Apakah roti canai dan roti prata sama?

Selain memiliki sejarah yang panjang melanglang buana ke berbagai negara, jenis kuliner yang satu ini terbilang unik. Jika jenis roti yang lain berbahan dasar tepung dan air, roti prata berbahan dasar tepung dan minyak/lemak/margarin. Hal inilah yang membuat roti ini menjadi khas, yaitu lapisan-lapisan tepungnya yang tidak menyatu satu sama lain. Rasanya yang sedikit gurih cenderung hambar memerlukan tambahan bahan lain untuk menikmatinya, seperti misalnya kuah kari, madu, atau gula.

Beda negara beda nama

Seperti dibilang, sejarah roti prata cukup panjang, dan melintasi berbagai negara. Walaupun tidak ada kepastian sejarah, banyak orang meyakini roti prata berasal dari India dengan nama cane atau canai, seperti nama tempat asalnya, yaitu Chennai, di Madras, India.

Di Malaysia dan Singapura, makanan ini dikenal sebagai prata atau pharata, atau ada juga yang melafalkan pratha. Sedangkan di Myanmar disebut palata. Beda lagi di Mauritius, roti berbentuk lingkaran ini disebut farata. Makanan ini juga “terbang” ke Eropa, yang dikenal dengan sebutan flying bread (“roti terbang”). Sedangkan di China, namanya Yin Du Jiang Bing yang berarti “biskuit panggang India”.

Walaupun ada yang menganggap roti prata dan roti canai adalah makanan yang sama, namun ada juga yang berpendapat bahwa terdapat perbedaan antara keduanya. Perbedaan pertama, roti prata bertekstur lebih tipis dan renyah, kerap disajikan tanpa pendamping, alias dimakan polosan. Biasanya disajikan untuk menu sarapan, didampingi dengan teh India yang kaya rempah. Tapi tak jarang juga roti prata disajikan mendampingi makanan berkuah, seperti gulai.

Sedangkan roti canai bertekstur lebih tebal dan basah, dan disajikan dengan pelengkap lain, seperti kuah kari/gulai, madu, atau gula. Namun hal ini tetap membingungkan, karena roti canai pun bisa dimakan polosan, tergantung selera. Di Indonesia sendiri, ada yang menyebutnya dengan “roti maryam”, dan biasanya dijual sebagai  bagian dari kuliner Timur Tengah.

Kuliner Timur Tengah

Memang, roti ini diyakini masuk ke Indonesia karena dibawa oleh pedagang dari Arab, dan sampai sekarang masih banyak keturunan Hadharim (keturunan Arab dari Hadramaut) di Indonesia mengonsumsinya sehari-hari. Tradisinya, roti ini ditaburi gula atau dilumuri madu untuk sarapan, dan dimakan dengan gulai kacang hijau atau gulai merah sebagai menu utama.

Di Indonesia, biasanya roti ini disajikan di restoran dan hotel berkonsep Timur Tengah, atau juga dijajakan di kedai-kedai di perkampungan Arab, bersama dengan berbagai hidangan khas Arab lainnya.

Salah satu tempat eksotik yang menawarkan roti Maryam adalah beberapa depot Roti Maryam di Kampung Arab Ampel, Surabaya. Salah satunya adalah Gule Midnite yang buka mulai tengah malam sampai sekitar pukul 07.00 pagi. Di bulan Ramadhan, tempat ini buka lebih awal, mulai dari buka puasa sampai sahur.

Beberapa depot lain menyajikan roti maryam dalam bentuk beku dan harus digoreng sebelum disajikan. Harganya beragam, mulai dari Rp 1.500 sampai Rp 5.000 per lembarnya. Berbaur dengan penduduk yang kebanyakan keturunan Arab, menikmati roti prata di tempat ini tentu menyajikan pengalaman eksotik yang orisinal.

Tapi kalau Anda penasaran dengan kelezatan roti ini, coba cari rumah makan berkonsep Arab di tempat Anda. Di Jakarta, misalnya, roti prata masuk di menu andalan Restoran Penang Bistro di Jl Kebon Sirih Raya. Martabak HAR di kawasan Harmoni, Martabak Kubang di daerah Tebet, dan Restoran Puas di Kebon Jeruk adalah beberapa tempat yang dikenal menyajikan menu roti prata ini.

Sekarang tinggal pilih, mau berburu roti prata di daerah Anda, atau merasakan nuansa baru makan roti prata di tengah perkampungan Arab Ampel di Surabaya, sembari berziarah religi ke makam Sunan Ampel di bulan Ramadhan ini. Segera atur rencana perjalanan kuliner dan religi Anda bersama Tiket.com!

Tahukah kamu : Apa bedanya Roti Maryam, Cane, Prata? Sebagian megatakan roti ini berasal dari wilayah Chennai (Madras,...

Posted by LIANG Sandwich Bar Indonesia on Saturday, June 1, 2019

Perihal teksturnya, karena ketika dimasak canai membutuhkan banyak minyak, maka jangan heran kalau roti ini memang lebih berminyak. Tetapi, begitu dimakan, rasanya akan sangat lembut dan ringan. Supaya makin nikmat, cocol canai dengan kari ayam atau kambing. Bila ingin membuat rasa canai jadi lebih manis, cukup tuang kental manis, madu, atau meses sesuai selera.

Bentuk paratha pipih dengan tekstur berlapis dan warnanya emas kecoklatan. Roti pipih tersebut biasanya disantap saat sarapan.

Menurut Taste Atlas, paratha berasal dari Peshawar, Pakistan, tetapi telah menyebar ke penjuru India. Roti pipih tersebut dijual di berbagai tempat mulai dari gerai pinggir jalan sampai restoran.

Paratha juga menyebar ke beberapa negara di Asia Tenggara yang mempunyai penduduk keturunan India seperti Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

Di Indonesia dan Malaysia, paratha biasanya disebut roti cane atau roti canai. Sementara, orang Singapura menyebut paratha sebagai roti prata.

Nama paratha diambil dari kata parat dan atta (tepung), artinya adalah adonan tepung berlapis yang dimasak.

Baca juga:

Bahan untuk membuat paratha

Bahan utama paratha yaitu tepung gandum utuh. Setelah adonan paratha jadi, kemudian dimasak dengan ghee di atas wajan pipih.

Ghee biasa disebut clarified butter, mentega yang air dan padatan susunya dihilangkan, sehingga hanya mengandung lemak mentega.

Paratha juga biasanya diisi dengan berbagai bahan makanan lain seperti kentang rebus, kembang kol, paneer (keju india), jahe, dan cabai.

Bukan cuma dimakan sendiri, paratha kerap disantap bersama kari, acar, yoghurt, chutney (campuran, sayur, buah, dan bumbu).

Apakah canai dan prata sama?

Di Indonesia dan Malaysia, paratha biasanya disebut roti cane atau roti canai. Sementara, orang Singapura menyebut paratha sebagai roti prata.

Apakah roti prata sama dengan roti maryam?

Sesungguhnya roti maryam, roti cane, atau roti prata adalah jenis makanan yang sama. Tapi mengapa makanan ini punya banyak nama? Sudah pasti karena banyak versi mengenai kemunculan makanan ini. Di indonesia, roti maryam atau roti cane adalah makanan yang banyak dikonsumsi oleh orang-orang keturunan Arab.

Apa yang dimaksud dengan roti prata?

KOMPAS.com - Paratha yang disebut roti cane, roti canai, atau roti parata merupakan makanan khas India. Bentuk roti ini pipih dan berlapis, biasanya disantap bersama kari atau yoghurt saat sarapan. Bahan utama paratha adalah tepung gandum utuh, ghee atau butter khas India, dan air.

Roti maryam sama roti canai apa bedanya?

sebenarnya sama hanya beda penamaan di setiap negara. roti maryam sama dengan canai , kalau di indonesia namanya maryam kalau di singapuran namanya paratha dan canai adalah varian dari paratha.