Bagaimana penyebab kerusakan lingkungan terhadap keberlangsungan ekosistem biotik dan abiotik

tirto.id - Keberadaan lingkungan hidup memengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan hidup yang terjaga dengan baik akan membawa kebaikan pula bagi setiap makhluk hidup di dalamnya.

Dalam konsep lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, makhluk hidup, termasuk manusia dengan tingkah lakunya.

Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi lingkungan hidup alamiah dan lingkungan hidup buatan (binaan).

Lingkungan hidup alamiah merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, makhluk hidup, dan komponen-komponen abiotik lainnya, yang terbentuk tidak melalui campur tangan manusia. Contohnya lingkungan hidup ini adalah hutan primer.

Komponen-komponen dalam lingkungan hidup alamiah akan saling berinteraksi. Interaksi tersebut akhirnya membentuk sebuah ekosistem.

Menurut buku IPS 2 Kelas VIII (Kemdikbud 2009), ekosistem yaitu satu kesatuan lingkungan hidup yang membentuk suatu wilayah. Dalam ekosisten terdapat lingkungan hayati, non-hayati, hingga lingkungan buatan mau pun lingkungan sosial.

Komponen lingkungan hidup alamiah bisa mengalami pergantian akibat pengaruh alam seperti gempa bumi, kebakaran, dan sebagainya. Namun, umumnya pergantian tersebut selalu membentuk komunitas yang stabil.

Sementara itu, lingkugan hidup buatan adalah lingkungan hidup alamiah yang telah didominasi kedatangan manusia.

Kemunculannya disebabkan kebutuhan hidup manusia akibat lonjakan jumlah penduduk, sehingga diperlukan pengubahan pada lingkungan hidup alamiah.

Dampak dari lingkungan hidup buatan yaitu hadirnya limbah yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan berdampak pada manusa itu sendiri.

Unsur-unsur lingkungan hidup

Lingkungan hidup memiliki tiga unsur atau komponen yang terdiri dari komponen biotik, abiotik, dan sosial budaya. Komponen biotik yaitu komponen makhluk hidup di suatu lingkungan. Komponen ini disebut pula sebagai hayati.

Komponen biotik terdiri atas tumbuhan, hewan, manusia, hingga mikroorganisme. Semua bentuk makhluk hidup masuk dalam komponen ini. Mereka saling berinteraksi dengan sesamanya di lingkungan yang menjadi tempat hidupnya.

Sementara itu, komponen abiotik adalah komponen yang berupa benda mati. Macamnya terdiri atas tanah, udara, air, susu, udara, sinar matahari, mineral, dan kadar garam. Fungsi komponen ini sebagai media untuk menunjang kelangsungan makhluk hidup di suatu lingkungan.

Komponen lingkungan hidup terakhir adalah sosial budaya. Sosial budaya turut menjadi pembentuk unsur lantaran perilaku manusia sangat berpengaruh pada lingkungan hidup. Dengan sosial budaya, manusia dapat memenuhi hajat hidupnya dan mempermudah berinteraksi dengan lingkungannya.

Contoh dari unsur sosial budaya ini tampak dari penciptaan pakaian tebal untuk daerah dingin dan pakaian tipis di daerah panas. Melalui cara ini, manusia dapat berinteraksi dengan lingkungan alam tanpa mengalami hambatan.

Bentuk kerusakan lingkungan hidup

Dalam buku IPS Kelas VIII (Kemdikbud 2010) disebutkan, lingkunan memiliki peran penting dalam kehidupan.

Lingkungan dapat menjadi tempat tinggal dan sumber kehidupan. Namun, peran tersebut akan mengalami ketidakseimbangan tatkala lingkungan mengalami kerusakan.

Kerusakan tersebut yang muncul dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan penyebabnya, yaitu:

1. Kerusakan lingkungan hidup oleh faktor alam

Kerusakan ini muncul karena peristiwa yang disebabkan oleh alam. Misalnya yaitu gunung meletus, abrasi, angin tornado, gempa bumi,tsunami, dan sebagainya. Pada letusan gunung berapi, contohnya, semakin kuat letusannya maka akan membuat kerusakan lingkungan yang cukup parah.

Pada kasus tanah longsor, sering kali membuat pemukiman hancur atau lahan pertanian hilang. Begitu pula pada gempa bumi, semakin kuat getarannya maka kerusakan makin meluas.

2. Kerusakan lingkungan hidup akibat kegiatan manusia.

Jika dibandingkan dengan faktor alam, kerusakan lingkungan karena kegiatan manusia jauh lebih besar. Manusia dengan segala aktivitas tidak jarang membuat kondisi lingkungan hidup tidak lagi seimbang.

Seperti pada kehadiran industri di sebuah wilayah, tidak jarang membuat lingkungan di sekitarnya tercemar. Belum lagi di perkotaan, kondisi air, tanah, hingga udara banyak yang tercemar.

Penggunaan alat transportasi membuat kadar karbondioksida meningkat. Lahan-lahan serapan air pun makin menipis di perkotaan karena dialih fungsi menjadi bangunan permanen.

Berbagai jenis kerusakan akibat ulah manusia di antaranya yaitu kerusakan lingkungan tanah, kerusakan lingkungan hutan, kerusakan lingkungan laut, kerusakan lingkungan kota, kerusakan lingungan desa, dan kerusakan lingkungan udara.

Baca juga:

  • Mengenal Tanda-tanda Kelelahan Mental & Emosional Saat Pandemi
  • Apa Itu Karet Alami dan Sintesis: Kenali Jenis hingga Sifatnya
  • Kenali 4 Kategori Gejala COVID-19 dan Cara Penanganannya

Baca juga artikel terkait IPA atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/ulf)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Maria Ulfa
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Kerusakan lingkungan saat ini sudah memasuki tahap darurat, selain faktor perubahan iklim Faktor manusia juga turut menyumbang dalam kerusakan lingkungan. Perubahan lingkungan yang terjadi saat ini menyebabkan lingkungan menjadi tidak sesuai untuk mendukung kehidupan manusia. Tentu hal ini harus secepatnya di atasi karena jika tidak di atasi akan berdampak bagi kelangsungan hidup manusia. Kerusakan lingkungan yang terjadi dikarenakan eksplorasi sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan.

Kerusakan lingkungan ini bisa di sebabkan oleh faktor alam ataupun oleh faktor manusia seperti pencemaran lingkungan akibat limbah sehingga akan merusak ekosistem lingkungan. Selain itu pencemaran lingkungan yang berdampak menjadi polusi juga sangat menganggu manusia. Karena akibat polusi, manusia juga akan mendapatkan dampaknya.

Hal Yang Menyebabkan Kerusakan Lingkungan

Kerusakan Hutan            

Kerusakan hutan saat ini menjadi masalah kerusakan lingkungan yang cukup kronis. Tentu kita pernah mendengar dan melihat dampak yang di timbulkan dari kerusakan hutan salah satunya adalah pembakaran lahan hutan, hal ini tentu menimbulkan polusi udara dan akan menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia Kondisi kawasan hutan yang telah rusak tersebut disebabkan antara lain oleh adanya ilegal logging dan perambahan hutan. Jumlah kerusakan hutan semakin meningkat akibat adanya juga peningkatan aktifitas perkebunan. Hal yang perlu di terapkan adalah, pembangunan dan pembakaran lahan hendaknya melihat juga aspek lingkungan dan Upaya penanaman kembali hutan yang telah rusak. Penghijauan telah dilakukan namun belum efektif memulihkan kondisi hutan.

Penurunan Kualitas Air

Kerusakan lingkungan juga akan berdampak terhadap penurunan kualitas air. Seperti di ketahui, limbah dari industri atau pabrik yang di buang ke sungai tentu akan merusak dan menimbulkan pencemaran hal ini juga berdampak terhadap menurunnya kualitas air. Air yang tercemar limbah sangat berbahay bagi kehidupan manusia. Selain itu, dampak dari pembakaran hutan dan semakin terkikisnya pohon sebagai resapan air juga sangat berpengaruh terhadap penurunan mutu air sebagai akibat peningkatan zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi serta kekeruhan.

Pengelolaan Sampah

Sampah merupakan bahan yang terbuang dan sudah tidak terpakai. Sampah bisa di hasilkan dari aktifitas manusia ataupun alam. Sampah di bagi tiga menjadi, sampah anorganik/sampah kering, sampah organik/basah, dan sampah berbahaya. Sampah juga berdampak terhadap lingkungan, sampah mampu menimbulkan polusi selain itu, sampah yang di buang sembarang menjadi penyebab bencana banjir saat musim hujan. Akibat tidak tertahan nya arus air oleh tumpukan sampah.        

Pemanasan Global

Semakin meningkatnya suhu rata rata permukaan bumi akibat pemanasan global juga ikut menyumbang terjadinya kerusakan lingkungan. Peningkatan suhu permukaan bumi akan berdampak terhadap ekosistem alam dan manusia. kehidupan manusia dan ekosistem alam tidak akan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim yang sangat cepat. Suatu ekosistem adalah terdiri dari lingkungan biotik dan abiotik di wilayah tertentu.