Kenapa tiba-tiba batuk di malam hari

Kenapa tiba-tiba batuk di malam hari

Penyebab Batuk di Malam Hari

GridKids.id - Apakah kamu sering batuk di malam hari?

Batuk tentu bisa mengganggu, Kids, apalagi kalau terjadi di malam hari saat kita sudah terlelap.

Akibatnya, kita jadi terbangun dan bahkan sudah enggak mengantuk lagi.

Hal ini juga bisa mengganggu jadwal dan nyenyaknya tidur, lo.

Oleh karena itu, kita harus mengetahui penyebab batuk di malam hari agar bisa mengatasinya.

Umumnya, pada malam hari suhu udara akan mengalami penurunan. Nah, hal ini menyebabkan udara menjadi kering.

Keadaan ini bisa menyebabkan kita tiba-tiba terbatuk.

Namun selain itu, masih banyak penyebab sering batuk di malam hari yang enggak boleh disepelekan.

Simak penjelasan penyebab batuk di malam hari dan cara mengatasinya berikut.

Baca Juga: Dianggap Musim Sakit, Apa Penyebab Orang Mengalami Flu, Batuk, dan Pilek?

Penyebab Sering Batuk di Malam Hari

Melansir Medical News Today, ada beberapa penyebab batuk di malam hari, antara lain:

1. Alergi

2. Asma

3. Penyakit paru-paru

4. Bronkitis kronis

5. Penyakit asam lambung kronis (gastro esophageal reflux disease atau GERD)

6. Flu biasa atau salesma

7. Infeksi virus seperti influenza sampai COVID-19

Baca Juga: Sakit Tenggorokan hingga Batuk Kering, Ketahui Ciri dan Penyabab Asam Lambung Naik

8. Udara kering

Tingkat keparahan batuk di malam hari tergantung dengan penyebabnya.

Sebagai contoh, batuk terkait flu biasanya sembuh setelah seminggu. Sedangkan batuk di malam hari terkait penyakit kronis seperti paru-paru biasanya berlangsung berkepanjangan.

Penderita alergi, asma, atau penyakit asam lambung kronis baru bisa sembuh dari batuk dengan mengontrol penyakitnya.

Cara Mengatasi Batuk di Malam Hari

Kenapa tiba-tiba batuk di malam hari

Pixabay.com

Cara Mengatasi Batuk di Malam Hari

Cara mengatasi batuk di malam hari perlu disesuaikan dengan penyebab penyakit.

Namun, kamu bisa mencoba beberapa langkah ini untuk membantu meredakan batuk di malam hari:

1. Minum seduhan teh herbal dengan madu

2. Kumur dengan larutan air garam

Baca Juga: Enggak Boleh Abai, Ternyata Ini 3 Penyebab Sering Batuk di Pagi Hari

3. Jaga kelembaban udara kamar

4. Hindari penyebab alergi

5. Atur posisi tidur

Nah, itulah penyebab sering batuk di malam hari yang enggak boleh disepelekan dan juga cara mengatasinya.

Baca Juga: Contoh Gerak Refleks Dalam Kehidupan Sehari-hari yang Sering Dialami

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Kenapa tiba-tiba batuk di malam hari

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Ilustrasi orang batuk. (dok. Nastya_gepp/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta Batuk merupakan reaksi alami tubuh untuk memberi perlindaungan dan membersihkan jalan napas. Batuk juga dapat membantu menghilangkan kuman dari paru-paru dan mencegah infeksi. Batuk bisa dirasakan kapan saja. Tapi kadang batuk kerap muncul pada malam hari.

Batuk pada malam hari dapat mengganggu tidur dan merusak jam istirahat. Batuk yang terjadi bisa batuk kering atau batuk berdahak. Batuk pada malam hari bisa menandakan sebuah gangguan kesehatan.

  • 14 Makanan untuk Penderita Darah Tinggi, Konsumsi Secara Rutin
  • 5 Jenis Buah Tin yang Paling Enak dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
  • Gunakan Alat Pacu Jantung, Ini 6 Potret Terbaru Titiek Puspa di Usia 82 Tahun

Ketika berbaring, lendir dalam sinus dapat menetes ke bagian belakang tenggorokan dan memicu refleks batuk. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit kronis.

Berikut 6 penyebab batuk di malam hari dan cara mengatasinya, dirangkum Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (20/4/2020).

**Gempa Cianjur telah meluluhlantakkan Bumi Pasundan, mari bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Cianjur dengan berdonasi melalui: rekening BCA No: 500 557 2000 A.N Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Bantuan akan disampaikan dalam bentuk sembako, layanan kesehatan, tenda, dll. Kepedulian kita harapan mereka.

Postnasal drip

Ilustrasi Foto Batuk (iStockphoto)

Postnasal drip merupakan kondisi di mana adanya lendir ekstra yang dirasakan di belakang hidung dan tenggorokan. Lendir yang menetes ke tenggorokan bisa menggelitik ujung saraf dan memicu batuk.

Kadang batuk ini lebih buruk di malam hari. Ini karena lendir lebih mudah menetes saat berbaring. Postnasal drip biasanya terjadi ketika tubuh memproduksi lebih banyak lendir dari biasanya. Kondisi ini bisa terjadi ketika menderita pilek, flu, atau alergi.

Asma

Ilustraasi foto Liputan 6

Asma adalah suatu kondisi yang menyebabkan saluran udara membengkak dan menyempit, sehingga sulit bernapas. Batuk kronis terutama kering adalah gejala umum. Batuk seringkali lebih buruk pada malam hari dan dini hari.

Selain itu, nyeri dada, sesak napas, dan kelelahan mungkin menyertai asma. Tidak ada penyebab tunggal yang diidentifikasi untuk asma. Sebagai gantinya, peneliti percaya bahwa kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, alergi, infeksi virus, hingga kebersihan.

GERD

ilustrasi asam lambung (Sumber: istockphoto)

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyakit refluks asam kronis. GERD terjadi ketikan asam lambung naik ke kerongkongan. Asam lambung dapat mengiritasi kerongkongan dan memicu refleks batuk.

GERD merupakan penyebab paling umum kedua dari batuk kronis. Batuk biasanya berupa batuk kering yang bisa terjadi pada malam hari. Ini karena asam lambung dapat naik ketika seseorang berbaring untuk tidur di malam hari.

Penyakit paru obstruktif kronis

Penyakit paru obstruktif kronis

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau yang juga disebut Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) merupakan sekelompok penyakit paru-paru progresif. Jenis paling umum adalah emfisema dan bronkitis kronis.

Emfisema secara perlahan menghancurkan kantong udara di paru-paru, yang mengganggu aliran udara luar. Bronkitis menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran bronkial, memungkinkan lendir menumpuk.

Penyakit ini dapat menyebabkan batuk kronis terutama pada malam hari. Batuk COPD membaik seiring berjalannya hari. Pasien dengan COPD biasanya juga mengalami sesak napas, terutama dengan aktivitas fisik; mengi; kelelahan; dan sesak dada.

Pneumonia

ilustrasi Pneumonia (sumber: iStockphoto)

Batuk pneumonia diawali dengan batuk kering yang setelah beberapa hari berubah menjadi batuk basah dengan lendir berwarna kuning, hijau, atau merah. Gejala tambahan termasuk demam, kedinginan, sulit bernapas, dan nyeri saat bernapas dalam atau batuk.

Pneumonia adalah infeksi pada satu atau kedua paru-paru. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini menyebabkan peradangan di kantung udara di paru-paru yang disebut alveoli. Alveoli akan terisi dengan cairan atau nanah, sehingga seseorang bisa sulit bernapas.

Batuk rejan

Batuk rejan/ Sumber: iStockphoto

Batuk rejan, juga disebut pertusis, adalah infeksi pernafasan yang serius yang disebabkan oleh jenis bakteri yang disebut Bordetella pertussis. Infeksi ini menyebabkan batuk yang hebat dan tidak terkendali yang membuat seseorang sulit bernapas.

Gejala awal batuk rejan mirip dengan flu biasa: pengap, pilek, mata berair, demam, dan batuk. Tetapi setelah sekitar satu minggu tanda-tanda batuk klasik muncul, dengan batuk sangat kuat sehingga bisa menyebabkan muntah.

Cara mengatasi batuk di malam hari

Ilustraasi foto Liputan 6

Tinggikan kepala

Batuk sering menjadi lebih buruk di malam hari karena seseorang berbaring telentang. Lendir dapat menggenang di belakang tenggorokan dan menyebabkan batuk. Tidur dengan kepala terangkat dengan ganjalan beberapa bantal dapat mengurangi postnasal drip dan gejala GERD.

Berkumur air garam hangat sebelum tidur

Air garam dapat meredakan sakit tenggorokan atau teriritasi. Ini juga dapat membantu menghilangkan lendir dari bagian belakang tenggorokan. Campurkan satu sendok teh garam dengan segelas air hangat dan pakai untuk berkumur sebelum tidur.

Gunakan humidifier

Udara kering dapat memperburuk batuk. Menggunakan humidifier dapat menjaga kelembapan udara selama tidur. Menambahkan kelembaban dengan metode ini dapat membantu menenangkan tenggorokan dan mencegah batuk.

Cara mengatasi batuk di malam hari

Ilustraasi foto Liputan 6

Kurangi alergen

Batuk bisa disebabkan oleh alergi. Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang umumnya tidak berbahaya. Pemicu alergi yang umum adalah jamur, bulu hewan peliharaan, dan debu. Bersihkan kamar dari debu dan alergen lain yang berpotensi menyebabkan alergi.

Teh dan madu

Madu merupakan penekan batuk yang efektif. Teh panas dengan madu dapat menenangkan tenggorokan, mengurangi iritasi, dan mengendurkan lendir. Madu akan melapisi tenggorokan, mencegah iritasi yang dapat menyebabkan batuk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Apa penyebab batuk di malam hari saja?

Dilansir dari Health, penyebab sering batuk di malam hari yang paling sering adalah alergi. Masalah kesehatan ini disebabkan lendir di saluran napas yang menetes ke tenggorokan dan memicu batuk. Selain batuk, gejala masalah kesehatan ini adalah mata gatal, bersin, hidung tersumbat.

Bagaimana cara mengatasi batuk di malam hari?

Umumnya, minum air hangat dapat membantu mengencerkan lendir di saluran napas dan meringankan batuk di malam hari. Selain air putih, minum teh hangat atau air lemon yang dicampur madu juga dapat meredakan batuk. Anda juga bisa makan sup hangat sebelum tidur yang juga dapat membantu Anda meredakan batuk.

Kenapa tiap malam batuk dan tenggorokan gatal?

Ketika kita tidur berbaring, secara otomatis lendir akan berkumpul di bagian belakang tenggorokan akibat gaya gravitasi. Kumpulan lendir tersebut dapat membuat tenggorokan terasa gatal hingga memicu batuk yang tak berkesudahan.

Apa ciri ciri batuk alergi?

Beberapa gejala batuk alergi meliputi:.
Batuk kering atau berdahak bening..
Gatal di tenggorokan..
Hidung berair..
Hidung tersumbat..
Bersin terus-menerus..
Sulit bernapas..
Kelelahan..
Sakit kepala..