Bagaimana pendapat kamu tentang kebiasaan membuang sampah sembarangan

Studi KAP ini dilakukan oleh mahasiswa Sosiologi FISIP UNAIR di Surabaya dengan responden sebanyak 50 orang. Tujuan dari studi ini adalah: Pertama, untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai perilak membuang sampah sembarangan di sungai. Kedua, untuk mengetahui sikap masyarakat Surabaya terhadap perilaku membuang sampah sembarangan di sungai. Ketiga, untuk mengetahui tindakan masyarakat Surabaya terhadap perilaku membuang sampah sembarangan di sungai.

Kesimpulan yang kami dapat berdasarkan hasil data Studi KAP mengenai “Membuang Sampah Sembarangan di Sungai”, mayoritas dari responden mengetahui bahwa membuang sampah pada tempatnya adalah hal yang benar dan mengetahui dampak yang terjadi apablia tidak membuang sampah pada tempatnya. Mayoritas dari para responden berpendapat bahwa menjaga lingkungan adalah suatu hal yang wajar dan mayoritas dari responden juga paham bahwa kebersihan sungai merupakan hal yang penting karena mempunyai dampak terhadap kesehatan lingkungan. Mayoritas para responden mendapat informasi tentang kebersihan lingkungan sungai mempunyai dampak terhadap kesehatan lingkungan adalah dari media massa dan dari keluarga. Menurut para responden tentang anggapan bahwa tidak membuang sampah di sungai adalah hal yang mudah, mayoritas dari responden beropini sangat setuju dan setuju akan hal tersebut. Selanjutnya adalah anggapan tentang tidak membuang sampah sembarangan di sungai membantu memperlancar saluran air, kebanyakan dari para responden beropini sangat setuju akan anggapan tersebut. Mayoritas responden setuju akan anggapan membuang sampah di sungai menghindarkan dari banjir.

Kemudian, banyak dari responden setuju tentang membuang sampah di sungai menimbulkan pencemaran air dan udara. Namun anggapan tentang mencemooh orang yang membuang sampah sembarangan di sungai adalah hal yang benar, mayoritas beropini tidak setuju akan anggapan tersebut dan terdapat nuga beberapa responden yang beropini setuju akan hal tersebut. Semua responden membuang sampah nya ke tempat sampah yang sudah disediakan namun, tidak bisa dipungkiri hal ini tidak menjamin bahwa responden tidak pernah membuang sampah di sungai karena beberapa responden juga mengatakan pernah membuang sampah di sungai meskipun sebagian besar tidak pernah membuang sampah di sungai. Kebanyakan alasan dari responden membuang sampah disungai adalah jauh dari tempat sampah atau tidak ada tempat sampah disekitarnya, hal ini dilakukan karena keterpaksaan yaitu tidak ada tempat sampah disekitar. Dapat dilihat bahwa hal ini merupakan keterpaksaan dari intensitas membuang sampah di sungai, mayoritas responden sangat jarang membuang sampah di sungai. Dan yang terakhir adalah tindakan yang dilakukan responden untuk menjaga kebersihan lingkungan, mayoritas dari responden beropini tidak membuang sampah disungai adalah tindakan yang tepat dan sisanya memilih ikut berpartisipasi membersihkan sungai.

Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat Surabaya memiliki collective consciousness terhadap kebersihan sungai di lingkungannya karena mereka paham betul dampak ketika lingkungan disekitarnya tercemar. Hal ini dapat dilihat dari tiga aspek yang diteliti yaitu knowledge, attitude, practice. Dari segi pengetahuan masyarakat Surabaya sangat paham dan sadar akan kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting. Selanjutnya dari aspek sikap masyarakat Surabaya beropini sesuai dengan pengetahuan yang mereka mengerti maka mayoritas dari mereka merespon sangat setuju akan anggapan membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah sembarangan. Yang terakhir adalah aspek praktek masyarakat Surabaya bertindak sesuai dengan pengetahuan dan sikap yang mereka tahu maka mayoritas dari mereka melakukan tindakan membuang sampah pada tempatnya sampai ikut serta menjaga kebersihan sungai di lingkungannya.

Penulis: Artanti Wisnuwardhani, Lailia Eksanti, M. Ali Rafi R., Rahadian Giri R., Margaret Stella F. L

Penelitian merupakan tugas belajar dari mata kuliah metode penelitian kuantitaif terapan semester gasal 2019-2020

Sumber gambar: //www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=2ahUKEwiQtubdnrHmAhV28HMBHU9KC-kQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fposkotanews.com%2F2014%2F05%2F02%2Flaut-jakarta-tempat-pembuangan-sampah-terbesar-di-dunia-2%2F&psig=AOvVaw3Z9_L2AywdUwrpQn2tVVKF&ust=1576278890825729

Deddy Sinaga | CNN Indonesia

Kamis, 14 Jan 2016 10:08 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Seperti yang kita ketahui salah satu penyebab utama banjir adalah banyaknya sampah yang menyumbat tempat mengalirnya air seperti selokan sungai dan lainnya. Namun yang menjadi pertanyaan adalah mengapa masyarakat Jakarta masih suka membuang sampah sembarangan? Tidakkah terlintas di pikiran kita bahwa hal itu akan membawa kerugian besar bagi banyak orang bahkan diri kita sendiri? Penyebab utama bagaimana perilaku membuang sampah sembarangan ini bisa terbentuk dan bertahan kuat di dalam perilaku kita adalah:

• Kebiasaan masyarakat membuang sampah

Tanpa disadari masyarakat menganggap, membuang sampah sembarangan adalah hal yang biasa. Namun faktanya membuang sampah mengakibatkan banjir yang memberikan dampak negatif kepada lingkungan sekitar.

• Pengaruh lingkungan dalam perilaku membuang sampah

Pengaruh lingkungan dapat membentuk perilaku seperti membuang sampah sembarangan. Saat ini, dalam menangggapi masalah pembuangan sampah sembarangan sudah menjadi pola perilaku di masyarakat yang “biasa” karena semua orang melakukannya. Secara tidak sadar maka perilaku membuang sampah sembarangan akan menjadi suatu bentukan perilaku yang terinternalisasi di dalam pikiran bahwa membuang sampah sembarangan bukanlah hal yang salah. Perlu diingat, cara seseorang manusia belajar yang paling mudah adalah dengan imitasi dan sebagian besar masyarakat belajar suatu perilaku adalah dengan imitasi.

• Perceived behavior control


Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa lebih mudah untuk dilakukannya karena tersedianya sumber daya. Jadi, orang tidak akan membuang sampah sembarangan bila tersedia banyak tempat sampah di pinggir jalan.

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Dampak Buang Sampah Sembarangan. unsplash.com

JABAR | 28 Desember 2021 19:20 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Sampah menjadi salah satu masalah lingkungan yang sampai saat ini masih sulit diatasi. Kita sebagai manusia adalah penghasil sampah. Namun, yang jadi masalah bukanlah sampahnya, melainkan perilaku orang yang membuang sampah tersebut tidak pada tempatnya.

Kemasan makanan, puntung rokok, botol minuman bekas, hingga sisa makanan adalah sampah-sampah yang sering kita lihat berserakan di lingkungan. Awalnya mungkin memang tampak sedikit, namun jika dibiarkan dan akhirnya menumpuk, kebiasaan ini akan membawa dampak buruk bagi lingkungan kita.

Membuang sampah sembarangan akan mencemari lingkungan kita dan secara signifikan mengurangi penggunaan, kenikmatan, dan nilai tempat-tempat umum kita. Hal ini membuat lingkungan tampak kotor dan tidak terawat, dan membuat banyak orang jadi tidak nyaman.

Tak hanya masalah kenyamanan dan keindahan, sampah yang dibuang di jalan, di sisi jalan, atau di mana pun, dapat tersapu atau terhempas ke sungai dan aliran air lainnya, mencemari tanah, saluran air, dan lingkungan yang ada di dalamnya.

Dampak buang sampah sembarangan bukanlah hal yang bisa disepelekan. Karena sampah yang bertebaran inilah banjir bisa terjadi, kehidupan hewan terganggu, dan kesehatan manusia terancam. Berikut kami sampaikan apa saja dampak buang sampah sembarangan yang kami kutip dari laman conserve-energy-future.com.

2 dari 4 halaman

Ilustrasi shutterstock.com

Dampak buang sampah sembarangan yang pertama adalah dapat menyebabkan kerusakan dan cedera fisik. Sampah dapat berisi benda-benda yang dapat membahayakan atau menyebabkan luka fisik pada manusia atau hewan, seperti jarum atau pecahan kaca. Melempar puntung rokok ke hutan juga dapat memicu kebakaran dan menghancurkan properti dan rumah di sekitar atau bahkan membunuh mereka yang terjebak dalam api.

Mempermudah Penyebaran Penyakit

Dampak buang sampah sembarangan yang kedua yaitu dapat mempermudah penyebaran penyakit. Membuang sampah sembarangan dapat mendorong penyebaran hama dan penyakit.

Sampah dapat menjadi tempat berkembang biaknya penyakit dan menyebarkannya melalui hewan yang memakannya. Jika sampah menampung air, dapat menjadi sarang nyamuk yang dapat menyebarkan penyakit malaria mematikan.

Bahan kimia beracun dan penyakit, yang menyebabkan mikroorganisme di tempat sampah, juga dapat mencemari sistem air dan menyebarkan penyakit yang terbawa air, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan hewan dan manusia jika air yang tidak bersih atau tidak diolah sebelum dikonsumsi.

Mencemari Lingkungan

Dampak buang sampah sembarangan yang ketiga yakni dapat mencemari lingkungan. Sampah berdampak buruk bagi lingkungan. Bahan-bahan beracun atau bahan kimia di dalam serasah dapat terhempas atau terbawa ke sungai, lahan hutan, lautan, danau dan anak sungai hingga akhirnya mencemari saluran air, tanah, kawasan hutan, atau lingkungan perairan.

3 dari 4 halaman

jerseyshorescene.com

Dampak buang sampah sembarangan yang keempat yaitu dapat mempengaruhi dan membunuh satwa liar. Sampah plastik terkadang disalahartikan sebagai makanan oleh satwa liar di darat dan laut, seperti herbivora, burung laut, penyu, dan ikan.

Ketika dikonsumsi oleh hewan, mereka mengurangi kapasitas perut karena tidak dapat dicerna. Dalam jangka panjang, hal menyedihkan ini akan mempengaruhi kebiasaan makan hewan, hingga akhirnya membunuh mereka.

Mempengaruhi Nilai Estetika dan Pariwisata Lokal

Dampak buang sampah sembarangan yang kelima yakni dapat mempengaruhi nilai estetika dan pariwisata local. Sampah yang tergeletak sembarangan hanya akan terlihat kotor dan menurunkan nilai estetika lingkungan sekitarnya.

Demikian pula, itu mempengaruhi pariwisata lokal karena membuat daerah kota dan pinggir jalan terlihat menjijikkan. Masyarakat dan wisatawan juga cenderung menghindari tempat-tempat yang banyak sampahnya karena masalah kesehatan dan dinilai tidak menarik.

Tempat Perkembangbiakan Serangga

Serasah dapat berfungsi sebagai tempat berkembang biaknya serangga atau hama. Jika itu adalah sampah organik, maka akan sangat berbahaya karena serangga dan hama lainnya lebih suka berkembang biak di bahan organik. Membuang sampah sembarangan juga dapat menyebabkan peningkatan populasi serangga yang tidak diinginkan.

4 dari 4 halaman

Dampak buang sampah sembarangan yang berikutnya yaitu dapat menyebabkan polusi tanah. Pencemaran tanah merupakan salah satu dampak buruk dari membuang sampah sembarangan. Sampah terdiri dari beberapa bahan seperti kaca, logam, bahan organik dan juga dapat mengandung bahan berbahaya.

Polusi Air

©AFP

Membuang sampah sembarangan dapat berkontribusi terhadap pencemaran air dalam beberapa cara. Ketika orang membuang sampah mereka langsung ke air, maka sungai dan danau dapat tercemar. Selain itu, pencemaran air dapat masuk ke air tanah ketika sampah terbawa ke air tanah kita karena curah hujan alami. Sampah ini kemungkinan besar akan berakhir di lautan pada akhirnya.

Polusi Udara

Dampak buang sampah sembarangan yang terakhir adalah dapat menyebabkan polusi udara. Orang sering membakar sampah untuk membuangnya. Namun, dalam proses pembakaran, zat berbahaya yang terkandung dalam sampah bercampur dengan udara dan menyebabkan polusi udara.

Masalah ini menjadi semakin parah, terutama ketika membakar plastik, yang mengarah pada emisi banyak gas beracun dan partikel yang dapat berdampak negatif pada sistem pernapasan manusia.

(mdk/ank)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA