Kenapa lampu indikator mesin menyala terus?

Indikator aki Honda Vario menyala. dok. Istimewa

Ada banyak penyebab lampu indikator motor injeksi menyala terus yang mungkin tidak Anda ketahui. Hal ini mungkin bisa terjadi karena kurangnya perawatan ekstra terhadap sepeda motor .

Oleh karena itu sudah seharusnya motor harus diberi perawatan ekstra agar tidak mengalami kerusakan setidaknya satu bulan sekali. Hal ini karena kerusakan pada sepeda motor atau kendaraan lainnya bisa terjadi sewaktu-waktu.

Lampu indikator motor atau check engine indicator sendiri adalah salah satu fasilitas motor yang sangat berguna untuk Anda. Engine check ini ditandai dengan gambar seperti bongkahan mesin yang terdapat pada dashboard speedometer.

Dalam keadaan normal, lampu indikator ini akan menyala selama tiga detik saat mesin motor dihidupkan. Namun jika lampu tetap menyala, artinya ada kerusakan yang terjadi pada mesin motor. Kerusakan itu bisa terjadi pada aki (baterai) yang mulai tekor, sensor yang tidak terbaca ECU, ECU rusak, kabel speedometer putus, dan lain sebagainya.

Lantas apa saja penyebab lampu indikator motor injeksi nyala terus? Berikut ulasannya untuk Anda.

Penyebab Lampu Indikator Motor Injeksi Menyala Terus

Indikator Idling Stop System pada Honda Vario yang menyala, menandakan sistem bekerja Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO

Dikutip dari laman resmi planet ban, setidaknya ada 5 penyebab lampu indikator motor injeksi menyala terus, apa sajakah itu? Berikut penulis ulas untuk Anda.

Pulser atau pick up coil adalah komponen yang berfungsi menentukan waktu pengapian kepada CDI atau ECU ke SCR, kemudian memerintahkan SCR untuk membuka kapasitor dan melepaskannya. Jika pulser dalam kondisi lemah biasanya akan menyebabkan sepeda motor tersendat – sendat, seperti kehabisan bensin dan sering kali mogok.

2. Masalah Throttle Position Sensor (TPS)

Throttle Position merupakan sensor berfungsi membaca besaran bukaan gas dan memberikan sinyal tersebut ke ECU. Jika terjadi kerusakan, gejala yang ditimbulkan adalah putaran mesin jadi berat, bahkan tidak bisa idle. Jika terus dibiarkan, TPS yang rusak nantinya juga dapat menyebabkan tarikan motor menjadi kurang responsif.

ECU merupakan salah satu elemen paling penting pada sepeda motor. Sebab di dalam ECU lah semua fitur pada mesin injeksi dikontrol. Seperti riding mode, bukaan bensin, dan campuran udara. Jika terjadi kerusakan pada ECU, mungkin bisa merusak seluruh sistem mesin dari sepeda motor injeksi Anda.

4. Masalah Saringan Udara

Saringan udara pada motor bertugas menyaring udara yang masuk ke dalam ruang bakar agar tidak tercampur dengan partikel kotoran dan debu. Jika kondisi filter udara kotor maka akan berakibat pada tarikan gas motor jadi berat dan tidak stabil. Selain itu motor juga akan mendadak mati atau mogok bila filter udara kotor tetap digunakan.

5. Power Supply ke Fuel Injector Rusak

Kerusakan ini disebabkan karena regulator tidak berfungsi dan battery (aki) tidak terisi dengan sepenuhnya. Namun bisa jadi juga karena terlalu over pengisiannya (over charging). Jika indikator menunjukkan kedipan hingga 46 kali maka ini pertanda ada kerusakan pada power supply.

Itulah beberapa tanda kerusakan yang sering terjadi jika lampu indikator Anda menyala atau berkedip lama. Bagaimana cara mencegah kerusakan tersebut? Tentunya Anda tetap harus merawat motor injeksi secara rutin. Paling tidak gantilah oli mesin, sesuai dengan kilometer yang disarankan.

Selain sebagai bahan pelumas, oli mesin dapat merapatkan komponen agar mesin berjalan dengan baik dan bebas gangguan. Jadi telat mengganti oli mesin sama saja membiarkan terjadinya gesekan antara komponen mesin motor. Gesekan itulah yang menyebabkan komponen mesin menjadi cepat aus dan mengalami kerusakan. Sehingga akhirnya menyebabkan mesin motor mogok.

Lampu indikator check engine di dashboard berfungsi sebagai pemberi peringatan dini pada pengendara mobil bahwa telah terjadi sesuatu pada mesin. Peringatan ini biasanya membuat sebagian pengemudi panik, terutama ketika sedang santai mengemudi tiba-tiba indikator tersebut menyala.

Jangan panik, pada kasus tertentu lampu indikator check engine menyala tak melulu berhubungan dengan mesin mobil Anda. Lampu yang berkedip tersebut bisa saja dikarenakan soket kendor, kemasukan air, kebocoran pada radiator, atau lainnya. Bisa juga disebabkan oleh komponen yang tak terpasang dengan benar.

Kali ini, Otopedia coba merangkum beberapa kasus penyebab lampu indikator check engine mobil menyala. Simak rinciannya di bawah ini:

1. Filter Udara

Melansir seva.id, Selasa (27/8/2019), lampu indikator check engine menyala bisa dikarenakan filter udara kotor atau perlu diganti. Filter udara erat kaitannya dengan mass airflow sensor yang berfungsi menentukan jumlah bahan bakar yang harus digunakan berdasarkan udara yang masuk ke mesin mobil.

Apabila filter udara sudah terlalu kotor, tentunya akan menghambat suplai udara yang masuk ke ruang bakar. Inilah yang menyebabkan mass airflow sensor rusak. Rusaknya komponen tersebut akan menyebabkan lampu indikator check engine menyala.

[Baca Juga: Water Flow Control]

2. Sensor Oksigen

Penyebab lain lampu indikator check engine menyala adalah rusaknya sensor oksigen. Komponen ini berfungsi memonitor oksigen di knalpot dan menentukan banyaknya bahan bakar yang terbakar. Jika sensor oksigen rusak atau tidak bekerja, maka bisa menggangu kinerja mesin dan merusak catalytic converter.

[Baca Juga: Konverter Katalitik]

3. Catalytic Converter

Salah satu tanda jika catalytic converter mengalami kerusakan adalah bahan bakar cepat habis atau mobil tak memiliki tenaga untuk melaju, bahkan pegal gas diinjak dalam-dalam. Penyebab lainnya bisa dikarenakan sensor oksigen yang rusak catalytic converter tak bisa melakukan proses konversi.

Seperti diketahui, catalytic converter berfungsi mengubah karbon monoksida dan zat-zat berhaya lainnya menjadi senyawa yang aman bagi lingkungan. Untuk itu, perhatikan kinerja dari catalytic converter mobil Anda agar lampu tak menimbulkan munculnya lampu indikator check engine.

4. Tutup Besin Tak Rapat

Hal ini bisa dibilang memang cukup sepele. Tapi akibatnya justru bisa fatal dan mengakibatkan kebakaran. Tutup bakar yang terbuka atau tidak rapat akan ‘dibaca’ sensor pada ECU dianggap berbahaya.

Kejadian ini bisa menyebabkan indikator check engine menyala. Segera berhenti menyetir dan eratkan penutup tanggih bahan bakar. Selain itu, cek apakah ada kebocoran yang terjadi.

[Baca Juga: Trik Mengendarai Mobil Matik Agar Irit Bensin]

5. Cek Aki

Apabila lampu check engine menyala, tak ada salahnya juga Anda memeriksa kondisi aki mobil. Caranya dengan mencabut kabel konektor negatif pada aki lalu tunggu selama tiga deik. Jika sudah pasang kembali kabel konektor negatif pada kubunya. Jika sudah dilakukan tapi lampu indikator masih menyala, kemungkinan ada kerusakan pada sensor mobil Anda.

[Baca Juga: Berbagai Aki yang Harus Anda Kenali]

Itulah beberapa penyebab lampu indikator lampu check engine menyala. Jadi, jika saat menyetir tiba-tiba lampu indikator tersebut menyala, jangan panik dulu. Coba periksa bagian-bagian tersebut di atas.