Show
Belajar genetika itu bisa dikatakan susah-susah gampang ya, Quipperian. Kira-kira mengapa susah dan mengapa gampang? Susahnya karena materi tentang genetika itu luas, sehingga harus cermat di setiap ulasannya. Gampangnya itu karena genetika bagian dari kehidupan kita, sehingga lebih mudah untuk mengetahui aplikasinya, contohnya rambut keriting, rambut lurus, kulit putih, kulit hitam, dan seterusnya. Nah, saat membahas tentang genetika, kamu pasti akan dikenalkan dengan sosok Gregor Johann Mendel. Siapakah itu? Gregor Johann Mendel atau biasa dikenal Mendel, merupakan bapak genetika dunia. Penelitian pertama Mendel dimulai saat menyilangkan kacang ercis dengan beberapa perbedaan mendasar, seperti warna dan bentuk. Dari beberapa penelitian yang dilakukan, Mendel menemukan sifat-sifat menyimpang dari persilangan yang seharusnya. Lalu, penyimpangan ini dikenal sebagai penyimpangan Hukum Mendel. Seperti apa penjelasannya? Simak jabaran Quipper Blog di bawah ini, ya! Pola-pola HereditasHereditas merupakan istilah yang menunjukkan pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya. Sifat diturunkan melalui gen yang ada di dalam inti sel. Berdasarkan Walter Stanborough Sutton, pola-pola hereditas terbentuk karena hal-hal berikut.
Jenis-jenis Penyimpangan Hukum MendelSebelumnya, Mendel mampu merumuskan perbandingan keturunan hasil persilangan monohibrid (satu sifat beda) dan dihibrid (dua sifat beda), yaitu sebagai berikut.
Nah, dari perbandingan itu ternyata muncul suatu permasalahan yang kemudian melatarbelakangi tercetusnya penyimpangan Hukum Mendel, Quipperian. Kira-kira apa itu? Kenyataan di dunia penelitian menunjukkan bahwa tidak semua hasil persilangan, baik monohibrid maupun dihibrid, memenuhi perbandingan yang dirumuskan Mendel. Beberapa penelitian masih mengacu pada hasil perbandingan Mendel, tetapi ada juga hasil persilangan yang jauh dari perbandingan Mendel. Untuk hasil persilangan yang masih mengacu pada perbandingan Mendel disebut sebagai penyimpangan semu Hukum Mendel, sedangkan hasil persilangan yang jauh berbeda dengan hasil perbandingan Mendel disebut penyimpangan Hukum Mendel. Tapi, keduanya tetap termasuk dalam penyimpangan Hukum Mendel ya, Quipperian. Lalu, apa saja yang termasuk penyimpangan semu Hukum Mendel? Penyimpangan Semu Hukum Mendel1. KodominanMerupakan ekspresi dua alel secara bersamaan yang kemudian menghasilkan fenotipe berbeda. Alel-alel kodominan ditulis dengan huruf kapital dengan tambahan huruf lain di atasnya. Contoh kodominan adalah alel yang mengatur golongan darah MN dan warna bulu pada sapi. Adapun contoh persilangannya ditunjukkan oleh tabel berikut.
Pembahasan: 2. Dominansi tidak sempurnaMerupakan alel dominan yang tidak bisa menutup ekspresi alel resesif secara sempurna. Hal ini mengakibatkan munculnya fenotipe campuran, contohnya persilangan antara bunga Mirabilis jalapa merah dan Mirabilis jalapa putih. Adapun contoh persilangannya ditunjukkan oleh tabel berikut.
Pembahasan: 3. Alel gandaAlel ganda merupakan gen yang memiliki alel lebih dari dua. Berikut ini contoh persilangan pada alel ganda.
Pembahasan: 4. Alel letalAlel letal merupakan suatu kondisi di mana keberadaan alel homozigot dapat menyebabkan kematian. Alel letal dibagi menjadi tiga, yaitu alel letal dominan, alel letal resesif, dan alel subletal.
Pembahasan: 5. AtavismeYaitu interaksi beberapa gen, sehingga dihasilkan fenotipe baru. Atavisme ini dapat ditemukan pada tipe jengger atau pial ayam. Terdapat empat tipe jengger ayam, yaitu rose (R-pp), pea (rrP-), walnut (R-P-), dan bilah/single (rrpp). Adapun bentuk persilangan atavisme dapat dilihat pada tabel berikut.
Pembahasan: 6. Epistasis-hipostasisYaitu interaksi di mana satu gen menutupi gen lain yang bukan alelnya. Gen yang ditutupi itu disebut hipostasis, sedangkan gen yang menutupi disebut epistasis. Epistasis dibagi menjadi empat jenis, yaitu epistasis dominan, epistasis resesif, epistasis gen dominan rangkap, dan epistasis gen rangkap dengan efek kumulatif. Jika Quipperian ingin mengetahui salah satu contohnya, berikut ini disajikan epistasis resesif.
Pembahasan: 7. KriptomeriYaitu gen dominan yang tidak akan tampak jika berdiri sendiri. 8. PolimeriYaitu interaksi dua gen atau lebih di mana masing-masing gen saling menguatkan satu sama lain. Contoh polimeri adalah sebagai berikut.
Pembahasan: 9. Gen komplementerYaitu interaksi antargen dominan dalam mengekspresikan suatu sifat. Gen komplementer ini dapat ditemukan pada bunga Lathyrus odoratus, di mana gen C merupakan penghasil pigmen antosianin, sedangkan gen P penghasil enzim untuk mengaktifkan antosianin.
Pembahasan: 10. Gen dominan rangkapYaitu interaksi antara dua gen dominan pada bagian tubuh yang sama. Nah, 10 poin di atas merupakan contoh penyimpangan yang masih mengacu pada hasil akhir Mendel, Quipperian. Ternyata ada juga nih, hasil persilangan yang jauh berbeda dengan perbandingan Mendel. Ingin tahu? Check this out! 1. Tautan/pautanYaitu gagal berpisahnya dua gen atau lebih pada kromosom yang sama saat pembelahan meiosis. Tautan dibagi menjadi dua, yaitu tautan pada autosom dan tautan pada gonosom. Contoh tautan pada autosom adalah persilangan pada lalat buah Drosophila, di mana perbandingan F2-nya menghasilkan angka 3 : 1.
Pembahasan: 2. Pindah silangYaitu tertukarnya gen-gen suatu kromosom dengan gen kromosom lainnya, baik kromosom homolog maupun nonhomolog. Berikut ini merupakan persamaan untuk mencari Nilai Pindah Silang. 3. Gagal berpisahYaitu gagal berpisahnya satu atau lebih kromosom dengan pasangannya saat pembelahan meiosis I maupun meiosis II. Gagal berpisah bisa menyebabkan kelainan jumlah kromosom, seperti tabel berikut. Ternyata, banyak juga ya Quipperian penyimpangan Hukum Mendel! Sampai sini, apakah Quipperian sudah paham? Jika Quipperian ingin mempelajari materi ini lebih dalam, silahkan gabung dengan Quipper Video, ya. Tonton videonya dan jangan lupa download materi pembelajaran yang telah tersedia! See you! Sumber: Penulis: Eka Viandari |