Bagaimana dan untuk apa analisis butir soal dilakukan?

Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian (Nitko, 1996: 308). Tujuan penelaahan adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan. Di samping itu, tujuan analisis butir soal juga untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah mereka sudah/belum memahami materi yang telah diajarkan (Aiken, 1994: 63). Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya sesuai dengan tujuannya di antaranya dapat menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang diajarkan guru. Dalam melaksanakan analisis butir soal, para penulis soal dapat menganalisis secara kualitatif, dalam kaitan dengan isi dan bentuknya, dan kuantitatif dalam kaitan dengan ciri-ciri statistiknya (Anastasi dan Urbina, 1997: 172) atau prosedur peningkatan secara judgment dan prosedur peningkatan secara empirik (Popham, 1995: 195). Analisis kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir soal dan diskriminasi soal yang termasuk validitas soal dan reliabilitasnya. Jadi, ada dua cara yang dapat digunakan dalam penelaahan butir soal yaitu penelaahan soal secara kualitatif dan kuantitatif. Kedua teknik ini masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Oleh karena itu teknik terbaik adalah menggunakan keduanya (penggabungan). Kedua cara ini diuraikan secara rinci dalam buku ini. B. Manfaat Soal yang Telah Ditelaah Tujuan utama analisis butir soal dalam sebuah tes yang dibuat guru adalah untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam tes atau dalam pembelajaran (Anastasi dan Urbina, 1997:184). Berdasarkan tujuan ini, maka kegiatan analisis butir soal memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah: (1) dapat membantu para pengguna tes dalam evaluasi atas tes yang digunakan, (2) sangat relevan bagi penyusunan tes informal dan lokal seperti tes yang disiapkan guru untuk siswa di kelas, (3) mendukung penulisan butir soal yang efektif, (4) secara materi dapat memperbaiki tes di kelas, (5) meningkatkan validitas soal dan reliabilitas (Anastasi and Urbina, 1997:172). D i samping itu,

(#Tantangan Gurusiana hari ke-45# )

Analisis butir soal terdiri atas dua yakni analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis butir soal ( tes tertulis, perbuatan,sikap) sebelum tes itu digunakan/siujikan. Aspek analisis kualitatif adalah materi, konstruksi dan bahasa.

Penelaahan soal secara kuantitatif adalah penelaahan butir soal didasarkan pada bukti empirik. Salah satu tujuan utama pengujian butir-butir soal secara emperik adalah untuk mengetahui sejauh mana masing-masing butir soal membedakan antara mereka yang tinggi kemampuannya dalam hal yang didefinisikan oleh kriteria dari mereka yang rendah kemampuannya. Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan. Ada dua pendekatan dalam analisis secara kuantitatif yaitu pendekatan secara klasik dan modern.

Analisis kuantitas butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta tes guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik. Pada teori tes klasik, analisis item tes dilakukan dengan memperhitungkan kedudukan item dalam suatu kelas atau kelompok. Karakteristik atau kualitas item sangat tergantung pada kelompok dimana diujicobakan sehingga kualitas item terikat pada sampel responden atau peserta tes yang memberikan respons (sample bounded).

Ada beberapa kelebihan analisis butir soal secara klasik adalah murah, sederhana, familiar, dapat dilaksanakan sehari-hari dengan cepat menggunakan komputer dan dapat menggunakan beberapa data dari peserta tes.

Analisis butir soal secara modern adalah penelaahan butir soal dengan menggunakan teori respon butir atau item response theory. Teori ini merupakan suatu teori yang menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar suatu butir dengan kemampuan siswa.

Teori ini muncul karena adanya beberapa keterbatasan pada analisis secara klasik, yaitu:

Tingkat kemampuan dalam teori klasik adalah true score. Artinya, jika suatu tes sulit maka tingkat kemampuan peserta tes akan rendah.sebaiknya, jika suatu tes mudah maka tingkat kemampuan peserta tes tinggi. Tingkat kesukaran butir soal didefinisikan sebagai proporsi peserta tes yang menjawab benar. Mudah atau sulitnya butir soal tergantung pada kemampuan peserta tes. Daya pembeda, reliabilitas, dan validitas tes tergantung pada kondisi peserta tes

Mendapatkan soal pilihan ganda yang berkualitas dan bisa menjadi bank soal bagi guru tidaklah semudah yang kita bayangkan. Perlu proses yang panjang. Setelah soal selesai disusun, maka soal perlu di analisis secara kualitatif. Dari analisis kualitas butir soal, soal kembali diperbaiki dan dirakit secara apik menjadi sebuah soal yang utuh, dan siap untuk diujicobakan ke pada peserta didik.

Setelah peserta didik selesai mengerjakan soal tersebut maka guru melakukan analisis butir soal secara kuantitatif berdasarkan lembar jawaban peserta didik. Dari hasil analisis tersebut maka soal yang diterima akan dimasukkan kedalam bank soal, sedangkan soal yang direvisi perlu diperbaiki dan ditelaah lagi, dirakit, diujicoba, dan dianalisis secara kuantitatif sehingga dapat menjadi soal yang layak dan masuk kedalam bank soal. Sedangkan soal yang tidak dapat diterima maka dibuang saja.

Soal yang sudah masuk kedalam bank soal dapat dipergunakan kembali untuk soal evaluasi pada tahunpelajaran berikutnya. Sedangkan redaksi soal dari bank soal tersebut dapat kita jadikan acuan untuk membuat soal latihan sebagai bahan pemantapan atas konsep yang telah kita berikan kepada peserta didik kita. Sehingga tidak terjadi peristiwa yang tidak mengenakkan hati kita guru. Saat kita susah-susah membuat soal, peserta didik kita malah dengan gampangnya menulis jawaban di LJK tanpa melihat soal terlebih dahulu.

Solok, 3 Juni 2020

Mengapa perlu dilakukan analisis butir soal?

Peran penting analisis butir soal adalah untuk mengetahui kualitas soal serta dilakukan tindakan lebih lanjut untuk merevisi soal jika terjadi kekurangan.

Kapan dilakukan analisis butir soal?

Pada prinsipnya analisis butir soal secara kualitatif dilaksanakan berdasarkan kaidah penulisan soal (tes tertulis, perbuatan, dan sikap). Analisis ini biasanya dilakukan sebelum soal digunakan atau diujikan.

Mengapa perlu dilakukan analisis butir soal secara kuantitatif?

2. Analisis Butir Soal Secara Kuantitatif Salah satu tujuan utama pengujian butir-butir soal secara emperik adalah untuk mengetahui sejauh mana masing-masing butir soal membedakan antara mereka yang tinggi kemampuannya dalam hal yang didefinisikan oleh kriteria dari mereka yang rendah kemampuannya.

Apakah manfaat melakukan analisis soal oleh guru dalam evaluasi hasil belajar?

Tujuan utama analisis butir soal adalah untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik setiap butir soal, baik melalui telaah butir soal maupun analisis empiris. Hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui mutu soal dan mutu belajar peserta didik dari analisis hasil ujian.