Bagaimana cara penduduk Bandung agar tentara Sekutu dan NICA tidak menggunakan sebagian markas?

Jakarta -

Bandung Lautan Api merupakan peristiwa bersejarah pasca kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 23 Maret 1946. Momentum ini begitu memiliki nilai sentimentil bagi rakyat Bandung, karena harus menyaksikan rumah dan bagunannya terbakar oleh api. Kira-kira bagaimana sejarah Bandung Lautan Api?

Mengutip dari buku Cerita Perang Kemerdekaan Indonesia (2015) yang ditulis oleh Mudjibah Utami bahwa sejarah Bandung Lautan Api dimulai dari datangnya pasukan Inggris ke Bandung dengan ditandai oleh hadirnya RAPWI (Recovery of Allied Prisoners of War and Internees) yang diketuai oleh Kapten Gray.

Tentara Sekutu tersebut mulai memasuki wilayah Bandung pada Oktober 1945 dengan kondisi pemuda Bandung tengah disibukkan oleh perebutan senjata Jepang. Tentara mereka yang kala itu diboncengi NICA mengeluarkan ultimatum yang ditujukan pada rakyat Bandung.

Ultimatum tersebut berisi perintah untuk mengosongkan Bandung serta menyerahkan Kota Bandung berikut senjata yang dirampas dari Jepang. Akan tetapi, para warga dan pasukan bersenjata tidak mengindahkan ultimatum tersebut.

Sehingga dalam waktu tujuh jam saja, sekitar 200.000 warga Bandung melakukan pembakaran rumah dan harga benda mereka secara kolektif. Setelah itu, mereka pergi meninggalkan kota Bandung menuju dataran tinggi di bagian selatan.

Kronologi Bandung Lautan Api

Melansir dari buku Saya Pilih Mengungsi (2002) yang ditulis oleh Ratnayu Sitaresmi dan Soewarno Darsoprayitno bahwa ada beberapa kronologi dari peristiwa Bandung Lautan Api, yaitu:

1. Ultimatum Pertama

Isi dari ultimatum pertama tersebut bahwa warga yang tinggal di Bandung Utara harus pindah ke Bandung Selatan dengan batas rel kereta api hingga maksimal pada 29 November 1945. Jika sampai batas waktu tersebut warga belum melakukan mobilisasi, maka para warga akan ditangkap dan dibunuh oleh pasukan.

Kemudian, Brigjen MacDonald yang mengeluarkan ultimatum ini juga memberikan pesan imperatif kepada warga Bandung agar markas dari RAPWI dan Jepang tidak boleh didekati dalam radius 200 meter. Jika ada warga yang melanggar maka pasukan Inggris tidak segan-segan akan menembak mati warga.

2. Ultimatum Kedua

Pada 17 Maret 1945, Letnan Jenderal Montagu selaku Panglima Tertinggi AFNEI memberikan ultimatum kepada Perdana Menteri Sutan Sjahrir untuk melakukan mobilisasi kepada pasukan bersenjata RI meninggalkan Bandung Selatan sampai radius 11 km dari pusat kota.

Di lain sisi, pasukan bersenjata RI juga tidak boleh melakukan tindakan perusakan. Batas ultimatum kedua adalah pada 24 Maret 1946 pada pukul 12 malam. Apabila ultimatum tersebut tidak dilaksanakan, Inggris akan membombardir Bandung Selatan.

3. Pengevakuasian Warga

Pada 24 Maret 1946, sejak siang hari, penduduk Kota Bandung bergerak secara bergelombang meninggalkan Kota Bandung. Sebagian besar bergerak dari daerah selatan rel kereta api ke arah selatan sejauh 11 km.

Gelombang pengungsian semakin membesar setelah matahari tenggelam di ufuk barat. Tidak semua penduduk mengungsi dari selatan. Tetapi, ada juga para warga Bandung yang mengungsi dari utara, barat, dan timur.

4. Pembakaran di Kota Bandung

Peledakan dan bumi hangus direncanakan sekitar pukul 12 malam. Hal ini ditandai ledakan pertama pada bangunan di sudut selatan alun-alun Bandung yaitu Gedung Indische Restaurant (Gedung BRI sekarang).

Namun ternyata rencana tersebut tidak berjalan seperti yang diharapkan. Ledakan dinamit pertama diperkirakan terjadi pukul 8 malam di Gedung Indische Restaurant. Walaupun tidak sesuai dengan rencana, peledakan tersebut diikuti pembakaran gedung-gedung dan rumah penduduk.

Nah, itu adalah sejarah Bandung Lautan Apilengkap dengan latar belakang dan kronologinya. Semoga menambah wawasan detikers!

Simak Video "Wanti-wanti Zelensky ke Warga soal Serangan Rusia di HUT Ukraina"
[Gambas:Video 20detik]
(rah/rah)

Bagaimana cara penduduk Bandung agar tentara Sekutu dan NICA tidak menggunakan sebagian markas?

Dalam perjuangan kemerdekaan di Indonesia, ada banyak peristiwa heroik yang menandakan adanya perlawanan sengit para pejuang terhadap penjajah di tengah keterbatasan yang ada. Salah satunya adalah peristiwa heroik yang terjadi di Bandung, Jawa Barat yang dikenal dengan Sebutan “Bandung Lautan Api”.

Mungkin sebagian dari kalian ada yang sudah mendengar dan mengetahuinya, namun tidak salah bila kita refresh kembali untuk mengetahui sejarah singkat dari peristiwa heroik Bandung Lautan Api. Selain untuk menambah pengetahuan, mengingat perjuangan para pahlawan juga dapat menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air.

Bandung Lautan Api adalah peristiwa dibumi hanguskannya kota Bandung provinsi Jawa Barat pada 23 Maret 1946. Hal ini terjadi karena mencegah tentara sekutu dan tentara Netherlands Indies Civiele Administration (NICA)  Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam perang Kemerdekaan Indonesia.

Pada awalnya, pasukan Inggris bagian dari Brigade MacDonald tiba di Bandung pada 12 Oktober 1945. Sejak semula hubungan sekutu (Inggris) dengan pemerintah Indonesia sudah tegang, dimana mereka menuntut agar semua senjata api yang ada di tangan penduduk kecuali Tentara Keamanan Rakyat (TKR) diserahkan kepada pihak sekutu.

Orang-orang Belanda yang baru dibebaskan dari tawanan mulai melakukan tindakan-tindakan yang mulai mengganggu keamanan. Akibatnya, bentrokan bersenjata antara Inggris dan TKR tidak dapat dihindari. Pada 21 November 1945 malam, TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian utara yang digunakan sebagai markas.

(Baca juga: Sejarah Pertempuran Ambarawa)

Setelah penyerangan tersebut, maka MacDonald menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia termasuk pasukan bersenjata dengan alasan menjaga keamanan. Namun, ultimatum ini tidak diindahkan oleh Tentara Republik Indonesia (TRI), maka dikeluarkan kembali ultimatum kedua oleh Sekutu pada 23 Maret 1946 untuk mengosongkan seluruh kota Bandung.

Melihat peristiwa ini, pemerintah Republik Indonesia di ibukota Jakarta menginstruksikan pengosongan Bandung agar tidak terjadi pertumpahan darah. Hal ini justru mendorong TRI untuk melakukan operasi “bumi-hangus” karena tidak rela bila Bandung dimanfaatkan oleh pihak sekutu dan NICA. Akhirnya, pada 23 Maret 1946 Kolonel Abdoel Haris Nasoetion selaku Komanda Divisi III TRI memerintahkan evakuasi kota Bandung.

TRI menyerang markas sekutu dan membakar habis Bandung selatan sebelum meninggalkannya. Dimana-mana asap hitam mengepul membumbung tinggi di udara dan semua listrik mati. Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan maksud agar sekutu tidak dapat menggunakan Bandung sebagai markas strategis militer.

Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot sebelah selatan Bandung, di mana terdapat gudang amunisi besar milik tentara sekutu. Gudang tersebut berhasil diledakan menggunakan dinamit, sehingga meledak dan terbakar. Kurang lebih pukul 24.00 Bandung selatan telah kosong dari penduduk dan TRI tetapi api masih membumbung membakar kota, sehingga Bandung pun menjadi lautan api.

Pembumi-hangusan Bandung tersebut dianggap merupakan strategi yang tepat dalam perang kemerdekaan Indonesia karena kekuataan TRI dan milisi rakyat tidak sebanding dengan kekuatan pihak sekutu dan NICA yang berjumlah besar. Peristiwa ini diabadikan oleh pemerintah dengan membangun Monumen Bandung Lautan Api dan mengilhami Ismail Marzuki dalam lagunya yang berjudul Halo Halo Bandung.

Please follow and like us:

Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik.

Related Topics
  • Bandung Lautan Api
  • Kelas 9
  • Pendidikan Pancasila
  • Sejarah Bandung Lautan Api

You May Also Like

Bagaimana cara masyarakat Bandung dalam menghadapi tentara Sekutu dan NICA dalam mempertahankan wilayah Bandung?

Dengan demikian, usaha rakyat Bandung untuk melawan pasukan Sekutu dan NICA adalah dengan melakukan pembakaran terhadap gedung-gedung penting agar tidak dapat digunakan oleh tentara Sekutu. Bandung Lautan Api merupakan salah satu peristiwa perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan.

Bagaimana pemerintah Indonesia mencegah Sekutu agar tidak menggunakan senjata?

Jawaban. adalah dengan cara membakar beberapa gedung yang berisi senjata. Penjelasan: pemerintah Indonesia melakukan itu karena gedung tersebut bisa dimanfaatkan musuh untuk peperang.

Apa alasan TNI dan rakyat setempat sengaja membakar Bandung?

Tindakan ini sengaja dilakukan demi mencegah Sekutu dan NICA memanfaatkan aset Kota Bandung sebagai markas strategi militer dalam perang kemerdekaan Indonesia. Para pemuda mulai menerapkan taktik bumi hangus saat tentara Sekutu yang diboncengi oleh NICA, KNIL, dan RAPWI, datang guna mengoyak kemerdekaan Indonesia.

Bandung Lautan Api apa siapa bagaimana kapan dimana?

Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada tanggal 23 Maret 1946, di mana penduduk Kota Bandung membakar rumah-rumah mereka untuk kemudian mengungsi ke arah selatan Bandung.