parasut, kantong udara, dan stocking.

Jenis dan Bahan Pewarna Tekstil

Setelah kita mengetahui jenis dan sifat dari bahan tekstil, sekarang beranjak ke jenis dan bahan pewarna tekstil. Sama dengan bahan tekstil, pewarna tekstil secara umum terdiri dari dua jenis yakni: pewarna alami dan pewarna buatan (sintetis).

Pewarnaan pada bahan tekstil tentu saja bertujuan untuk memperindah suatu karya seni dari tekstil. Teknik ragam hias menggunakan teknik pewarnaan ini dalam proses awal pembuatan suatu kerajinan.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai bahan pewarna tekstil alami dan buatan:

1. Pewarna Teksti Alami

Bahan pewarna alami dapat diperolah dari ekstrak akar-akaran tumbuhan tertentu, buah, daun, kulit, dan bahkan batang kayu.

Bagian-bagian tumbuhan tersebut terlebih dahulu diolah sedemikian rupa sehingga zat pewarna alami yang terkandung di dalamnya dapat digunakan.

a. Akar mengkudu (Morinda citrifolia)

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil

Akar dari tanaman mengkudu adalah salah satu pewarna alami yang menghasilkan warna merah kecoklatan.

b. Angsana

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
alamalami.com

Bagian dari tanaman angsana yang dimanfaatkan zat pewarna alaminya adalah kayu dan daunnya. Warna yang dihasilkan dari daunnya yaitu coklat kekuningan dan warna dari kayu angsana ialah merah.

c. Getah gambir

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
bukalapak.com

Ekstrak remasan daun dan ranting dari tanaman gambir yang terlebih dahulu dikeringkan ini menghasilkan warna merah tua hingga kecoklatan.

d. Jati (Tectona grandis)

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
menanampohon.com

Bagian pohon jati yang digunakan sebagai zat pewarna alami yaitu pucuk daunnya. Warna yang dihasilkan ialah merah kecoklatan.

e. Kayu tingi (saga)

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
tokopedia.com

Pewarna alami dari kulit kayu dan getah dari tinggi atau saga ini menghasilkan warna merah dan hitam.

f. Kesumba

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
www.pertanianku.com

Zat pewarna alami berikutnya didapat dari biji-bijian ini menghasilkan warna merah atau kuning.

g. Kunyit (Curcuma domestica)

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
jawapos.com

Salah satu rempah dapur ini juga merupakan pewarna alami lo, caranya yakni dengan memarutnya terlebih dahulu dan kemudian merebus parutannya. Warna yang dihasilkan dari kunyit ini adalah kuning hingga jingga.

h. Kulit manggis (Garcinia mangostana)

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
pixabay.com

Untuk mendapatkan pewarna alami dari kulit manggis, caranya ialah dengan menumbuk halus kulit manggis. Kemudian, bubuk tersebut direndam dengan memakai etanol lalu keringkan. Warna yang dihasilkan dari kulit manggis ini ialah biru, ungu, dan juga merah.

i. Pinang (Areca cathecu)

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
tempo.co

Bagian dari pinang yang bisa dijadikan pewarna tekstil alami ialah bijinya. Hasil tumbukan halus dari biji pinang yang sudah tua menghasilkan warna merah.

j. Suji (Dracaena angustifolia)

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
lemonilo.com

Tumbukan halus dari tanaman ini menghasilkan pewarna alami berwarna hijau.

k. Tarum atau tom (Indigofera tinctoria)

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
www.greeners.co

Daun tarum atau tom yang direndam dapat menghasilkan warna alami yaitu biru.

2. Pewarna Tekstil Buatan/Sintetis

Berikutnya ialah pewarna tekstil yang dihasilkan dari proses kimia buatan atau sintetis. Pewarna tekstil buatan bersifat tahan dari sinar matahari dan tak mudah luntur. Berikut adalah penjelasan singkatnya:

a. Naphtol

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
batikbumi.net

Zat warna pada naphtol terdiri dari 2 bagian, yakni, naphtol sebagai bagian dasar serta garam naphtol atau garam diazonium sebagai bagian pembangkit warna. Jenis pewarna ini menggunakan teknik celup.

b. Zat warna indigosol

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
batikmerang.blogspot.com

Warna yang dihasilkan dari bejana larut ini ialah merah secara merata dan tahan terhadap luntur.

Zat warna ini menggunakan teknik coletan (lukis) dan pencelupan. Zat pembangkit warna yang digunakan ialah natrium nitrit dan asam sulfat atau asam florida.

c. Zat warna rapid

Zat ini adalah campuran dari garam dianozium dan naphtol yang kemudian distabilkan digunakan untuk teknik coletan.

Warna yang umum dipakai ialah rapid merah sebab menghasilkan warna yang lebih cerah yang tak ditemui di indigosol.

d. Zat warna pigmen

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
inspirasimengecat.blogspot.com

Pewarna ini biasanya dipakai untuk cetak saring dan tidak cocok untuk teknik celup. Penggunaan pewarna ini memerlukan suatu zat pengikat berupa serat untuk mengikat zat warnanya.

e. Cat tekstil

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
pinterest.com

Pewarna cat tekstil memiliki bahan dasar air dan khusus digunakan untuk melukis di atas sebuah kain.

Pewarnaan dengan cat tekstil sangat cocok untuk melukis sepatu kanvas, kaos oblong, dan tas kain.

f. Cat akrilik

Materi penerapan ragam hias pada Bahan Tekstil
paola.id

Cat ini sangat umum digunakan untuk melukis yang terbuat dari plastik berbahan dasar polietilen dan akan mengeras dengan sendirinya ketika sudah mengering.

Cat akrilik bisa dipakai menggunakan air, sehingga akan tahan air setelah mengering. Lukisan dengan zat ini bisa menandingi lukisan cat air dan cat minyak.

Demikian pembahasan mengenai penerapan ragam hias pada bahan tekstil. Kita telah mengetahui fungsi penerapan, teknik penerapan, dan lain sebagainya.

Semoga kita bisa mempraktekkan penerapan ragam hias pada bahan tekstil pilihan kita tersendiri demi menjaga kebudayaan Nusantara.