bacaan sumber ilustrasi : KEGIATAN FISAU FAIR SMA N 1 SINGAPARNA KAB.TASIKM
1.1. a. 10 AKSI NYATA PENERAPAN FILOS0FIS PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA Nama CGP : Apep Zenal Mustofa Failitator : Munajat, S.Pd.,M.Pd Guru Praktek : Sri Hernawati,S.Pd.,M.Pd Apa saja yang dapat Anda sertakan dalam jurnal refleksi ini? Perasaan yang saya alami selama melakukan perubahan di kelas Ketika saya melakukan perubahan dikelas, saya merasa senang mengapa? karena timbul suasana baru dalam pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga potensi yang ada peserta didik memperlihatkan auranya keluar sehingga kami merasa bahagia dan sejahtera weelbiying, disitulah kebahgiaan yang tak terhingga yang dimiliki oleh seorang pendidik. Kami sebagai Pendidik harus menjadi agen perubahan dalam sertiap waktu dalam menumbuh kembangkan peserta didik diman saja kita bertugas perubahan hal harus dilaksanakan dan dimiliki oleh setiap insan pendidik. Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dikelas setelah saya mempelajari Filosofi Pemikiran pendidikan KHD Bahwa saya melihat adanya perubahan yang nyata pada diri peserta didik mengenai tumbuh kembangnya pesert didik yang di diciptakan sama oleh Tuhan Yang Maha Esa, KHD melihat kodrat, potensi yang dimiliki anak mengenai kognitif, Afektif dan Psikomotorik (Cipta, Karsa,Karya),Ki Hajar menyebutkan kita sebagi pendidik harus menghamba kepada Anak. Pendidikan di keluarga adalah pendidikan utama dalam mendidik anak, ketika anak salah biarakan karena anak belum tahu, disana ada pelajaran tutwuri handayani. Setelah saya mempelajari Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara maka terang benderanglah ternyata yang mempengaruhi tumbuh kembangnya anak adalah mengenai Kodrat Alam sebagai kuasa Tuhan Yang Maha Esa yang tidak bisa dirubah oleh kita sebagai pendidik tapi kewajiban kita sebagai pendidik adalah menuntun anak didik untuk tumbuh kembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya, Kodrat Zaman menurut KHD yang disampain oleh Ki Supriyoko (Tamansiswa) dalam webinar merupakan dibuat atau dipengaruhi oleh Budaya Bangsa (Memayu Hayuning Bongso). Bagaimana pemikiran KHD dapat diterapkan di kelas atau di sekolah adalah taat terhadap kodrat Alam. Filosofis Pemikiran KHD menurut Ki Supriyoko dalam Webinar menyebutkan, KHD menentang konsep Tabularasa (anak diibaratkan lembar kertas putih). Tetapi KHD memandang Kodart alam sejak lahir punya garis bakat dan minat. Taat yang menjadi talenta sang anak yang positif, lebih lanjut Ki supriyoko menyebutnya Handayani semua itu sebagai pendidikan bagi anak dalam keluarga. Kodrat Alam sebagai pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa bagi setiap anak. Kodrat Zaman di pengaruhi oleh budaya bangsa Memayu hayuning Bongso. Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Anak didik adalah segalanya sehingga Ki Hadjar Dewantara menyebutnya menghamba kepada anak didik. Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik, diantara pengalaman yang pernah saya lakukan di sekolah kaitannya dengan mata pelajaran Bimbingan dan Konseling di sekolah yang saya ampu di SMA Negeri 1 Singaparna, Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya Jawa Barat Mata Pelajaran Bimbingan dan Konseling . Ada 4 layanan dalam Bimbingan Dan Konseling. Pertama Bimbingan Pribadi, Kedua, Bimbingan Belajar, Ketiga Bimbingan social dan Keempat Bimbingan karir. dimana dalam kegiatan Bimbingan karir bagi peserta didik kelas XII yang dilaksanakan setiap tahun dalam bentuk kegiatan Fisau Fair yaitu ajang sosialisasi Perguruang Tinggi (PTN dan PTS) di Indonesia untuk diperkenalkan di kalangan peserta didik mengapa ini penting? Kami paham bahwa tujuan peserta didik masuk ke Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah untuk melanjutkan keperguruan Tinggi, kami mengemas bentuk sosialisasi kepada peserta didik kelas XII itu dalam bentuk PISAU FAIR (Politehnik, Institut, Sekolah Tinggi, kademi dan Universitas), Pisau fair ini diperuntukan bagi peserta didik SMAN 1 Singaparna dan diperuntukan juga bagi peserta didik SMA/SMK/MA diwilayah Tasikmalaya sekitarnya dan pringan timur. Kami di Bimbingan dan Konseling SMA N 1 Singaparna menjalin kerjasama dengan PTN/PTS di Indonesia tidak kurang tiap tahunnya PTN/PTS yang ikut ambil bagian dalam kegiatan Fisau Fair tidak kurang dari 43 PTN/PTS di Indonesia, selain dengan perguruan tinggi kami juga kerjasama dengan alumni SMAN 1 Singaparna yang tersebar di PTN/PTS di Indonesia. Mereka alumni membantu dalam mensukseskan kegiatan Pisau Fair di setiap kegiatan, nilai positip/pengaruh kegiatan Pisau Fair kepada peserta didik setiap tahunnya yang diterima di PTN/PTS dari SMA N 1 Singaparna yang melanjutkan keperguruan tinggi 45 % di serap di PTN melalui jalur SNPTN, SBMPTN, UM dan PMDK. 40 % diserap di PTS sinsanya 15 persen masuk dunia kerja. Foto bercerita’ dari seluruh rangkaian pelaksanaan (perencanaan, penerapan dan refleksi) aksi Nyata di SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat KEGIATAN PISAU FAIR DI TAHUN 2019 SMA N 1 SINGAPARNA KAB.TASIKMALAYA JAWA BARAT
KEGIATAN PISAU FAIR TAHUN 2021 PADA MASA PANDEMI ( BENTUK DARING) DI SMA N 1 SINGAPARNA KAB.TASIKMALAYA JAWA BARAT Anda juga dapat memasukkan ‘testimoni’ dari rekan guru dan murid yang terlibat dalam proses perubahan yang Anda lakukan. Testimoni Kegiatan PISAU FAIR dari Guru (Pendidik) di SMA N 1 Singaparna Kab.Tasikmalaya Testimoni Kegiatan Pisau Fair dari Peserta Didik di SMAN 1 Singaparna Kab.Tasikmalaya Jabar
Home » Kelas VIII » Membiasakan Kerjasama dalam Kehidupan Bermasyarakat Kerjasama adalah usaha bersama antarindividu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Manusia dalam kehidupannya selalu akan bekerjasama dengan orang lain. Disadari atau tidak hidup manusia hanya akan berjalan apabila ada kerjasama satu sama lain. Beberapa kerjasama dapat dilakukan di lingkungan sekolah, pergaulan, dan masyarakat. 1. Membiasakan Kerjasama dalam Lingkungan Sekolah Kerjasama yang dilaksanakan disekolah tentunya bukan kerjasama seperti dilakukan disebuah perusahaan. Di sekolah kerjasama dilaksanakan didasarkan rasa saling membantu dan saling menyayangi. Mulai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dewan guru, staf, komite sekolah, dan tentu saja peserta didik saling membantu dan saling menyayangi. Ki Hajar Dewantara menyebutkan bentuk kerjasama di sekolah dalam bentuk ing ngarso sung tulodo, ing madya mangunkarso dan tutwuri handayani. Cara menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah, dapat dilaksanakan yaitu :
2. Membiasakan Kerjasama dalam Lingkungan Pergaulan Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Lingkungan pergaulan adalah lingkungan dimana kita melakukan hubungan kerjasama dengan orang lain dan tidak dibatasi oleh tempat. Dalam pergaulan dibutuhkan kerjasama yang baik dan saling mengisi kekurangan masing-masing. Manfaat dan efektivitas pergaulan dapat ditingkatkan melalui:
3. Membiasakan Kerjasama dalam Lingkungan Masyarakat Manusia dalam kehidupannya selalu akan bekerjasama dengan orang lain. Disadari atau tidak hidup manusia hanya akan berjalan apabila ada kerjasama satu sama lain. Bentuk-bentuk hubungan kerja sama dalam lingkungan masyarakat yaitu diantaranya
Perwujudan Kerjasama dan Gotong Royong
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 1:49 PM |