Bagaimanakah teknik menggambar ragam hias pada bahan tekstil?

Menerapkan ragam hias pada bahan tekstil merupakan salah satu budaya yang telah diterapkan oleh leluhur kita dari masa lalu. Ya, batik merupakan salah satu contoh karya yang menerapkan ragam hias pada bahan tekstil. Ragam hias sendiri adalah berbagai gambar bentuk hias atau motif yang biasanya dibuat secara berulang dan memiliki pola tertentu pada karya lain seperti guci, furnitur, atau kain [tekstil].

Keindahan ragam hias di nusantara telah diterapkan hampir di seluruh sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Ragam hias tidak hanya terdapat pada kain saja, namun mencakup juga bangunan rumah tinggal, peralatan rumah tangga, senjata tradisional, dsb. Perkembangan dan pertumbuhan ragam hias pada benda tekstil sendiri sangat pesat karena terus mengikuti mode dan trend yang tengah menghampiri.

Ragam hias pada bahan tekstil banyak dipengaruhi oleh letak geografis dan kehidupan sosial masyarakat pendukungnya. Di kehidupan masyarakat Indonesia tidak akan terlepas dari kebutuhan upacara adat terutama kain tradisional. Kain adat merupakan bagian dari upacara adat yang telah dipraktikan dari sejak dulu.

Setiap adat memiliki kain sebagai bagian dari upacara kebudayaannya. Oleh karena itu, menjaga kelestarian bahan tekstil terutama batik, tenun, dan sejenisnya merupakan tanggung jawab kita semua yang tak lain dan tak bukan adalah bagian dari masyarakat besar ini.

Tidak hanya batik, ragam hias pada tekstil telah diterapkan sejak dulu pada pakaian-pakaian adat yang ada di Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh ragam hias pada produk tekstil yang telah diterapkan pada beraga adat yang ada di Indonesia.

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Lalu seperti apa konsep dan teknik penerapan ragam hias pada bahan tekstil? Menurut Tim Kemdikbud [2017, hlm. 121] penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara:

  1. membatik,
  2. menenun,
  3. membordir,
  4. menyulam dan
  5. melukis.

Bahan tekstil dibuat dengan menjalin benang pakan dan lungsi dengan beragam pola jalinan. Membuat bahan tekstil bisa dilakukan baik dengan alat tenun tradisional maupun modern.

Jenis dan Sifat Bahan Tekstil

Jenis tekstil dapat diketahui dari perbedaan jenis benang dan permukaan teksturnya. Benang dapat dibuat dari bahan alam atau bahan buatan. Benang katun dibuat dari kapas, sementara itu benang sutera dibuat dari serat yang berasal dari kepompong ulat sutera. Contoh lain dari benang alam adalah kain wol yang dibuat dari bulu domba.

Sementara itu, contoh bahan benang buatan meliputi dakron, polyester dan nilon yang digunakan untuk membuat tekstil dengan jenis tertentu. Contoh bahan benang buatan lainya meliputi serat agel dan serat rami yang digunakan untuk produk seperti tas dan makrame.

Setiap bahan tekstil memiliki sifat yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis-jenis bahan tekstil yang biasa diberi ragam hias beserta masing-masing sifatnya.

  1. Katun
    Bahan katun memiliki sifat menyerap air, mudah kusut, lentur, dan dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi.
  2. Wol
    Memiliki sifat sangat lentur, tidak mudah kusut, dapat menahan panas, apabila dipanaskan menjadi lebih lunak.
  3. Sutera
    Sutera memiliki sifat lembut, licin, berkilap, lentur, dan kuat. Bahan sutera banyak menyerap air dan memiliki rasa sejuk apabila digunakan.
  4. Tekstil
    Maksudnya adalah bahan kain/tekstil yang umum digunakan secara komersial pada industri. Bahan tekstil umumnya dibuat dari bahan polyester dan nilon memiliki sifat tidak tahan panas, tidak mudah kusut, tidak perlu disetrika, kuat, dan jika dicuci cepat kering.

Jenis dan Bahan Pewarna Tekstil

Bahan tekstil dapat diberi warna baik dari bahan pewarna alami maupun buatan. Masing-masing bahan pewarna tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda pula. Pewarna alam dihasilkan dari ekstrak akar-akaran, daun, buah, kulit kayu dan kayu. Contoh pewarna alami misalnya adalah soga dan kesumba. Pewarna alami memiliki sifat mudah luntur dan mudah pudar karena tidak tahan terhadap sinar matahari.

Sementara itu, pewarna buatan [sintetis] dibuat dari bahan kimia. Contohnya meliputi naptol dan indigosol. Jenis pewarna naptol digunakan dengan teknik celup, sedangkan pewarna indigosol dapat digunakan dengan teknik celup atau colet [lukis]. Bahan pewarna buatan memiliki sifat tidak mudah luntur dan tahan terhadap sinar matahari.

Teknik Menggambar Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan beragam teknik, seperti sulam, batik, sablon tenun ikat, bordir, dan songket. Contoh sederhana dari penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan menggambar ragam hias pada pada kaus oblong.

Kaos atau T-shirt dibuat dari bahan yang menyerap cat, sehingga cat dapat dipastikan mampu merekat dengan baik. Namun dibalik kelebihan itu, bahan yang terlalu mudah menyerap cat juga akan sedikit menyulitkan pengaplikasian cat. Hal itu karena cat akan terlalu rembes dan meleber, sehingga sulit untuk menggambar bentuk yang presisi. Untuk menghindari masalah ini kita dapat menggunakan cat yang tidak terlalu encer dan menggunakan kuas round yang kecil serta mengaplikasikannya secara tipis-tipis.

Berikut adalah contoh penerapan ragam hias pada produk kaos oblong, dengan teknik menggambar.

  1. Siapkan gambar rancangan ragam hias di atas kertas.
  2. Siapkan kaos oblong berwarna putih dan berilah alas dari bahan karton atau tripleks di dalamnya agar pengecatan tidak akan tembus ke belakang.
  3. Pindah gambar rancangan ragam hias ke permukaan kaos dengan pensil.
  4. Selesaikan gambar rancangan dengan menerapkan warna-warna yang menarik dengan alat kuas.
  5. Keringkan hasil gambar ragam hias dengan hair dryer atau dijemur [Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 124].

Pada contoh penerapan ragam hias ini, pindah gambar rancangan ragam hias ke permukaan kaos dilakukan dengan cara menggambar atau melukisnya langsung di atas kaus. Pewarnaan bisa dilakukan dengan menggunakan alat kuas dan bahan cat tekstil atau cat sablon.

Langkah-langkah menggambar pada bahan tekstil [kaus] meliputi beberapa tahapan berikut.

  1. Buatlah sketsa ragam hias yang sudah dipilih.
  2. Gunakan kayu triplek atau karton tebal sebagai alas kaos dan letakkan di dalamnya agar tidak tembus ke belakang.
  3. Berilah warna pada ragam hias.
  4. Keringkan hasil gambar pada sinar matahari atau gunakan pengering rambut [hair dryer].

Penutup

Mungkin contoh di atas tampak terlalu sederhana namun mempelajari menerapkan ragam hias pada bahan tekstil dapat dimulai dari teknik tersebut. Selanjutnya kita dapat mencoba untuk menerapkan teknik cetak tinggi seperti pada desain grafis, baru kemudian belajar membatik. Membatik akan melibatkan berbagai teknik cukup sulit yang harus ditekuni dan dipelajari dengan cermat serta sungguh-sungguh agar dapat dikuasai.

Referensi

  1. Tim Kemdikbud. [2017]. Seni Budaya VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Artikel Terkait

  • Ragam Hias Pengertian, Fungsi, Pola, Jenis Motif & Teknik
  • 28-Oktober-2019
  • Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu
  • 21-Juli-2021
  • Kerajinan Tekstil: Pengertian, Fungsi, Prinsip & Proses
  • 24-Mei-2021

Video

Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar prosedur menggambar ragam hias dengan menggunakan teknik cetak saring dan teknik lubang dalam mata pelajaran seni budaya kelas VII revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang prosedur menggambar ragam hias dengan menggunakan teknik cetak saring dan teknik lubang dalam mata pelajaran seni budaya.

Gambar: freepik.com

Prosedur Menggambar Ragam Hias

Prosedur dalam menerapkan ragam hias pada bahan buatan tergantung kepada bahan, alat, dan teknik yang akan kalian gunakan. Di bawah ini adalah prosedur menerapkan ragam hias pada bahan buatan, seperti tekstil, logam, kaca, tripleks, keramik, dan plastik dengan menggunakan teknik cetak saring dan cetak lubang.

A. Cetak Saring

Cetak saring merupakan salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar [screen] dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar nylon atau sutra. Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak. Proses eksekusinya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna.

Sablon adalah sebuah teknik untuk mencetak tinta diatas bahan dengan bentuk yang kita kehendaki. Dengan bantuan screen sablon dan rakel sablon dalam proses pengerjaannya. Keunggulan dari teknik sablon adalah :

  • bisa mencetak dengan jumlah yang banyak
  • hasil relatif stabil
  • bisa menghasilkan beberapa efek menarik, mis : glitters, glow in the dark, timbul, mengkilap/metalik, dsb
  • biaya cetak cukup terjangkau
  • fleksibel bisa di aneka jenis permukaan bahan

Pencetakan dengan cara sablon di jaman serba Digital sekalipun akan terus diperlukan. Cetak dengan metode sablon sangat diperlukan untuk pencetakan dalam media yang tidak memungkinkan dilakukan oleh Mesin Digital dan Offset.

Mesin sablon yang dapat bekerja otomatis juga telah banyak dipakai saat ini, namun meskipun demikian cetak sablon secara manual tentunya masih banyak dilakukan dengan pertimbangan biaya lebih murah, misalkan Sablon Kain untuk sepanduk dan pakaian, Kaos, Souvenir, sablon pada media plastik dan sebagainya.

Berikut ini terdapat beberapa bahan-bahan yang diperlukan dalam cetak saring, terdiri atas:

  • Diazol afdruk + sensitizer [untuk bahan pengafdrukan]
  • Diazol remover [bahan untuk menghapus gambar pada screen]
  • Cat tekstil
  • Cat PVC
  • Kain putih
  • Kertas HVS
  • M3 [larutan pengencer PVC sekaligus digunakan untuk membersihkan screen]
  • Lem kertas untuk batas posisi barang cetakan atau anleg. Batas posisi ini untuk bahan cetakan kertas dan plastik. Sedangkan untuk kaos atau kain mengandalkan penyinaran dari bawah untuk ketepatan posisi penyablonannya.

Adapun untuk tahapan dan cara kerjanya ialah sebagai berikut:

  1. Permukaan Screen Sablon di poleskan cairan kental kusus/emulsion.
  2. Cairan ini apabila telah dioleskan dan dikeringkan pada permukaan screen tidak boleh terkena sinar matahari “dipoleskan dan dikeringkan pada ruangan yang gelap/pada ruangan tanpa kena cahaya langsung ultra violet”. Tujuannya ialah jika terkena cahaya saat sudah kering maka polesan itu tidak akan dapat larut dengan air dengan baik.
  3. Setelah kering, permukaan itu di tempel/ditutup dengan Film dari hasil Print BW “Black/White” pada media plastik/film transparent atau pada biasanya dapat menggunakan kertasa transparan dari Kalkir.
  4. Dilanjutkan dengan proses “penyinaran” pada Sinar matahari atau dibawah sinar yang mengandung ultraviolet. Proses penyinaran ini ditentukan dnegan “Hitungan” untuk mengukur lamanya penyinaran dan ditentukan oleh Keras tidaknya cahaya yang menerpa permukaan screen sablon itu.
  5. Film kemudian dilepas dari permukaan screen, Film yang telah diprint itu akan “Menampakan” duplikasi dari apa yang telah kita printa pada layar.
  6. Tahap selanjutnya ialah penyiraman permukaan screen dengan air. Cara penyiramanpun wajib berhati-hati sekali hal ini kenapa..?? karena hasil print yang tampak pada screen jika terkena air maka akan terlarut, ini disebabkan oleh sebab film yang dicetak “Hitam” dan permukaan layar yang ditutup Hitam tidak akan mengeras “karena tidak tembus sinar”. Begitu sebaliknya, disinilah perlu kehati-hatian dalam proses penyiraman yang sering disertai dengan perangkat bantu “Semprot air mini” dengan tujuan agar air bisa lebih keras dan bisa bagus tembus melelehkan hasil print yang tercetak.
  7. Tahapan selanjutnya yakni pengeringan kembali dari proses diatas dan dilanjutkan pada proses cetak dengan pemberian tinta kusus Sablon.
  8. Proses eksekusinya ialah dengan menuangkan tinta di atas layar dan lalu disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sementara bahan yang dicetak berada dibawah screen sablon dan dilakukan penekanan secara sedemkian rupa. Jadi proses cetak sablon ialah tiap warna dalam sekali cetak.

B. Cetak Lubang

Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dengan teknik cetak lubang, dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: Membuat desain pada kertas Membuat cetakan dengan cara melubangi kertas menggunakan cutter, sesuai desain.

1. Cara Pertama

  • Bentangkan kain pada tripleks
  • Letakkan cetakan lubang dari kertas di atas kain, maka ada bagian kain yang tertutup dan ada bagian yang terbuka
  • Sambil memegang erat cetakan lubang, warnailah bagian kain yang terbuka, dengan cara menutulkan cat menggunakan busa atau kuas
  • Kalau bagian yang berlubang sudah diberi cat semua lepaskan cetakan lubang dari permukaan kain dengan hati-hati.
  • Keringkan hasilnya dengan cara diangin-anginkan atau menggunakan hair dryer 

2. Cara Kedua 

  • Siapkan karton ukuran A4, pensil, dan cutter.
  • Buatlah gambar ragam hias pda karton ukuran A4.
  • Lobani gambar ragam hias dengan cutter.
  • Letakkan gambar ragam hias di atas tekstil, kaca, keramik, atau plastik yang akan kalian gambari ragam hias.
  • Bubuhkan cat di bagian gambar ragam hias yang dilubangi busa, maka gambar ragam hias sudah melekat pada bahan buatan.

Setiap penyanyi mampu melakukan penampilan yang dipersiapkan dengan serius. Beberapa kriteria dalam penilaian bernyanyi terdiri dari suara, teknik ber … nyanyi, penghayatan, dan penampilan. Yang bukan kriteria penilaian pada kategori penampilan seorang penyanyi adalah…. A. Aksi panggung B. Percaya diri C. Artikulasi D. Tata rias rambut

Jelaskan yang dilakukan ketua panitia pada tahap evaluasi​

Sebuah metode penelitian khas seni yang fokus pada perumusan masalah dan pengembangan alternatif, baik itu sudut pandang atau solusi disebut A. Art-ba … sed research B. Komplementer C. Design thinking D. Magnifying

pembibitan sampai panen cabe​

Tuliskan yang harus diperhatikan oleh setiap penari dalam tari kelompok​

cara budidaya tanaman cabe ​

rimpang cabe fungsinya​

dalam membuat suatu karya seni harus ditentukan jenis bahan yang sesuai dengan teknik yang akan dilakukan.mengapa bahan liat tidak dapat digunakan dal … am teknik menjahit?teknik apa yang digunakan untuk membuat karya seni dari bahan liat seperti plastisin atau tanah liat?uraikan penjelasanmu!​

buah lengkuas dan bunga lengkuasdaun lengkuas dan batang lengkuas manfaatnya adalah​

bentuk dari styling flora adalah dalam bentuk?15 poin tolong bantu jawab​

Video yang berhubungan