Hasil swab berapa lama di puskesmas

Selamat malam. saya warga kelurahan Margoagung, Seyegan, Sleman. Ingin menanyakan tiga hal: 1. Terkait keakuratan tes swab antigen yang dilakukan oleh puskesmas. Baru-baru ini di desa kami terdapat klaster baru, beberapa warga telah berinisiatif untuk swab mandiri akan tetapi diminta tes ulang kembali ketika tracing dilakukan. Apabila swab mandiri dilakukan sebelum swab bersama dari satgas, maka jika terjadi perbedaan hasil swab akan berlaku yang waktu tes terakhir. ada 2 kasus yang warga kami tes swab mandiri (bahkan swab PCR, bukan antigen) SETELAH swab bersama dari satgas dilakukan dan hasil swab PCR mandiri menunjukkan hasil negatif sementara ketika swab antigen dari satgas menunjukkan hasil positif. Bukankah seharusnya yang bersangkutan telah dinyatakan negatif? 2. Mengapa swab antigen dari satgas membutuhkan waktu hingga 3 hari untuk mendapatkan hasil sedangkan untuk mandiri hanya membutuhkan waktu maksimal 1 jam? Apabila alasan yang disampaikan adalah banyaknya sampel, bukankah sampel biologis (apalagi targetnya virus) memiliki masa tenggat sampel? harus diproses ASAP? dalam kurun waktu 3 hari sudah berapa banyak penularan yang mungkin terjadi? terlebih penyintas OTG. Hasil swab antigen saja hanya bisa mewakili 24 jam kondisi penyintas, ini hasil swab antigen baru datang 3 hari setelah pengambilan sampel. sangat aneh menurut saya. 3. Dari hasil tracing awal kluster, ditemukan terdapat 47 warga yang dinyatakan positif di desa kami. pagi harinya desa kami dilockdown total, tanpa ada arahan bagaimana mekanisme isolasi mandiri yang benar, dan KE-47 WARGA YANG POSITIF TERSEBUT DIBIARKAN DALAM RUMAH MASING-MASING, SERTA BAGI PENYINTAS YANG TERMASUK OTG TIDAK DIBERI REKOMENDASI OBAT ATAU VITAMIN UNTUK MENUNJANG KESEHATANNYA. Mohon informasinya. I know there are so many things to do in this kind of situation, but setiap warga pasti mau untuk gotong royong as long as ada arahan yang jelas dan kita tidak merasa ditinggalkan atau dibiarkan. I'm sorry it took longer than I thought. Sincerely,

Pasien dalam pengawasan.

-- Pengadu tidak menyertakan lampiran --

Alamat: Margoagung, 55561, Seyegan, Sleman, Yogyakarta, Indonesia

Lintang: -7.708952817361125
Bujur: 110.29760818506197

Jakarta, CNBC Indonesia - Infeksi virus Covid-19 sedang tinggi-tingginya di Indonesia. Hal ini terlihat dari laporan harian konfirmasi penambahan kasus pasien Covid-19 dan penuhnya rumah sakit.

Untuk mengkonfirmasi seseorang terinfeksi virus Covid-19 dilakukan dengan test swab PCR. Untuk test biasanya mengeluarkan dana mulai dari Rp 900 ribu per test. Namun masyarakat sebenarnya bisa mendapatkan swab PCR gratis di fasilitas kesehatan Puskesmas tingkat kecamatan.

Meski gratis, tidak semua warga Indonesia bisa menikmati test swab test PCR tanpa berbayar ini. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar layanan ini bisa didapatkan.

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K. Ginting mengatakan, layanan swab gratis bagi warga dibuka melalui mekanisme penelusuran kontak atau contact tracing.

Penelusuran kontak dilakukan untuk menelusuri kemungkinan kontak seorang warga yang dinyatakan positif Covid-19 dengan warga lainnya. Cara ini dilakukan untuk memutus potensi rantai penyebaran lebih jauh.

Warga yang merasa memiliki kontak dengan kasus positif bisa langsung mendatangi Puskesmas untuk melakukan swab gratis. Selain kontak dengan pasien positif Covid-19, mereka yang dapat melakukan swab PCR termasuk yang merasa mengalami gejala Covid-19 seperti sakit kepala, demam, pilek, batuk, diare dan lain sebagainya.

Selain itu ada juga sejumlah syarat bagi warga yang hendak menjalani swab gratis di Puskesmas. Diantaranya yakni sebelum mengisi formulir, sejumlah syarat yang harus dipenuhi yakni, surat domisili dan kartu identitas atau KTP.

"Tinggal isi formulir saja, terus domisili dan KTP, enggak susah kok, hanya antre," kata Alexander Ginting seperti dikutip Senin (5/7/2021).

Kendati demikian, Ginting tak menjelaskan lebih lanjut bagi warga yang ingin test namun tanpa contact tracing tersebut.


(roy/roy)

TAG: swab test pcr swab test gratis pcr covid-19 corona

Jakarta -

Selain meminta untuk menurunkan harga tes PCR (polymerase chain reaction) COVID-19 ke Rp 450-500 ribu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta agar hasil tes bisa keluar lebih cepat dan diterima sehari kemudian alias 1x24 jam.

"Saya meminta agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1x24 jam, kita butuh kecepatan" kata Jokowi dalam keterangan pers, Minggu (15/8/2021).

Memangnya, selama ini berapa lama sih hasil PCR dapat diterima?

Berdasarkan pantauan detikcom, hasil tes PCR keluar dalam waktu yang variatif. Ada yang hasilnya bisa diterima selang beberapa jam, ada juga yang butuh waktu berhari-hari.

Pengalaman menunggu hasil tes PCR diceritakan oleh Ayunda, karyawan swasta di Jakarta. Ia mengaku telah melakukan tes PCR di puskesmas kawasan Tebet, Jakarta Selatan bulan ini. Hasilnya memang baru keluar lebih dari 1x24 jam sih.

"Iya aku pernah (tes PCR), kemarin PCR di puskesmas terus keluar hasil 2 hari," tuturnya kepada detikcom, Minggu (15/8/2021).

Hal serupa dialami oleh Zizu, juga seorang karwayan swasta. Ia menuturkan sudah dua kali melakukan tes PCR baru-baru ini. Pertama, ia melakukan tes di puskesmas di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Juni lalu, dan hasilnya juga butuh waktu lama.

"Waktu (tes PCR) di puskes pas tracing kontak itu keluarnya tiga hari," ujar Zizu kepada detikcom, Minggu (15/8/2021).

Namun saat tes PCR yang kedua, hasilnya keluar lebih cepat. Ia melakukannya hari ini, di laboratorium swasta di wilayah Tebet, Jakarta Selatan. Hasilnya keluar dalam hitungan jam.

"Aku PCR jam 9 pagi, sekitar jam 3 sore udah keluar hasilnya. Itu harganya 600 ribu," ujarnya.

"Cuma yang ini, kan katanya langsung integrated ke pedulilindungi hasilnya tapi sampai sekarang ku cek belum masuk," lanjutnya.

Pengalaman serupa juga dialami oleh Nada. Ia melakukan tes PCR di laboratorium swasta di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada 21 Juli lalu. Hasilnya bisa didapatkan kurang dari 24 jam.

"Tesnya jam 10 pagi, dikasih hasilnya jam 3 pagi (keesokan hari)," ujarnya.

Kalau kamu pernah tes PCR? Berapa lama hasilnya keluar? Yuk cerita di kolom komentar.

Simak Video "Hasil Tes PCR Pembanding Berbeda, Mana yang Diakui?"



(up/up)

CNN Indonesia TV | CNN Indonesia

Senin, 25 Jan 2021 16:49 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah melalui layanan puskesmas, menyediakan tes PCR gratis. Siapa pun yang memiliki gejala Covid-19 ataupun yang masuk kelompok yang dilacak dan ditelusur dapat memanfaatkan layanan ini.
Namun tes PCR melalui puskesmas membutuhkan waktu tunggu lama. Beberapa warga bahkan mengeluh, waktu untuk menunggu hasil hingga dua minggu.

CNN Indonesia

Kamis, 01 Jul 2021 06:45 WIB

Hasil swab berapa lama di puskesmas

Petugas medis melakukan tes usap kepada warga di wilayah Gang Usman Tepos di RT 004 RW 002 Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan telah memberikan layanan tes Covid-19 melalui swab PCR gratis di fasilitas kesehatan, Puskesmas tingkat kecamatan bagi warga yang memenuhi sejumlah syarat.

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K. Ginting mengatakan, layanan swab gratis bagi warga dibuka melalui mekanisme penelusuran kontak atau contact tracing.

Penelusuran kontak dilakukan untuk menelusuri kemungkinan kontak seorang warga yang dinyatakan positif Covid-19. Cara ini dilakukan untuk memutus potensi rantai penyebaran lebih jauh.


Menurut Ginting, warga yang merasa memiliki kontak dengan kasus positif bisa langsung mendatangi Puskesmas untuk melakukan swab gratis. Selain kontak, mereka yang dapat melakukan swab termasuk yang merasa mengalami gejala.

"Melalui mekanisme contact tracing kepada mereka yang bergejala, kontak erat, kasus terkonfirmasi, silakan testing," ujar Ginting kepada CNNIndonesia.com, dikutip Rabu, (30/6).

Namun, Ginting memberlakukan sejumlah syarat bagi warga yang hendak menjalani swab gratis di Puskesmas. Sebelum mengisi formulir, sejumlah syarat yang harus dipenuhi yakni, surat domisili dan kartu identitas atau KTP.

"Tinggal isi formulir saja, terus domisli dan KTP, enggak susah kok, hanya antre," kata dia.

Namun demikian, Ginting tak menjelaskan lebih lanjut untuk warga yang berinisiatif melakukan swab tanpa mekanisme contact tracing tersebut.

Seorang warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sebelumnya mengaku sempat menjalani swab di Puskesmas kecamatan. Namun, ia menyesalkan sebab hasil swab belum keluar hingga empat hari pasca tes. Ia hanya diminta untuk isolasi mandiri selama menunggu hasil swab.

Selain itu, dia juga kecewa sebab pihak Puskesmas lepas tangan dan tak melakukan pemantauan kepada delapan anggota keluarganya yang dinyatakan positif.

"Hari keempat baru keluar hasil PCR. Suami dan anak dan adik-adik saya PCR di Puskesmas Kebayoran itu," kata warga yang enggan disebutkan namanya itu kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/6).

(thr)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya