tirto.id - Setiap makhluk hidup membutuhkan energi yang hanya bisa didapatkan melalui proses metabolisme. Metabolisme dapat diartikan sebagai rangkaian proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Show Dalam proses metabolisme, makanan akan dirombak melalui reaksi kimia sehingga bisa membebaskan energi. Energi inilah yang kemudian dimanfaatkan makhluk hidup untuk beraktivitas sekaligus untuk pertumbuhan dan perbaikan sel. Metabolisme selalu terjadi dengan bantuan katalisator enzim yang berfungsi mempercepat laju reaksi kimia. Karena itulah metabolisme kerap disebut sebagai reaksi enzimatis.
Metabolisme sendiri terbagi menjadi dua, yaitu katabolisme dan anabolisme. Secara sederhana, katabolisme adalah proses pembongkaran atau penguraian, sedangkan anabolisme merupakan proses pembentukan.
Katabolisme Katabolisme juga sering disebut sebagai desimilasi dan berkaitan dengan proses pembongkaran atau penguraian. Mengutip Modul PJJ IPA untuk SMP, katabolisme adalah reaksi kimia yang berkaitan dengan proses penguraian molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana untuk menghasilkan energi.
Contoh katabolisme adalah respirasi. Respirasi dikategorikan sebagai katabolisme karena di dalamnya terjadi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang disertai pelepasan energi. Berdasarkan kebutuhan oksigen, respirasi dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1. Resporasi aerob Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan oksigen dari udara bebas untuk menghasilkan energi. Contohnya adalah respirasi sel yang dilakukan oleh mitokondria untuk menghasilkan energi dari sumber nutrisi yang dimiliki. 2. Respirasi anaerob Respirasi anaerob adalah respirasi yang dapat menghasilkan energi tanpa menggunakan oksigen. Respirasi anaerob juga sering disebut dengan fermentasi. Ada beberapa organisme yang melakukan respirasi anaerob, contohnya bakteri dan protista yang hidup di tempat yang miskin oksigen.
Anabolisme Anabolisme juga disebut sebagai asimilasi dan berkaitan dengan proses penyusunan atau pembentukan senyawa tertentu. Anabolisme dapat didefinisikan sebagai rangkaian reaksi kimia yang berkaitan dengan proses pembentukan molekul kompleks dari molekul sederhana. Anabolisme adalah kebalikan dari katabolisme. Bila katabolisme menghasilkan energi, maka proses anabolisme membutuhkan energi. Contoh anabolisme adalah fotosintesis yang membutuhkan energi cahaya matahari. Fotosintesis biasa dilakukan oleh makhluk hidup yang memiliki klorofil, contohnya tumbuhan. Fotosintesis adalah proses mengubah zat anorganik menjadi zat organik yang dilakukan klorofil dengan bantuan cahaya matahari. Mengutip buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII, saat fotosintesis terjadi dalam daun, air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) mengalami reaksi kimia dibantu oleh cahaya matahari yang diserap klorofil. Reaksi ini menghasilkan oksigen (O2) dan glukosa (C6H12O6) yang menjadi makanan bagi tumbuhan tersebut.
Baca juga:
Baca juga
tulisan menarik lainnya
Erika Erilia
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Metabolisme tubuh merupakan proses kimia yang terjadi di dalam sel tubuh untuk mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi. Energi dibutuhkan oleh tubuh agar sel dan jaringan tubuh tetap sehat, tumbuh dan berkembang, serta fungsinya berjalan dengan baik. Ada banyak fungsi tubuh yang dipengaruhi oleh metabolisme, yaitu bernapas, mencerna makanan, mengalirkan darah, serta memperbaiki dan memperbarui sel. Tak hanya itu, metabolisme juga mengendalikan suhu tubuh, memicu kontraksi otot, menghilangkan limbah melalui urine dan feses, serta menjaga fungsi otak dan saraf. Cara Kerja MetabolismeMetabolisme tubuh bekerja melalui dua proses yang berlangsung secara bersamaan, yaitu katabolisme dan anabolisme. Berikut ini adalah penjelasannya: KatabolismeKatabolisme adalah proses pengolahan dan pemecahan nutrisi, serta pembakaran kalori dari makanan untuk digunakan tubuh sebagai energi. Proses ini terjadi saat tubuh mencerna makanan. Melalui proses metabolisme, kandungan protein, lemak, dan karbohidrat diubah menjadi unit yang lebih kecil, seperti asam amino, asam lemak, dan glukosa. Selanjutnya, tubuh akan menggunakan gula, asam amino, dan asam lemak tersebut sebagai sumber energi saat dibutuhkan. Zat-zat ini akan diserap dari sistem pencernaan ke dalam darah dan didistribusikan ke sel-sel tubuh. AnabolismeAnabolisme merupakan proses penggunaan energi yang dihasilkan dari proses katabolisme untuk membentuk, memperbaharui, dan memperbaiki sel-sel tubuh. Jika katabolisme memecah nutrisi kompleks menjadi unit yang lebih kecil, maka anabolisme sebaliknya. Sebagai contoh, unit asam amino akan digunakan untuk membentuk protein dalam sel. Hal-Hal yang Memengaruhi Metabolisme TubuhTingkat metabolisme atau seberapa banyak kalori yang dibakar oleh tubuh untuk menghasilkan energi umumnya berbeda-beda pada setiap orang. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: 1. Ukuran dan komposisi tubuhOrang yang memiliki badan lebih besar dan lebih berotot mampu membakar lebih banyak energi, bahkan ketika sedang istirahat. Hal ini karena jaringan otot lebih aktif dalam proses metabolisme dibandingkan jaringan lemak. 2. Jenis kelaminTubuh pria biasanya membakar lebih banyak energi daripada wanita, meski usia dan berat badannya sama. Hal ini karena pria umumnya memiliki lebih banyak jaringan otot dan lebih sedikit lemak tubuh dibandingkan wanita 3. UsiaSeiring bertambahnya usia, jumlah otot cenderung menurun dan jumlah lemak semakin meningkat. Hal ini dapat memperlambat proses metabolisme atau pembakaran kalori untuk menghasilkan energi. 4. GenetikFaktor genetik atau keturunan dapat memengaruhi pertumbuhan dan ukuran jaringan otot. Hal ini nantinya dapat memengaruhi pembakaran energi atau metabolisme tubuh seseorang. 5. Suhu tubuhMetabolisme secara alami akan meningkat ketika suhu tubuh menurun atau ketika tubuh kedinginan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan suhu tubuh agar kembali normal, sehingga organ-organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. 6. Asupan stimulanMetabolisme juga bisa meningkat jika mengonsumsi minuman yang mengandung stimulan, seperti kafein. Zat ini secara alami terdapat pada kopi dan teh, termasuk matcha. Selain itu, metabolisme tubuh juga bisa meningkat ketika mengonsumsi obat-obatan yang bersifat stimulan, seperti metilfenidat dan amfetamin. 7. HormonHormon yang berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh adalah hormon tiroid. Oleh karena itu, terganggunya produksi atau kerja hormon tiroid dapat meningkatkan atau menurunkan metabolisme tubuh. 8. KehamilanMetabolisme pada tubuh wanita hamil akan meningkat guna menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan organ dan jaringan tubuh janin. Proses metabolisme biasanya akan mulai meningkat ketika kehamilan mencapai usia 15 minggu hingga memasuki trimester ketiga. 9. Konsumsi makanan dan minumanKurangnya mengonsumsi makanan dan minuman dapat memperlambat metabolisme tubuh. Sebaliknya, metabolisme tubuh dapat meningkat jika Anda banyak makan atau minum, apalagi jika makanan atau minuman yang dikonsumsi mengandung banyak kalori dan nutrisi. 10. Tingkat aktivitasBerbagai jenis olahraga dan aktivitas fisik dapat memicu tubuh untuk membakar lebih banyak energi. Terlebih lagi, bila olahraga dilakukan secara rutin. Gangguan pada Metabolisme TubuhMetabolisme tubuh yang sehat berlangsung secara seimbang, tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Namun, proses metabolisme terkadang dapat mengalami gangguan. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit atau kondisi yang bisa membuat metabolisme tubuh terganggu: Penyakit tiroidKelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin yang berperan dalam menentukan seberapa cepat atau lambat reaksi kimia metabolisme terjadi dalam tubuh seseorang. Kelenjar tiroid yang kurang aktif atau hipotiroidisme bisa memperlambat metabolisme karena jumlah hormon tiroksin dalam tubuh tidak tercukupi. Sementara itu, kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroidisme akan melepaskan hormon tiroksin dalam jumlah yang lebih banyak sehingga proses metabolisme tubuh menjadi lebih cepat. Sindrom metabolikSindrom metabolik merupakan sekelompok gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan. Kondisi ini membuat proses metabolisme tubuh menjadi tidak teratur. Orang yang terkena sindrom metabolik akan mengalami sekumpulan masalah kesehatan yang meliputi tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, serta peningkatan kadar kolesterol jahat. Selain itu, penderita sindrom metabolik juga lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Kelainan metabolisme bawaanPada kasus tertentu, gangguan metabolisme tubuh juga bisa disebabkan oleh kelainan bawaan, salah satunya adalah intoleransi fruktosa. Kondisi ini merupakan kelainan metabolisme bawaan yang membuat tubuh penderitanya tidak dapat mengolah atau memecah fruktosa, yaitu sejenis gula yang dapat ditemukan di dalam buah, sayuran, dan madu. Jenis kelainan bawaan lain yang dapat mengganggu metabolisme tubuh adalah galaktosemia atau ketidakmampuan tubuh untuk mengubah karbohidrat galaktosa menjadi glukosa, serta fenilketonuria atau ketidakmampuan tubuh untuk mengubah asam amino fenilalanin menjadi tirosin. Metabolisme merupakan proses alami yang terjadi di dalam tubuh. Dengan adanya metabolisme tubuh, Anda dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lancar. Anda bahkan dapat meningkatkan metabolisme untuk membakar jaringan lemak yang berlebihan agar berat badan menjadi lebih ideal. Untuk menjaga metabolisme tubuh tetap berjalan normal dan tubuh terjaga kesehatannya, penting untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, membatasi konsumsi makanan olahan dan minuman beralkohol, menghentikan kebiasaan merokok, mencukupi waktu istirahat, dan memenuhi cairan tubuh. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar metabolisme tubuh atau merasa memiliki masalah dengan metabolisme tubuh, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. |