Show
Sebuah bentuk usaha, baik itu UMKM, perusahaan kecil, perusahaan dagang, bidang jasa, sampai manufaktur dalam menjalankan usaha bisnisnya pasti mengeluarkan biaya. Biaya tersebut dibutuhkan mulai dari proses produksi sampai produk dinyatakan siap untuk diperkenalkan di pasaran. Biaya-biaya tersebut dibagi menjadi beberapa jenis antara lain biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost), biaya semi-variabel, biaya langsung, biaya tidak langsung, dan biaya lainnya. Namun, kali ini kita akan lebih spesifik membahas mengenai fixed cost dan variable cost. Pengertian Variable CostSecara sederhana, bisa disimpulkan bahwa variable cost adalah biaya yang tergantung pada hasil produksi. Biaya produksi variabel adalah jumlah konstan per unit yang diproduksi. Saat jumlah produksi dan output meningkat, variable cost juga akan meningkat. Sebaliknya, ketika lebih sedikit produk yang diproduksi, variable cost yang terkait dengan produksi akan menurun. Secara lebih jelas, pengertian variable cost merupakan biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan secara berubah-ubah yang didasarkan pada perubahan jumlah produk yang diproduksi. Dapat pula dikatakan bahwa variable cost tergantung pada fluktuasi aktivitas usaha dalam memproduksi barang yang dilakukan sebuah perusahaan. Variable cost umumnya berbeda antar bidang bisnis atau industri satu dengan lainnya. Jenis-jenis Variable CostVariable cost terdiri dari 3 jenis, yaitu direct cost, variable overhead cost, dan semi variable cost. Direct CostDirect cost atau yang juga disebut dengan biaya langsung merupakan biaya yang langsung terkait dengan produksi. Ketentuan dari biaya langsung ini adalah biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi, misal untuk bahan baku atau bahan bakar. Variable Overhead CostVariable overhead cost yang mana merupakan biaya yang berkaitan dengan intensitas perusahaan dalam proses produksi. Misal biaya asuransi untuk tenaga kerja yang sakit atau kecelakaan ketika sedang memproduksi. Semi Variable CostSemi variable cost merupakan suatu biaya yang memiliki elemen biaya tetap, namun memiliki biaya variabel di dalamnya. Elemen ini merupakan jumlah biaya minimum untuk dapat menyediakan jasa sedangkan pada elemen variable cost adalah suatu bagian yang dipengaruhi oleh volume kegiatan. Rasio Variable CostRasio variable cost umumnya digunakan dalam laporan biaya untuk menyatakan biaya dalam proses produksi suatu perusahaan. Bentuk rasio variable cost adalah persentase dari penjualan bersih. Cara menghitung rasio variable cost adalah biaya dibagi dengan pendapatan bersih. Rasio variable cost membandingkan biaya dalam produksi dengan jumlah pendapatan yang dihasilkan. Pengertian Fixed CostFixed cost atau biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh sebuah bidang usaha atau perusahaan dalam keadaan konstan/tetap atau umumnya senantiasa tidak berubah walaupun mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Berbanding terbalik dengan variable cost, dapat dikatakan bahwa fixed cost tidak terpengaruh sama sekali dari perubahan-perubahan dalam aktivitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Fixed cost yang senantiasa konstan bukan berarti biaya tetap tersebut akan selalu konstan. Biaya tetap dapat berubah sewaktu-waktu di masa yang akan datang. Contoh sederhana misalnya biaya sewa gedung. Perusahaan perlu untuk tetap membayar biaya sewa gedung yang sama setiap tahun walaupun produk yang dihasilkan oleh perusahaan banyak ataupun sedikit. Fixed cost akan selalu konstan atau tetap sampai suatu periode tertentu, periode saat biaya dapat ditingkatkan maupun diturunkan oleh pihak yang bersangkutan tapi perubahan tersebut biasanya terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Jenis-Jenis Fixed CostFixed cost dibagi menjadi 2 jenis, yaitu committed fixed cost dan discretionary fixed cost. Committed Fixed CostJenis fixed cost yang pertama adalah biaya yang sudah ditentukan atau yang juga disebut dengan commited fixed cost. Biaya tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan dalam menjaga kestabilan dari suatu perusahaan. Hal ini memiliki kaitan erat dengan struktur organisasi dan investasi fasilitas perusahaan. Saat perusahaan gulung tikar, ada biaya yang harus dikeluarkan. Discretionary Fixed CostJenis fixed cost yang kedua adalah biaya diskresioner atau discretionary fixed cost. Biaya tersebut adalah biaya yang dikeluarkan pada saat-saat tertentu saja yang dikurangi atau dihilangkan tanpa berdampak pada laba yang dihasilkan. Hal ini yang membuat manajemen perlu untuk mengurangi biaya diskresioner saat perusahaan dilanda kekurangan kas jangka pendek. Perbedaan Fixed Cost dan Variable CostTerdapat beberapa perbedaan utama antara fixed cost dan variable cost. Bila disimpulkan, perbedaan tersebut antara lain: Perbedaan SifatFixed cost bersifat paten atau pasti, sedangkan variable cost tidak bisa dikatakan pasti atau cukup bervariasi. KeterkaitanKeterkaitan yang dimaksud di sini adalah korelasi antara biaya dengan proses produksi. Fixed cost tidak memiliki hubungan atau kaitan yang erat dengan kapasitas produksi. Sedangkan hubungan antara proses produksi dengan variable cost adalah sangat erat sekali. Berdasarkan WaktuFixed cost merupakan biaya tetap berdasarkan waktu terkait, yaitu tetap atau konstan dan tidak akan berubah selama suatu periode. Berbeda dengan variable cost yang berhubungan dengan volume, dan akan berubah sesuai dengan perubahan volume. Penghitungan PersediaanFixed cost dan variable cost juga mengalami perbedaan dalam penilaian persediaan. Fixed cost tidak termasuk pada saat terjadi penilaian persediaan, tetapi variable cost selalu disertakan. Perbedaan antara fixed cost dan variable cost ini penting untuk diketahui oleh para pemilik bisnis atau perusahaan agar mudah saat memasukkannya ke dalam catatan finansial bisnis. Selain itu, hal ini juga penting untuk mengukur dan mengetahui perkembangan bisnis yang dijalankan. Contoh Fixed Cost dan Variable CostContoh Fixed Cost
Contoh Variable Cost
Cara Menghitung Biaya VariabelBiaya variabel dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Variable Cost (VC) = (Total Cost (TC) - Fixed Cost (FC)) / Quantity Selanjutnya, simak contoh biaya variabel yang dihitung dengan menggunakan rumus tersebut. Pada bulan Maret 2022, Andy mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp50.000.000 dengan tagihan >fixed cost sebesar Rp5.000.000 dan memproduksi 2.500 unit barang. Dengan demikian, perhitungan biaya variabelnya adalah sebagai berikut: Variable Cost Maret 2022 = (Rp50.000.000 - Rp5.000.000) / 2.500 = Rp45.000.000 / 2.500 = Rp18,000 Sesuai dengan perhitungan di atas, biaya variabel Andy pada bulan Maret 2022 adalah sebesar Rp18.000 per unit barang. KesimpulanSeluruh biaya yang terjadi di dalam suatu bidang usaha atau perusahaan dapat dikategorikan menjadi 2 jenis biaya, yaitu fixed cost dan variable cost. Pengertian fixed cost adalah biaya tetap yang tidak berubah meskipun perusahaan sedang ramai atau sepi. Sedangkan, pengertian variable cost adalah biaya variabel yang bisa naik atau turun tergantung dari banyak atau sedikitnya produksi/penjualan perusahaan tersebut. Jika kamu adalah seorang pemilik bisnis atau perusahaan dan masih merasa bingung perihal perhitungan biaya seperti ini, itu artinya kamu butuh bantuan dari aplikasi keuangan seperti majoo yang bisa mempermudah pekerjaanmu dalam hal finansial bisnis. |