Selamat datang di tutorial warung belajar, melanjutkan seri tutorial PHP, sudah sampai di part 19, dalam tutorial ini kita akan belajar mengenai function di PHP, istilah function ini dimiliki di bahasa pemrogaman lainnya. Show fungsi digunakan untuk menuliskan kode program, yang berisi proses yang sering digunakan, semisal anda membuat sebuah kode untuk melakukan koneksi ke database, pasti setiap anda menggunakan fitur yang terkoneksi ke database anda memerlukan kode tersebut, karena itu anda perlu menuliskan kode tersebut didalam sebuah fungsi, sehingga dengan sekali menulis code anda bisa menggunakannya berulang kali, cukup memanggil fungsi yang telah dibuat sebelumnya, tanpa perlu untuk menuliskannya kodenya berulang kali. Cara Penulisan Fungsi di PHPSetelah anda memahami secara garis besar apa itu fungsi di php, sekarang kita akan membahas mengenai bagaimana cara penulisan fungsi di PHP. Untuk membuat fungsi di PHP, strukturnya adalah seperti berikut ini :
function nama_fungsi ($parameter_1, $parameter_2) { // kode yang akan dijalankan saat fungsi dipanggil return $hasil; }
Keterangan :
Untuk lebih memahami struktur penulisan fungsi perhatikan 2 contoh fungsi dibawah ini : Contoh 1 – Function menghitung Luas Persegi PanjangSebagai contoh kita akan membuat sebuah program yang digunakan untuk menghitung persegi – panjang, perhatikan skrip dibawah ini :
<?php function luas_persegi_panjang($panjang,$lebar) { $hasil = $panjang * $lebar; echo "Hasil Perhitungan Persegi Panjang, Panjang = <b>".$panjang."</b> & Lebar = <b>".$lebar."</b> = <b>".$hasil."</b><br/>"; } luas_persegi_panjang(10,5); luas_persegi_panjang(7,9); ?>
Keterangan : Perhatikan pada Line 2 kita menuliskan perintah function luas_persegi_panjang($panjang,$lebar), yang artinya kita membuat fungsi dengan nama luas_persegi_panjang dengan 2 parameter yaitu $panjang, $lebar setelah membuat function kita bisa menuliskan statement yang dijalankan saat function di panggil, statement dituliskan diantara karakter { (Line 3) dan } (Line 6) statement yang ditulis di Line 4 adalah menghitung perkalian antara parameter $panjang dengan parameter $lebar, dan hasilnya akan disimpan di variabel $hasil. statement berikutnya di Line 5 adalah menampilkan tulisan “Hasil Perhitungan Persegi Panjang, Panjang = <b>”.$panjang.”</b> & Lebar = <b>”.$lebar.”</b> = <b>”.$hasil.”</b><br/>”, dimana untuk variabel $panjang dan $lebar isinya akan disesuaikan dengan argumen yang disertakan saat fungsi dipanggil. berikutnya untuk contoh pemanggilan dari fungsi perhatikan Line 8, kita menuliskan perintah luas_persegi_panjang(10,5), perintah tersebut digunakan untuk memanggil fungsi luas_persegi_panjang dengan 2 argumen yaitu : 10 dan 5, yang artinya 10 digunakan untuk memberikan nilai pada parameter $panjang, dan 5 digunakan untuk memberikan nilai pada parameter $lebar karena itu hasilnya akan menuliskan hasil “Hasil Perhitungan Persegi Panjang, Panjang = 10 & Lebar = 5 = 50“, angka 10 adalah argumen pertama, angka 5 adalah argumen kedua saat function luas_persegi_panjang dipanggil di Line 8, dan angka 50 adalah hasil perkalian dari 10 * 5 berikutnya untuk contoh pemanggilan dari fungsi perhatikan Line 9, kita menuliskan perintah luas_persegi_panjang(7,9), perintah tersebut digunakan untuk memanggil function luas_persegi_panjang dengan 2 argumen yaitu : 7 dan 9, yang artinya 7 digunakan untuk memberikan nilai pada parameter $panjang, dan 9 digunakan untuk memberikan nilai pada parameter $lebar karena itu hasilnya akan menuliskan hasil “Hasil Perhitungan Persegi Panjang, Panjang = 7 & Lebar = 9 = 63“, angka 7 adalah argumen pertama, angka 9 adalah argumen kedua saat function luas_persegi_panjang dipanggil di Line 9, dan angka 63 adalah hasil perkalian dari 7 * 9 Contoh 2 – Function menghitung Luas SegitigaContoh berikutnya kita akan membuat fungsi untuk menghitung luas segitiga, perhatikan skrip dibawah ini :
<?php function luas_segitiga($alas,$tinggi) { $luas = ($alas)/2 * $tinggi; return $luas; } echo "Luas Segitiga dengan alas 6 dan tinggi 15 = ".luas_segitiga(6,15); echo "<br>"; echo "Luas Segitiga dengan alas 4 dan tinggi 8 = ".luas_segitiga(4,8); ?>
Jika dijalankan maka hasilnya adalah sebagai berikut : Keterangan : Perhatikan pada Line 2 kita menuliskan perintah function luas_segitiga($alas,$tinggi), yang artinya kita membuat function dengan nama luas_segitiga dengan 2 parameter yaitu $alas, $tinggi setelah membuat function kita bisa menuliskan statement yang dijalankan saat function di panggil, statement dituliskan diantara karakter { (Line 3) dan } (Line 6) statement yang ditulis disini di Line 4 adalah menghitung luas segitiga dengan parameter $alas dan $tinggi, dan hasilnya akan disimpan di variabel $luas. perhatikan pada Line 5 kita menuliskan perintah return $luas, yang artinya akan mengembalikan nilai dari variabel $luas, ketika function selesai melakukan proses didalamnya. Perhatikan pada line 7 kita memanggil fungsi luas_segitiga() dengan nilai parameter alas = 6, dan parameter tinggi = 15, maka perintah ini akan mengembalikan nilai hasil perhitungan luas segitiga dengan angka 45 Perhatikan pada line 8 kita memanggil fungsi luas_segitiga() dengan nilai parameter alas = 4, dan parameter tinggi = 8, maka perintah ini akan mengembalikan nilai hasil perhitungan luas segitiga dengan angka 16 Mengenal Argumen dan ParameterSetelah anda melihat beberapa contoh pembuatan fungsi, berikutnya kita akan membahas mengenai perbedaan istilah dari argumen dan parameter pada saat pembuatan fungsi di php. Parameter adalah pendefinisian inputan pada saat fungsi dibuat, semisal pada contoh diatas untuk fungsi luas_segitiga($alas,$tinggi), variabel $alas dan $tinggi adalah contoh parameter, parameter ini adalah variabel perantara yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan inputan yang diperlukan untuk pemrosesan dari fungsi yang anda buat. Argumen adalah inputan fungsi yang ditulis ketika fungsi tersebut dipanggil, semisal kita memanggil fungsi fungsi luas_segitiga(8,4), angka 8 dan 4 disebut sebagai argumen. perhatikan skrip dibawah ini :
<?php function luas_segitiga($alas,$tinggi) { $luas = ($alas)/2 * $tinggi; return $luas; } echo "Luas Segitiga dengan alas 6 dan tinggi 15 = ".luas_segitiga(6,15); echo "<br>"; echo "Luas Segitiga dengan alas 4 dan tinggi 8 = ".luas_segitiga(4,8); ?>
Keterangan :
Setelah dalam tutorial sebelumnya kita telah belajar bagaimana sih membuat function di php, serta mengenal istilah parameter, dan argumen, berikutnya kita akan membahas mengenai bagaimana caranya melakukan pengecekan terhadap tipe data argumen yang dikirim saat memanggil fungsi di PHP. Hal ini penting agar fungsi yang anda buat mendapatkan argumen dengan tipe data yang tepat sehingga function bisa berjalan dengan baik. Sebagai contoh anda buat function luas_persegi($panjang,$lebar) dengan 2 parameter $panjang dan $lebar, karena ini persegi panjang pastinya untuk argumen yang dituliskan harus berupa angka, lalu bagimana kalau argumen memiliki tipe data string ? karena hal tersebut kita butuh pengecekan tipe data argumen saat memanggil fungsi di PHP. disini untuk proses pengecekan tipe data dapat anda lakukan dengan 2 cara yaitu :
Menuliskan tipe data pada bagian parameterpada cara pertama anda bisa menuliskan jenis tipe data parameter pada saat membuat fungsi, perhatikan skrip dibawah ini :
<?php function luas_segitiga(int $alas,int $tinggi) { $luas = ($alas)/2 * $tinggi; return $luas; } echo "Luas Segitiga dengan alas 6 dan tinggi 15 = ".luas_segitiga(6,15); echo "<br>"; echo "Luas Segitiga dengan alas 4 dan tinggi 8 = ".luas_segitiga(4,8); ?>
Keterangan :
lalu kita akan merubah skripnya menjadi seperti berikut ini :
<?php function luas_segitiga(int $alas,int $tinggi) { $luas = ($alas)/2 * $tinggi; return $luas; } echo "Luas Segitiga dengan alas 6 dan tinggi 15 = ".luas_segitiga('alas',15); echo "<br>"; echo "Luas Segitiga dengan alas 4 dan tinggi 8 = ".luas_segitiga(4,8); ?>
Keterangan :
Keterangan :
jika anda ingin membuat pembatasan terhadap tipe data lain, semisal tipe datanya harus string dll, anda tinggal menuliskan jenis tipe data saat parameter ditulis, untuk tipe data lain silahkan buka tutorial kita yang membahas mengenal tipe data di php Membuat pengecekan manual pada bagian functionSetelah dibagian sebelumnya kita sudah belajar membuat pembatasan tipe data untuk argumen dengan menuliskan tipe data di bagian parameter, berikutnya kita akan belajar untuk membatasi tipe data didalam function dengan menggunakan fungsi bawaan php. Sebagai contoh kita ingin membatasi argumen harus bertipe data integer, perhatikan skrip dibawah ini :
<?php function luas_segitiga($alas,$tinggi) { if((is_int($alas)) and (is_int($tinggi))) { $luas = ($alas)/2 * $tinggi; return $luas; } else { return "(Tipe data argumen bukan integer)"; } } echo "Luas Segitiga dengan alas 6 dan tinggi 15 = ".luas_segitiga('alas',15); echo "<br>"; echo "Luas Segitiga dengan alas 4 dan tinggi 8 = ".luas_segitiga(4,8); ?>
Jika dijalankan maka hasilnya adalah sebagai berikut : Keterangan :
untuk fungsi yang digunakan untuk melakukan pengecekan tipe data yang lainnya adalah sebagai berikut : untuk lebih lengkapnya bisa mengakses dokumentasi resmi php : http://php.net/manual/en/function.gettype.php Lalu timbul pertanyaan bagaimana kalau kita tidak melakukan pembatasan pada tipe data argumen saat fungsi dipanggil, dan kita menuliskan tipe data yang tidak sesuai di bagian argumen, perhatikan contoh skrip dibawah ini :
<?php function luas_segitiga($alas,$tinggi) { $luas = ($alas)/2 * $tinggi; return $luas; } echo "Luas Segitiga dengan alas 6 dan tinggi 15 = ".luas_segitiga('alas',15); echo "<br>"; echo "Luas Segitiga dengan alas 4 dan tinggi 8 = ".luas_segitiga(4,8); ?>
Ketika diakses dibrowser maka hasilnya adalah sebagai berikut : Keterangan : karena tipe datanya tidak sesuai dengan yang diproses di function, maka terdapat warning bahwa argumen bukan numeric, selain itu hasil return dari function adalah 0, karena argumen tidak dapat diproses. Memberikan Nilai Default pada parameterPada bagian ini kita akan belajar untuk memberikan nilai default pada parameter yang dibuat dibagian function, jadi default value parameter ini akan digunakan ketika pada pemanggilan fungsi kita tidak menyertakan argumen sesuai dengan parameter yang ada. Untuk lebih memahami perhatikan contoh dibawah ini :
<?php function luas_segitiga($alas,$tinggi = 10) { $luas = ($alas)/2 * $tinggi; return $luas; } echo luas_segitiga(4,8); echo "<br>"; echo luas_segitiga(4); ?>
Semisal kita buka di browser maka hasilnya adalah sebagai berikut : Keterangan :
jadi default value dari parameter ini cukup membantu untuk membuat fungsi yang fleksibel, karena saat fungsi dipanggil anda tidak harus menuliskan argumen untuk seluruh parameter, anda bisa menset parameter mana saja yang perlu diberikan nilai, dan menggunakan default value untuk parameter yang tidak perlu diisikan nilainya. Mengenal Variabel ParameterVariabel Parameter merupakan fitur dalam PHP, dimana anda bisa membuat fungsi dengan jumlah parameter yang bisa berubah – ubah (Flexible), jika dalam contoh sebelumnya kita perlu mendefinisikan berapa jumlah parameter yang kita butuhkan pada bagian fungsi, dengan variabel parameter ini anda tidak perlu mendefinisikan berapa jumlah parameter saat fungsi dibuat. Kapan fungsi ini digunakan ? Fungsi ini digunakan ketika anda memerlukan pembuatan fungsi dengan jumlah parameter yang berubah – ubah, semisal fungsi untuk melakukan penjumlahan, pengurangan dll, dengan fungsi ini anda bisa membuat parameter tanpa dibatasi jumlahnya, jumlah parameter bisa dari mulai 0,1,2,3,4 hingga berapapun jumlah parameternya dalam 1 nama fungsi. Untuk menggunakan Variabel parameter ini, php menyediakan 3 fungsi yang bisa anda gunakan untuk mengakses argumen yang diinput saat fungsi dipanggil, 3 fungsi tersebut antara lain :
Untuk contoh penggunaannya adalah sebagai berikut :
<?php function penjumlahan() { $data_argumen = func_get_args(); $jumlah_argumen = func_num_args(); $nilai_argumen_ke_3 = func_get_arg(2); echo "Jumlah argumen: $jumlah_argumen"; echo "<br />"; echo "Nilai argumen ke-3: $nilai_argumen_ke_3"; echo "<br />"; echo "Data Array Argumen: "; var_dump($data_argumen); echo "<hr />"; return; } echo "Memanggil Fungsi penjumlahan(1,2,3,4) : "; echo "<br />"; penjumlahan(1,2,3,4); echo "Memanggil Fungsi penjumlahan(5,6,7,8,9,10) : "; echo "<br />"; penjumlahan(5,6,7,8,9,10); ?>
Jika kita buka diakses file php ini hasilnya adalah sebagai berikut : Keterangan : Pada Line 2 kita membuat fungsi dengan nama penjumlahan, pada pembuatan fungsi ini kita tidak menuliskan variabel sama sekali. berikutnya pada line 4 kita buat variabel dengan nama $data_argumen yang digunakan untuk menyimpan nilai argumen yang ditulis ketika fungsi dipanggil, nantinya datanya akan berbentuk array, kita gunakan fungsi func_get_args() berikutnya pada line 5 kita buat variabel dengan $jumlah_argumen yang digunakan untuk menyimpan jumlah argumen yang ditulis saat fungsi dipanggil, kita gunakan fungsi func_num_args() berikutnya pada line 6 kita buat variabel dengan nama $nilai_argumen_ke_3 digunakan untuk menyimpan nilai dari argumen dengan index ke 3, kita gunakan perintah func_get_arg(2), kita menggunakan angka 2 karena index array dimulai dari index ke – 0 berikutnya di line 8 hingga 14 kita kita menampilkan isi dari variabel yang telah kita buat dengan perintah echo, untuk beberapa variabel yang kita buat seperti $jumlah_argumen, $nilai_argumen_ke_3, dan $data_argumen, untuk $data_argumen kita gunakan fungsi var_dump, karena kita ingin menampilkan isi dari array $data_argumen berikutnya di line 20 kita panggil fungsi penjumlahan(1,2,3,4); dimana kita menyertakan 4 argumen, maka akan menampilkan output sesuai perintah yang ditulis di line 8 – 14 berikutnya di line 23 kita panggil fungsi penjumlahan(5,6,7,8,9,10); dimana kita menyertakan 6 argumen, maka akan menampilkan output sesuai perintah yang ditulis di line 8 – 14. nah bagaimana paham kan, berikutnya bagaimana cara penggunaan dari variabel parameter ini, kita akan coba gunakan perintah looping untuk melakukan penjumlahan sesuai argumen yang dikirim saat fungsi penjumlahan() dipanggil. Perhatikan skrip dibawah ini :
<?php function penjumlahan() { $jumlah_argumen = func_num_args(); $hasil=0; for ($x = 0; $x < $jumlah_argumen; $x++) { $hasil = $hasil + func_get_arg($x); } return $hasil; } echo "Hasil Fungsi penjumlahan(1,2,3,4) : "; echo penjumlahan(1,2,3,4); echo "<hr/>"; echo "Hasil Fungsi penjumlahan(5,6,7,8,9,10) : "; echo penjumlahan(5,6,7,8,9,10); echo "<hr/>"; ?>
Hasilnya jika diakses dibrowser adalah sebagai berikut : Keterangan : Perhatikan ketika kita memanggil fungsi penjumlahan dengan jumlah argumen berapapun, fungsi penjumlahan() tersebut akan memprosesnya dengan menggunakan perintah for untuk melakukan penjumlahan dari setiap argumen yang kita tulis saat fungsi penjumlahan() dipanggil kita disini tidak menjelaskan secara rinci bagaimana proses perulangan dengan menggunakan for, jika anda ingin belajar mengenai perulangan dengan menggunakan for silahkan baca tutorial kita yang membahas mengenai perulangan for di php Jadi kurang lebih seperti itu teman – teman pembahasan mengenai pembuatan fungsi di PHP, secara sederhana fungsi di php ini digunakan untuk menuliskan kode yang sering digunakan, sehingga akan mempermudah anda sebagai programmer dan efisiensi penulisan kode, jadi ketika anda ingin memanggil kode yang telah dibuat fungsinya anda tidak perlu menulis ulang, cukup memanggil fungsi tersebut, baik sekian dulu jika ada yang ingin didiskusikan silahkan di kolom komentar, sampai jumpa di seri tutorial php part selanjutnya. ANDA INGIN SERIUS BELAJAR PEMROGRAMAN PHP ?Seperti yang anda ketahui bahwa saat ini skill di bidang pemrograman sangatlah dibutuhkan, salah satunya adalah pemograman PHP. Paket Tutorial ini berisi video tutorial belajar pemrograman berbahasa indonesia, cocok sekali untuk anda yang sedang belajar pemrograman PHP, bahkan untuk orang awam sekalipun. Paket Tutorial ini juga dilengkapi dengan study kasus yang akan mempermudah pemahaman anda dalam belajar pemrograman, Mari berinvestasi untuk menambah skill dalam menguasai Pemrograman PHP Related |