Langkah pertama dalam melakukan penelitian adalah 0?

Lihat Foto

freepik

Ilustrasi penelitian dengan menggunakan metode ilmiah

KOMPAS.com - Sebut dan jelaskan langkah-langkah metode ilmiah!

Metode ilmiah adalah metode untuk melakukan penelitian untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik. Berikut adalah langkah-langkah metode ilmiah.

1. Merumuskan masalah

Ini merupakan langkah pertama penelitian. Masalah dapat berupa hal-hal yang harus dipecahkan atau hal-hal yang menarik untuk diketahui. Rumusan masalah diawali dengan identifikasi masalah. Umumnya, rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat tanya.

2. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah dugaan jawaban sementara untuk rumusan masalah pada tahap sebelumnya. Namun, dugaan jawaban tersebut masih harus dibuktikan kebenarannya.

3. Merancang penelitian

Rancangan penelitian terdiri dari tujuan penelitian, alat dan bahan, data yang akan dikumpulkan, serta teknik dan proses pengumpulan data.

Saat menyusun rancangan penelitian, terdapat variabel yang harus diperhatikan. Ada tiga macam variabel sebagai berikut:

  • Variabel manipulasi: variabel yang sengaja diubah dalam situasi tertentu
  • Variabel respon: variabel yang berubah akibat perubahan variabel manipulasi
  • Variabel kontrol: variabel yang sengaja dipertahankan dan tidak terpengaruh terhadap variabel lainnya.

Baca juga: Penelitian Covid-19 seperti Perlombaan, Ini yang Harus Diperhatikan

4. Melakukan penelitian

Menyusun Rancangan Penelitian Sosial – Dalam pelaksanaan sebuah penelitian haruslah kita awali terlebih dahulu dengan menyusun rencana penelitian yang kemudian dilanjutkan dengan menyusun rancangan penelitian dalam bentuk proposal. Rencana penelitian akan memberikan gambaran dan memudahkan seorang peneliti untuk mengetahui apa saja yang harus dia lakukan dan dia sediakan sebelum penelitian dilaksanakan. Yang harus dipersiapkan untuk membuat rencana penelitian antara lain menentukan permasalahan yang akan diteliti, menentukan tujuan penelitian dan pemilihan metode penelitian.

a. menentukan permasalahan yang akan diteliti

Menentukan permasalahan yang akan diteliti merupakan hal yang pertama kali harus dilakukan oleh seorang peneliti, baik itu peneliti profesional maupun pemula. Seorang peneliti profesional pada umumnya akan melakukan penelitian terhadap permasalahan-permasalahan yang bersifat unik, langka dan penting sedangkan untuk peneliti pemula disarankan untuk memilih penelitian yang membahas hal-hal yang bersifat umum dan sederhana.

Gambar. Sebelum melakukan penelitian hendaknya menyusun rancangan penelitian sosial terlebih dahulu [Ilustrasi: Siswa Team]

Dalan pendekatan faktual sebuah masalah penelitian harus nyata, jelas, secara teknis dapat dilakukan serta dapat diamati. Hal ini dikarenakan objek penelitian ilmiah harus berada di dunia kasat mata sehingga dapat dilakukan pengamatan menggunakan indera manusia.

Lalu, mengapa dalam kehidupan sosial selalu muncul berbagai macam masalah?

Dalam kehidupan nyata, sebuah permasalah akan timbul dikarenakan adanya kesenjangan yang besar antara kenyataan yang terjadi dengan keinginan atau harapan yang harus terjadi. Misalnya ketika muncul permasalahan kemiskinan yang disebabkan masih banyaknya masyarakat yang kesulitan mencari kehidupan yang layak, ini merupakan fakta atau kenyataan yang sedang terjadi. Kenyataan ini jauh dari apa yang dicita-citakan atau diharapkan [Atik Catur Budiati, Hal.88].

Dalam menentukan permasalahan penelitian, seorang peneliti akan mengumpulkan seluruh permasalahan-permasalahan yang telah teridentifikasi namun kemudian hanya akan mengambil beberapa permasalahan yang akan difokuskannya dalam penelitian. Ini sangatlah penting, penelitian yang tidak fokus membahas suatu masalah pada akhirnya akan menghasilkan kesimpulan yang mengambang dan kurang jelas. Identifikasi masalah yang telah diseleksi inilah yang nantinya kita tulis dalam menyusun rancangan penelitian sosial.

b. menentukan tujuan penelitian

Tujuan penelitian sosial merupakan pokok utama dalam suatu fenomena sosial sekaligus menjadi pokok utama untuk menjawab maksud dan tujuan yang ingin diraih dalam suatu penelitian. Tujuan penelitian sosial pada umunya antara lain bersifat eksploratoris, deskriptif serta eksperimental.

  1. Eksploratoris berati bahwa penelitian yang dilakukan berusaha untuk menngungkap sesuatu yang belum dikenal atau hanya sedikit dikenal atau masalah-masalah yang belum pernah diselidiki secara mendalam dan mendetail.
  2. Deskriptif berarti bahwa penelitian yang dilakukan bertujuan guna mencari sebuah deskripsi atau gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial.
  3. Eksperimental berarti bahwa penelitian yang dilakukan bertujuan guna mengadakan percobaan atau eksperimen untuk menguji sebuah hipotesis.

c. menentukan dan memilih metode penelitian sosial

Sebelum menyusun rancangan penelitian, hal yang tak kalah penting harus direncanakan adalah menentukan dan memilih metode penelitian. Mengapa?, karena penentuan metode yang tepat untuk diterapkan dalam sebuah penelitian nanti akan berdampak atau mempengaruhi hasil penelitian itu sendiri. Metode yang digunakan haruslah dibuat sesuai langkah-langkah ilmiah yang benar agar hasil penelitian yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula.

Apa yang harus dilakukan setelah rencana penelitian dibuat?

Setelah rencana penelitian yang dibuat dapat dipastikan telah lengkap dan siap untuk diterapkan kemudian seorang peneliti harus melakukan kegiatan berikutnya, yakni menyusun rancangan penelitian sosial atau desain penelitian yang sering disebut juga dengan istilah proposal penelitian. Rancangan penelitian atau desain penelitian yang matang akan menjadikan penelitian berjalan dengan lancar dan mampu meminimalisir segala kesalahan sehingga kebenaran hasil penelitian bisa lebih dapat dipercaya.

Apa yang harus dipersiapkan dalam menyusun rancangan penelitian sosial?

Dalan menyusun rancangan penelitian sosial, pada umumnya hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain:

a. judul penelitian, b. latar belakang masalah penelitian, c. rumusan permasalahan penelitian, d. tujuan dan manfaat penelitian, e. tinjauan pustaka, f. hipotesis, g. definisi operasional, h. batasan konsep, i. metodologi penelitian, j. sistematika penulisan dan

k. daftar pustaka.

Nah, kesemuanya hal di atas harus ada di dalam rancangan penelitian sosial yang kemudian kita susun ke dalam sebuah proposal penelitian. Proposal penelitian merupakan seluruh pokok-pokok perencanaan penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara ringkas, jelas dan lengkap atau utuh. Pembahasan lebih lanjut terkait menyusun rancangan penelitian sosial bisa dilihat pada artikel yang berjudul unsur-unsur dalam rancangan penelitian sosial.

Apa saja yang harus dipenuhi dalam menyusun rancangan penelitian sosial?

Dalam menyusun rancangan penelitian sosial yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Sistematis, yang berarti bahwa unsur-unsur yang ada dalam rancangan penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis,

b. Konsisten, yang berarti bahwa terdapat kesesuaian di antara unsur-unsur dalam rancangan penelitian,

c. Operasional, yang berarti bahwa dapat menjelaskan bagaimana penelitian itu dilakukan.

Apa manfaat yang dapat diambil ketika kita menyusun rancangan penelitian sosial?

Menurut S. Nasution manfaat yang dapat diambil ketika kita menyusun rancangan penelitian sosial adalah sebagai berikut:

a. memberikan suatu pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitian,

b. menentukan batasan-batasan penelitian yang nantinya bertalian dengan tujuan penelitian,

c. memberikan gambaran yang jelas kepada peneliti tentang apa yang harus ia lakukan, misalnya gambaran tentang macam-macam kesulitan dan permasalahan yang nantinya akan muncul saat melakukan penelitian sehingga diharapkan seorang peneliti sudah dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin akan terjadi.

Keberhasilan penelitian banyak bergantung pada kualitas rancangan penelitian. Sedangkan kualitas rancangan bergantung pada kemampuan sebuah rancangan itu sendiri dalam memberi petunjuk serta pegangan disetiap langkah pelaksanaan penelitian. Semakin jelas langkah-langkah apa yang harus dilakukan, maka semakin baik pula rancangan yang telah dibuat. Jadi, sebuah rancangan penelitian yang baik hendaknya dapat menjadi pegangan yang terpercaya disetiap langkah penelitian sampai ke hal-hal yang bersifat spesifik.

[color-box]Catur Budaiti, Atik.2009. Sosiologi Kontekstual. Solo: Cv. Mediatama. Dwi Laning, Viba. 2009. Sosiologi: untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta: PT. Cempaka Putih.

Wrahatnala, Bondet. 2009. Sosiologi 3 untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.[/color-box]

Video yang berhubungan

Digital. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seorang peneliti sebelum dia mulai melakukan penelitiannya harusnya sudah memiliki persiapan. dan dalam artikel ini akan saya sampaikan bagaimana langkah-langkah seorang peneliti melakukan penelitiannya.

1.Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah

Setiap penelitian harus dimulai dengan adanya masalah. Dengan adanya masalah-masalah yang banyak dihadapi seseorang tentunya sebelum meneliti harusnya diidentiikasi terlebih dahulu. Masalah yang sudah teridentiikasi harus dirumuskan secara jelas, karena hal ini merupakan pangkal dari segala aspek penelitian. Perlu diperhatikan syarat-syarat utama didalam merumuskan masalah yaitu :

a.Masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya.

b.Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah untuk dipahami.

c.Rumusan masalah memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan tersebut.

2.Menyusun Kerangka Pemikiran

Seorang peneliti harus menguasai teori-teori sebagai dasar argumennya dalam menyusun kerangka pemikiran. Dalam kerangka ini dijelaskan secara singkat dari gejala yang menjadi obyek yang diteliti. Dalam penyusunan kerangka pemikiran, pola pikiran logislah yang dipakai, agar dapat meyakinkan sesama peneliti.

3.Merumuskan hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Dalam tahapan ini peneliti haruslah sudah mulai memperoleh jawaban-jawaban sementara untuk memecahkan masalah.

4.Menguji Hipotesis secara empirik

Suatu hipotesis harus diuji berdasarkan data empiris, yaitu berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi atau lapangan empiris yang memberi data yang diperlukan.

5.Melakukan pembahasan

Setelah data diperoleh, selanjutnya data tersebut dibahas dengan adanya sumber dari dasar teori. Dalam pengolahan data, yang pertama kali dilakukan adalah menguji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Menganalisa data yang diperoleh merupakan langkah yang sangat kritik dalam penelitian. Penelitian harus memastikan teknik analisis mana yang akan dipilih.

6.Menarik kesimpulan.

Dari hasil analisa tadi maka dapatlah menarik kesimpulan yang merupakan pemecahan dari masalah tadi. Bukan untuk menambah masalah yang baru lagi.

Fimela.com, Jakarta Salah satu tugas penting saat menempuh pendidikan adalah menyusun penelitian ilmiah. Hal penting yang dipelajari dalam penilitian ilmiah adalah mengkaji masalah dengan baik. Dengan kajian ilmiah.

Penelitian ilmiah merupakan sebuah kegiatan, yang dilakukan secara sistematik dan objektif, untuk mempelajari dan memecahkan suatu masalah. Untuk melakukan penelitian ilmiah, peneliti harus memiliki pedoman dari teori-teori, atau jurnal yang sudah ada dalam penelitian sebelumnya.

Penelitian ilmiah juga memerlukan sebuah fakta, untuk menambah dan menyempurnakan penelitian yang sudah ada, mengenai sebuah masalah yang harus dikaji dan dicari jalan keluarnya.

Penelitian ilmiah berbeda dengan metode ilmiah. Hal yang membedakan adalah penelitian ilmiah harus menggunakan metode ilmiah, sedangkan metode ilmiah belum tentu menggunakan penelitian ilmiah. Berikut langkah yang harus dilakukan untuk melakukan penelitian ilmiah, dilansir dari berbagai sumber:

ilustrasi langkah melakukan penelitian ilmiah/shutterstock

Sebelum membuat sebuah penelitian ilmiah, Sahabat Fimela harus menentukan rumusan masalah terlebih dahulu, dan juga mengidentifikasikan masalah tersebut. Hal ini dilakukan agar saat melakukan penelitian ilmiah, peneliti lebih mudah dalam memecahkan masalah.

Saat membuat rumusan masalah, peneliti harus mencari latar belakang dari masalah tersebut, kemudian membuat beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan, untuk mencari fakta dan jawaban dari masalah tersebut.

Setelah merumuskan masalah, peneliti bisa melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu, dengan mengkaji atau mencari jawaban dengan mengumpulkan beberapa landasan teori, yang diambil dari buku-buku atau jurnal sebelumnya.

Studi pendahuluan ini bisa membantu peneliti, agar lebih fokus dengan masalah yang sedang diteliti, dan membantu peneliti lebih mudah menentukan data-data yang diperlukan dalam penelitian ilmiah tersebut. 

ilustrasi Langkah-Langkan Melakukan Penelitian Ilmiah/shutterstock

Saat melakukan penelitian ilmiah, peneliti harus merumuskan sebuah hipotesisi, yang bisa membantu peneliti lebih fokus dalam menjawab rumusan masalah.

Hipotesis juga membantu agar peneliti tidak menggunakan landasan teori yang tidak digunakan, dalam menyelesaikan rumusan masalah. Hipotesis membantu peneliti menyimpulkan sebuah masalah, dan membantu pembaca yakin dengan kebenaran dari penelitian ilmiah tersebut.

Variabel sangat penting di dalam sebuah penelitian ilmiah. Karena variabel bisa membantu peneliti untuk fokus dalam melakukan penelitian, dan lebih jelas serta sesuai dengan maksud dari penelitian tersebut. Dalam operasional variabel, peneliti merumuskan variabelnya sendiri yang berbeda dengan konsep yang didasarkan pada teori tertentu.

ilustrasi langkah melakukan penelitian ilmiah/shutterstock

Langkah yang berikutnya adalah membuat rancangan penelitian atau yang disebut desain penelitian. Rancangan penelitian bisa dijadikan sebuah acuan dalam menjalankan penelitian ilmiah. Saat melakukan rancangan penelitian, peneliti bisa berkonsultasi dengan orang lain, untuk menilai kebenaran penelitian ilmiah yang dilakukan.

Menentukan instrumen penelitian merupakan sebuah langkah, yang harus dilakukan saat penelitian ilmiah. Karena instrumen penelitian merupakan sebuah alat, yang digunakan untuk mengumpulkan data yang sedang diteliti.

ilustrasi langkah melakukan penelitian ilmiah/shutterstock

Menentukan Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah hal yang paling penting saat melakukan sebuah penelitian. Karena subyek penelitian ini berfungsi untuk mengetahui tentang populias dan sampel penelitian. Saat menentukan subyek penelitian, peneliti harus mengambil sampel yang benar, agar tidak salah saat menarik suatu kesimpulan.

Melaksanakan Penelitian

Saat melakukan atau melaksanakan penelitian, peneliti harus meneliti sesuai dengan rumusan masalah dan langkah-langkah awal, yang sudah tersusun dengan jelas dan rapi. Peneliti harus fokus mencari data-data yang akurat, agar hasil penelitian tersebut bisa benar dan sesuai dengan rumusan.

ilustrasi langkah melakukan penelitian/shutterstock

Melakukan Analisis Data

Setelah melaksanakan penelitian, peneliti harus melakukan langkah menganalisis data. Karena peneliti mendapatkan data yang banyak saat melaksanakan penelitian, maka peneliti harus menggunakan alat yang tepat untuk menganalisis data.

Saat peneliti melakukan penelitian ilmiah dengan metode kuantitatif, maka peneliti harus mengolah data, dengan jenis data yang juga bersifat kuantitatif. Tapi kalau melakukan dengan metode kualitatif, maka peneliti perlu mengolah data menggunakan statistik, agar data tersebut menjadi data yang kuantitatif.

Merumuskan Hasil Penelitian

Peneliti harus membahas dan menyusun jawaban dari penelitian, untuk menjawab rumusan masalah. Peneliti harus mendiskusikan jawaban dari penelitian, untuk menuliskan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.

Menyusun Laporan Penelitian

Langkah yang terakhir untuk membuat penelitian ilmiah, yaitu menyusun laporan penelitian. Laporan penelitian ini bisa dipresentasikan secara umum, dengan bentuk seminar atau menulis sebuah jurnal, agar masyarakat juga mengerti tentang hasil penelitian yang sudah dibuat.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan