Intensitas terkecil yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga manusia

2.5. Intensitas dan Taraf Intensitas 2.5.1. Intensitas Bunyi Besamya energi gelombang yang melewati suatu permukaan disebut dengan intensitas gelombang. Intensitas gelombang didefinisikan sebagai jumlah energi gelombang per satuan waktu daya per satuan luas yang tegak lurus terhadap arah rambat gelombang. Hubungan antara daya, luas, dan intensitas memenuhi persamaan A P I = 2.3 Dengan : P = daya Watt A = luas bidang m 2 I = intensitas gelombang Wm -2 Jika sumber gelombang berupa sebuah titik yang memancarkan gelombang serba sama ke segala arah dan dalam medium homogen, luas bidang yang sama akan memiliki intensitas gelombang sama. Intensitas gelombang pada bidang permukaan bola yang memiliki jari-jari R memenuhi persamaan berikut. 4 2 r P A P I π = = 2.4 Dari persamaan diatas , dapat dilihat bahwa jika gelombang berupa bunyi, intensitas bunyi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak sumber bunyi tersebut ke bidang pendengaran. Batas intensitas bunyi yang bisa didengar telinga manusia normal antara lain sebagai berikut: 1 Intensitas terkecil yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga manusia adalah sebesar 10 -12 Wm -2 pada frekuensi 1.000 Hz dan disebut intensitas ambang Pendengaran. Universitas Sumatera Utara 2 Intensitas terbesar yang masih dapat diterima telinga manusia tanpa rasa sakit adalah sebesar 1 Wm -2 . Jadi, batasan pendengaran terendah pada manusia adalah 10 -12 Wm -2 dan batasan pendengaran tertinggi pada manusia adalah 1 Wm -2 .

2.5.2. Tinggi Nada

Telinga manusia normal dapat mendengar bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20.000Hz. diluar batas – batas frekuensi bunyi tersebut manusia tidak dapat mendengarnya. Frekuensi getaran dibawah 20 Hz disebut gelombang infrasonik. Telinga manusia tidak mampu mendengar frekuensi infrasonik. frekuensi gelombang bunyi yang melebihi batas pendengaran manusia, yaitu frekuensi diatas 20.000Hz, disebut gelombang ultrasonik. Amplitudo adalah simpangan maksimum dari suatu gelombang yang akan mempengaruhi kuat lemahnya bunyi. Semakin besar energi yang dipancarkan oleh suatu sumber getar , semakin kuat bunyi yang didengar. Jadi, kuat lemahnya suatu bunyi bergantung pada besar kecilnya amplitude gelombang. Dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut: 4 : 4 : 2 2 2 1 2 1 2 1 r I r I A P A P I I π π = = 2 2 2 1 2 1 : r I r I I I = 2.5 Dengan : I = intensitas bunyi atau kuat lemah bunyi Wm -2 P = daya yang dipancarkan sumber bunyi watt r = jarak sumber bunyi ke pengamat meter Universitas Sumatera Utara

2.5.3. Taraf Intensitas Bunyi

Kepekaan telinga manusia normal terhadap intensitas bunyi memiliki dua ambang, yaitu ambang pendengaran dan ambang rasa sakit. Bunyi dengan intensitas di bawah ambang pendengaran tidak dapat didengar. Intensitas ambang pendengaran bergantung pada frekuensi yang dipancarkan oleh sumber bunyi. Frekuensi yang dapat didengar oleh telinga manusia normal adalah antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz. Di luar batas frekuensi tersebut , anda tidak dapat mendengarnya. Telah diketahui bahwa batas intensitas bunyi yang dapat merangsang pendengaran manusia berada antara 10 -12 Wm -2 dan 1 Wm -2 . Untuk melihat bilangan yang lebih riil, dipakai skala logaritma yaitu logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dan harga ambang intensitas bunyi yang anda dengar, dan disebut dengan taraf intensitas TI. Hubungan antara I dan TI dinyatakan dengan persamaan. log 10 I I = β 2.6 Dengan : I = ambang intensitas endengaran = 10 -12 Wm -2 I = intensitas bunyi Wm -2 β = taraf intensitas dB

2.6. Batako

Besamya energi gelombang yang melewati suatu permukaan disebut dengan intensitas gelombang. Intensitas gelombang (0 didefinisikan sebagai jumlah energi gelombang per satuan waktu (daya) per satuan luas yang tegak lurus terhadap arah rambat gelombang. Hubungan antara daya, luas, dan intensitas memenuhi persamaan

I= P/A


Keterangan: P = daya atau energy gelombang per satuan waktu (Watt) A = luas bidang (m2)

I = intensitas gelombang (Wm-2)

Jika sumber gelombang berupa sebuah titik yang memancarkan gelombang serba sama ke segala arah dan dalam medium homogen, luas bidang yang sama akan memiliki intensitas gelombang sama. Intensitas gelombang pada bidang permukaan bola yang memiliki jari-jari R memenuhi persamaan berikut.

I= P/A= P/(4πR2 )

Dari persamaan diatas , dapat dilihat bahwa jika gelombang berupa bunyi, intensitas bunyi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak sumber bunyi tersebut ke bidang pendengaran.

Batas intensitas bunyi yang bisa didengar telinga manusia normal antara lain sebagai berikut:

1) Intensitas terkecil yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga manusia adalah sebesar  10-12Wm-2 pada frekuensi 1.000 Hz dan disebut intensitas ambang Pendengaran.

2) Intensitas terbesar yang masih dapat diterima telinga manusia tanpa rasa sakit adalah sebesar 1 Wm-2. Jadi, batasan pendengaran terendah pada manusia adalah 10 -12 Wm-2 dan batasan pendengaran tertinggi pada manusia adalah 1 Wm-2.

Taraf Intensitas Bunyi

Kepekaan telinga manusia normal terhadap intensitas bunyi memiliki dua ambang, yaitu ambang pendengaran dan ambang rasa sakit. Bunyi dengan intensitas di bawah ambang pendengaran tidak dapat didengar. Intensitas ambang pendengaran bergantung pada frekuensi yang dipancarkan oleh sumber bunyi. Frekuensi yang dapat didengar oleh telinga manusia normal adalah antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz. Di luar batas frekuensi tersebut , anda tidak dapat mendengarnya.
Telah diketahui bahwa batas intensitas bunyi yang dapat merangsang pendengaran manusia berada antara 10-12 Wm-2 dan 1 Wm-2. Untuk melihat bilangan yang lebih riil, dipakai skala logaritma yaitu logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dan harga ambang intensitas bunyi yang anda dengar, dan disebut dengan taraf intensitas (TI). Hubungan antara I dan TI dinyatakan dengan persamaan.

TI=10 log I/I0 Dengan

I0 = ambang intensitas pendengaran = 10-12 Wm-2


I = intensitas bunyi (Wm-2)
TI = taraf intensitas (dB)

Berikut 10 macam Taraf Intensitas Bunyi(dB) dan Intesitas Bunyi (Wm-2):

  • Pesawat jet pada jarak 30 m = 140 dB dan 100 Wm-2
  • Ambang rasa sakit = 120 dB dan 1Wm-2
  • Konser rock dalam ruangan = 120 dB dan 1Wm-2
  • Sirene pada jarak 30 m = 100 dB dan 1×10–2Wm-2
  • Lalu lintas ramai = 70 dB dan 1×10–5Wm-2
  • Pembicaraan normal= 65 dB dan 1×10–6Wm-2
  • Radio kecil = 40 dB dan 1×10–8Wm-2
  • Bisikan = 20 dB dan 1×10–10Wm-2
  • Desir angin di daun = 10 dB dan 1×10–11Wm-2
  • Ambang pendengaran = 0 dB dan 1×10–12Wm-2

Intensitas terkecil yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga manusia

1) Intensitas terkecil yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga manusia adalah sebesar 10-12Wm-2 pada frekuensi 1.000 Hz dan disebut intensitas ambang Pendengaran.
2) Intensitas terbesar yang masih dapat diterima telinga manusia tanpa rasa sakit adalah sebesar 1 Wm-2. Jadi, batasan pendengaran terendah pada manusia adalah 10 -12 Wm-2 dan batasan pendengaran tertinggi pada manusia adalah 1 Wm-2.

Intensitas terkecil yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga manusia

Infrasonik..................