Ilustrasi aturan angka penting. Foto: pixabay Dalam ilmu fisika mengenal perhitungan yang disebut angka penting. Angka penting (significant figures) adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran. Angka pasti diperoleh dari perhitungan skala alat ukur. Sedangkan angka taksiran diperoleh dari satuan skala terkecil. Ada aturan yang berlaku dalam menuliskan hasil pengukuran angka penting. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut. Berikut beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam menuliskan angka penting:
Operasi Hitung Angka PentingOperasi hitung angka penting dibagi menjadi tiga, yaitu pembulatan, penjumlahan dan pengurangan, serta pembagian dan perkalian. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut. Untuk operasi pembulatan, angka yang lebih dari 5 dibulatkan ke atas, sedangkan angka yang kurang dari 5 dihilangkan. 552,64 dibulatkan menjadi 552,6 354,79 dapat dibulatkan menjadi 354,8 Jika angka taksiran tepat angka 5 dan angka sebelumnya adalah ganjil, maka angka dibulatkan ke atas. Namun jika angka taksiran tepat angka lima dan angka sebelumnya genap, maka angka dihilangkan. 445,45 dapat dibulatkan menjadi 445,4 771,35 dapat dibulatkan menjadi 771,4 2. Penjumlahan dan Pengurangan Dalam operasi hitung ini, hasil dari penjumlahan dan pengurangan hanya boleh memiliki satu angka taksiran/angka tak pasti. 115,7 + 12,31 + 0,813 = 128, 823 Hasil penjumlahan tersebut memiliki tiga angka taksiran (8, 2, dan 3). Kita harus membulatkannya menjadi satu angka taksiran. Maka hasil akhirnya adalah 128, 8. Cara ini berlaku juga pada operasi pengurangan. 3. Perkalian dan Pembagian Aturan operasi penjumlahan dan pengurangan berlaku juga di operasi perkalian dan pembagian. Hasil operasi harus menyisakan satu angka taksiran. Hasil perkalian tersebut memiliki empat angka taksiran, yaitu 1, 5, 8, dan 1. Kita harus membulatkannya menjadi satu angka taksiran. Maka hasil akhirnya adalah 0,1. Cara ini berlaku juga pada operasi pembagian. |