Jelaskan makna kata yang bergaris bawah sebenarnya peningkatan kapasitas

Makna kata adalah arti dari sebuah kata.  Kata memiliki makna tertentu.  Dalam teks, kata yang bergaris bawah adalah berpartisipasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berpartisipasi adalah melakukan partisipasi; berperan serta (dalam suatu kegiatan); ikut serta. Maka makna kata berpartisipasi dalam paragraf tersebut adalah siswa harus ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Dengan demikian, makna kata bergaris bawah di dalam paragraf tersebut yaitu ikut serta dalam kegiatan.

Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah B.

Kamus versi online/daring (dalam jaringan)

ka·pa·si·tas n 1 ruang yang tersedia; daya tampung; 2 daya serap (panas, listrik, dan sebagainya); 3 keluaran maksimum; kemampuan berproduksi; 4 El kemampuan kapasitor untuk menghimpun muatan listrik (diukur dalam satuan farad);

ber·ka·pa·si·tas v memiliki kapasitas

Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ini merupakan KBBI Daring (Dalam Jaringan / Online tidak resmi) yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata (lema/sub lema). Berbeda dengan beberapa situs web (website) sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan dengan berbagai warna pembeda untuk jenis kata, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya. Fitur-fitur selengkapnya bisa dibaca dibagian Fitur KBBI Daring.

Database Utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi (kata dan arti) tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa). Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan "Definisi Eksternal". Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan (link) yang mengarah ke situs ini tetap tersedia. Untuk mencari kata dari KBBI edisi V (terbaru), silakan merujuk ke website resmi di kbbi.kemdikbud.go.id

✔ Fitur KBBI Daring

  • Pencarian satu kata atau banyak kata sekaligus
  • Tampilan yang sederhana dan ringan untuk kemudahan penggunaan
  • Proses pengambilan data yang sangat cepat, pengguna tidak perlu memuat ulang (reload/refresh) jendela atau laman web (website) untuk mencari kata berikutnya
  • Arti kata ditampilkan dengan warna yang memudahkan mencari lema maupun sub lema. Berikut beberapa penjelasannya:
    • Jenis kata atau keterangan istilah semisal n (nomina), v (verba) dengan warna merah muda (pink) dengan garis bawah titik-titik. Arahkan mouse untuk melihat keterangannya (belum semua ada keterangannya)
    • Arti ke-1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dengan huruf tebal dengan latar lingkaran
    • Contoh penggunaan lema/sub-lema ditandai dengan warna biru
    • Contoh dalam peribahasa ditandai dengan warna oranye
    • Ketika diklik hasil dari daftar kata "Memuat", hasil yang sesuai dengan kata pencarian akan ditandai dengan latar warna kuning
  • Menampilkan hasil baik yang ada di dalam kata dasar maupun turunan, dan arti atau definisi akan ditampilkan tanpa harus mengunduh ulang data dari server
  • Pranala (Pretty Permalink/Link) yang indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya :
    • Kata 'rumah' akan mempunyai pranala (link) di https://kbbi.web.id/rumah
    • Kata 'pintar' akan mempunyai pranala (link) di https://kbbi.web.id/pintar
    • Kata 'komputer' akan mempunyai pranala (link) di https://kbbi.web.id/komputer
    • dan seterusnya
    Sehingga diharapkan pranala (link) tersebut dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan, baik di dalam jaringan maupun di luar jaringan.
  • Aplikasi dikembangkan dengan konsep Responsive Design, artinya tampilan situs web (website) KBBI ini akan cocok di berbagai media, misalnya smartphone ( Tablet pc, iPad, iPhone, Tab), termasuk komputer dan netbook/laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang digunakan.
  • Tambahan kata-kata baru diluar KBBI edisi III
  • Penulisan singkatan di bagian definisi seperti misalnya: yg, dng, dl, tt, dp, dr dan lainnya ditulis lengkap, tidak seperti yang terdapat di KBBI PusatBahasa.

✔ Informasi Tambahan

Tidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdisi dari 2 atau 3 huruf, akan ditampilkan semua. Jika hasil pencarian dari daftar kata "Memuat" sangat banyak, maka hasil yang dapat langsung di klik akan dibatasi jumlahnya. Selain itu, untuk pencarian banyak kata sekaligus, sistem hanya akan mencari kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya yang dicari adalah "air, minyak, larut", maka hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan larut saja.

Untuk pencarian banyak kata sekaligus, bisa dilakukan dengan memisahkan masing-masing kata dengan tanda koma, misalnya: ajar,program,komputer (untuk mencari kata ajar, program dan komputer). Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam kolom "kata dasar" dan hasil yang berupa kata turunan akan ditampilkan dalam kolom "Memuat". Pencarian banyak kata ini hanya akan mencari kata dengan minimal panjang 4 huruf, jika kata yang panjangnya 2 atau 3 huruf maka kata tersebut akan diabaikan.

Edisi online/daring ini merupakan alternatif versi KBBI Offline yang sudah dibuat sebelumnya (dengan kosakata yang lebih banyak). Bagi yang ingin mendapatkan KBBI Offline (tidak memerlukan koneksi internet), silakan mengunjungi halaman web ini KBBI Offline. Jika ada masukan, saran dan perbaikan terhadap kbbi daring ini, silakan mengirimkan ke alamat email: ebta.setiawan || gmail || com

Kami sebagai pengelola website berusaha untuk terus menyaring iklan yang tampil agar tetap menampilkan iklan yang pantas. Tetapi jika anda melihat iklan yang tidak sesuai atau tidak pantas di website kbbi.web.id, ini silakan klik Laporkan Iklan

Sumber gambar, ROMEO GACAD/AFP

Keterangan gambar,

Pemerintah menyebut penyederhanaan golongan tarif listrik telah lebih dulu diterapkan mayoritas negara di Asia Tenggara.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM] berniat menyederhanakan lima golongan daya listrik rumah tangga bersubsidi yang ada saat ini menjadi tiga kategori saja.

Program tersebut masih dalam tataran wacana dan pemerintah berencana membicarakan usulan itu dengan DPR dan sejumlah kelompok masyarakat.

Kementerian ESDM tak menampik wacana tersebut memicu pro dan kontra. Sejak pekan lalu, mereka secara bertahap mensosialisasikan rencana itu.

"Kami akan mencoba jajak pendapat dalam satu-dua minggu ke depan. PLN akan mengkoordinasikan polling melalui berbagai media," kata Juru Bicara Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Selasa [14/11].

"Jika hasil polling itu meyakinkan dan secara teknis kami juga siap, maka program itu akan segera dilaksanakan," tuturnya menambahkan.

Berikut ini empat poin mendasar untuk membantu anda memahami wacana Kementerian ESDM tersebut.

Lima dari enam golongan daya listrik rumah tangga tidak mendapat subsidi pemerintah, yaitu 900 volt ampere [VA], 1300 VA, 2200 VA, 3300 serta yang bertegangan 4400 VA hingga 12600 VA.

Untuk seluruh golongan yang tak bersubsidi tadi, pemerintah selama ini telah menerapkan tarif serupa. Pengguna daya 1300 VA hingga 6600 VA misalnya, selama ini harus membayar Rp1467,28 kilowatt hour [KWH].

Atas alasan kesamaan itu, Kementerian ESDM menganggap penyederhanaan golongan daya listrik bukanlah persoalan yang rumit.

"Pelanggan [non-subsidi] sebenarnya sudah membayar besaran tarif yang sama sehingga penggolongan sangat dimungkinkan disederhanakan menjadi satu golongan pelanggan saja," demikian keterangan tertulis Kementerian ESDM.

Sumber gambar, BAY ISMOYO/AFP

Keterangan gambar,

Penggolongan daya listrik baru akan ditujukan untuk kategori rumah tangga.

Tiga kategori daya listrik baru untuk pelanggan non-subsidi yang diwacanakan adalah 1300 VA, 5500 VA, dan 13200 VA ke atas [loss stroom].

Dadan Kusdiana berkata, daya listrik pelanggan non-subsidi di level 900 VA nantinya akan ditingkatkan ke 1300 VA dan golongan 5500 VA diperuntukan para pelanggan di daya listrik 1300 VA, 2200 VA, 3300 VA, dan 4400 VA.

Sementara itu, mereka yang selama ini menggunakan tegangan listrik di atas 5500 VA akan mendapatkan daya baru sebesar 13200 VA ke atas.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Andy Noorsaman Sommeng, menyebut pemerintah berharap penambahan daya listrik gratis dapat linier dengan peningkatan produktivitas masyarakat, terutama usaha mikro kecil dan menengah [UMKM].

Menurut Andy, masyarakat dapat menggunakan listrik sebagai modal usaha tanpa takut anjlok.

"Jangan hanya sebagai untuk nyalain lampu. Kini semakin banyak orang bisa berproduksi, apalagi sekarang internet bisa dari rumah, tadinya hanya bisa masak kue, sekarang bisa sekaligus memasarkan," klaim Andi.

Sumber gambar, Putu Sayoga/Getty Images

Keterangan gambar,

Pemerintah mengklaim penambahan daya listrik cuma-cuma akan mendorong pertumbuhan UMKM.

Selama ini, pegiat UMKM didorong masuk ke penggolongan daya dasar listrik Bisnis-1 yang disubsidi pemerintah. Daya listrik kategori itu terentang dari 450 VA hingga 5500 VA dengan tarif Rp535 KWH hingga Rp1100 KWH untuk daya 2200 VA sampai 5500 VA.

Kementerian ESDM berjanji tidak akan menerapkan tarif baru bersamaan dengan penggolongan anyar itu. "Besaran tarif per KWH tidak akan berubah," ujar Dadan.

Pada September lalu, Menteri ESDM Ignasius Jonan menyatakan pemerintah tidak akan meningkatkan tarif listrik, setidaknya hingga akhir Desember 2017.

Pemerintah juga mengklaim tidak akan memungut satu rupiah pun dari pelanggan dalam program peningkatan daya listrik tersebut.

Sumber gambar, BAY ISMOYO/AFP

Keterangan gambar,

Pemerintah menargetkan proyek 35 ribu megawatt dapat selesai 2022.

Dalam kondisi normal, pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara [Persero] yang ingin menambah daya harus membayar biaya penyambungan yang berkisar dari Rp421 ribu hingga Rp4,8 juta.

"Semua biaya penggantian MCB [Miniature Circuit Breaker] akan ditanggung oleh PLN, masyarakat tidak menanggung apapun," ujar Dadan.

Pembebasan biaya itu, menurut Direktur Utama PLN Sofyan Basir, berkaitan dengan keluhan para pelanggan soal biaya penambahan daya yang dinilai terlalu tinggi.

Samsul Hadi dari kelompok Induk UMKM mengatakan, peningkatan daya listrik gratis ini dapat membuat pelaku usaha kecil leluasa dalam berproduksi. Dengan jaminan tidak adanya peningkatan tarif, Samsul menyebut UMKM yang masuk kategori listrik rumah tangga harus bisa memanfaatkan program itu secara cerdas.

"Pemakaian listrik bisa lebih leluasa. Pengaruh program ini sebenarnya tidak signifikan karena bukan kenaikan tarif," kata Samsul.

Pemerintah menyebut penggolongan daya listrik baru ini akan memperluas akses listrik terhadap masyarakat. Ignasius Jonan menyebut pasokan listrik Indonesia hingga 2025 akan terus bertambah seiring proyek pembangkit listrik 35.000 watt yang ditargetkan selesai 2022.

"[Ketersediaan daya listrik] ini kan sudah dihitung, sudah aman," ujarnya kepada pers, Selasa kemarin.

Sumber gambar, ROMEO GACAD/AFP

Keterangan gambar,

Pegiat lingkungan menilai pembangunan pembangkit listrik baru, terutama yang bertenaga batubara, akan merusak ekosistem dan berdampak buruk pada kehidupan masyarakat lokal.

Namun proyek 35.000 watt tersebut tidak terlepas dari sejumlah persoalan yang berpotensi membuat pengerjaannya molor, antara lain pembiayaan, pembebasan lahan, dan lingkungan.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Cirebon II, misalnya, sedang dihentikan pasca putusan PTUN Bandung yang membatalkan izin lingkungan proyek tersebut.

Menurut data yang dipaparkan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar awal tahun 2017, konsumsi listrik Indonesia baru mencapai seperempat konsumsi listrik negara maju, yaitu 956 KWH per kapita.

Menyebut listrik sebagai komponen utama proses produksi di UMKM hingga sektor manufaktur, Archandra berkata, penambahan akses listrik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Video yang berhubungan