Maksud dari keputusan bersama adalah a cara-cara umum yang dikenal masyarakat

Keputusan adalah segala putusan yang telah ditetapkan dan disetujui. Sebuah keputusan bisa dibedakan menjadi dua yaitu keputusan pribadi dan keputusan bersama. Keputusan pribadi adalah keputusan yang dibuat sendiri

dan untuk kepentingan diri sendiri. Keputusan pribadi hanya berlaku untuk

diri sendiri. Keputusan bersama adalah segala sesuatu yang telah disepakati bersama untuk dijalankan bersama. Keputusan bersama dibuat jika keputusan tersebut menyangkut kebutuhan orang banyak. Hasil keputusan bersama menjadi tanggung jawab bersama. Jika tidak ditaati, akan mendapatkan sanksi yang sudah disahkan bersama juga.

Keputusan bersama dihasilkan melalui cara-cara umum yang dikenal masyarakat. Keputusan bersama itu merupakan ketentuan, ketetapan serta penyelesaian yang dilakukan wakil masyarakat atau sekelompok orang mengenai sesuatu hal. Keputusan bersama dibuat agar tidak terjadi perselisihan atau perdebatan berkepanjangan di dalam menyelesaikan perbedaan pendapat. Semua pihak ketika menghasilkankeputusan bersama harus mematuhi apa yang tertera sebagai kesepakatan bersama tersebut. Hal itu mengikat semua pihak. Pengambilan keputusan bersama berbeda dengan pengambilan keputusan pribadi atau perorangan. Karena melibatkan banyak orang, dengan banyak kepentingan pula.Dalam demokrasi Pancasila, azas musyawarah untuk mufakat dan semangat kekeluargaanlah yang menjadi dasar pengambilan keputusan bersama. Jika sudah terbiasa memutuskan sesuatu bersama-sama demi kepentingan dan kebaikan semua pihak, niscaya tidak ada lagi peperangan atau konflik yang menimbulkan perpecahan dalam tatanan masyarakat. Di dalam proses pengambilan keputusan bersama itu, setiap pihak diharapkan memiliki sifat terbuka untuk menerima masukan dan kritik dari pihak lain, bertenggang rasa atau tidak egois, tidak ingin

idenya dengan sopan dan berperilaku santun, serta selalu menghormati semua pihak.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bermusyawarah yaitu sebagai berikut.

a. Saling memahami dan menghargai pendapat orang lain.

b. Saling memahami apa yang sedang dimusyawarahkan untuk diambil keputusan.

c. Kepentingan umum lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi. d. Menerima masukan dalam bentuk kritik, usul, maupun saran. e. Tidak memaksakan kehendak dalam mengambil keputusan.

f. Menerima bahwa keputusan yang sudah diambil adalah keputusan yang terbaik.

g. Keputusan yang sudah diambil dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. B. Cara Mengambil Keputusan Bersama

Pengambilan keputusan bersama dilakukan dengan tujuan agar dapat memenuhi kepentingan dan keinginan bersama. Pengambilan keputusan bersama akan mudah dilakukan jika orang-orang yang terlibat dalam musyawarah mempunyai kepentingan dan keinginan yang sama. Ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk mengambil keputusan bersama, yaitu dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat, dengan cara pemungutan suara terbanyak dan aklamasi

a. Musyawarah Mufakat

Musyawarah diartikan sebagai pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian suatu masalah bersama. Musyawarah dilaksanakan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur agar diperoleh hasil keputusan bersama yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sedangkan mufakat adalah sesuatu yang telah disetujui sebagai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat sebagai hasil musyawarah. Untuk memmahami lebih mendalam mengenai pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat, Musyawarah untuk mencapai mufakat adalah bentuk

mufakat berarti semua orang yang terlibat dalam musyawarah menyatakan setuju terhadap keputusan yang diambil bersama. Persetujuan yang dicapai dalam pengambilan keputusan bersama tentunya tidak dicapai dengan mudah. Biasanya keputusan bersama dengan cara musyawarah mufakat itu dicapai setelah terjadi perdebatan yang cukup lama. Dalam perdebatan itu setiap peserta dalam rapat atau pertemuan mengemukakan pendapat disertai alasannya. Jika dalam pertemuan terdapat perbedaan pendapat, maka mereka akan bermusyawarah mencari pemecahannya sehingga bisa mencapai mufakat. Agar dalam bermusyawarah dapat mencapai mufakat dengan baik, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh peserta musyawarah.

1. Setiap orang diberi hak dan kebebasan yang sama untuk menyampaikan

pendapat dalam musyawarah. Prinsip ini sesuai dengan UUD 1945 Pasal 28 yang menjamin setiap warga negara untuk mengeluarkan pikiran baik secara lisan maupun tulisan.

2. Pendapat yang disampaikan oleh setiap peserta dalam musyawarah harus

disertai dengan alasan yang masuk akal.

3. Pendapat harus disampaikan dengan niat yang baik untuk memenuhi

kepentingan bersama.

4. Penyampaian pendapat juga harus dilakukan dengan sopan dan penuh

kerendahan hati.

5. Dalam musyawarah lebih menonjolkan persamaan daripada perbedaan dari

pendapat yang ada, sehingga akan mudah mencapai kesepakatan bersama. b. Pemungutan Suara Terbanyak

Bentuk keputusan bersama yang kedua adalah keputusan bersama berdasarkan suara terbanyak. Cara pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak akan dilakukan, apabila cara pengambilan keputusan dengan cara musyawarah tidak dapat mencapai mufakat. Bisa terjadi dalam pengambilan keputusan dengan cara musyawarah tidak mencapai mufakat. Karena para peserta musyawarah setuju untuk mengambil keputusan bersama dengan cara pengambilan suara terbanyak Dalam proses pemungutan suara, bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

2. Berdiri dari tempat duduk.

3. Berpindah tempat sesuai dengan pilihan.

4. Menuliskan pilihan di atas kertas kemudian dikumpulkan.

Dalam pengambilan keputusan, baik secara musyawarah maupun voting ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

a. harus mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi; b. harus menghargai perbedaan pendapat;

c. mau menerima kritik, usul, dan saran dengan sikap penuh lapang dada; d. tidak memaksakan kehendak; dan

e. mau menerima hasil keputusan serta mau melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.

c. Aklamasi

Aklamasi adalah pernyataan setuju secara lisan dari seluruh anggota kelompok. Pernyataan setuju dilakukan tanpa pemungutan suara. Aklamasi terjadi karena adanya pendapat yang dikehendakis emua anggota kelompok.

STANDAR KOMPETENSI 4. Menghargai keputusan bersama KOMPETENSI DASAR

4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersana Media Pembelajaran

1) LCD, 2) Speaker, 3) Laptop 4) Slide Powerpoint

1) LCD

2) Speaker

4) Slide Powerpoint

Slide 1 Slide 2 Slide 3

Slide 4 Slide 5 Slide 6

Slide 7 Slide 8 Slide 9

Slide 13 Slide 14 Slide 15

Slide 16 Slide 17 Slide 18

Slide 19 Slide 20 Slide 21

Siklus I

Sekolah : SDN Tambakaji 03 Kota Semarang

Kelas/Semester : V/2 Hari/Tanggal : Mata Pelajaran : PKn Nama Kelompok : Nama Anggota : 1. 2. 3. 4. 5.

Bacalah dengan cermat cerita tentang keputusan bersama dibawah ini! Kemudian diskusikan jawaban pertanyaan dibawah ini dengan teman satu kelompok kalian!

Toto dan Kelana siswa kelas V. Mereka bermain di halaman sekolah karena sedang jam istirahat. Mereka bermain sambil bercakap-cakap. Toto berkata kepada Kelana, “ Kelana, bagaimana kalau sesudah istirahat ini kita membolos

saja?”. Kelana menjawab dengan ragu-ragu, “Bagaimana ya, tapi kan tujuan kita

bersekolah itu untuk belajar, bukan untuk membolos.” Toto membujuk Kelana,

“Ayolah Kelana, setelah membolos nanti kita bisa bermain-main.” Akhirnya

Kelana menjawab, “Tidak aku tidak mau membolos karena itu akan merugikan diri sendiri. Lebih baik kamu juga jangan membolos. Kalau membolos kamu akan

rugi karena tertinggal pelajaran.” “Iya juga, kamu bertul Kelana.” Bel berbunyi.

Toto dan Kelana masuk kelas. Mereka mengikuti pelajaran dengan tertib.

Pertanyaan:

1. Carilah bentuk keputusan pribadi di cerita di atas!

2. Carilah bentuk keputusan bersama dari cerita di atas!

3. Setujukah kalian dengan ajakan Toto? Berikan alasanya!

No. Jawaban Skor

1 Bentuk keputusan pribadi di cerita diatas adalah

a. Toto yang mengajak Kelana untuk membolos

setelah istirahat selesai untuk bermain-main.

b. Kelana menolak ajakan Toto untuk

membolos pelajaran setelah istirahat

5

2. Bentuk keputusan bersama dicerita di atas adalah

Toto dan Kelana memutuskan untuk tidak membolos setelah istirahat karena membolos hanya merugikan diri sendiri

5

3. Tidak, karena membolos merugikan diri sendiri

dengan tertinggal pelajaran

5

4. Ya, karena yang dikatakan Kelana benar dengan

membolos akan tertinggal pelajaran

5

Jumlah Skor 20

Nilai = (Skor perolehan: skor total) x 100

= (20:20)x 100

Kelas/Semester : V/2 Mata Pelajaran : PKn

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan) Standar Kompetensi :

4. Menghargai keputusan bersama

No Kompetensi Dasar Indikator

Ranah/Nomor Soal Kognitif Bentuk soal Nomor

soal

Tingkat

kesulitan Psikomotorik Afektif 1. 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersana 4.1.1 Menyebutkan pengertian keputusan bersama C1 C2 Pilihan ganda Isian singkat Pilihan ganda 1,2,3 1,2 4,5 Mudah Mudah Sedang

Unjuk Kerja Penilaian sikap 4.1.2 Menjelaskan cara mengambil keputusan bersama 4.1.3 Mengelompokkan bentuk keputusan bersama berdasarkan cara mengambil keputusan C1 C2 C3 C1 Pilihan ganda Isian singkat Pilihan ganda Isian singkat Pilihan ganda Pilihan ganda 6 1 8,9 4,5 10 7 Mudah Mudah Sedang Sedang Sulit Mudah

Siklus I Nama/No. Absen :

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA