Bagaimana jika terlanjur makan tape saat hamil?

Jakarta -

Tape adalah makanan khas Indonesia yang sering dijadikan camilan bersama kopi. Tape juga menjadi bahan dasar membuat kue tradisional, Bunda.

tape terbagi dua, yakni tape keran dan tape singkong. Kedua rasa tape tersebut hampir sama, yakni tajam dan seringkali menggugah selera makan, terutama bagi ibu hamil.

Saat hamil, nafsu makan bisa menurun dan salah satu cara mengatasinya bisa dengan makan tape. Lalu apakah tape singkong boleh dikonsumsi selama hamil ya?

Sebelum membahas hal tersebut, Bunda perlu tahu dulu nih proses pembuatan serta kandungan di tape singkong. Simak penjelasannya berikut yuk!

Proses pembuatan dan kandungan tape

Tape adalah makanan bertekstur lembut yang terbuat dari singkong. Rasa tape singkong umumnya manis dan asam.

Tape diproduksi dengan menumbuhkan jamur dan ragi pada ketan atau ketela seperti singkong. Makanan khas Indonesia ini dibuat dengan terlebih dahulu mengukus ketan atau merebus singkong, lalu menuangkan ragi (yeast) untuk membantu proses fermentasi.

"Bahan ini kemudian disimpan selama beberapa hari untuk memungkinkan proses fermentasi selama beberapa hari. Hasilnya, tape ketan memiliki rasa manis, lezat, dan aromatik," kata R Haryo Bimo Setiarto, S.Si, M.Si, dalam buku Teknologi Fermentasi Pangan Tradisional dan Produk Olahannya.

Selain ketan atau singkong, ragi tape merupakan bahan utama untuk membuat tape. Ragi mengandung mikroorganisme yang dapat mengubah karbohidrat (pati) menjadi gula sederhana (glukosa), yang selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol, Bunda. Selain itu, ragi tape juga menghasilkan enzim fitase.

Ragi mengandung protein hingga karbohidrat lho. Bunda. Kandungan pada ragi dalam 100 gram (gr), yakni protein 43 gr, karbohidrat 3 gr, kalsium 140 gr, air sebanyak 10 gr, dan kalori sebesar 136 kkal.

Rasa asam tape disebabkan pati yang diubah oleh enzim amilase menjadu gula (sukrosa). Enzim invertase kemudian mengubahnya lagi menjadi glukosa, hingga menjadi alkohol. Demikian seperti mengutip buku Teknologi Fermentasi karya Nur Hidayat, Sulistyo Prabowo, Anton Rahmadi, Marwati, dan Aswita Emmawati.

"Proses fermentasi yang terlalu lama dapat menghasilkan air tape yang cukup banyak. Rasa mais pada tape pun akan berkurang," ujar tim penulis.

"Dalam proses fermentasi ini, glukosa enzim glikolisin akan dipecah dan menghasilkan karbondioksida, air, serta energi. Energi kemudian diperlukan oleh enzim amilase dan invertase dalam proses fermentasi."

Nah, berikut 4 tahap perguraian dalam proses fermentasi pada tape:

  1. Molekul-molekul pati dipecah menjadi dekstrin dan gula-gula sederhana. Proses ini disebut hidrolisis enzimatis.
  2. Gula yang terbentuk akan diubah menjadi alkohol.
  3. Alkohol akan diubah menjadi asam-asam organik oleh bakteri Pediococcus dan Acetobacter melalui proses oksidasi alkohol.
  4. Sebagian asam organik akan bereaksi dengan alkohol membentuk ester yang memberi cita rasa pada tape.

Manfaat tape untuk kesehatan

Tape memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Tape ketan dan singkong setidaknya mengandung banyak mineral, seperti kalsium, fosfor, zat besi, dan tiamin.

Kandungan ragi di tape juga dipercaya bisa mengobati diabetes dan mengatur kadar gula darah, Bunda. Selain itu, ragi tape yang merupakan asam glucamic berfungsi dalam metabolisme sel di tubuh.

Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan dalam unggahan di Twitter resminya mengungkapkan bahwa tape yang mengandung alkohol bisa menatralisir lemak di tubuh. Dalam hal ini, tape berperan untuk menyembuhkan masalah jewarat di kulit.

Tape untuk ibu hamil

Bagaimana jika terlanjur makan tape saat hamil?
Ilustrasi ibu hamil makan tape/ Foto: Getty Images/iStockphoto/DeanDrobot

Makan tape selama masa kehamilan memang tidak dilarang. Tapi, sebaiknya Bunda tidak mengonsumsi dalam jumlah banyak ya. Makanan berfermentasi pada prinsipnya bisa bikin lambung enggak nyaman.

Lebih baik sebelum konsumsi tape, Bunda berkonsultasi dulu ke dokter. Sebab, kandungan alkohol di tape mungkin bisa berbahaya untuk janin dalam kandungan.

Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik Persada Hospital, dr.Maretha Primariayu,M.Gizi., Sp.GK., tape hampir sama durian. Keduanya mengandung tinggi alkohol, terutama bila difermentasi dalam waktu lama atau istilahnya 'matang'.

"Semakin matang, semakin tinggi alkoholnya. Itu harus diperhatikan oleh ibu hamil," kata Maretha dalam acara Bumil Time bersama HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Makanan fermentasi untuk ibu hamil

Tak semua makanan fermentasi harus dihindari selama hamil ya, Bunda. Banyak pilihan makanan fermentasi yang aman dan justru bermanfaat untuk buah hati.

Dilansir Romper, salah satu makanan fermentasi yang aman adalah yogurt. Makanan fermentesi susu sapi ini mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan saluran cerna Bunda selama hamil. Studi menunjukkan bahwa makanan yang mengandung probiotik juga dapat menurunkan risiko anak terkena eksem di kemudian hari.

Meski aman, Bunda tetap perlu menyesuaikan kondisi saluran cerna saat memilih makan yogurt. Terlalu banyak konsumsi semua jenis makanan fermentasi mungkin bisa memengaruhi sistem pencernaan lho.

Nah, berikut 3 pilihan makanan fermentasi yang aman dikonsumsi selama hamil karena bermanfaat untuk kesehatan, seperti melansir dari beberapa sumber:

1. Yoghurt

Seperti dijelaskan sebelumnya, yogurt mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan saluran cerna. Selain itu, yoghurt juga mengandung kalsium dan protein. Untuk Bunda hamil, pilihlah produk yoghurt yang rendah gula dan mengandung tambahan vitamin lainnya ya.

2. Tempe

Makanan khas Indonesia ini bisa jadi pilihan makanan fermentasi untuk Bunda selama hamil. Selain mengandung probiotik, makanan yang terbuat dari kedelai ini juga kaya akan protein, vitamin B12, dan serat.

3. Kefir

Kefir adalah minuman fermentasi yang mirip dengan yoghurt. Minuman ini terbuat dari susu sapu atau susu kambing. Proses pembuatannya adalah mencampur susu dengan biji-bijian kefir, yang merupakan campuran bakteri dan ragi. Manfaat kefir kurang lebih sama dengan yogurt, yakni untuk menjaga kesehatan saluran cerna.

Simak juga 10 buah yang tidak boleh dikonsumsi selama hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

Apa yang terjadi jika ibu hamil makan tape?

Tape yang dikonsumsi dalam jumlah berlebih oleh ibu hamil dapat menyebabkan Fetal Alcohol Spectrum Disorder (FADs) pada janin. Lagi-lagi, hal ini akibat kandungan alkohol yang ada di dalam tape. Fetal Alcohol Spectrum Disorder dapat meningkatkan risiko bayi terlahir cacat.

Bolehkah ibu hamil makan tape sedikit?

Mengkonsumsinya dalam jumlah sedikit tentunya tidak berbahaya bagi janin ataupun kehamilan, namun sebaiknya tape singkong untuk sementara dihindari saat kehamilan karena memiliki risiko efek samping lebih besar dibandingkan dengan manfaatnya.

Ibu hamil makan tape ketan apa boleh?

Ibu hamil tidak disarankan makan tape ketan karena terdapat kandungan alkohol di dalamnya. Kadar alkohol yang terkandung dalam tape memang sangat kecil yaitu sekitar 1%, namun kadar sekecil apapun sebaiknya tetap dihindari pada ibu hamil.