Apakah menonton film haram dalam Islam?

Apakah menonton film haram dalam Islam?


Sepak bola adalah olahraga yang paling terkenal di dunia. Hal ini disebabkan oleh antusiasme para penggemarnya yang berjumlah ratusan juta orang. Sepak bola tidak hanya digemari kalangan pria saja. Dewasa ini, bahkan penggemar wanita tidak sedikit. Hal itu disebabkan oleh mulai dipertandingkannya sepak bola wanita, sebuah cabang olahraga yang dulu dianggap tabu kini menjadi populer.

Sejak dahulu kala jika menonton siaran pertandingan sepak bola di televisi, sudah biasa menyaksikan pemain sepak bola membuat tanda salib ketika hendak masuk lapangan, atau sesaat sebelum kick off. Pemain juga biasa melakukan hal yang sama setelah mencetak gol. Biasa artinya ada yang melakukan, tapi tidak semua melakukan hal itu. Hanya sebagian tertentu saja.

Zaman dulu sepak bola didominasi oleh negara-negara Eropa dan Amerika Selatan. Di negara-negara itu mayoritas penduduknya beragama Kristen. Otomatis zaman dulu hampir semua pemain profesional itu berasal dari keluarga Kristen. Sebagaimana umumnya manusia modern, ada yang serius menjalankan ritual agama atau relijius, ada yang ala kadarnya, sekadar sebagai identitas yang diberikan oleh orang tua.

Negara-negara Afrika dan Asia Barat, yang berpenduduk muslim, baru sekitar tahun 90-an mulai menonjol di dunia sepak bola. Di Piala Dunia tahun 1990 Kamerun mengejutkan dunia dengan berhasil lolos ke perempat final. Mesir, meski tidak menang, sempat menahan seri Irlandia dan Belanda di babak penyisihan. Di masa itu bisa seri saja sudah boleh dianggap prestasi. Ini sebab tidak banyak negara-negara Afrika dan Asia Barat yang hebat dalam olahraga sepakbola.

Perlahan pemain-pemain Afrika dan Asia Barat mulai tampil di pentas dunia. Mereka bermain di liga besar di Eropa. Sebagian di antaranya menjadi bintang besar, seperti George Weah, dan kini Mohamad Salah.

Pentas sepak bola kini tak lagi didominasi total oleh pemain Kristen. Maka kita biasa menyaksikan pemain menadahkan tangan sebelum main, dan sujud syukur setelah mencetak gol atau menang.

Gambar Sensitif

Buka

Apakah menonton film haram dalam Islam?


Itu sebenarnya hanya soal biasa. Soal relijiusitas pribadi. Sepak bola tak mengenal agama. Tak ada hubungannya dengan agama. Tapi ada orang-orang tertentu yang menghubungkannya. Sama halnya dengan sains. Tak ada hubungan sains dengan agama. Tapi ada yang memikirkan gagasan "sains anu", dan memberi highlight pada "ilmuwan anu". Kini pun mirip, sepak bola dikaitkan dengan agama.

Seberapa relijiuskah para pemain sepak bola itu? Dunia sepak bola adalah dunia hiburan. Ini dunia glamour. Dunia hura-hura. Sebagian besar pemain adalah manusia hura-hura. Tak peduli apa agamanya. Mereka sama saja dengan pesepak bola pada umumnya, mau yang beragama atau yang atesi dan agnostik sekalipun. Semua sama saja.

Ada uang. Hidup di kota-kota utama Eropa seperti London, Madrid, Munich, dan Paris, adalah kesempatan untuk menikmati hidup. Mereka hidup dengan kenikmatan. Bukan hidup yang serba menjauh dari kenikmatan, yang karena atas dasar agama itu haram. Itulah kenyataannya.

Jadi tak usah heran kalau melihat kehidupan mereka glamour, istrinya seksi, dan bahkan mungkin berbeda agama. Itu biasa saja. Karena mereka hidup di dunia nyata, bukan di dunia fantasi yang dibayangkan oleh sebagian penggemarnya. Mereka adalah atlit profesional yang tujuan utamanya adalah berkarir dan sukses, bukan berdakwah atau menyebarkan agama.

Jadi, begitulah kira-kira ya gansis. Antara sepak bola dan agama itu, tidak ada korelasi langsungnya. Bagaimana pendapat kalian gansis? Kasih komen kamu di bawah...

Sumber :

Ulasan pribadi diolah dari postingan medsos seorang praktisi ilmu manajemen dan penulis ( Hasanudin Abdurakhman )

https://www.jurnalisbola.com/pemain-...eragama-islam/

Citra Manusia Indonesia Dalam Karya Sastra PDF

Uploaded by

Kadafi Muammar

0 ratings0% found this document useful (0 votes)

143 views436 pages

Document Information

click to expand document information

Original Title

citra_manusia_indonesia_dalam_karya_sastra.pdf

Copyright

© © All Rights Reserved

Available Formats

PDF or read online from Scribd

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

  • Share on Facebook, opens a new window

    Facebook

  • Share on Twitter, opens a new window

    Twitter

  • Share on LinkedIn, opens a new window

    LinkedIn

  • Share with Email, opens mail client

    Email

  • Copy Link

    Copy Link

Did you find this document useful?

0%0% found this document useful, Mark this document as useful

0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful

Is this content inappropriate?

Report this Document

Download now

SaveSave citra_manusia_indonesia_dalam_karya_sastra.pdf For Later

0 ratings0% found this document useful (0 votes)

143 views436 pages

Citra Manusia Indonesia Dalam Karya Sastra PDF

Original Title:

citra_manusia_indonesia_dalam_karya_sastra.pdf

Uploaded by

Kadafi Muammar

Full description

SaveSave citra_manusia_indonesia_dalam_karya_sastra.pdf For Later

0%0% found this document useful, Mark this document as useful

0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful

Embed

Share

Print

Download now

Jump to Page

You are on page 1of 436

Search inside document

You're Reading a Free Preview
Pages 24 to 68 are not shown in this preview.

Buy the Full Version

You're Reading a Free Preview
Pages 84 to 139 are not shown in this preview.

Buy the Full Version

You're Reading a Free Preview
Pages 155 to 157 are not shown in this preview.

Buy the Full Version

You're Reading a Free Preview
Pages 184 to 227 are not shown in this preview.

Buy the Full Version

You're Reading a Free Preview
Pages 244 to 255 are not shown in this preview.

Buy the Full Version

You're Reading a Free Preview
Pages 264 to 293 are not shown in this preview.

Buy the Full Version

You're Reading a Free Preview
Pages 306 to 311 are not shown in this preview.

Buy the Full Version

You're Reading a Free Preview
Pages 320 to 352 are not shown in this preview.

Buy the Full Version

You're Reading a Free Preview
Pages 365 to 374 are not shown in this preview.

Buy the Full Version

You're Reading a Free Preview
Pages 379 to 381 are not shown in this preview.

Buy the Full Version

You're Reading a Free Preview
Pages 386 to 394 are not shown in this preview.

Buy the Full Version

You're Reading a Free Preview
Pages 399 to 417 are not shown in this preview.

Buy the Full Version

Reward Your Curiosity

Everything you want to read.

Anytime. Anywhere. Any device.

No Commitment. Cancel anytime.

Apakah menonton film haram dalam Islam?

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

  • Share on Facebook, opens a new window
  • Share on Twitter, opens a new window
  • Share on LinkedIn, opens a new window
  • Share with Email, opens mail client
  • Copy Link

Quick navigation

  • Home

  • Books

  • Audiobooks

  • Documents

    , active