Contoh kalimat yang menggunakan kata hubung urutan waktu

Contoh kalimat yang menggunakan kata hubung urutan waktu

Contoh kalimat yang menggunakan kata hubung urutan waktu
Lihat Foto

KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri

Konjungsi urutan adalah kata hubung untuk menyatakan urutan suatu hal. Contoh konjungsinya lalu dan setelah itu.

KOMPAS.com - Dalam bahasa Indonesia, konjungsi digunakan sebagai kata hubung antara kata dengan kata atau kalimat dengan kalimat.

Ada banyak jenis konjungsi yang bisa dipakai sesuai konteks kalimatnya. Salah satu contoh kata hubung yang sering dijumpai dalam teks bahasa Indonesia adalah konjungsi urutan.

Apa itu konjungsi urutan?

Pengertian konjungsi urutan

Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018), konjungsi urutan adalah kata hubung yang menyatakan urutan suatu hal.

Umumnya jenis kata hubung ini dipakai pada kata atau kalimat yang memuat keterangan waktu atau peristiwa.

Sehingga fungsi utamanya ialah menjelaskan urutan suatu hal mulai dari yang paling awal hingga akhir, atau sebaliknya.

Baca juga: Konjungsi Antarparagraf: Pengertian dan Contoh Kalimatnya

Contoh kalimat konjungsi urutan

Dikutip dari Buku Ajar Pembelajaran Bahasa Indonesia (2019) karya Tadzkriah, contoh konjungsi urutan adalah lalu, mula-mula, lantas, kemudian, dan setelah itu.

Berikut ini 10 contoh kalimat konjungsi urutan:

  1. Pagi ini ia kembali ke rumahnya. Lalu segera berangkat ke kantor.
  2. Mula-mula ambil bahannya sedikit dan segera panaskan minyak.
  3. Aku tidak bisa meneleponnya. Lantas, apa yang akan terjadi kepada dirinya?
  4. Potong kertas korannya, kemudian kumpulkan dan tempel pada kertas yang telah disediakan.
  5. Dina bertemu dengan Arini kemarin sore. Setelah itu, ia pergi pulang ke rumahnya.
  6. Rizky tidak enak hati menolak permintaan sahabatnya itu. Lalu dengan terpaksa, ia melakukannya sebagaimana yang diminta.
  7. Mula-mula tulis apa saja yang ingin dibeli di pasar, dan bawa catatan itu ketika pergi agar tidak lupa.
  8. Aku tak tahu harus bagaimana mengatakannya kepada orangtuaku. Lantas, apa yang harus aku lakukan saat ini?
  9. Panaskan minyak di wajan, kemudian masukkan ayam untuk digoreng.
  10. Arum pergi membeli buku. Setelah itu, ia pergi ke kafe untuk membacanya. 

Baca juga: Konjungsi Pembatasan: Pengertian dan Contoh Kalimatnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Contoh kalimat yang menggunakan kata hubung urutan waktu

Ilustrasi membaca buku. (Photo by Eliott Reyna on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Kata hubung tanpa disadari sering kita gunakan, baik dalam percakapan sehari-hari atau saat menulis.

Kata hubung disebut juga sebagai kata konjungsi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.

Kata hubung dapat berfungsi sebagai kata yang menyatukan antara subjek dan predikat, predikat dan objek, hingga keterangan.

Penggunaan kata hubung membantu membangun kalimat yang efektif sehingga mudah dipahami dan juga enak untuk dibaca.

Sedangkan untuk penempatan, kata hubung bisa ditemukan di tengah kalimat, meski Anda mungkin juga akan menjumpainya di awal kalimat.

Kata hubung memiliki jenis yang sangat beragam. Berikut ini jenis-jenis kata hubung beserta contoh kalimatnya, dilansir dari laman Dosenbahasa, Rabu (2/2/2022).

1. Kata Hubung Aditif atau Gabungan

Kata hubung aditif atau gabungan merupakan konjungsi yang berfungsi menghubungkan antarklausa, kalimat, dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama. Kata hubung yang sering digunakan untuk konjungsi ini adalah: dan, lagipula, dan serta.

Contoh kalimat:

  • Ibu sedang memasak dan ayah membaca koran.
  • Ayah, ibu serta kakak akan ke Bandung minggu depan.

2. Kata Hubung Pertentangan

Kata hubung pertentangan merupakan bentuk konjungsi yang menghubungkan dua buah kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat, namun mempertentangkan kedua bagian tersebut. Kata hubung yang biasa dipakai pada konjungsi ini adalah: tetapi, melainkan, dan sedangkan.

Contoh kalimat:

  • Rumah itu besar tetapi tidak terawat.
  • Banyak yang ingin sekolah tetapi tidak punya biaya.
  • Mereka tidak berbohong, melainkan mengatakan yang sebenarnya.

3. Kata Hubung Pilihan

Kata hubung pilihan atau disjungtif adalah bentuk konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata hubung yang biasa digunakan adalah: atau, ataupun, maupun.

Contoh kalimat:

  • Kamu mau membeli sepatu atau tas?
  • Nasi goreng ataupun mi goreng sama saja, keduanya dia suka.
  • Baik pagi, siang maupun malam, kerjanya bermalas-malasan saja.

4. Kata Hubung Waktu

Kata hubung waktu memiliki fungsi sebagai konjungsi yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal. Konjungsi waktu bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak sederajat.

Contoh kata hubung yang biasa digunakan adalah: sebelumnya, selanjutnya, bilamana, sejak, sesudah, dan lainnya.

Contoh kalimat:

  • Setelah kata sambutan dari kepala sekolah acara selanjutnya adalah pentas seni.
  • Mereka sudah ada di sana sejak hujan turun.
  • Gita membaca buku yang sebelumnya dia pinjam dari perpustakaan.

5. Kata Hubung Tujuan

Kata hubung tujuan adalah konjungsi yang menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan adalah: guna, untuk, agar, dan supaya.

Contoh kalimat:

  • Ibu membuat sarapan untuk Aldi.
  • Mereka membersihkan kali supaya tidak banjir lagi saat musim penghujan.
  • Polisi mengatur lalu lintas agar jalanan tidak macet.
  • Ibu menghukumnya guna memberinya pelajaran.

6. Kata Hubung Sebab

Kata hubung sebab atau kausal merupakan bentuk konjungsi yang menjelaskan kejadian yang terjadi akibat suatu sebab tertentu/khusus. Kata hubungnya adalah: sebab dan karena.

Contoh kalimat:

  • Banjir yang terjadi kemarin karena saluran air tersumbat.
  • Aldi jatuh sakit karena bekerja terlalu keras.
  • Mereka percaya dengan cerita itu sebab mereka sudah mengalaminya sendiri.

7. Kata Hubung Akibat

Kata hubung akibat atau konsekutif merupakan bentuk konjungsi yang menerangkan bahwa suatu keadaan tersebut dapat terjadi karena penyebab yang lainnya. Contoh kata hubung yang digunakan adalah: sehingga, sampai, dan akibatnya.

Contoh kalimat:

  • Gugun malas belajar akibatnya dia tidak lulus ujian.
  • Anak-anak terlalu asyik bermain sampai mereka lupa hari sudah malam.

8. Kata Hubung Syarat

Kata hubung syarat atau kondisional adalah jenis konjungsi yang menerangkan bahwa kejadian tersebut dapat terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi. Kata hubung yang sering digunakan adalah: jika, jikalau, kalau, dan apabila.

Contoh kalimat:

  • Semua siswa pasti lulus kalau rajin belajar.
  • Aldi tidak akan sakit apabila kemarin tidak berhujan-hujanan.
  • Ani akan datang jika ada yang menjemputnya.

9. Kata Hubung Tak Bersayarat

Kata hubung ini berfungsi menyatakan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa perlu ada syarat yang harus terpenuhi. Contoh kata hubung yang sering digunakan adalah: walaupun, meskipun, dan biarpun.

Contoh kalimat:

  • Mereka tetap bermain walaupun hujan deras.
  • Rudi tetap pergi sekolah meskipun sedang sakit.
  • Kakak tetap pergi biarpun Ayah sudah melarangnya.

10. Kata Hubung Perbandingan

Kata hubung ini berguna untuk menghubungkan dua hal dan kemudian membandingkannya. Kata yang sering dipakai adalah: seperti, sebagai, bagai, dan bagaikan.

Contoh kalimat:

  • Anak kembar yang mirip itu bagaikan pinang dibelah dua
  • Jalannya sangat lambat seperti siput.
  • Mereka selalu bertengkar bagai kucing dan anjing.

11. Kata Hubung Korelatif

Kata hubung ini bertujuan untuk menghubungkan dua kalimat yang masih memiliki hubungan sehingga bagian yang satu langssung memengaruhi bagian yang lain atau kalimat yang satu melengkapi kalimat yang lain.

Contoh kata hubungnya adalah: tidak hanya… tetapi juga, sedemikian rupa… sehingga, dan bukannya… melainkan.

Contoh kalimat:

  • Kakaknya tidak hanya mahasiswa tetapi juga seorang wiraswasta.
  • Baik Messi maupun Ronaldo keduanya adalah pemain sepak bola yang hebat.

12. Kata Hubung Penegas

Kata hubung ini berfungsi sebagai penegas atau meringkas bagian kalimatnya sebelumnya. Contoh kata yang sering dipakai adalah: bahkan, apalagi, yaitu, dan yakni.

Contoh kalimat:

  • Dia orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang presiden.
  • Jalanan Jakarta selalu macet apalagi di kala hujan.
  • Beberapa tempat liburan favoritnya, yaitu pantai, perdesaan dan pegunungan.

13. Kata Hubung Penjelas

Kata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat sebelumnya agar lebih terperinci. Kata yang sering dipakai adalah: bahwa.

Contoh kalimat:

  • Mereka yakin bahwa dia bukan pelakunya sebenarnya.
  • Ibu bilang bahwa ayah akan pulang larut malam hari ini.
  • Pencuri itu berjanji bahwa dia tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

14 Kata Hubung Pembenaran

Kata hubung ini biasa disebut juga konsesif, adalah suatu kata hubung yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal lainnya. Contoh kata hubung pada konjungsi ini adalah: walaupun, meskipun, biar, dan biarpun.

Contoh kalimat:

  • Mereka tetap diam walaupun tahu siapa pelakunya.
  • Anak-anak itu tetap bermain meskipun sudah dilarang,
  • Makanan itu tetap laku meskipun hampir semua tahu makanan itu kurang sehat.

15. Kata Hubung Urutan

Kata hubung ini berfungsi menyatakan urutan suatu hal. Kata hubung yang sering dipakai adalah: lalu dan kemudian.

Contoh kalimat:

  • Panaskan dulu minyaknya, setelah panas baru kemudian masukan bumbu-bumbunya.
  • Kita mampir ke Bandung terlebih dahulu lalu baru kita ke Lembang.

16. Kata Hubung Pembatas

Kata hubung ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap suatu keadaan/kejadian. Kata hubung yang sering digunakan adalah: kecuali, selain, dan asal.

Contoh kalimat:

  • Mereka belum boleh pulang kecuali ada mereka sudah menyelesaikan tugas tersebut.
  • Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal keinginan mereka juga dipenuhi.
  • Selain petugas perpustakaan, yang lain dilarang masuk.

Sumber: Dosenbahasa

Dapatkan artikel jenis dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.