Bagaimana agar bayi bisa cepat tengkurap?

Memasuki usia 6-9 bulan, bayi diharapkan sudah mampu duduk sendiri tanpa bantuan. Di usia ini juga, seharusnya bayi sudah mulai belajar merangkak. Namun, sebelum mulai belajar merangkak, bayi harus melalui beberapa tahap motorik kasar terlebih dahulu, mulai dari tengkurap hingga duduk. 

Merangkak merupakan tahapan yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang bayi. Gerakan merangkak menjadikan seluruh anggota tubuh bayi jadi terlatih, yaitu leher, tangan, sendi, dan otot. Selain itu, merangkak juga akan meningkatkan koordinasi antara tangan dan mata serta ketajaman penglihatan di kemudian hari.

Apabila bayi pada usia 7 bulan belum dapat merangkak, orang tua perlu memberikan stimulasi. Lantas, apa saja yang bisa orang tua lakukan untuk merangsang bayi belajar merangkak?

Berikut lima stimulasi agar bayi cepat merangkak, yaitu:

Rangsang Bayi agar Dapat Mengangkat Tubuhnya

Seringlah memposisikan bayi dalam keadaan tengkurap (tummy time) sejak dini dengan bertumpu pada perutnya. Dengan demikian, bayi akan terstimulasi untuk mengangkat kepala dan bergerak dengan perutnya. Bermainlah dengan bayi beberapa menit dengan posisi tengkurap. Posisi tengkurap merupakan kemampuan awal bayi untuk dapat merangkak.

Beri Contoh Gerakan Merangkak

Beri contoh yang baik jika ingin bayi cepat merangkak. Biarkan bayi melihat Anda merangkak atau merangkaklah bersama-sama dengan bayi. Ingat, agar bayi dapat merangkak, harus dilakukan secara bertahap.

Pancing dengan Mainan

Letakkan mainan di depan bayi dan ambil perhatiannya. Agar bayi tertarik, goyangkan permainan tersebut sehingga ia ingin menggapainya. Selain itu, stimulasi dapat juga dilakukan dengan cara meletakkan mainan sedikit jauh dari bayi, lalu biarkan ia mengambilnya (reaching and grabbing). 

Anda juga bisa memancing bayi dengan menggunakan bola yang menggelinding sehingga ia tertarik untuk mengejarnya. Jangan lupa untuk bertepuk tangan atau memberikan pujian ketika ia berhasil meraih bola tersebut. Jika Anda selalu melatih bayi seperti ini, bayi akan dapat merangkak dengan cepat.

Hindari Baby Walker

Salah satu kebiasaan yang kurang baik adalah membiarkan bayi bermain dengan menggunakan baby walker. Alat ini dipercaya akan membuat bayi dapat cepat berjalan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan baby walker membuat bayi malas merangkak. 

Oleh sebab itu, sering turunkan si kecil dari baby walker atau lebih baik hindari penggunaan baby walker. Letakkan bayi di ruangan atau di lantai, tetapi harus bersih, ya. Dengan demikian, si kecil akan terangsang untuk merangkak. Jangan lupa, beri alas matras atau karpet serta pastikan aman dari benda-benda berbahaya, seperti stop kontak.

Pijat Bayi

Keterlambatan merangkak pada bayi dapat juga dipengaruhi faktor otot dan tulang yang masih agak lemah. Anda dapat membantunya dengan memberikan stimulasi lewat terapi pijatan. Terapi ini membantu mengembalikan funsi otot, syaraf, dan tulang, serta melatih keseimbangan. Lakukan pemijatan pada bayi agar mempermudah bayi merangkak. Memijat bayi tidak perlu dilakukan ke dukun tradisional, Anda dapat melakukannya sendiri. 

Setiap anak memiliki perkembangan masing-masing dan kemampuan yang berbeda-beda. Cepat atau tidaknya bayi mulai merangkak disebabkan beberapa faktor, seperti asupan nutrisi, obesitas, kurangnya stimulasi, keterlambatan perkembangan, dan sebagainya. Sebagai penunjang agar anak Anda cepat merangkak adalah beri asupan nutrisi yang mencukupi. Dengan demikian, pertumbuhan tulang bayi akan lebih baik sehingga berpengaruh terhadap kemungkinan merangkak lebih cepat.

Jika hal di atas masih tidak membantu, sebaiknya diskusikan dengan dokter anak untuk mengetahui penyebab pasti keterlambatan bayi dalam merangkak. Semoga dapat membantu dan bermanfaat. (AH)

image source: https://pixabay.com/en/baby-boy-crawling-child-infant-390541/

Kapan bayi bisa tengkurap?

Tengkurap atau tummy time dapat membantu perkembangan bayi di periode emas, terutama untuk membangun kekuatan otot kepala, leher, lengan, dan bahu. Selain itu, tengkurap juga bisa meningkatkan keterampilan motorik kasar, mencegah sindrom kepala datar, hingga membantu si Kecil membangun kekuatan untuk berguling, duduk, merangkak, dan akhirnya siap berjalan. Tentu sebelum tahu cara melatih bayi merangkak atau berjalan, kita mesti tahu dulu cara untuk membuat bayi tengkurap agar kekuatannya semakin kuat hingga akhirnya berjalan.

Umumnya, bayi mulai bisa menggerakkan dan membalikkan badannya hingga ke posisi tengkurap sekitar 3 sampai 5 bulan. Namun, tak semua anak memiliki perkembangan yang sama. Bisa jadi lebih cepat atau sedikit lebih lama. 

Nah, untuk mendukung hal ini, Bunda tentu perlu tahu cara melatih bayi tengkurap dengan aman dan efektif.

Cara melatih bayi tengkurap

Berikut adalah cara mudah melatih bayi tengkurap yang bisa Bunda terapkan:

1. Pastikan Bunda dan bayi awas serta waspada

Hal pertama yang perlu Bunda perhatikan ketika melatih tengkurap adalah pastikan Bunda dan si kecil sama-sama terjaga. Bunda perlu mengawasi penuh gerakan bayi saat dia tengkurap.

Bunda bisa melakukan hal ini saat si Kecil baru bangun tidur, setelah berganti popok, setelah mandi, atau saat beristirahat.

2. Gunakan alas yang nyaman

Sebelum melatih bayi tengkurap, siapkanlah dulu selimut di area yang bersih untuk alasnya. Letakkan si Kecil dengan posisi perut di bawah selama tiga hingga lima menit.

Untuk bayi yang baru lahir, Bunda bisa memulai dengan meletakkan si Kecil di pangkuan atau dada selama satu hingga dua menit. Lakukan kegiatan ini hingga tiga kali per hari.

Cara lain ketika melatih buah hati tengkuran, Bunda juga bisa meletakkan bantal di atas selimut untuk supaya si Kecil semakin nyaman. Bunda kemudian dapat meletakkan si Kecil di atas bantal dalam posisi tengkurap, dengan tangan dan bahu yang menopang posisi tersebut.

3.  Lakukan secara bertahap

Mempraktikkan berbagai cara untuk melatih bayi tengkurap sebaiknya tidak dilakukan terburu-buru. Kegiatan ini bisa dimulai setelah Bunda dan si Kecil pulang dari rumah sakit pasca-proses persalinan.

Leann Kridelbaugh, seorang dokter spesialis anak di Children's Medical Center of Dallas dalam wawancaranya dengan Web MD menyebut bahwa sesi tengkurap pada bayi dapat dimulai selama 3-5 menit, sebanyak 2-3 kali per hari.

Seiring bertumbuhnya bayi, Bunda bisa menambah durasi tengkurap hingga 40-60 menit per hari.

4. Gunakan benda yang menarik perhatian si Kecil

Cara selanjutnya yang bisa Bunda terapkan untuk melatih bayi tengkurap adalah meletakkan benda di sekitar si Kecil. Cara itu akan membuat si Kecil tetap fokus saat belajar tengkurap.

Bunda bisa meletakkan mainan atau buku di sekeliling si Kecil. Selain melatih tengkurap, cara ini juga bermanfaat untuk penglihatannya.

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan buah hati, Bunda bisa meletakkan cermin di sekitar si Kecil. Ini juga bisa melatih penglihatan si Kecil dengan menatap bayangan mereka.

5. Lakukan kegiatan menarik perhatian

Sebagai tambahan, Healthline menyebut ada berbagai cara yang bisa membantu Bunda melatih bayi tengkurap, termasuk melakukan kegiatan menarik. Bunda bisa coba melakukan kegiatan di bawah ini:

● Berbaring di sebelah bayi, bacakan buku untuk mereka, tersenyum, dan menatap mereka selama waktu tengkurap.

● Bicara dan bernyanyi untuk si Kecil dengan suara yang menenangkan.

● Tatap wajah si Kecil dan tiru mimik wajah mereka.

● Perkenalkan berbagai warna, bentuk, dan tekstur kepada si Kecil.

Bagaimana jika si Kecil tak suka belajar tengkurap?

Banyak bayi yang merasa senang dan bersemangat ketika belajar tengkurap. Namun, tak sedikit pula yang merasa tak nyaman dan terus menangis saat melakukan kegiatan ini. Bunda tak perlu khawatir jika si Kecil seperti tidak menikmati waktu tengkurap.

Berikut adalah berbagai cara melatih bayi untuk membuatnya nyaman dan merasa senang saat tengkurap:

● Lakukan dengan perlahan. Beberapa bayi nyaman dengan waktu tengkurap yang hanya sebentar. Hal ini bukan masalah, Bunda tak perlu khawatir.

● Pahami perasaan si Kecil. Tengkurap bisa terasa menyeramkan karena ini merupakan hal baru bagi si Kecil. Bunda bisa menatap wajah si Kecil sambil meyakinkannya bahwa mereka bisa melakukannya.

● Letakkan bayi Anda di perut atau dada Anda. Bayi yang baru lahir merasa senang saat berbaring di atas tubuh orang tuanya sambil menatap wajah mereka.

● Libatkan saudara. Jika Bunda punya anak yang lebih tua, minta mereka untuk ikut dalam kegiatan tengkurang sang adik.

● Gunakan alat-alat tambahan. Demi melatih bayi tengkurap, Bunda bisa melakukan cara tambahan dengan menggunakan alat-alat pendukung lain, seperti gulungan handuk atau selimut tipis untuk membantu si Kecil.

Seperti yang telah disebutkan, waktu tengkurap penting untuk perkembangan kepala, leher, dan bahu bayi Bunda. Kegiatan tengkurap juga bisa menjadi membuat ikatan Bunda dan si Kecil menjadi lebih kuat.

Pastikan selalu mengawasi si Kecil ketika Bunda menerapkan cara melatih bayi tengkurap. Jika Bunda punya kekhawatiran tentang waktu tengkurap, segera hubungi dokter anak.

Bagaimana cara menstimulasi bayi agar cepat tengkurap?

Berikut ini adalah 5 cara melatih anak tengkurap yang bisa Bunda terapkan di rumah:.
Atur tempat dengan alas yang lembut dan aman. ... .
2. Lakukan perlahan-lahan di awal latihan. ... .
3. Gunakan cermin. ... .
4. Letakkan mainan dekat bayi. ... .
Berikan alat bantu..

Apa Penyebab bayi lama tengkurap?

Jika bayi 4 bulan belum bisa tengkurap, ada kemungkinan ia mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar. Penyebabnya banyak, termasuk masalah medis, seperti: Kelahiran prematur, yang dapat menyebabkan otot berkembang lebih lambat. Kelainan genetik seperti down syndrome.

Berapa bulan bayi lancar tengkurap?

Idealnya bayi bisa tengkurap atau berguling di usia 4 bulan. Si Kecil akan berguling diawali dengan mengayunkan tubuhnya ke depan dan ke belakang, kemudian berbalik tengkurap. Di usia 6 bulan, barulah si Kecil bisa menggulingkan tubuh dari posisi telentang ke tengkurap, dan sebaliknya dengan tempo lebih cepat.

Apa akibat jika bayi tidak tengkurap?

Bayi tidak tengkurap langsung duduk memang bisa saja terjadi. Banyak juga bayi yang memang mengalami keterlambatan tengkurap. Dan penyebab bayi terlambat tengkurap biasanya tidak terlalu serius. Selama si kecil tetap sehat, aktif, dan ceria, agaknya orangtua tidak perlu khawatir berlebihan.