Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Tim Peneliti Mikroplastik Ecoton bersama Community Aquatic Environmental (CAER) Universitas Trunojoyo Madura, dan River Warrior Indonesia, Selasa (20/4/2021) mengambil sampel 116 ikan di Tambak Wedi.

Sebanyak 110 ekor jenis mujair (Oreochromis mossambicus) merupakan ikan yang tahan terhadap air salinitas tinggi, dan enam ekor adalah ikan gulama (Johnius. trachycephalus) termasuk jenis ikan karnivora yang hidup di perairan laut dan payau.

Andreas Agus Kristanto Nugroho Peneliti Mikroplastik Ecoton mengatakan, setelah dilakukan pengamatan mikroskop binokuler dengan pembesaran 40 hingga 100 kali, ditemukan bahwa semua sampel ikan yang ditangkap 100 persen mengandung mikroplastik.

Fakta lain yang menarik ikan di Tambak Wedi, tercemar enam jenis mikroplastik yaitu, fiber, film, filamen, fragmen, pellet dan granula.

“Jenis yang paling banyak ditemukan adalah fiber sebesar 82 persen. Potensi sumber polusi adalah limbah laundry atau cucian pakaian rumah tangga,” jelas Andreas.

Untuk kontaminasi mikroplastik, ditemukan di ikan gulama lebih besar dibanding ikan Mujair. Kata Andreas, tingginya kontaminasi partikel mikroplastik dalam ikan gulama, disebabkan luasnya daya jelajah yang meliputi perairan payau dan laut.

“Keberagaman jenis mikroplastik yang ada dalam lambung ikan, menunjukkan bahwa muara telah menjadi berkumpulnya semua polutan mikroplastik. Dengan temuan ini bisa menjadi peringatan serius bagi Pemerintah Kota Surabaya untuk mengendalikan sumber-sumber mikroplastik yang berasal dari plastik sekali pakai,” ungkapnya.

Ke depan paparan mikroplastik ke biota air laut konsumsi akan meningkat, karena Selat Madura menjadi muara Tambak Wedi, dan mensuplai lebih dari 42 persen perikanan Jawa Timur.

Dari temuan ini, Andreas mendorong Pemkot Surabaya dan Pemprov Jawa Timur mengendalian pencemaran mikroplastik dengan mengeluarkan regulasi larangan penggunaan plastik sekali pakai.

“Harus ada upaya mematikan kran sumber mikroplastik, untuk mematikan kran dibutuhkan regulasi yang melarang pemakaian plastik sekali pakai,” tegasnya.

Andreas juga mengajak masyarakat untuk melakukan puasa, atau mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, yang menjadi sumber mikroplastik, seperti tas kresek, sedotan, botol air minum sekali pakai, sachet, popok, microbeads dan styrofoam.(man/tin)

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Jawaban:

Berikut jawaban yang tepat mengenai dua pertanyaan pada soal:

  1. Penggunaan teknologi yang tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai dampak, salah satunya yakni terkait dengan keamanan data yang kurang terjaga dengan baik sehingga sering terjadi pencurian data yang membahayakan.
  2. Mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan dapat mengancam kesehatan apabila ikan tersebut termakan oleh manusia. Ancaman kesehatan ini timbul karena bahan kimia dalam mikroplastik tersebut juga terserap ke dalam tubuh manusia.

Penjelasan:

  1. Teknologi memiliki peranan yang penting dalam mendukung kehidupan manusia. Pemanfaatan teknologi secara signifikan mendorong semakin majunya hidup manusia, sebab kemudahan yang diberikan oleh teknologi membuat pekerjaan manusia menjadi berkali-kali lipat lebih efektif dan efisien. Namun, di sisi lain perkembangan teknologi yang tidak didukung dengan penguasaan teknologi tersebut dapat menjadi bumerang yang merugikan manusia, salah satunya yakni kerugian karena pencurian data karena phishing yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab. Phishing dapat terjadi karena kurangnya kewaspadaan pengguna teknologi terhadap jebakan yang dipasang oleh oknum tidak bertanggungjawab. Seseorang yang datanya tercuri akibat phishing bisa saja mengalami kerugian dalam bentuk material yang cukup banyak. Karena itu, perlu adanya kewaspadaan dan sikap hati-hati terhadap hal tersebut agar terhindar dari bahaya.
  2. Mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil. Diameternya hanya berukuran tidak lebih besar dari 5mm, namun memiliki dampak yang sangat besar bagi lingkungan. Mikroplastik seringkali tanpa sengaja termakan oleh ikan dan akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia jika ikan tersebut termakan oleh manusia. Jika demikian, maka dampak mikroplastik tidak hanya menjadi masalah besar bagi lingkungan, namun juga kesehatan manusia. Menurut hasil penelitian yang dilakukan para ahli di departemen Perikanan dan Akuakultur FAO, mikroplastik dapat menyebabkan gangguan pada sistem endokrin atau sistem hormonal pada tubuh manusia. Akibatnya, manusia akan mudah mengalami gangguan kesehatan tertentu.

Pelajari lebih lengkap mengenai dampak teknologi: brainly.co.id/tugas/21087674

#BelajarBersamaBrainly

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

ITB Kampus Ganesha

Jl. Ganesa 10 Bandung - Jawa Barat, Indonesia


Dampak plastik terhadap kesehatan.

Plastik adalah anak kandung Revolusi Industri yang bergemuruh di tanah Eropa pada abad ke-19. Penemunya, Alexander Parkes dari Inggris, pernah menciptakan perkakas dapur berbahan plastik. Peminatnya banyak. Tapi sayang plastik generasi pertama itu masih kelewat mahal dan mudah retak.

Penemuan plastik kemudian disempurnakan oleh ilmuwan-ilmuwan berikutnya. Sampai akhirnya era kejayaan plastik dimulai bersamaan dengan genderang Perang Dunia Kedua. Di Amerika Serikat saja, produksi plastik naik 300%. Kebanyakan dipakai sebagai komponen penting peralatan militer.

Baru sekitar 1950-an, kurang dari 70 tahun lalu plastik dikomersialkan, seperti untuk kotak makanan dan kantong plastik. Masalahnya, biaya membuat plastik itu lebih murah dari biaya daur ulang plastik itu sendiri. Yang berbahaya bukan hanya sampah plastik yang tampak oleh mata, tapi juga pecahan kecil plastik yang ukurannya kurang dari setengah sentimeter yang disebut mikroplastik. Ada pula plastik seukuran virus yang disebut nanoplastik.

Sampai sini plastik berubah jadi masalah. Peneliti mikroplastik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, Muhammad Reza Cordova, menjelaskan dampak konsumsi plastik bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Ilmuwan memprediksi pada 2050 jumlah sampah plastik di laut lebih banyak daripada jumlah ikan.

Ada dua sumber utama pencemaran mikroplastik. Pertama, sampah plastik besar seperti botol minuman atau sedotan yang hancur berkeping-keping di lautan.

Kedua, produk kosmetik yang mengandung microbeads. Kalau Anda pernah mencuci muka dengan sabun yang ada butiran halus, itulah yang disebut microbeads, sumber utama pencemaran sampah mikroplastik.

Bila mikroplastik itu masuk ke saluran pencernaan manusia, bisa merobek usus atau lambung karena pecahan ini tidak bisa dicerna. Bisa saja sebagian keluar bersama kotoran, tapi masih ada yang tertinggal. Apalagi bila masuk sel darah, plastik mikro ini ikut terserap dalam jaringan sel darah dan bisa mengganggu sistem syaraf pusat. Bila terlalu sering bisa menyebabkan gangguan sistem pencernaan atau sistem syaraf, dan perlahan bisa mati.

Edisi ke-21 Sains Sekitar Kita ini disiapkan oleh Ikhsan Raharjo dan narator Malika. Selamat mendengarkan!

Dampak mikroplastik dari ikan sampai manusia. Ilustrasi (Foto: aoml.noaa.gov)

Liputan6.com, Australia Melalui sampel darah kering yang diambil dari kerang biru, ilmuwan Mark Browne menemukan, potongan-potongan kecil plastik atau mikroplastik. Sementara itu, tampak pula foto-foto penyu yang memakan kantong plastik, bagian dari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah plastik manusia.

Potongan mikroplastik berukuran mulai dari sekitar lima milimeter atau seukuran sebutir beras hingga mikroskopis. Artinya, potongan plastik dapat dicerna oleh berbagai makhluk, dari plankton yang membentuk dasar rantai makanan laut hingga manusia.

Penelitian Browne yang dilakukannya pada tahun 2008 adalah salah satu yang pertama kali diperlihatkan. Bahwa partikel-partikel plastik itu tidak selalu melewati tubuh tanpa membahayakan.

Browne yang merupakan ahli ekotoksikologi di Universitas New South Wales, Sydney, Australia menegaskan, partikel mikroplastik yang tertelan secara fisik dapat merusak organ tubuh.

"Potongan plastik juga melarutkan bahan kimia berbahaya, seperti bisphenol A (BPA) yang mengganggu hormon hingga pestisida, yang dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh. Hal ini juga menghambat pertumbuhan tubuh dan reproduksi," papar Browne, dikutip dari Scientific American, Senin (22/4/2019).

LIPI mengingatkan Indonesia yang mengalami darurat sampah plastik di perairan. Jumlah sampah plastik yang ditemukan di musim hujan meningkat dibandingkan musim kemarau.

Mikroplastik mengancam organ tubuh dan aliran darah. (iStock)

Paparan mikroplastik dan bahan kimia dapat menumpuk di rantai makanan, yang berpotensi berdampak pada seluruh ekosistem, termasuk kesehatan tanah tempat kita menanam makanan. Mikroplastik juga terdapat di mana-mana, baik di air dan udara.

Mikroplastik dalam air yang diminum dan udara yang dihirup juga dapat mengenai manusia secara langsung. Orang yang terus-menerus terpapar mikroplastik dari wadah makanan dan minuman plastik dapat mengganggu hormon endokrin (hormon yang mengatur pertumbuhan).

Kehadiran mikroplastik pada ikan, cacing tanah, dan spesies lain memang meresahkan, tetapi bahaya sebenarnya terjadi jika mikroplastik berlama-lama di dalam tubuh, terutama jika mikroplastik keluar dari usus, lalu masuk ke aliran darah dan organ lain.

Para ilmuwan termasuk Browne telah mengamati tanda-tanda kerusakan fisik, seperti peradangan, yang disebabkan penusukan partikel dan gesekan mikroplastik pada dinding organ.

Para peneliti juga menemukan tanda-tanda mikroplastik yang tertelan dapat membawa bahan kimia berbahaya dan polutan lingkungan seperti pestisida yang tertarik ke permukaan plastik. Ini mengarah ke efek kesehatan, misal terjadi kerusakan hati.

Mikroplastik bisa ganggu reproduksi. (iStockphoto)

Ahli ekotoksikologi di IMDEA Water Institute di Spanyol, Marco Vighi termasuk salah satu dari beberapa peneliti yang melakukan tes untuk melihat jenis polutan apa yang ada mikroplastik. Jumlah plastik mikro di danau dan tanah dapat menyaingi lebih dari 15 triliun ton partikel yang diperkirakan mengambang di permukaan laut saja.

Yang paling penting, dampak fisik dan kimia ini pada akhirnya memengaruhi pertumbuhan, reproduksi atau kerentanan organisme terhadap penyakit.

Sebuah studi mengejutkan yang diterbitkan pada Maret 2019 menunjukkan, ikan yang terpapar mikroplastik tidak hanya bereproduksi lebih sedikit. Namun, keturunan mereka secara tidak secara langsung terpapar partikel plastik. Potensi memiliki lebih sedikit anak dapat terjadi.

Manusia juga bisa menghirup serat mikroplastik dari udara. Partikel-partikel plastik kecil di udara dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker. Pekerja pabrik yang menangani nilon dan poliester telah menunjukkan bukti, iritasi paru-paru yang tinggi dibanding orang lain.

Stephanie Wright, peneliti di King's College London sedang berusaha memahami dengan lebih baik seberapa banyak manusia terpapar mikroplastik, apakah mikroplastik yang ada di udara dapat menembus paru-paru.

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah

Bahaya mikroplastik yang ditemukan pada lambung ikan bagi manusia adalah