Top 1: sebutkan sarana dan peralatan budidaya ikan konsumsi ... - Brainly. Show
Top 1: sebutkan sarana dan peralatan budidaya ikan konsumsi ... - Brainly
Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 102 Ringkasan: . Aku & Kamu Jadinya?tolong dibantu kak terimakasih . tuliskan dan jelaskan beberapa jenis hewan yang memiliki keistimewaan dalam menangkap sinyal pendengaran minimal 4tolong di jawab besok dikumpul . Proses pengeluaran dan pernapasan pada Echinodermata dilakukan oleh .... A. Kaki tabung. B. Ampula. C. Anus/dubur. D. Ambulakral. E. Papula . 4. Bagaimana menurut Anda apakah tabel berikut ini sudah dalam bentuk normal, kalau ia atau tidak berikan ala Hasil pencarian yang cocok: Sarana produksi meliputi bahan, alat, serta wadah budi daya. Bahan. Benih : Memilih benih unggul dari ikan unggul. Pakan : Pakan dapat ... ... Top 2: Top 5 sebutkan sarana dan prasarana produksi yang digunakan dalam ...
Pengarang: memenangkan.com - Peringkat 198 Ringkasan: Top 1: sebutkan sarana dan peralatan budidaya ikan konsumsi ... - BrainlyPengarang: brainly.co.id - Peringkat102Ringkasan:. Bakteri Salmonella thypi merupakan salah satu bakteru yang bersifat patogen. Secara spesifik, bakteri tersebhr mampu melakukan pergerakan di dalam med. … ia. Oleh sebab itu pengujian yang dilakuakn adalah :. a. Uji katalase. b. Uji MPN. c. Uji indol. d. Uji motilitas. e. Uji pewarnaan gram tuliskan nama nama sel hewan yang ada digambar . tuliskan nama nama sel hewan yang Hasil pencarian yang cocok: 26 Mei 2022 — Top 1: sebutkan sarana dan peralatan budidaya ikan konsumsi ... · Top 2: SARANA DAN PRASARANA PEMBENIHAN · Top 3: Sarana Produksi Pembesaran Ikan ... ... Top 3: Sarana Produksi Pembesaran Ikan Konsumsi | Mikirbae.com
Pengarang: mikirbae.com - Peringkat 137 Ringkasan: Home ». Kelas VIII » Sarana Produksi Pembesaran Ikan Konsumsi Sistem budidaya (akuakultur) pada pembesaran ikan dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem budidaya ikan yang berhubungan dengan daratan, dan sistem budidaya ikan yang yang berbasis air. Kelompok pertama antara lain terdiri dari kolam air tenang, kolam air deras, kolam/tambak, bak, akuarium dan tangki. Sedangkan kelompok ke dua terdiri dari jaring apung, jaring tancap, karamba, dan kombongan. Keberhasilan budidaya sangat diduku Hasil pencarian yang cocok: 4 Jun 2015 — 1. Benih. Benih Ikan adalah anak ikan dengan ukuran tertentu yang akan digunakan sebagai bahan dalam kegiatan pembudidayaan ikan. · 2. Pakan · 3. ... Top 4: SARANA DAN PRASARANA PEMBENIHAN
Pengarang: kampung-nila.blogspot.com - Peringkat 112 Ringkasan: . . Sarana a.Kolam Kolam pembenihan dan kolam budidaya yang ada di UPR Sumber Mina Lestari mampu menampung volume air dengan baik.Menurut konstruksinya terbagi atas kolam beton,kolam semi beton dengan dasar kolam tanahdan kolam tanah.Menurut fungsinya terbagi atas kolam induk dan pemijahan,kolam pendederan,kolam budidaya untuk pembesaran,dan kolam pemijahan ikaan mas dan lele. b. Peralatan Adapun peralatan yang digunakan dalam usaha pembenihan ikan di UPR Sumber Mina Lestari adalah jarring Hasil pencarian yang cocok: 22 Jan 2012 — Adapun peralatan yang digunakan dalam usaha pembenihan ikan di UPR Sumber Mina Lestari adalah jarring hafa untuk larva(kebul),Jaring hafa untuk ... ... Top 5: Bab 3 Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi - Dokumen global
Pengarang: text-id.123dok.com - Peringkat 145 Ringkasan: (1)Bab 3 Budidaya Pembenihan . Ikan Konsumsi (2)Peta Materi Pembenihan Ikan Konsumsi . Air Tawar Tujuan Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu: 1. Menyatakan pendapat tentang keragaman sumberdaya perikanan di Indonesia khususnya ikan asli Indonesia (endemik), . sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa Indonesia. 2. Mengidentiikasi jenis-jenis, sarana produksi, dan teknik . budidaya ikan khususnya pembenihan ikan yang ada di wilayah setempat berdasa Hasil pencarian yang cocok: Membuat Produk Benih Ikan Konsumsi Teknik Budidaya Sarana Produksi ... Sebutkan sarana dan prasarana produksi yang digunakan dalam proses pembenihan ikan! ... Top 6: Sarana & Prasarana Budidaya
Pengarang: supmwaiheru-kkp.sch.id - Peringkat 80 Ringkasan: Deskripsi laboratorium Hatchery Air Laut yang ada di SUPM Laboratorium Hatchery air laut, adalah salah satu bangunan penunjang kegiatan belajar siswa, termasuk dalam bagian sarana dalam pelaksanaan pendidikan bagi siswa/i SUPM Negeri Waiheru Ambon. Laboratorium Hatchery Air Laut ini berukuran 30 m x 15 m yang kemudian terbagi dalam beberapa bagian-bagian penting didalamnya. Hatchery air laut terdiri dari bagian Budidaya ikan Hias, bagian Pendederan, Bagian Pembenihan (penetesan telur), Hasil pencarian yang cocok: Hatchery air laut terdiri dari bagian Budidaya ikan Hias, bagian Pendederan, ... diajarkan pada proses pembelajaran di SUPM pada jurusan Budidaya perikanan. ... Top 7: B. Sarana Dan Peralatan Budidaya (Pembesaran) Ikan Konsumsi - Scribd
Pengarang: id.scribd.com - Peringkat 165 Hasil pencarian yang cocok: Sarana produksi meliputi bahan, alat dan wadah budidaya ikan konsumsi. 1. Bahan a. Benih Benih ikan yang unggul diperoleh dari induk yang unggul. ... Top 8: Persiapan Sarana dan Prasarana - Budi Daya Ikan Lele
Pengarang: mipa4.blogspot.com - Peringkat 128 Ringkasan: . Penyiapan. Sarana dan Peralatan . 1) Kolam Sarana berupa. kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikan nila tergantung dari. sistim pemeliharaannya (sistim 1 kolam, 2 kolam dlsb). Adapun jenis kolam yang. umum dipergunakan dalam budidaya ikan nila antara lain: . a) Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan. . Kolam ini. berfungsi sebagai kolam pemijahan, kolam sebaiknya berupa kolam tanah yang. luasnya 50-100 m2 dan kepadatan kolam induk hanya 2 ekor/m2. A Hasil pencarian yang cocok: 16 Nov 2014 — Sarana berupa kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikan nila tergantung dari sistim pemeliharaannya (sistim 1 kolam, ... ... Top 9: Proses Produksi Ikan Konsumsi | Proses Pembenihan Ikan Lele
Pengarang: pustakamadani.com - Peringkat 142 Ringkasan: BerandaKewirausahaanProses Produksi Ikan Konsumsi | Proses Pembenihan Ikan Lele . Proses Pembenihan Ikan Lele. Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budi daya yang sangat menentukan tahap kegiatan selanjutnya yaitu pembesaran. Pembenihan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghasilkan benih dan selanjutnya menjadi komponen input untuk kegiatan pembesaran. Berikut merupakan diagram alir proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari pers Hasil pencarian yang cocok: 24 Agu 2019 — Dalam kegiatan pembenihan ikan konsumsi khususnya ikan lele, ... a) Persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan) Dalam pemijahan ... ...
Budi daya ikan konsumsi merupakan suatu upaya untuk menyediakan ikan dalam memenuhi kebutuhan pangan sumber protein ikan selain dari kegiatan penangkapan ikan. Kebutuhan pangan sumber protein dari ikan semakin hari mengalami peningkatan, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kandungan gizi ikan. Hal ini merupakan peluang bagi pengembangan budi daya ikan konsumsi. Budi daya ikan konsumsi dapat dikembangkan pada perairan laut, payau maupun tawar. Pengembangan perikanan budi daya disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah setempat. Pada daerah dataran tinggi dan rendah dibudidayakan ikan air tawar. Budi daya ikan air payau dikembangkan pada daerah pantai, muara sungai atau rawa payau. Budi daya ikan laut dikembangkan pada daerah laut yang terlindungi ombak dan gelombang seperti teluk, selat, dan perairan dangkal. Oleh karena itu, setiap daerah di Indonesia mempunyai komoditas ikan budi daya unggulan yang berbeda. Hal itu tentunya berdasarkan dari kondisi geografis wilayah setempat. Contoh ikan konsumsi yang dibudidayakan di Indonesia antara lain: gurami, bawal, nila lele, belut, kerapu, dan bandeng. Berikut akan dipaparkan berbagai uraian mengenai budi daya ikan konsumsi, dimulai dari pembahasan komoditas atau kebutuhan pasar ikan konsumsi yang umumnya diminati di Indonesia. Komoditas Ikan KonsumsiMasyarakat Indonesia telah lama menggemari dan mengonsumsi ikan sebagai salah satu lauk favorit. Tentunya, ikan yang dikonsumsi di sini juga sangat beragam. Oleh karena itu, komoditas atau kebutuhan ikan untuk konsumsi juga dapat dibedakan dengan ikan yang berasal dari air tawar, payau, dan laut. Mengetahui komoditas ikan yang akan dibudayakan adalah hal penting karena setiap teknik budi daya ikan konsumsi berbeda satu sama lain, tergantung dari jenis ikannya. Berikut adalah berbagai jenis ikan disertai deskripsi mengenai bentuk, dan cara membudidayakannya. Ikan Air TawarBudi daya ikan konsumsi dari air tawar didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila, dan gurami. Selain jenis-jenis ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, juga banyak dikembangkan jenis ikan lain seperti belut dan nilem. Ikan masIkan mas atau Cyprinus carpio L merupakan jenis ikan konsumsi yang sangat dikenal hampir di seluruh Indonesia. Penyebaran ikan mas yang begitu luas ke berbagai tempat didukung oleh cara pembudi dayaan yang relatif mudah dan sifatnya yang tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan. Nama ikan mas mempunyai sebutan berbeda di tiap daerah, seperti ikan mas, tombro, masmasan (Jawa Tengah dan Jawa Timur), ikan rayo atau ikan ameh (Sumatra Barat). Ikan mas berbadan agak memanjang, pipih dan lunak. Habitatnya adalah perairan yang tidak terlalu dalam dan deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan ini hidup pada ketinggian sampai 600 meter dpl (di atas permukaan laut). Pakan ikan mas antara lain, tumbuhan air, dan binatang renik. Pakan utamanya tumbuhan yang tumbuh di dasar perairan. Pemijahan ikan mas dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak tergantung musim. Pembenihan ikan mas biasa dilakukan selama 2-3 minggu untuk benih siap didederkan. Pembesaran ikan mas dilakukan saat benih sudah berukuran 5 cm – 8 cm yang berasal dari hasil pendederan. Pembesaran ikan mas dilakukan 3 cm – 4 cm bulan sesuai ukuran ikan yang menjadi tujuan panen. Selama pembesaran, ikan diberi pakan tambahan berupa pelet. Pemberian pakan dilakukan pagi, siang dan sore, sedikit demi sedikit agar pakan tidak tenggelam ke dasar perairan/kolam. NilaIkan Nila atau Oreochromis nilotica adalah salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki berbagai keunggulan, dengan varietas unggul yang dihasilkan antara lain, nila merah, nila gift, nila gesit, dan nila nirwana. Nila dapat dibudidayakan di berbagai wadah seperti kolam air tenang, kolam air deras dan sawah. Bentuk badan ikan nila pipih ke samping, warna tubuh umumnya putih kehitaman dan merah sehingga dikenal sebagai nila hitam dan nila merah. Nila dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (dpl). Pakan nila berupa plankton dan tumbuh-tumbuhan lunak seperti hydrilla dan ganggang sutera. Nila dapat diberi makanan tambahan berupa pakan buatan. Untuk pembesaran, sebaiknya dilakukan selama 4 bulan – 5 bulan sampai ukuran ikan mencapai 8 cm – 12 cm. Padat penebaran benih di kolam terpal antara 15 – 20 ekor/m2 , dengan kedalaman air 80 cm – 100 cm. Nila diberi pellet sebanyak 2% – 4% dari bobot biomassa ikan dan diberikan 3 – 5 kali per hari. LeleIkan Lele atau Clarias sp memiliki bentuk tubuh memanjang, berkulit licin dengan kepala pipih, mulutnya berada di ujung (terminal) dengan empat pasang sungut, sirip ekor dan perut membundar. Lele mempunyai senjata yang sangat ampuh dan berbisa, berupa sepasang patil yang berada di sebelah depan sirip dada. Selain sebagai senjata, patil juga dapat dipergunakan untuk melompat dari kolam atau berjalan di atas tanah (walking catfish). Lele dapat hidup di semua perairan air tawar, di sungai yang airnya tidak terlalu deras seperti danau, waduk, rawa, serta genangan kecil. Lele mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut labirin, terletak di bagian depan rongga insang. Alat tersebut memungkinkan untuk mengambil oksigen langsung dari udara, sehingga lele dapat tahan hidup di perairan yang airnya mengandung sedikit oksigen. Pakan ikan lele berupa pakan alami dan buatan. Pakan alami seperti cacing, kutu-kutu air, jentik-jentik (larva), dan siput kecil. Lele termasuk jenis karnivora (pemakan daging), pakan buatan yang baik adalah yang banyak mengandung protein hewani. Lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Pertumbuhan lele agak lambat apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin. Lele dipanen pada umur 3 hingga 4 bulan dengan berat rata-rata 200 gram/ekor. PatinIkan Patin (Pangasius. sp) termasuk kelompok ikan catfish, yang dapat hidup di perairan dengan kandungan oksigen relatif rendah. Patin sangat responsif terhadap pakan buatan serta memiliki pertumbuhan yang cepat, sehingga termasuk jenis ikan yang berukuran besar. Warna tubuh ikan patin bagian punggung keabu-abuan atau kebiru-biruan dan bagian perut putih keperak-perakan, ukuran kepala relatif kecil dengan mulut terletak di ujung agak ke bawah. Pada mulut patin terdapat dua pasang sungut pendek yang berfungsi sebagai peraba. Di sirip punggung terdapat 1 jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang besar dan bergerigi. Pada sirip dada juga terdapat 1 jari-jari keras yang juga berubah menjadi patil. Patin merupakan ikan omnivora atau pemakan segala namun cenderung menjadi karnivora (pemakan daging). Di alam, patin makan ikan-ikan kecil, cacing, serangga, biji-bijian, tumbuh-tumbuhan, rumput-rumputan, dan udang kecil. Dalam pemeliharaan, patin dapat diberi pakan buatan. GuramiGurami (Osphyrenemus gouramy) di kalangan pecinta menu masakan dikenal sebagai “ikan mewah” dengan harga jual tinggi dan citarasa yang tinggi. Daging ikan gurami renyah dengan sedikit duri. Gurami banyak dibudidayakan di pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Sebutan ikan gurami beragam di setiap daerah yakni gurame atau gurami di Jawa, kalau atau kaloi (Sumatra) dan kala atau kalui (Kalimantan). Gurami berkembang dengan baik di daerah dataran rendah, ketinggian lokasi yang cocok untuk budi daya mulai dari 0 – 800 m dpl, dan suhu 24o C s.d 28o C. Ikan Gurami peka terhadap suhu rendah, sehingga tidak produktif dibudidayakan di daerah suhu rendah. Gurami memijah pada umur 2-3 tahun, produktivitas telur meningkat di musim kemarau. Telur gurami akan menetas dalam selang waktu 10 hari. Gurami menyukai perairan yang jernih, tenang, dan tidak banyak mengandung lumpur. Gurami termasuk jenis ikan omnivora (pemakan tumbuhan dan daging). Tumbuhan yang biasa dimakan yaitu azolla, kangkung, dan daun talas, dengan pakan buatan tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan sebanyak-banyaknya. Pembesaran ikan gurami menggunakan benih dengan berat minimum 100 g/ekor. Pembesaran dilakukan sampai berat ikan gurami minimal 500 gram, atau lebih sesuai keinginan konsumen. Waktu yang diperlukan untuk mencapai 500 g/ekor yaitu sekitar 6 bulan, sedangkan untuk mencapai berat 1 kg/ekor membutuhkan waktu sekitar 9 bulan. Ikan Air PayauIkan air payau adalah ikan yang hidup pada air yang boleh dikatakan merupakan berada dalam kondisi tengah antara air laut dan air atar. Jenis ikan air payau yang biasa dikembangkan di Indonesia adalah sebagai berikut. BandengIkan Bandeng atau Chanos chanos adalah ikan air payau yang cukup terkenal dan mudah didapatkan, dagingnya putih, seratnya halus dan rasanya gurih. Bandeng memiliki badan memanjang seperti torpedo, dengan sirip ekor bercabang dan termasuk sebagai ikan perenang cepat. Kepala bandeng tidak bersisik, mulut kecil terletak di ujung, rahang tanpa gigi, dan lubang hidung terletak di depan mata. Mata diliputi oleh selaput bening (subcutaneus). Warna badan bandeng putih keperak-perakan dengan punggung biru kehitaman. Bandeng digolongkan jenis ikan herbivora karena memakan fi toplankton. Pada budi daya bandeng konsumsi, benih bandeng dapat ditebar dengan kepadatan tinggi. Benih ukuran berat rata-rata 50 gr/ ekor atau panjang 7 cm -10 cm dapat ditebar 500 ekor/m3 . Ukuran konsumsi akan mencapai berat rata-rata 450 g/ekor setelah dipelihara selama 4 bulan. Udang WinduUdang windu merupakan jenis udang konsumsi air payau, badan terdiri atas 13 ruas, dan seluruh tubuh ditutupi oleh rangka luar yang disebut dengan istilah eksoskeleton. Jenis udang ini aktif bergerak dan mencari makan pada suasana yang gelap atau redup. Udang windu mempunyai sifat kanibal, yaitu memangsa sesama jenis yang lemah kondisinya. Udang berganti kulit secara periodik, udang muda lebih sering berganti kulit dibandingkan udang dewasa. Proses ini memberikan kesempatan kepada udang untuk tumbuh lebih besar. Pakan alami berupa ganggang dan binatang renik di dasar tambak, seperti cacing kecil, larva serangga, larva kerang dan ganggang. Pakan buatan sangat penting diberikan, namun harus dipilih pelet yang tidak mudah hancur dalam waktu 24 jam karena cara makan udang yang tergolong lambat. Ikan Air LautBeberapa budi daya ikan konsumsi yang hidup di air laut yang biasa dikembangkan di Indonesia adalah sebagai berikut. Kakap PutihKakap putih atau Lates calcarifer mempunyai toleransi cukup besar terhadap kadar garam dan merupakan ikan katadromous (dibesarkan di air payau dan kawin di air laut). Sifat-sifat inilah yang menjadikan ikan kakap putih dapat dibudidayakan di laut maupun tambak air payau. Kakap putih mempunyai bentuk tubuh memanjang, gepeng, batang sirip ekor lebar, mata berwarna merah cemerlang, mulut lebar sedikit serong dengan geligi halus. Badan atas penutup insang terdapat lubang kuping bergerigi, sirip punggung dengan 3 jari-jari keras dan 7 – 8 jari-jari lemah serta memiliki bentuk sirip ekor bulat. Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50 – 70 gram/ekor dari hasil pendederan, selanjutnya dipelihara dalam keramba dengan padat tebar 50 ekor/m3 . Pembesaran dilakukan selama 5 – 6 bulan dan selama periode tersebut dilakukan pengelolaan terhadap kebersihan keramba dan pemantauan terhadap ikan secara berkala, guna menghindari sifat kanibalisme. Pemanenan dilakukan setelah ikan mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan membutuhkan waktu 5 – 6 bulan. KerapuIkan Kerapu (Epinephelus sp) yang dikenal dengan sebutan ‘‘groupers’’ merupakan salah satu komoditas perikanan dengan nilai jual sangat tinggi di pasar domestik maupun internasional. Kerapu mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan, karena pertumbuhannya cepat, dapat diproduksi massal untuk memenuhi permintaan pasar, serta dapat dipasarkan dalam keadaan hidup. Bentuk tubuh kerapu yaitu moncong panjang memipih dan menajam; gigi pada bagian sisi terdiri atas 3 atau 4 baris, terdapat bintik putih cokelat pada kepala, badan dan sirip, bintik hitam pada bagian dorsal dan posterior. Habitat benih ikan kerapu terutama jenis kerapu macan adalah pantai yang ditumbuhi algae genus Reticulata dan Gracilaria sp. Pada tahap dewasa, kerapu hidup di perairan yang lebih dalam dengan dasar perairan pasir berlumpur. Kerapu termasuk jenis ikan karnivora, dan cara makannya “mencaplok” satu persatu pakan yang diberikan. Pakan yang paling disukai yaitu krustasea (rebon, dogol dan krosok), juga jenis ikan-ikan kecil (tembang, teri dan belanak). Laju pertumbuhan kerapu bebek dapat mencapai 1 – 1,3 gram/ hari sedangkan kerapu macan 2,5 – 3 gram/hari. Kerapu bebek yang dipelihara dengan berat awal 1,3 gram dan panjang total 4 cm, akan mencapai berat 400-500 gram selama 12 bulan – 14 bulan, sedangkan kerapu macan dapat dipanen pada bulan ke 7 dengan berat lebih kurang lebih 500 gram. Sarana dan Peralatan Budi Daya Ikan Konsumsi (Pembesaran)Keberhasilan usaha budi daya ikan konsumsi sangat tergantung pada ketersediaan sarana produksi yang memadai. Oleh karena itu, sebelum memulai budi daya ikan konsumsi, kita perlu mengetahui sarana produksi apa yang dibutuhkan. Sarana produksi budi daya ikan konsumsi meliputi bahan, alat, serta wadah budi daya yang akan dipaparkan pada berbagai uraian di bawah ini. Bahan Budi Daya Ikan KonsumsiBahan budi daya ikan konsumsi terdiri dari benih, pakan, pupuk (nutrisi tambahan), air, kapur, dan obat-obatan. BenihBenih ikan yang unggul diperoleh dari induk yang unggul. Ukuran benih untuk pembesaran ikan konsumsi sangat beragam, tergantung jenis ikan yang akan dibudidayakan. Benih gurami berukuran minimal 100 gram, ikan mas 5 cm – 8 cm, nila 8 cm – 12 cm dan lele 5 cm – 8 cm. Benih yang sehat memiliki ciri-ciri bergerak aktif, tidak cacat, dan memiliki sisik yang utuh. Di bawah ini diperlihatkan contoh benih lele dan gurami. Pilihlah benih sesuai ukuran untuk tujuan pembesaran. Cari benih yang berkualitas baik, yakni: bergerak aktif benih tersebut berkualitas baik kondisi fisik yang normal, serta kulit ikan/sisik tidak lepas. Hal yang perlu diperhatikan saat penebaran benih adalah kepadatan pada tiap meter persegi wadah. Kepadatan ini ditentukan oleh jenis ikan dan sistem budi daya pembesaran yang dilakukan (ekstensif, semi intensif dan intensif). Penebaran benih harus dilakukan dengan hati-hati, lakukan penebaran benih pada pagi atau sore hari. Hal ini dilakukan agar benih yang ditebar tidak mengalami stres sehingga meminimalkan tingkat kematian. Pada proses penebaran dilakukan proses aklimatisasi dengan tujuan agar ikan dapat melakukan adaptasi suhu. Berikut adalah langkah-langkahnya.
PakanPakan memegang peranan penting dalam budi daya pembesaran (ikan konsumsi). Dengan manajemen pakan yang baik, pertumbuhan ikan dapat mencapai ukuran sesuai target. Jenis pakan yang digunakan adalah pakan alami dan buatan.
Pakan menentukan keberhasilan budi daya pembesaran ikan konsumsi. Berdasarkan jenis pakan yang digunakan, proses pembesar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Pemberian pakan harus memperhatikan kebutuhan, waktu dan caranya. Berikan pakan sedikit demi sedikit agar dapat dimakan habis sebelum tenggelam ke dasar kolam. Gunakan pakan yang aman, hindari pemberian pakan berupa bangkai karena kurang aman terhadap ikan dan dikhawatirkan memberikan efek samping pada ikan yang akan dikonsumsi. Pakan diberikan sesuai perkembangan ikan di mana ukuran pakan buatan dapat di sesuaikan dengan besarnya mulut ikan. Banyaknya pakan ditentukan dari bobot ikan secara keseluruhan atau pakan diberikan sesuai target panen yang diinginkan, jumlah pakan buatan yang diberikan selama sehari berkisaran 0,3% – 0,5% dari bobot tubuh ikan atau bobot target panen. PupukPupuk diperlukan untuk untuk pemupukan tanah dasar kolam yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan menumbuhkan fitoplankton serta zooplankton sebagai pakan alami. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk alami/kandang dan buatan.
AirAir mempunyai peranan penting dalam budi daya ikan. Sebagai media budi daya, air memiliki persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Pengelolaan kualitas air merupakan cara pengendalian kondisi lingkungan air di dalam kolam budi daya sehingga dapat memenuhi persyaratan hidup biota budi daya (ikan, udang, dan plankton). Agar ikan dapat tumbuh dengan optimal, maka kondisi lingkungan kolam pembesaran harus disesuikan dengan kebutuhan ikan. Air yang memenuhi kriteria yang baik untuk pertumbuhan/budi daya hewan dan tumbuhan tingkat rendah yaitu adanya pertumbuhan plankton sebagai indikator untuk budi daya ikan. Kualitas air dapat diukur dari: pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH 6-8, suhu 25o C – 32o C, salinitas 0 ppt – 5 ppt (air tawar), 6 ppt – 29 ppt (air payau) dan 30 ppt – 35 ppt (air laut), kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang dapat menembus badan air. KapurKapur digunakan untuk mempertahankan kestabilan keasaman pH tanah dan air sekaligus memberantas hama penyakit. Jenis kapur yang digunakan bermacam-macam di antaranya kapur pertanian (kalsit dan dolomite) serta kapur aktif. Obat-obatanKegiatan budi daya ikan konsumsi terkadang akan mengalami kendala, salah satu kendala beratnya adalah serangan hama dan penyakit yang dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan biota budi daya. Obat-obatan dapat diberikan untuk pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit, bisa jenis alami dan buatan. Jenis obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan (tembakau, akar tuba, kipait dan daun pepaya). Sedangkan obat buatan berasal dari zat kimia yang harus larut dalam air dan tidak mempunyai pengaruh besar terhadap kualitas air kolam. Artinya bahan kimia tersebut hanya mematikan sumber penyakit (bukan ikan) serta mudah terurai. PeralatanPeralatan dari budi daya ikan konsumsi sangatlah beragam dan sangat tergantung pada jenis ikan konsumsi yang dibudidayakan. Beberapa peralatan umum yang harus dimiliki dalam membudidayakan ikan apapun meliputi: penggaris, serokan/jaring untuk mengambil ikan, alat sortir, timbangan, dan tudung saji. Wadah Budi Daya Ikan KonsumsiLokasi budi daya ikan konsumsi menentukan pemilihan jenis wadah budi daya yang tepat, Wadah budi daya merupakan tempat untuk memelihara ikan. Dalam budi daya ikan terdapat beberapa jenis wadah yang digunakan, antara lain kolam, bak, akuarium, dan jaring terapung/keramba jaring apung. Berikut penjelasan berbagai jenis wadah budi daya ikan konsumsi. KolamKolam adalah lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan/ membesarkan ikan dan atau hewan air lainnya. Berdasarkan pengertian teknis, kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budi daya dan target produksinya. Terdapat 3 sistem budi daya ikan yang biasa dilakukan di kolam, meliputi:
Kolam pemeliharaan ikan dapat dibedakan menjadi kolam pendederan dan kolam pembesaran. Kolam untuk pembesaran sebaiknya tanah dasar yang subur jika dipupuk dapat menumbuhkan pakan alami yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan konsumsi. Desain kolam dapat berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran, trapesium, segi tiga bahkan bentuk tidak beraturan. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi lahan dan lokasi. Bentuk kolam yang umum digunakan adalah persegi dan persegi panjang. Pematang kolam dibuat untuk menahan massa air di dalam kolam agar tidak keluar. Jenis tanah untuk pematang harus kompak dan kedap air agar pematang tidak mudah bocor. Dasar kolam dan saluran air dibuat miring ke arah saluran pembuangan air. Saluran air dibuat keliling (ceren) dan tegah (kamalir). Saluran air ini dibuat miring ke arah saluran pembuangan air. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengeringan kolam dan pemanenan ikan. Pintu air pada kolam terdiri dari pintu masuk dan keluar yang terpisah. BakBak adalah wadah budi daya ikan yang dapat digunakan untuk usaha budi daya. Wadah berupa bak digunakan sesuai dengan usaha budi daya dengan bahan pembuatan terbuat dari plastik/terpal, fiber dan beton. Desain dan konstruksi bak pada dasarnya hampir sama dengan kolam. Desain dan konstruksi bak terpal/plastik banyak digunakan dalam kegiatan budi daya ikan konsumsi. Hal ini dilakukan untuk menyiasati lahan yang terbatas dan kemudahan dalam proses pemeliharaan ikan konsumsi. Desain dan konstruksi bak terpal/plastik disesuaikan dengan beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni sebagai berikut.
AkuariumAkuarium merupakan wadah budi daya ikan yang terbuat dari bahan kaca. Kata akuarium berasal dari bahasa latin yaitu aqua yang artinya air dan area yang artinya ruang. Jadi akuarium merupakan ruangan terbatas berisi air dan ikan yang dapat diawasi dan dinikmati. Fungsi akuarium selain sebagai wadah budi daya juga dapat dimanfaatkan untuk pengonsumsi ruangan yang dapat dinikmati keindahan ikannya. Bentuk akuarium yang biasa digunakan adalah bentuk segi empat, trapesium, segi enam, segi delapan, elips, dan botol. Akuarium bentuk apa yang sering kamu temui? Setelah mengetahui bentuknya hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran ketebalan kaca berkisar antara 3 mm – 16 mm. Ukuran ketebalan kaca untuk dasar akuarium sebaiknya ditambah 1 mm – 2 mm. Semakin besar ukuran akuarium maka semakin tebal ukuran kaca. Keramba jaring apung dan keramba jaring tancapKeramba jaring apung merupakan wadah budi daya di perairan umum. Budi daya ikan dengan keramba merupakan alternatif budi daya yang sangat potensial bisa dikembangkan, mengingat daerah perairan di Indonesia yang sangat luas. Perairan yang bisa dimanfaatkan termasuk perairan darat dan laut. Jenis wadah yang bisa digunakan untuk membudi dayakan ikan dengan keramba adalah jaring apung, jaring tancap, dan keramba yang terbuat dari bambu. Konstruksi wadah jaring apung terdiri dari dua bagian yaitu kerangka dan kantong jaring.
Jaring apung secara sederhana bisa dibuat dari bambu. Keramba jenis ini biasa digunakan di aliran air sungai atau selokan dengan arus air yang cukup besar. Perlu memperhitungkan konstruksi wadah secara baik dan benar agar diperoleh wadah budi daya yang mempunyai masa pakai yang lama. Persyaratan teknis yang harus diperhatikan ialah sebagai berikut.
Persiapan Wadah Budi Daya Ikan KonsumsiSetelah mengetahui dan mengamati jenis, desain dan konstruksi wadah budi daya, tahap selanjutnya adalah menyiapkan wadah untuk budi daya ikan konsumsi. Persiapan wadah budi daya kolam meliputi pengeringan dasar kolam, perbaikan pematang, pengolahan dasar kolam, perbaikan saluran air masuk dan keluar, pemupukan, pengapuran, dan pengisian air kolam.
Pemeliharaan Ikan Konsumsi (Contoh Budi Daya Ikan Lele)Berikut adalah contoh cara melakukan budi daya ikan konsumsi jenis lele. Ikan lele merupakan ikan konsumsi yang mudah dibudidayakan di kolam, bak terpal/plastik dengan tempat terbatas. Berikut adalah beberapa tahapan yang dapat dilakukan untuk pemeliharaan ikan konsumsi. PerencanaanBerikut ini diuraikan tahapan pembuatan wadah budi daya ikan konsumsi. Pilihan bak terpal/plastik hanya salah satu contoh yang dapat diaplikasikan pada lahan luas maupun sempit.
Menyiapkan Sarana ProduksiSarana produksi atau alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan budi daya ikan lele adalah sebagai berikut. Bahan
Alat
Proses Budi Daya Pembesaran Ikan Konsumsi jenis LelePembesaran ikan lele dilakukan sampai ukuran konsumsi. Ukuran lele siap konsumsi adalah 150 gram – 200 gram/ekor. Lama waktu budi daya 2,5 bulan – 3 bulan. Pada saat pemeliharaan ikan konsumsi dilakukan pengontrolan dilakukan untuk mengecek pertumbuhan ikan sesuai dengan umurnya. Pengontrolan dilakukan dengan sampling ikan dari kolam pada umur tertentu kemudian diamati dan dianalisa sesuai pertumbuhannya. Grading dilakukan untuk mengklasifikasikan ikan berdasarkan ukuran agar ikan yang cenderung kerdil tidak dimangsa oleh ikan yang lebih besar. Sortasi adalah cara pemilihan ikan dilihat dari ukuran pertumbuhan dan kesehatan. Ikan yang sakit perlu dipisahkan agar tidak menularkan penyakit pada ikan lainnya. Lakukan pengamatan dan pengontrolan dengan baik dan seksama sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk keberhasilan budi daya. Referensi
|