202 Kelas VIII SMPMTs
1 Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang. 2 Carilah sumber dari buku atau internet tentang kedatangan bangsa
Portugis, Spanyol, dan Belanda ke Indonesia. 3 Diskusikan dalam kelompokmu rute yang dilewati bangsa-bangsa Barat
tersebut ke Indonesia. 4 Gambarlah poster peta dunia yang menunjukkan lokasi Indonesia dan
negara-negara Eropa. 5 Tandailah pada peta tersebut rute kedatangan bangsa-bangsa Barat
tersebut ke Indonesia. 6 Pada peta tersebut, deskripsikan secara singkat kedatangan bangsa-bangsa
Barat ke Indonesia. 7 Pajanglah hasil karyamu di pajangan dinding kelas.
8 Lakukan kunjung karya kepada kelompok lain. 9 Tuliskan kesimpulanmu secara individu pada buku catatanmu.
10 Mintalah penjelasan guru pada materi yang kalian belum pahami.
Kalian telah mencoba menemukan rute kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Berikut ini uraian yang akan membantumu memahami bangsa-bangsa
Barat datang ke Indonesia.
a. Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku
Perjalanan bangsa Portugis mencari sumber rempah-rempah diawali dari kota Lisabon, Portugis. Pada tahun 1486, Bartolomeus Diaz melakukan pelayaran pertama
menyusuri pantai barat Afrika. Ia bermaksud melakukan pelayaran ke India, namun gagal. Portugis mencapai Malaka pada tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso
d’Albuquerque. Ia berhasil menguasai Malaka dan Myanmar. Selanjutnya Portugis menjalin hubungan dagang dengan Maluku. Pada tahun 1512, bangsa Portugis telah
berhasil sampai di Maluku di bawah pimpinan Antonio de Abreu dan Fransisco Serao..
b. Ekspedisi Bangsa Inggris
Persekutuan dagang milik Inggris diberi nama EIC East Indian Company. Di dalamnya bergabung para pengusaha Inggris. Walaupun Inggris tiba di Kepulauan
Nusantara, pengaruhnya tidak terlalu banyak seperti halnya Belanda. Hal ini disebabkan EIC terdesak oleh Belanda, sehingga Inggris menyingkir ke IndiaAsia
Selatan dan Asia Timur.
Aktivitas Kelompok
Ilmu Pengetahuan Sosial 203
RENUNGKAN
c. Kedatangan Bangsa Belanda di Jayakarta Jakarta
Jayakarta merupakan pelabuhan penting di Pulau Jawa yang kemudian menjadi markas VOC. Bagaimana proses kedatangan Belanda di Indonesia? Seorang pelaut
Belanda Cornelis de Houtman memimpin ekspedisi ke Indonesia. Pada tahun 1595, armada de Houtman mengarungi ujung selatan Afrika, selanjutnya terus menuju ke
arah timur melewati Samudra Hindia. Pada tahun 1596, armada de Houtman tiba di Pelabuhan Banten melalui Selat Sunda.
Kedatangan Houtman di Indonesia kemudian disusul ekspedisi-ekspedisi lainnya. Dengan banyaknya pedagang Belanda di Indonesia maka muncullah persaingan di
antara mereka sendiri. Untuk mencegah persaingan yang tidak sehat, pada tahun 1602 didirikan Vereenigde Oost Indische Compagnie VOCPerserikatan Maskapai
Hindia Timur yang merupakan merger penggabungan dari beberapa perusahaan dagang Belanda.
Gubernur Jenderal pertama VOC adalah Pieter Both. Ia mendirikan pusat perdagangan VOC di Ambon, Maluku. Namun kemudian, pusat dagang dipindahkan
ke Jayakarta Jakarta karena VOC memandang bahwa Jawa lebih strategis sebagai lalu-lintas perdagangan. Selain itu, Belanda ingin menyingkirkan saingan mereka,
yaitu Portugis di Malaka.
Pangeran Jayawikarta penguasa bagian wilayah Banten memberi izin kepada VOC untuk mendirikan kantor dagang di Jayakarta. Selain memberikan izin kepada
VOC, Pangeran Jayawikarta juga memberikan izin pendirian kantor dagang kepada EIC Inggris. Kebijakan ini membuat Belanda merasa tidak menyukai Pangeran
Jayakarta.
Gubernur Jendral VOC Jan Pieterszoon Coen membujuk penguasa Kerajaan Banten untuk memecat Pangeran Jayawikarta, sekaligus memohon agar izin kantor
dagang Inggris EIC dicabut. Pada tanggal 31 Mei 1619, keinginan VOC dikabulkan raja Banten. Momentum inilah yang kemudian menjadi mata rantai kekuasaan VOC
dan Belanda pada masa berikutnya. VOC menikmati keleluasaan dan kelonggaran yang diberikan penguasa Banten. Jayakarta oleh VOC diubah namanya menjadi
Batavia. VOC mendirikan benteng sebagai tempat pertahanan, pusat kantor dagang, dan pemerintahan. Pengaruh ekonomi VOC semakin kuat dengan dimilikinya hak
monopoli perdagangan. Masa inilah yang menjadi sandaran perluasan kekuasaan Belanda pada perjalanan sejarah selanjutnya.
Pelayaran dari Eropa ke Indonesia merupakan perjalanan yang berat. Bangsa-bangsa Barat berani melakukan perjalanan karena semangat mereka
untuk mencapai kejayaan dan kekayaan. Kalau mereka bisa, pasti bangsa Indonesia juga bisa. Karena itu, kalian harus selalu memiliki cita-cita yang
tinggi dan semangat baja untuk mencapai keberhasilan.
204 Kelas VIII SMPMTs
B. Kondisi Masyarakat Indonesia pada
Masa Penjajahan
Apa saja yang dialami bangsa Indonesia pada masa penjajahan? Perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia menyebabkan perubahan masyarakat
Indonesia dalam berbagai bidang. Pemerintah kolonial menerapkan kebijakan yang merugikan bangsa Indonesia. Akibatnya, bangsa Indonesia melakukan perlawanan
untuk mengusir penjajah. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan pemerintah kolonial terhadap bangsa Indonesia, mari telusuri kajian di bawah ini
1. Pengaruh Monopoli dalam Perdagangan
Kalian perhatikan gambar perkebunan cengkeh di atas Apakah masyarakat di sekitar tempat tinggalmu menanam tanaman tersebut? Tanaman di atas merupakan
salah satu produk yang dimonopoli bangsa Barat saat menjajah Indonesia. Untuk memahami bagaimana akibat dari pelaksanaan monopoli, kerjakan aktivitas
kelompok berikut ini.
Sumber: disbun.jabarprov.go.idindex.phpinfo_harga
Gambar 4.5 Perkebunan cengkih berkembang di berbagai wilayah di Indonesia.
Ilmu Pengetahuan Sosial 205
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.
2. Perhatikan teks berikut ini.
Cengkih merupakan salah satu hasil utama masyarakat Maluku. Hasil perkebunan tersebut merupakan tanaman ekspor yang sangat
dibutuhkan masyarakat Eropa. Perusahaan dagang Belanda VOC berusaha menguasai perdagangan tersebut. Rakyat hanya diperbolehkan
menjual hasil perkebunan tersebut kepada VOC. Para pedagang lain tidak diperbolehkan membeli hasil perkebunan dari rakyat tersebut.
VOC telah melakukan penguasaan perdagangan di Maluku, atau disebut praktik monopoli.
3. Berdasarkan teks tersebut, diskusikan:
• Siapa yang paling berkuasa menentukan harga beli kepada petani?
• Siapa yang paling menentukan harga jual kepada pedagang lain?
• Bagaimana nasib pedagang lain yang sama-sama ingin berdagang
komoditas tersebut? 4.
Catatlah simpulan hasil diskusi kelompokmu dan tuliskan kesimpulan akhir pada buku catatanmu. Tanyakan kepada guru hal-hal yang kalian
anggap belum jelas.
Setelah kalian mengerjakan aktivitas kelompok di atas, bagaimana penilaianmu terhadap praktik monopoli? Monopoli perdagangan seperti kasus di atas jelas
merugikan rakyat. Kalian dapat membayangkan bagaimana perasaan para petani yang ingin menjual hasil pertanian secara bebas, tetapi dipaksa hanya menjual kepada
VOC? Tentu daya tawar mereka sangat rendah.
Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat diterima dengan baik oleh rakyat Indonesia. Hubungan perdagangan tersebut kemudian berubah menjadi hubungan
penguasaan atau penjajahan. VOC terus berusaha memperoleh kekuasaan yang lebih dari sekedar jual beli. Itulah yang memicu kekecewaan, kebencian, dan perlawanan
isik.
Aktivitas Kelompok
206 Kelas VIII SMPMTs
Tahukah kalian keistimewaan VOC? VOC dipimpin oleh seorang Gubernur Jenderal yang menjalankan tugas pemerintahan di daerah-daerah jajahan.
Selain itu, VOC mempunyai hak oktroiistimewa yang isinya sebagai berikut. 1. Hak mencetak uang.
2. Hak memiliki angkatan perang. 3. Hak memerintah daerah yang diduduki.
4. Hak melakukan perjanjian dengan raja-raja. 5. Hak memonopoli perdagangan rempah-rempah.
Pada awalnya, VOC meminta keistimewaan hak-hak dagang. Akan tetapi, dalam perkembangannya menjadi penguasaan pasar monopoli. VOC menekan para raja
untuk memberikan kebijakan perdagangan hanya dengan VOC. Akhirnya, VOC bukan hanya menguasai daerah perdagangan, tetapi juga menguasai politik atau
pemerintahan.
Kalian tentu sering mendengar istilah monopoli. Apakah yang disebut monopoli? Monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan.
Bagaimanakah dampak monopoli? Bagi pelaku perusahaan, monopoli sangat menguntungkan karena mereka dapat menentukan harga beli dan harga jual.
Sebagai contoh, pada saat melakukan monopoli rempah-rempah di Indonesia,VOC membuat perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Isinya, setiap kerajaan
hanya mengizinkan rakyat menjual hasil bumi kepada VOC. Karena produsen sudah dikuasai VOC, maka pada saat rempah-rempah dijual, harganya sangat turun.
Sebaliknya, VOC menjualnya kembali ke Eropa dengan harga yang sangat tinggi.
Tentu kalian bertanya, mengapa kerajaan-kerajaan di Indonesia membiarkan VOC memonopoli perdagangan? Semua itu terjadi karena keterpaksaan. Belanda memaksa
kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk menandatangani kontrak monopoli dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah politik adu domba atau dikenal devide et
impera. Siapa yang diadu domba? Adu domba yang dilakukan Belanda dapat terjadi terhadap kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain, atau antarpejabat kerajaan.
Apa tujuan Belanda melakukan adu domba?
Wawasan
Ilmu Pengetahuan Sosial 207
RENUNGKAN
Belanda berharap akan terjadi permusuhan antarbangsa Indonesia, sehingga terjadi perang antarkerajaan. Belanda juga terlibat dalam konlik internal yang terjadi
di kerajaan. Pada saat terjadi perang antarkerajaan, Belanda mendukung salah satu kerajaan yang berperang. Demikian halnya saat terjadi konlik di dalam kerajaan,
Belanda akan mendukung salah satu pihak. Setelah pihak yang didukung Belanda menang, Belanda akan meminta balas jasa.
Monopoli adalah salah satu bentuk perdagangan yang dapat merugikan orang lain. Apabila kalian menjadi pedagang, jadilah
pedagang yang adil, tidak mementingkan keuntungan sendiri. Lakukan perdagangan dengan penuh toleransi, bersaing secara sehat, dan saling
mengasihi. Monopoli dapat dilakukan dalam hal-hal tertentu oleh negara. Contohnya, produksi semen dan minyak bumi dimonopoli oleh
pemerintah demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
Seusai perang, Belanda biasanya meminta imbalan berupa monopoli perdagangan atau penguasaan atas beberapa lahan atau daerah. Akibat monopoli, rakyat Indonesia
sangat menderita. Mengapa demikian? Dengan adanya monopoli, rakyat tidak memiliki kebebasan menjual hasil bumi mereka. Mereka terpaksa menjual hasil
bumi hanya kepada VOC. VOC dengan kekuasaannya membeli hasil bumi rakyat Indonesia dengan harga yang sangat rendah. Padahal apabila rakyat menjual kepada
pedagang lain, harganya bisa jauh lebih tinggi.
Untuk meluaskan kekuasaan, VOC mempersiapkan penguasaan dengan cara perang militer. Beberapa gubernur jenderal, seperti Antonio van Diemon 1635-
1645, Johan Maatsuyeker 1653-1678, Rijklof van Goens 1678-1681, Cornellis Janzoon Speelman 1681-1684, merupakan tokoh-tokoh peletak dasar politik
ekspansi VOC.
VOC mengalami kebangkrutan pada akhir abad XVIII. Korupsi dan manajemen perusahaan yang kurang baik menjadi penyebab utama kebangkrutan VOC. Akhirnya,
tanggal 13 Desember 1799, VOC dibubarkan. Mulai tanggal 1 Januari 1800, Indonesia menjadi jajahan Pemerintah Belanda, atau sering disebut masa Pemerintahan Hindia
Belanda. Mulai periode inilah Belanda secara resmi menjalankan pemerintahan kolonial dalam arti yang sebenarnya.
208 Kelas VIII SMPMTs
2. Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa
Kalian perhatikan gambar suasana kerja paksa pada masa pemerintah Hindia Belanda di Indonesia. Apa yang mereka kerjakan? Mengapa Belanda memaksa
mereka bekerja? Bagaimana perasaanmu melihat gambar tersebut? Pernahkah kalian mendengar istilah kerja rodi atau kerja paksa? Bagaimana
rasanya apabila bekerja karena terpaksa? Tentu saja bekerja karena terpaksa hasilnya tidak sebaik pekerjaan yang dilakukan dengan sukarela. Melakukan pekerjaan
karena dipaksa juga akan membuat seseorang menderita. Hal itulah yang dialami bangsa Indonesia pada masa penjajahan dahulu. Pemerintah Belanda menginginkan
keuntungan sebanyak-banyaknya dari bumi Indonesia sehingga menerapkan kebijakan kerja paksa.
Mendengar istilah kerja paksa tentu kalian sudah dapat menebak bahwa rakyat Indonesia bekerja tanpa fasilitas yang memadai. Mereka tidak memperoleh
penghasilan yang layak, tidak diperhatikan asupan makanannya, dan melakukan pekerjaan di luar batas-batas kemanusiaan. Bagaimana kerja paksa yang terjadi pada
masa pemerintah Hindia Belanda? Kalian akan telusuri melalui kajian berikut ini
Sumber: nasional.news.viva.co.idnewsread644175-mengungkap-belasan-ribu-korban-pembangu- nan-jalan-daendels
Gambar 4.6 Suasana kerja paksa masa penjajahan Belanda.
Ilmu Pengetahuan Sosial 209
Perhatikan gambar peta jalur Anyer Panarukan di atas Tahukah kalian berapa panjang jalur Anyer Panarukan? Jalur tersebut memanjang lebih dari 1.000 kilometer
dari Cilegon Banten, Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Pati, Surabaya, Probolinggo, hingga Panarukan Jawa Timur. Saat ini, jalur tersebut merupakan
salah satu jalur transportasi utama bagi masyarakat di Pulau Jawa. Anyer-Panarukan dibangun 200 tahun yang lalu oleh pemerintah Gubernur Jenderal Daendels yang
merupakan bagian dari Repulik Bataaf Prancis. Mengapa jalan tersebut harus dibangun? Bagaimana pengaruhnya bagi bangsa Indonesia?
Gubernur Jenderal Daendels, yang memerintah tahun 1808-1811, melakukan berbagai kebijakan seperti pembangunan militer, jalan raya, perbaikan pemerintahan,
dan perbaikan ekonomi. Salah satu kebijakan yang terkenal dan buktinya dapat disaksikan hingga masa sekarang adalah pembangunan jalan Anyer-Panarukan
Jalan Raya Pos. Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan sangat penting bagi pemerintah kolonial. Jalan tersebut dibangun dengan tujuan utama untuk kepentingan militer
pemerintah kolonial. Dalam perkembangannya, jalan tersebut menjadi sarana transportasi pemerintahan dan mengangkut berbagai hasil bumi. Hingga sekarang,
manfaat jalan tersebut masih dapat dirasakan. Di balik besarnya proyek tersebut, perlu dipertanyakan bagaimana proses pembangunan jalan yang melewati gunung
yang terjal dan medan yang sulit pada masa lalu? Siapakah yang menjalankan pembangunan?
Pembangunan jalan tersebut merupakan kebijakan pemerintah Republik Bataaf di bawah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Mereka memandang penting
pembangunan jalur Anyer-Panarukan. Selain untuk kepentingan pertahanan dan militer, jalur tersebut merupakan penghubung kota-kota penting di Pulau Jawa yang
Sumber: bbvetwates.ditjennak.pertanian.go.idcontentbuletinroad_map_pembebasan_brucellosis_di_pulau_jawa_tahun_2020
Gambar 4.7 Peta jalur Anyer-Panarukan. .
210 Kelas VIII SMPMTs
merupakan penghasil berbagai tanaman ekspor. Dengan dibangunnya jalan tersebut, proses distribusi barang dan jasa untuk kepentingan kolonial semakin cepat dan
eisien.
Pembangunan jalur Anyer-Panarukan sebagian besar dilakukan oleh tenaga manusia. Puluhan ribu penduduk dikerahkan untuk membangun jalan tersebut. Rakyat
Indonesia dipaksa Belanda untuk membangun jalan. Mereka tidak digaji dan tidak menerima makanan yang layak. Akibatnya, ribuan penduduk meninggal baik karena
kelaparan maupun penyakit yang diderita. Pengerahan penduduk untuk mengerjakan berbagai proyek Belanda inilah yang disebut kerja rodi atau kerja paksa.
Kerja paksa pada masa pemerintah Belanda banyak ditemukan di berbagai tempat. Banyak penduduk yang dipaksa menjadi budak dan dipekerjakan di berbagai
perusahaan tambang ataupun perkebunan. Kekejaman Belanda ini masih dapat kalian buktikan dalam berbagai kisah yang ditulis dalam buku-buku sejarah dan novel.
Untuk lebih memperdalam pemahaman mengenai kegiatan kerja paksa pada masa penjajahan Belanda, kerjakan aktivitas kelompok berikut ini
Belanda melakukan kerja paksa di berbagai daerah. Untuk mengetahui bentuk kerja paksa di daerah lain, kalian dapat melakukan kegiatan berikut
ini. 1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2. Carilah buku, majalah, atau internet yang menceritakan kegiatan kerja paksa pada masa Belanda.
3. Tuliskan hasil diskusimu dalam tabel berikut ini. 4. Presentasikan hasilnya di depan kelas.
No Nama Proyek
Tempat Bentuk Kerja Paksa
1
2
3 5. Setelah kegiatan presentasi selesai, buatlah catatan kesimpulan materi yang
kalian pelajari.
Aktivitas Kelompok
Ilmu Pengetahuan Sosial 211
Setelah mengerjakan aktivitas kelompok di atas, tentu kalian menemukan dan merasakan bagaimana penderitaan masyarakat pada masa penerapan Tanam Paksa.
VOC, Hindia Belanda, Republik Bataaf, dan Inggris
Pada materi sebelumnya, kalian telah mempelajari tentang penjajahan Portugis dan Spanyol di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, ternyata
terjadi beberapa masa pemerintahan di Indonesia, yakni masa VOC 1605- 1799, Masa Hindia Belanda 1800-1808, Republik Bataaf 1808-1811,
masa Pemerintah Inggris 1811-1816, dan masa Pemerintah Hindia Belanda 1816-1942. Mengapa ada Republik Bataaf dan Pemerintah Inggris?
Pada awal tahun 1795, pasukan Prancis menyerbu Belanda. Raja Willem V melarikan diri ke Inggris. Belanda pun dikuasai Prancis, dan terbentuklah
Republik Bataaf 1795-1806 yang merupakan bagian Prancis. Kebijakan- kebijakan Republik Bataaf untuk mengatur pemerintahan di Hindia masih
juga terpengaruh Prancis. Pemerintahan yang mewakili Republik Bataaf di Indonesia adalah Herman Williem Daendels 1808-1811 dan Jan Willem
Janssen 1811.
Inggris berusaha mengambil alih Indonesia dari kekuasaan Republik Bataaf Prancis. Akhirnya, Janssen secara resmi menyerah ke pihak
Inggris, yang ditandai dengan adanya kapitulasi Tuntang pada tanggal 18 September 1811. Setelah dikuasai, penguasa Inggris di India, Lord Minto
menunjuk Thomas Stamford Rafles sebagai letnan gubernur di Indonesia Jawa.
Inggris menguasai Indonesia mulai 1811-1816, dengan Thomas Stamford Rafles sebagai Gubernur Jenderal. Pada tahun 1814, Napoleon
Bonaparte kalah melawan raja–raja di Eropa dalam perang koalisi. Untuk memulihkan kembali keadaan Eropa, diadakan Kongres Wina 1814.
Adapun antara Inggris dan Belanda diadakan Convention of London 1814, yang salah satunya adalah: Belanda mendapatkan kembali wilayah-wilayah
kekuasaannya di Nusantara dari Inggris.
Berdasarkan data di atas, kalian dapat memahami kronologi penjajahan di Indonesia setelah masa VOC.
Wawasan
212 Kelas VIII SMPMTs
RENUNGKAN
Fasilitas yang dinikmati bangsa Indonesia saat ini merupakan salah satu hasil jerih payah rakyat Indonesia masa lalu. Sebagian jalan kereta api,
jalan raya, dan saluran irigasi merupakan salah satu peninggalan masa lalu. Fasilitas tersebut dikerjakan melalui kerja paksa. Kalian memelihara dan
memanfaatkan fasilitas tersebut dengan baik dan mendoakan para pekerja yang dahulu mengerjakan proyek tersebut.
3. Pengaruh Sistem Sewa Tanah
Perhatikan gambar Kebun Raya Bogor di atas. Kebun Raya Bogor merupakan salah satu pusat pengetahuan yang menyimpan berbagai jenis tanaman. Tahukah
kalian bahwa kebun raya tersebut sudah dibangun sejak awal abad XIX? Kebun Raya Bogor merupakan salah satu bukti pengaruh kekuasaan Inggris di Indonesia.
Bagaimana Inggris dapat menguasai Indonesia?
Sumber: wikiwisata.comwp-contentuploads201510kebun-raya-bogor.jpg
Gambar 4.8 Kebun Raya Bogor.
Ilmu Pengetahuan Sosial 213
Pada masa tersebut meletus perang di Eropa antara Prancis dan Belanda. Willem V dari negeri Belanda berhasil lolos dari serangan Prancis dan melarikan diri ke
Inggris. Willem V kemudian mengeluarkan maklumat yang memerintahkan para pejabat jajahan Belanda menyerahkan wilayahnya kepada Inggris. Maklumat ini
dimaksudkan agar jajahan Belanda tidak jatuh ke tangan Prancis.
Saat Inggris menguasai Indonesia, Gubernur Jenderal Lord Minto membagi daerah jajahan Hindia Belanda menjadi empat gubernement, yakni Malaka, Sumatra,
Jawa, dan Maluku. Lord Minto selanjutnya menyerahkan tanggung jawab kekuasaan atas seluruh wilayah itu kepada Letnan Gubernur Thomas Stamford Rafles.
Salah satu kebijakan terkenal pada masa Rafles adalah sistem sewa tanah atau landrent-system atau landelijk stelsel. Sistem tersebut memiliki ketentuan, antara lain
sebagai berikut. a. Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut.
b Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah.
c. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai. d. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala.
Teori Domein. Dalam melaksanakan sistem sewa tanah, Gubernur
Jenderal Ralles menggunakan Teori Domein. Rales berpendapat bahwa tanah yang dimiliki petani pada dasarnya adalah tanah para raja. Karena
kekuasaan para raja telah berpindah dari pemerintah Inggris, maka sebagai akibat hukumnya hak-hak pemilikan atas tanah tersebut dengan sendirinya
beralih pula kepada raja Inggris. Oleh karena itu, tanah-tanah yang dikuasai dan digunakan oleh rakyat itu bukan miliknya, melainkan milik raja Inggris,
sehingga mereka wajib memberikan sesuatu kepada raja Inggris sebagaimana sebelumnya diberikan kepada raja-raja mereka sendiri. Hal yang menjadi
kewajiban untuk diberikan tersebut dikenal dengan istilah
landrente Rafles.
Bagaimana pendapatmu tentang sistem sewa tanah? Walaupun lebih ringan dari sistem Tanam Paksa, sewa tanah tetap memberatkan rakyat. Sistem sewa tanah
menggambarkan seakan-akan rakyat tidak memiliki tanah, padahal tanah tersebut adalah milik rakyat. Hasil sewa tanah juga tidak seluruhnya digunakan untuk
kemakmuran rakyat. Hasil sewa tanah tersebut sebagian besar digunakan untuk kepentingan penjajah.
Wawasan
214 Kelas VIII SMPMTs
Pelaksanaan sistem sewa tanah tersebut dianggap memiliki banyak kelemahan sehingga gagal diterapkan di Indonesia. Beberapa penyebab kegagalan pelaksanaan
sistem sewa tanah adalah sebagai berikut. a. Sulit menentukan besar kecil pajak bagi pemilik tanah karena tidak semua rakyat
memiliki tanah yang sama. b. Sulit menentukan luas dan tingkat kesuburan tanah petani.
c. Keterbatasan jumlah pegawai. d. Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.
Sistem sewa tanah diberlakukan terhadap daerah-daerah di Pulau Jawa, kecuali daerah-daerah Batavia dan Parahyangan. Daerah-daerah Batavia umumnya telah
menjadi milik swasta dan daerah-daerah Parahyangan merupakan daerah wajib tanaman kopi yang memberikan keuntungan besar kepada pemerintah.
4. Pengaruh Sistem Tanam Paksa
Perhatikan gambar tanaman ekspor dari Indonesia di atas. Pada masa penjajahan abad XIX, tanaman tersebut merupakan komoditas utama ekspor Indonesia. Karena
itu, Belanda berusaha menaikkan ekspor tanaman perkebunan tersebut. Apalagi ketika awal abad XX Belanda menghadapi perang di Eropa, yang menyebabkan
kerugian keuangan yang besar. Selain itu Belanda menghadapi berbagai perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah. Salah satu cara Belanda untuk menutup kerugian
adalah dengan meningkatkan ekspor. Peningkatan ekspor merupakan pilihan Belanda untuk mempercepat penambahan pundi-pundi keuangan negara.
Sumb er: www.bayuirmansyah.com, teknis-budidaya.blogspot.co.id, www.produknaturalnusantara.com
Gambar 4.9 a Tanaman teh, b tanaman kopi, dan c tanaman kakao sebagai tanaman ekspor utama Belanda dari Indonesia pada masa penjajahan.
Ilmu Pengetahuan Sosial 215
Pada tahun 1830,Johannes van den Bosch menerapkan sistem tanam paksa cultuur stelsel. Kebijakan ini diberlakukan karena Belanda menghadapi kesulitan keuangan
akibat perang Jawa atau Perang Diponegoro 1825-1830 dan Perang Belgia 1830- 1831.
Mari Gali
Tahukah kalian ketentuan-ketentuan kebijakan tanam paksa? Simaklah ketentuan-ketentuan sistem tersebut berikut ini.
1. Penduduk wajib menyerahkan seperlima tanahnya untuk ditanami tanaman wajib dan berkualitas ekspor.
2. Tanah yang ditanami tanaman wajib bebas dari pajak tanah. 3. Waktu yang digunakan untuk pengerjaan tanaman wajib tidak melebihi
waktu untuk menanam padi. 4. Apabila harga tanaman wajib setelah dijual melebihi besarnya pajak
tanah, kelebihannya dikembalikan kepada penduduk. 5. Kegagalan panen tanaman wajib bukan kesalahan penduduk, melainkan
menjadi tanggung jawab pemerintah Belanda. 6. Penduduk dalam pekerjaannya dipimpin penguasa pribumi, sedangkan
pegawai Eropa menjadi pengawas, pemungut, dan pengangkut. 7. Penduduk yang tidak memiliki tanah harus melakukan kerja wajib selama
seperlima tahun 66 hari dan mendapatkan upah.
Ketentuan kebijakan tanam paksa yang diberlakukan pemerintah Hindia Belanda sangat memberatkan masyarakat Indonesia. Apalagi, pelaksanaannya penuh dengan
penyelewengan sehingga semakin menambah penderitaan rakyat Indonesia. Banyak ketentuan yang dilanggar atau diselewengkan baik oleh pegawai Belanda maupun
pribumi. Praktik-praktik penekanan dan pemaksaan terhadap rakyat tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Menurut ketentuan, tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya 15 dari tanah yang dimiliki rakyat. Namun kenyataannya, selalu lebih bahkan sampai ½
bagian dari tanah yang dimiliki rakyat. b. Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan.
c. Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan yang memadai. d. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak.
Wawasan
216 Kelas VIII SMPMTs
Penderitaan rakyat Indonesia akibat kebijakan Tanam Paksa ini dapat dilihat dari jumlah angka kematian rakyat Indonesia yang tinggi akibat kelaparan dan penyakit
kekurangan gizi. Pada tahun 1848-1850, karena paceklik, 910 penduduk Grobogan, Jawa Tengah mati kelaparan. Dari jumlah penduduk yang semula 89.000 orang, yang
dapat bertahan hanya 9.000 orang. Penduduk Demak yang semula berjumlah 336.000 orang hanya tersisa sebanyak 120.000 orang. Data ini belum termasuk data penduduk
di daerah lain, yang menunjukkan betapa mengerikannya masa penjajahan saat itu. Tentu saja, tingginya kematian tersebut bukan semata-mata disebabkan sistem Tanam
Paksa.
Sistem ini membuat banyak pihak bersimpati dan mengecam praktik Tanam Paksa. Kecaman tidak hanya datang dari bangsa Indonesia, tetapi juga orang-orang
Belanda. Mereka menuntut agar Tanam Paksa dihapuskan. Kecaman dari berbagai pihak tersebut membuahkan hasil dengan dihapusnya sistem Tanam Paksa pada
tahun 1870. Orang-orang Belanda yang menentang adanya Tanam Paksa tersebut di antaranya Baron van Hoevel, E.F.E. Douwes Dekker Multatuli, dan L. Vitalis.
Pada tahun 1870, keluar Undang-Undang Agraria Agrarische Wet yang mengatur tentang prinsip-prinsip politik tanah di negeri jajahan yang menegaskan bahwa pihak
swasta dapat menyewa tanah, baik tanah pemerintah maupun tanah penduduk. Tanah- tanah pemerintah dapat disewa pengusaha swasta sampai 75 tahun. Tanah penduduk
dapat disewa selama 5 tahun, dan ada juga yang disewa sampai 30 tahun.
Pada tahun yang sama juga 1870 keluar Undang-undang Gula Suiker Wet, yang berisi larangan mengangkut tebu keluar dari Indonesia. Tebu harus diproses di
Indonesia. Pabrik gula milik pemerintah akan dihapus secara bertahap dan diambil alih oleh pihak swasta. Pihak swasta diberi kesempatan yang luas untuk mendirikan
pabrik gula baru.
Melalui UU Gula, perusahaan-perusahaan swasta Eropa mulai berinvestasi di Hindia-Belanda di bidang perkebunan. Sejak UU Agraria dan UU Gula dikeluarkan,
pihak swasta semakin banyak memasuki tanah jajahan di Indonesia. Mereka memainkan peranan penting dalam mengeksploitasi tanah jajahan. Tanah jajahan
di Indonesia berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan bahan mentah untuk kepentingan industri di Eropa dan tempat penanaman modal asing, tempat pemasaran
barang-barang hasil industri dari Eropa, serta penyedia tenaga kerja yang murah.
Ilmu Pengetahuan Sosial 217
5. Perlawanan terhadap Kolonialisme dan Imperialisme
Coba kalian amati gambar peta di atas Bandingkan luas negara Indonesia dan Belanda. Kira-kira berapa kali lipat luas Indonesia dibandingkan Belanda? Negeri
Indonesia yang jauh lebih luas dibandingkan wilayah Belanda. Pada masa lalu, Indonesia hanya dianggap sebuah provinsi bagi bangsa Belanda, namun tidak
diperlakukan sama dengan masyarakat Belanda di Eropa. Belanda hanya menguras kekayaan Indonesia untuk kemakmuran negerinya. Bagaimanakah reaksi masyarakat
Indonesia? Tentu saja mereka melawan. Mari pelajari lebih lanjut perlawanan- perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dengan mencermati uraian
berikut
a. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang
Video yang berhubungan