Jelaskan tiga nilai yang terkandung dalam karya seni menurut

Seni merupakan proses kerja dan gagasan manusia yang menggunakan kemampuan terampil, kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati dan pola pikir untuk menghasilkan suatu karya yang mempunyai kesan indah, selaras, bernilai seni dan lainnya.

Dalam penciptaan suatu karya seni yang dilakukan oleh para seniman dibutuhkan kemampuan terampil kreatif secara khusus sesuai jenis karya seni yang dibuatnya.

Pengertian Seni

Pengertian Seni yaitu sebuah ekspresi dari emosional atau perasaan seseorang yang mempunyai unsur-unsur keindahan di dalamnya dan juga dapat diungkapkan menggunakan sebuah media yang memiliki sifat yang nyata, seperti dalam bentuk suatu rupa, gerak, nada, syair, dan juga bisa dapat dirasakan panca indra dari manusia.

Pengertian Seni Menurut Para Ahli

1. Plato

Plato beranggapan pengertian dari seni yaitu merupakan hasil dari duplikasi alam dan semua isi di dalamnya atau ars imitator naturam.

2. Thomas Murno

Thomas Murno memiliki pendapat bahwa pengertian dari seni yaitu sebuah media yang diciptakan oleh manusia yang akan memunculkan efek-efek psikologis dari manusia lainnya yang akan melihatnya.

3. Sudarmaji

Sudarmaji memiliki pendapat bahwa pengertian dari seni yaitu sebuah manifestasi dari batin dan pengalaman yang estetis dari seorang individu dengan menggunakan media yang berupa tekstur, garis, volume, bidang, warna, dan gelap terang.

4. Alexander Baum Garton

Alexander Baum Garton memiliki pendapat  bahwa pengertian dari seni yaitu sebuah keindahan yang memiliki tujuan yang positif dan akan menjadikan penikmatnya untuk merasakan sebuah kebahagiaan.

5. Immanuel Kant

Immanuel Kant memiliki pendapat  bahwa pengertian dari seni yaitu merupakan suatu impian, hal itu dikarenakan sejumlah rumus-rumus pun tak akan bisa untuk mengikhtiarkan kenyataan.

6. Eric Aryanto

Eric Ariyanto memiliki pendapat bahwa pengertian dari seni yaitu merupakan kegiatan batin atau rohani yang dapat direfleksikan ke dalam sebuah bentuk karya dan kemudian bisa membangkitkan emosional dari seseorang yang bisa mendengar maupun melihatnya.

7. Aristoteles

Aristoteles memiliki pendapat bahwa pengertian dari seni yaitu merupakan sebuah bentuk dari ungkapan dan sebuah penampilan yang tak akan pernah lari dari kenyataan, serta seni juga merupakan peniru alam.

8. Leo Tolstoy

Leo Tolstoy memiliki pendapat bahwa pengertian dari seni yaitu merupakan sebuah perasaan pencipta yang mana nantinya akan diungkapkan ke orang lain, dan berharap mereka bisa merasakan apa yang telah dirasakannya juga.

Konsep Seni

Melansir dari laman situs matakaca.com, konsep seni adalah suatu ide, gagasan-gagasan dan rancangan yang mana nantinya hal itu semua akan disatukan untuk dapat membentuk sebuah seni yang indah. Dan seni tersebut mempunyai maksud dan tujuannya sendiri.

Konsep Seni Dari Berbagai Aspek

1. Aspek Fisik

Seni sebagai segala bentuk yang mempunyai nilai keindahan merupakan pengertian yang dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Seni apabila dipandang dari segi bentuk dan dimensinya ditemukan karya seni dengan 2 dimensi dan tiga dimensi.

a. karya 2 dimensi, suatu yang nampak permukaan juga memiliki kesan-kesan volume, kedalaman dan ruang, akan tetapi itu cuma tipuan pandang semata. Karya seni 2 dimensi disebut seni visual, karena diserap oleh indra penglihatan.

Karya Seni Rupa 2 Dimensi cuma mempunyai dimensi panjang dan lebar ataupun karya yang cuma bisa dilihat dari satu arah pandang saja. Contohnya, seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan lain sebagainya.

b. Karya seni 3 dimensi disebut juga karya seni spasial , karena ditemukan tiga dimensi yang wajib benar-benar diperhatikan. pada seni tiga dimensi, pelaku seni melibatkan indra gerak dan raba.

2. Aspek isi

Aspek isi ataupun ideoplastik merupakan ide ataupun gagasan ataupun tema ataupun makna (meaning) dari bentuk karya seni. Isi ataupun makna suatu karya seni rupa paling bergantung pada persepsi penikmat ataupun publik seni.

Pada awalnya, banyak peneliti yang masih membagi persepsi pada 3 tahap yaitu, persepsi – kognisi – interpretasi dan evaluasi. Hal ini berbeda dengan pandangan umum pada saat ini, bahwa pada satu tahapan ditemukan aspek-aspek yang berbeda, sehingga garis stimuli-respon-tindakan tidak bersifat linier.

Outline membantu persatuan supaya terjadi proses persepsi. Konsep outline (Jerman;Gestalt) pertama kali disajikan pada ilmu psikologi oleh Christian von Ehrenfels pada tahun 1890. Dia mengarahkan perhatiannya pada kenyataan bahwa untuk mengerti sebuah komposisi, keseluruhan outline lebih penting daripada bagian.

Jika urutan komposisi diganti menjadi susunan baru, semua komposisi akan menjadi sesuatu yang lain namun keseluruhan outline dari komposisi tersebut masih tetap sama.

Ketika seniman sedang menarik outline, bagian bawah sadar ternyata mematuhi aturan-aturan tertentu, yang dikenal dengan hukum-hukum Gestalt. Sebagai contoh, saat manusia melihat sebuah figur yang tidak sempurna, tentu dilengkapi menjadi figur yang bisa dikenal (asosiasi).

Manusia condong untuk melengkapi bagian bagian yang tidak lengkap menurut kemiripan gambaran pada memorinya.Tanda tanda yang dekat satu sama lain condong bergabung pada pikiran untuk menjadikan kesatuan yang lebih besar. apabila ditemukan kemiripan pada beberapa tanda, maka tanda-tanda tersebut tentu saling bergabung membentuk satu kesatuan.

3. Aspek Estetik

Untuk aspek estetika ini lebih melihat keindahan tidak sebagai sifat dari objek itu sendiri, tetapi sebagai hasil sensasi ataupun hubungan antara persepsi dan objek. ditemukan beberapa sudut pandang dan sikap manusia kepada keindahan.

Pada masa Yunani, terus pada abad pertengahan, keindahan ditetapkan sebagai bagian dari teologi. Pada abad pertengahan di Barat, tekanan diletakan pada subjek, proses yang terjadi saat seseorang memperoleh pengalaman keindahan.

Pada zaman modern ini tekanan malah diletakkan pada objek, sehingga terlihat bahwa estetika dipertimbangkan sebagai dari cabang dari sains, khususnya filsafat dan psikologi.

Melihat hal tersebut, khususnya pada hubungan dengan Konsep seni maka pertimbangan estetika pada pengolahan rupa setidaknya dapat didekati menggunakan :

  • Pemahaman karya sebagai objek estetik.
  • Pemahaman kepada manusia sebagai subjek yang mengamati ataupun menciptakan karya yang estetik.

Tuntutan teknik tidak satu-satunya pernyataan pada berkarya seni. biasa dikatakan bahwa penguasaan teknik ataupun keterampilan (skill) merupakan tuntutan dasar proses penggarapan ide menjadi karya seni.

Ini berarti bahwa pada menggarap unsur-unsur estetis sebagai tindakan terus pada mencipta ataupun pada menentukan azas-azas estetik, seniman butuh ditunjang dengan kemampuan teknik maupun keterampilan. Bahkan kemampuan teknik itu sendiri saling berpengaruh dengan azas ataupun prinsip estetis.

Kemampuan estetika merupakan kemampuan mencipta nilai-nilai keindahan untuk karya seni sesuai dengan pengalaman berseni seorang seniman. Pada pemanfaatan karya seni, melekat pengertian sikap estetik.

Dilihat dari perbedaan pengertian keindahan , munculah teori obyektif dan subyektif.

a. Teori obyektif

Menurut teori obyektif, estetik merupakan kesan yang ditemukan pada suatu objek ataupun karya seni rupa dengan ciri-ciri, sifat, kualitas keindahan yang dihasilkan dari kesatuan unsur seni yang digunakannya.

b. Teori subyektif

Menurut teori subjektif bahwa suatu benda atau karya seni rupa dibilang indah apabila bisa menimbulkan perasaan puas, nikmat, kagum, dan indah menurut perasaan seorang yang bersifat individual.

4. Aspek  Nilai

Menurut R. S. Stites, karya seni memiliki tiga nilai :

  • Nilai pakai adalah nilai ekonomi; berkaitan dengan mata uang
  • Nilai kisah adalah nilai idiil yang dapat berupa nilai religius, moral, historic
  • Nilai formal adalah nilai khiriah atau design yang merupakan nilai intrinsik pada karya seni itu sebagai nilai seni.

Jika boleh diasumsikan bahwa hanya tema yang dipandang bernilai yang akan ditampilkan oleh penciptanya, tema tersebut dapat dikonotasikan ke dalam sumber nilai. 

Dengan demikian, maka sejalan dengan pikiran R.S. Stites, kita akan menjumpai tema-tema bisnis fungsi praktis, tema-tema lainnya yang terasosiasi atau terkonotasi ke dalam tema-tema agama, sejarah, moral, disamping tema intrinsik itu sendiri.