Apakah wanita yang sudah menopause bisa hamil Mengapa?

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita yang sudah menopause ditandai dengan berhenti menstruasi bakal berhenti kesempatan untuk hamil. Namun, dalam beberapa kasus wanita yang sudah berada pada tahap menopause masih bisa melahirkan seorang bayi.

Sebuah fakta menarik terjadi pada wanita 61 tahun asal Amerika Serikat, Omaha Cecile Edge yang hamil di usia tidak subur. Jadi sebenarnya apa yang menyebabkan seseorang bisa melahirkan setelah menopause?

"Seseorang memang bisa hamil setelah menopause, tetapi sebelum tahu persis bagaimana dan mengapa, Anda perlu untuk memahami sedikit tentang bagaimana menopause bekerja," ucap Julian Peskin, dokter obgyn di Cleveland Clinic, AS seperti dikutip Health, Selasa (26/11/2019).

Menurut National Institute on Aging (NIA), AS, menopause terjadi 12 bulan setelah seorang wanita mengalami menstruasi terakhir. Ketika tidak lagi menstruasi, tubuh secara resmi selesai dengan sistem reproduksinya, dan tidak bisa hamil secara alami setelah menopause.

Tetapi, menopause memiliki tahapannya. Anda masih bisa hamil selama tahap perimenopause, atau menjelang menopause. Selama tahap ini, wanita akan mengalami menstruasi yang tidak teratur dengan cukup lama sampai akhirnya secara resmi mengalami menopause.

Office on Women's Health, AS menjelaskan, perimenopause biasanya dimulai ketika seorang wanita berada pada usia pertengahan 40-an. Kondisi ini terjadi sekitar empat tahun sampai periode sepenuhnya berhenti. Artinya, sebelum benar-benar mengalami menopause Anda masih bisa hamil secara alami.

"Anda berovulasi dengan jarang, tetapi masih berovulasi. Bahkan ketika perimenopause, jika Anda tidak ingin hamil, penting untuk menggunakan alat kontrasepsi," ucap dokter obgyn, Margaret Nachtigall.

Ternyata wanita masih bisa hamil hingga memasuki masa pascamenopause

Menopause adalah tanda wanita tidak lagi mengalami periode menstruasi bulanan. Kondisi ini terjadi karena hormon yang memicu ovulasi dan kehamilan tidak sekuat dulu.

Kondisi ini juga memengaruhi keputusan wanita dalam merencanakan dan mengendalikan kehamilan. Banyak wanita menganggap mereka telah memasuki masa menopause ketika mereka pertama kali memiliki gejala.

Tetapi dilansir oleh Cleveland Clinic wanita masih bisa hamil hingga tahap pascamenopause. Karena, ada dua tahap proses yang berbeda, yaitu perimenopause dan postmenopause.

Perimenopause merupakan masa transisi menopause, yakni waktu sebelum menopause dan tubuh mulai mengalami perubahan jelang menopause.

Sedangkan, pascamenopause terjadi setelah wanita tidak mengalami menstruasi lagi selama 12 bulan atau setelah menopause. Pada tahap ini kadar hormon tidak lagi berada di kisaran yang sesuai untuk ovulasi dan kehamilan.

Baca Juga: Ini 5 Posisi Bercinta Untuk Program Hamil yang Dinilai Efektif

Kehamilan Bisa Terjadi Selama Perimenopause

Apakah wanita yang sudah menopause bisa hamil Mengapa?

Foto: pixabay.com

Seiring berjalannya waktu, jumlah sel telur wanita mulai berkurang bersamaan dengan bertambahnya usia. Telur yang lebih tua memiliki kemungkinan peningkatan kelainan kromosom.

Artinya, peluang wanita hamil akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia karena kondisi telur mereka.

Meskipun Moms mengalami hot flashes dan menstruasi tidak teratur, ovulasi pada wanita perimenopause masih bisa terjadi. Terutama jika telur yang kondisinya layak dilepaskan dan dibuahi, sehingga akan terjadi pembuahan.

Seorang wanita bisa dikatakan tidak bisa hamil alami lagi jika masa ovulasinya berhenti secara permanen.

Adapun tanda-tanda ovulasi, seperti nyeri payudara keputihan, atau menggunakan strip tes ovulasi yang bisa membantu wanita mengalami ovulasi. Cara ini juga bisa bermanfaat untuk mencegah kehamilan, jika Moms sudah tidak ingin memiliki anak.

Meski begitu ada banyak wanita yang ingin hamil selama perimenopause. Beberapa alasannya termasuk mengalami kesulitan untuk hamil sebelumnya, faktor gaya hidup atau tidak siap untuk merawat anak sebelumnya.

Baca Juga: Moms, Simak 8 Cara Alami Mengatasi Gejala Menopause Ini, Yuk

Program Fertilitas in Vitro Setelah Menopause

Apakah wanita yang sudah menopause bisa hamil Mengapa?

Foto: pixabay.com

Kualitas telur wanita yang sudah menopause memang menurun, Tetapi dilansir oleh Journal of Assisted Reproduction and Genetics Moms masih bisa hamil hingga pascamenopasue dengan menjalani program IVF.

Moms juga memerlukan terapi hormon guna mempersiapkan tubuh untuk implantasi dan melahirkan bayi.

Jika dibandingkan dengan wanita premenopause, wanita pascamenopause adalah lebih mungkin mengalami komplikasi kecil dan berat selama kehamilan setelah IVF.

Namun, hal ini juga tergantung pada kondisi kesehatan Moms secara keseluruhan. Program IVF setelah menopause juga bukan satu-satunya cara agar bisa hamil setelah menopause.

Cara Mencegah Kehamilan Setelah Menopause

Apakah wanita yang sudah menopause bisa hamil Mengapa?

Foto: pixabay.com

Moms harus terus menggunakan bentuk KB yang efektif untuk mencegah kehamilan setelah menopause. Karena pil KB tidak dianjurkan pada wanita yang usianya lebih dari 40 tahun.

Biasanya dilansir oleh babymed.com, dokter mungkin akan menyarankan menggunakan diafragma, IUD atau opsi permanen seperti ligasi tuba.

Jika Anda memutuskan ingin memiliki bayi dan sudah mengalami menopause, ada beberapa pilihan program hamil untuk dipertimbangkan.

Program donor telur yang lebih mudah mungkin akan membantu mewujudkan keinginan Moms memiliki anak. Tetapi, cara ini juga berisiko lebih tinggi pada janin seiring bertamabahnya usia .

Adapun risiko untuk wanita yang lebih tua dan hamil, termasuk mengembangkan infeksi, embolisme, pendarahan, stroke dan kejang. Bahkan cara ini juga berisiko pada bayi di dalam perut.

Baca Juga: 4 Olahraga yang Cocok Dilakukan Saat Menopause

Saat tubuh wanita masih dapat berovulasi berarti mereka masih bisa hamil

Bagi para Moms yang sudah mengalami menopause pasti sering bertanya-tanya, apakah bisa seseorang yang sudah menopause subur kembali?

Pada umumnya, wanita yang menikah pada usia yang cukup lanjut memiliki tanda tanya terkait apakah mereka masih bisa hamil atau tidak.

Sebagian besar beranggapan bahwa peluang mereka dalam mendapatkan kehamilan sangatlah tipis terutama saat sudah mengalami menopause.

Pada wanita usia lanjut, sistem reproduksi sudah tidak berfungsi maksimal seperti saat masih muda. Ini dikarenakan, indung telur sudah tidak mampu melepaskan sel telur secara rutin setiap bulannya.

Dengan demikian, mereka menganggap bahwa menopause merupakan masa akhir reproduksi, dengan kata lain tak ada lagi kemungkinan untuk hamil. Lalu apakah hal tersebut benar? Mari simak ulasan berikut untuk menjawab pertanyaan Moms.

Baca Juga: 6 Hal Yang Perlu Diketahui tentang Seks Menjelang Menopause

Menstruasi dan Kadar Hormon

Apakah wanita yang sudah menopause bisa hamil Mengapa?

Foto: Orami Photo Stock

Menopause adalah masa siklus menstruasi secara fisiologis berhenti, hal ini biasanya berkaitan dengan usia perempuan yang telah lanjut. Bagi wanita yang telah mengalami menopause berarti juga sudah mengalami penurunan dalam hal hormon estrogen.

Hormon ini sangat penting bagi setiap wanita yang ingin hamil tetapi sangat sulit bagi wanita yang mengalami masa menopause. Ketika kadar hormon tersebut menurun dan tak lagi produktif, tentu akan sulit bagi wanita untuk dapat hamil.

Jika Moms bertanya bisa hamil atau tidak, sebaiknya perhatikan siklus menstruasi Moms. Menstruasi berkaitan erat dengan pertanyaan tadi, di mana kehamilan masih dapat terjadi jika Moms masih menstruasi.

Lalu, apakah bisa menopause subur kembali?

Melansir Healthline proses produksi sel telur yang sehat membutuhkan bantuan dari berbagai hormon seperti progesteron, estrogen, luteinizing hormone (LH), dan follicle hormone (FSH). Produksi sel telur ini disebut sebagai masa ovulasi, sehingga saat sel telur berhasil dibuahi oleh sperma laki-laki, maka kehamilan akan terjadi dan menstruasi tidak terjadi.

Terjadinya menstruasi ini sekaligus menandakan bahwa ovulasi masih bisa terjadi. Kehamilan dapat terjadi ketika telur dilepaskan dengan mudah oleh ovarium agar dibuahi. Hanya saja, kehamilan yang terjadi tak semudah pada wanita yang sudah tidak produktif.

Ketika sudah masuk ke fase menopause, kadar hormon estrogen dan progesteron perlahan berkurang dalam jangka waku tertentu, biasanya antara satu sampai dua tahun. Kebanyakan wanita mengalami menopause di usia 50 tahun atau lebih.

Karena sudah tidak memproduksi hormon-hormon tersebut, maka kecil kemungkinan menopause subur kembali.

Baca juga: Pada Usia Berapakah Wanita Mengalami Menopause?

Adanya Risiko Kehamilan

Apakah wanita yang sudah menopause bisa hamil Mengapa?

Foto: Orami Photo Stock

Lalu, apakah bisa menopause subur kembali? Nah, jika Moms sudah menopause dan hamil, sayangnya ada hal lain yang bisa saja terjadi yaitu, Moms akan mengalami kesulitan dalam menentukan masa subur yang membuat Moms tak mengetahui secara jelas waktu yang tepat untuk bercinta.

Jika masih bisa mengalami kehamilan, hal tersebut bisa saja berisiko tinggi bagi Moms dan janin dalam kandungan. Salah satu hal yang dapat terjadi adalah komplikasi kehamilan.

Melansir Health ada beberapa resiko kehamilan dan kelahiran setelah masa menopause adalah:

Walau ada berbagai resikonya, bukan tidak mungkin wanita di usia lanjut untuk memiliki kehamilan dan kelahiran normal.

Namun, hal terebut bukan berarti menopause subur kembali ya, Moms!

Baca juga: Benarkah Hormon yang Tidak Seimbang Bikin Tidak Subur?

Wanita Menopause Masih Bisa Hamil

Apakah wanita yang sudah menopause bisa hamil Mengapa?

Foto: Orami Photo Stock

Seperti yang telah dijelaskan, hormon estrogen memiliki peranan penting dalam terjadinya kehamilan pada wanita. Karena wanita menopause mengalami penurunan kadar hormon tersebut, maka peluang untuk hamil juga menurun.

Wanita yang sudah mengalami menopause mempunyai peluang untuk hamil, namun peluang tersebut sangat kecil.

Tak hanya itu, mereka juga kemungkinan akan mengalami berbagai masalah serta efek samping sehingga membuatnya lebih sulit dalam mendapatkan kehamilan.

Dikutip melaluiMedical News Today kemungkinan hamil akan ada di masa perimenopause, atau masa menjelang menopause. Pada fase ini, wanita akan tetap menstruasi namun frekuensinya sudah jauh berkurang.

Perimenopause biasanya dimulai ketika seorang wanita berusia pertengahan 40-an, dan dapat berlangsung sekitar empat tahun sampai menstruasi sepenuhnya berhenti. Ini bukan berarti menopause subur kembali, ya, Moms.

Kunci yang penting di sini adalah tubuh seorang wanita masih dapat berovulasi. Indikasi bahwa wanita menopause bisa hamil yaitu saat dia masih mendapatkan menstruasi.

Jika dia tidak lagi mengalami haid, bisa disimpulkan bahwa dia sudah tidak mungkin hamil lagi.

Baca Juga: Cara Stimulasi Bayi dalam Kandungan

Apakah wanita yang sudah menopause bisa hamil Mengapa?

Foto: Orami Photo Stock

Jika Moms pernah mempertanyakan hal tersebut, maka jawabannya adalah: tidak. Walaupun demikian, masih banyak penelitian yang sedang diteliti oleh ilmuwan dari berbagai negara, terkait kemungkinan menopause subur kembali.

Salah satu jalan studi adalah pengobatan menggunakan plasma kaya trombosit milik wanita atau platelet-rich plasma (PRP autologous). PRP mengandung faktor pertumbuhan, hormon, dan sitokin.

Upaya awal untuk memulihkan aktivitas di ovarium wanita perimenopause menunjukkan bahwa, pemulihan kembali ovarium mungkin dapat dilakukan, tetapi hanya untuk sementara. Penelitian masih dalam tahap awal dan uji klinis sedang dilakukan.

Dalam sebuah penelitian kecil pada wanita pascamenopause, 11 dari 27 yang diobati dengan PRP mendapatkan kembali siklus menstruasi dalam waktu tiga bulan. Peneliti berhasil mengambil sel telur matang dari dua wanita. Program IVF berhasil pada satu wanita.

Masih diperlukan banyak penelitian tambahan tentang kelompok wanita yang lebih besar, apakah bisa jika wanita yang telah menopause subur kembali.

In Vitro Fertilization (IVF)

Apakah wanita yang sudah menopause bisa hamil Mengapa?

Foto: Orami Photo Stock

Karena menopause subur kembali sudah tidak mungkin, untuk Moms yang masih sangat ingin memiliki momongan ketika sudah masuk fase tersebut, mungkin Moms bisa mencoba metode IVF yang sudah teruji di dunia kedokteran.

Pasca menopause, sel telur sudah tidak lagi bisa bertahan hidup. Tetapi masih ada dua cara untuk memanfaatkan IVF. Moms dapat menggunakan telur yang telah dibekukan sebelumnya, atau dapat menggunakan telur donor segar atau beku.

Saat prosesnya, Moms juga akan membutuhkan terapi hormon untuk mempersiapkan tubuh sebelum implantasi dan untuk membawa bayi.

Selama IVF, sel telur matang dikumpulkan (diambil) dari ovarium dan dibuahi oleh sperma di laboratorium. Kemudian telur yang telah dibuahi (embrio) atau telur (embrio) dipindahkan ke rahim.

Satu siklus IVF membutuhkan waktu sekitar tiga minggu. Terkadang langkah-langkah ini dibagi menjadi beberapa bagian dan prosesnya bisa memakan waktu lebih lama.

IVF adalah bentuk paling efektif dari teknologi bantuan reproduksi, sehingga merupakan salah satu solusi dari tidak adanya kemungkinan menopause subur kembali.

Jika dibandingkan dengan wanita pramenopause, wanita pascamenopause lebih mungkin mengalami komplikasi kehamilan lebih besar setelah IVF.

Bergantung pada kondisi kesehatan secara keseluruhan, IVF setelah menopause mungkin bukan pilihan bagi Moms yang memiliki penyakit bawaan. Sebaiknya konsultasi dengan pakar kesuburan yang telah bekerja dengan wanita pascamenopause.

Baca Juga: Ketahui 6 Masalah Kesehatan Setelah Menopause Pada Wanita

Nah, semoga informasi seputar menopause dan kemungkinannya untuk subur kembali ini dapat membantu dan menambah wawasan, ya Moms!

  • https://www.webmd.com/baby/news/20021111/women-after-50-can-have-safe-pregnancy
  • https://www.health.com/condition/menopause/can-you-get-pregnant-after-menopause
  • https://www.healthline.com/health/womens-health/how-many-eggs-does-a-woman-have#eggs-at-puberty
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/320228