Menginformasikan atau mendengarkan amal ibadah yang dilakukan kepada orang lain agar dia terpuji

Demikian Sobat Sobat Baca Ulasan Tentang 7 Sifat Riya' dan Sum'ah serta 6 Dampak Negatif Riya' dan Sum'ah. Selalu kunjungi www. membaca sipil. com semoga bermanfaat. Amin

A. Arti Riya' dan Sum'ah

Dalam bahasa Riya' artinya menunjukkan atau memperlihatkan. Secara istilah, riya' adalah melakukan ibadah dengan maksud mendapatkan pujian atau penghargaan dari orang lain.

Sedangkan Sum'ah, secara bahasa berarti mendengarkan. Secara istilah, sum'ah adalah memberitahukan atau mendengarkan amal ibadah yang dilakukan kepada orang lain sehingga ia mendapat pujian atau sanjungan.

Riya' dan sum'ah adalah sifat tercela yang menyebabkan amal ibadah menjadi sia-sia.

Sifat riya' dan sum'ah dapat muncul dalam diri seseorang saat beribadah atau setelah melakukannya.

Rasulullah SAW. menegaskan bahwa riya' termasuk syirik khafi, yaitu syirik yang samar-samar dan tersembunyi. Hal ini karena sifat riya' berkaitan dengan niat di dalam hati, sedangkan isi hati manusia hanya diketahui oleh Allah SWT.

Riya' terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu.

  • Riya' khalish, yaitu melakukan ibadah hanya untuk mendapatkan pujian dari manusia.
  • Riya' syirik, yaitu melakukan suatu perbuatan karena niat untuk melaksanakan perintah Allah, sekaligus juga karena ingin mendapat sanjungan dari orang lain.

Ditinjau dari bentuknya, riya’ dibagi menjadi dua, yaitu riya’ dalam niat dan riya’ dalam perbuatan.

Beberapa contoh perbuatan Riya’ dalam niat dan Riya’ dalam perbuatan adalah sebagai berikut:


Contoh tindakan Riya dalam niat.
Seseorang dikatakan ikhlas beribadah karena Allah padahal dalam hatinya tidak demikian, maka ini termasuk riya' dalam niatnya.

Contoh aksi Riya dalam aksi.

  • Seseorang memperlihatkan tubuh kurus dan wajah pucat sehingga diduga ia berpuasa dan bermalam untuk sholat tahajud.
  • Seseorang yang memakai busana muslimah lengkap dengan sorban dianggap sebagai orang yang bertakwa
  • Seseorang menunjukkan tanda hitam di dahi untuk dianggap sebagai ahli sujud

Riya’ dan sum’ah merupakan penyakit hati yang merusak amal seseorang. Kedua sifat ini sulit terdeteksi, namun memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat atau dirasakan.


B. Ciri-Ciri Sifat Riya' dan Sum'ah

Berikut ciri-ciri orang yang memiliki sifat riya' dan sum'ah antara lain.

  • Selalu sebutkan dan kemukakan perbuatan baik yang pernah dilakukan
  • Beramal itu hanya ikut-ikutan dengan orang lain
  • Malas atau menolak melakukan perbuatan baik ketika orang lain tidak melihatnya
  • Berbuat baiklah saat berada di tengah keramaian
  • Amalannya selalu ingin dilihat dan didengar agar dipuji orang lain
  • Ungkapan sedekah berbeda karena terlihat oleh orang lain atau tidak
  • Tampak lebih rajin dan semangat dalam beramal ketika menerima sanjungan, sebaliknya semangatnya akan turun ketika menerima ejekan dari orang lain.


C. Dampak negatif

Perbuatan riya’ dan sum’ah akan berdampak negatif bagi pelakunya dan masyarakat secara umum.


Adapun dampak negatifnya antara lain.

  • Ada perasaan tidak puas atas amal yang telah dilakukan
  • Ada perasaan cemas ketika melakukan perbuatan baik
  • Merusak nilai pahala dari suatu ibadah, bahkan bisa hilang sama sekali
  • Kurangi kepercayaan dan simpati dari orang lain
  • Menyesal ketika amalnya tidak diperhatikan oleh orang lain
  • Memunculkan sentimen pribadi dari orang lain karena perasaan iri dan dengki

D. Cara menghindari sifat riya’ dan sum’ah
Mengingat dampak negatif dari sifat riya’ dan sum’ah di atas, maka sudah seharusnya umat Islam menghindari sifat tersebut.

Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari sifat riya' dan sum'ah, antara lain

1. Meluruskan niat
Semua amal tergantung niat. Jika niatnya karena Allah SWT, maka amal itu akan diterima. Sebaliknya, jika ada keinginan untuk dipuji oleh orang lain, maka itu akan sia-sia. Oleh karena itu, sangat penting untuk meluruskan niat sebelum melakukan ibadah.

2. Menyadari bahwa dirinya adalah hamba Allah SWT.
Kebanyakan orang sering melupakan nikmat yang diterima dari Allah SWT. Mereka mengira bahwa kekayaan dan kedudukan yang mereka peroleh adalah hasil kerja keras mereka. Anggapan seperti inilah yang memicu sifat riya' dan sum'ah. Padahal, semua itu merupakan amanah dan anugerah dari Allah SWT.

3. Minta bantuan Tuhan.
Manusia itu lemah dan penuh keterbatasan. Tidak mungkin dia bisa menyelesaikan semua masalah tanpa bantuan pihak lain. Kedudukannya sebagai makhluk yang lemah mengharuskannya untuk berdoa memohon pertolongan kepada-Nya, termasuk memohon kekuatan untuk menghindari sifat riya' dan sum'ah

4. Meningkatkan rasa syukur
Sesungguhnya setiap ibadah yang dilakukan seseorang merupakan anugerah dari Allah Swt. Maka kita harus bersyukur kepada-Nya. Dengan sering mengungkapkan rasa syukur ini, kita tidak akan berharap untuk menerima pujian dari orang lain. Jangan sampai kita pamer ibadah hanya karena ingin mendapatkan banyak teman, atau ingin mendapatkan kedudukan yang tinggi. Ingatlah bahwa pujian dari orang hanyalah pujian palsu, bersifat sementara dan memiliki tujuan tertentu.

5. Meningkatkan ingatan akan kematian
Hidup di dunia hanya sementara, sedangkan akhirat bersifat abadi. Pujian dari orang tidak ada artinya. Dan tidak mungkin menjadi alasan untuk memperoleh pahala dari Allah Swt. Memang, pujian dari manusia berpotensi membuat kita lalai, dan membawa kita ke neraka.

6. Membiasakan hidup sederhana
Meski punya uang, harta berlimpah, pangkat dan jabatan tinggi, tetap harus hidup sederhana. Kesederhanaan akan membuat seseorang lebih ikhlas dalam menjalankan setiap ibadah. Adapun pujian dari orang lain, tidak akan mempengaruhi keikhlasannya.


Termasuk perilaku tercela adalah ketika seseorang bersedekah karena ingin dilihat dan dipuji oleh orang lain Istilah lain dari perilaku tercela adalah?

Riya beramal bukan karena mengharap ridha Allah, tapi mencari pujian dan ketenaran di mata orang. Riya adalah bentuk syirik kecil yang dapat merusak dan menjadikan ibadah dan amal saleh menjadi tidak berharga di mata Allah.

Orang yang bersedekah ingin dilihat orang lain namanya?

Riya termasuk ke dalam kelompok perbuatan tercela dalam Islam. Perbuatan ini digambarkan sebagai seseorang yang melakukan suatu amalan yang bertujuan untuk pamer. Di mana dilihat oleh manusia lain. Riya tergolong perbuatan yang mampu menimbulkan penyakit hati.

Disebutkan orang yang bersedekah dengan tujuan agar dipuji orang lain?

Melakukan amal ibadah dengan niat ingin dipuji orang lain adalah hal yang sia-sia. Ajaran Islam mengenal perbuatan seperti riya atau pamer.

Bagaimana jika ada orang yang berdoa hanya untuk mendapatkan pujian dari orang lain?

Seorang muslim melakukan ibadah ini harus dilandasi oleh keinginan untuk mendapatkan ridha Allah. Ustaz Bobby Herbowo mengingatkan, ketika seseorang melakukan ibadah hanya karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain , maka ibadahnya tidak akan memberikan apa-apa. Faktanya, orang yang melakukan ini, termasuk orang celaka.