Bagaimana sikap siswa ketika mengikuti upacara di sekolah

Bagaimana sikap siswa ketika mengikuti upacara di sekolah

Salah satu bentuk implementasi nilai pendidikan karakter yang diterapkan di SMP Muhammadiyah Plus Salatiga dapat terlihat pada kegiatan rutin mingguan yaitu upacara bendera.

Upacara pengibaran bendera adalah kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh seluruh akademisi di lingkungan sekolah, dari mulai pendidikan dasar hingga menengah atas. Kegiatan upacara bendera biasanya dilaksanakan setiap hari Senin. Tak terkecuali di SMP Muhammadiyah Plus Salatiga. Sekolah sebagai institusi pendidikan sudah seharusnya menanamkan pentingnya nilai pendidikan karakter yang terbagi ke dalam lima pilar yaitu religius, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. SMP Muhammadiyah Plus sebagai sekolah yang menekankan nilai pendidikan karakter pada pribadi peserta didik senantiasa berupaya untuk tidak hanya mengajarkan namun juga memberikan contoh nyata dan mewujudkannya dalam penerapan tingkah laku sehari-hari.

Kegiatan upacara bendera memiliki dampak yang nyata dalam perubahan sikap disiplin siswa. Latihan upacara dilaksanakan secara tertib dan disiplin. Ketegasan dari pelatih membuat siswa sadar pentingnya karakter yang akan membuat tugas mereka sebagai petugas upacara berjalan tertib, rapi, dan membanggakan.

Petugas upacara diajak untuk dapat menjadi pemimpin yang memimpin dengan baik serta penuh tanggung jawab. Selain itu, mereka juga digembleng untuk dapat dijadikan role model yang memiliki karakter kuat dan baik.

Kepala SMP Muhammadiyah Plus Salatiga mengaku bangga dengan sikap disiplin yang penuh karakter dari diri siswa. “Alhamdulillah, salah satu wujud implementasi pendidikan karakter yang sudah kami tanamkan sejak awal masuk di SMP Muhammadiyah Plus dapat terlihat ketika upacara bendera. Petugas begitu tertib dan baik dalam menjalankan tugasnya. Peserta upacara pun dengan khidmat mengikuti jalannya upacara. Semoga pentingnya penanaman dan pembiasaan pendidikan karakter ini selalu dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.” ungkap penerima Beasiswa School Leadership and Supervision Training Program oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jiangsu, China.

Cirana Merisa Senin, 7 Oktober 2019 | 16:15 WIB

Bagaimana sikap siswa ketika mengikuti upacara di sekolah

Upacara di sekolah dengan seragam merah putih. (danikancil/iStock Editorial)

Bobo.id - Setiap Senin, teman-teman mungkin harus mengikuti upacara bendera di sekolah.

Ada sekolah yang menyelenggarakan upacara bendera seminggu sekali, ada juga yang dua minggu sekali.

Bagaimanapun peraturannya, sekolah pasti akan menyelenggarakan upacara yang harus diikuti oleh semua siswa dan guru.

Baca Juga: Benarkah Matahari Lebih Besar saat Terbit dan Terbenam daripada saat di Atas Kepala?

Itu karena penyelenggaraan upacara bendera di sekolah sudah diatur dalam Pemendikbud Nomor 22 Tahun 2018.

Di dalam peraturan itu, tertulis berbagai macam aturan tentang upacara bendera di sekolah.

Tahukah teman-teman? Ternyata upacara bendera itu penting dilakukan, lo, bahkan bisa bermanfaat untuk kita.

Baca Juga: 7 Fakta Seru Ubur-Ubur, Salah Satunya Pernah Dibawa ke Ruang Angkasa


Page 2


Page 3

Bagaimana sikap siswa ketika mengikuti upacara di sekolah

danikancil/iStock Editorial

Upacara di sekolah dengan seragam merah putih.

Bobo.id - Setiap Senin, teman-teman mungkin harus mengikuti upacara bendera di sekolah.

Ada sekolah yang menyelenggarakan upacara bendera seminggu sekali, ada juga yang dua minggu sekali.

Bagaimanapun peraturannya, sekolah pasti akan menyelenggarakan upacara yang harus diikuti oleh semua siswa dan guru.

Baca Juga: Benarkah Matahari Lebih Besar saat Terbit dan Terbenam daripada saat di Atas Kepala?

Itu karena penyelenggaraan upacara bendera di sekolah sudah diatur dalam Pemendikbud Nomor 22 Tahun 2018.

Di dalam peraturan itu, tertulis berbagai macam aturan tentang upacara bendera di sekolah.

Tahukah teman-teman? Ternyata upacara bendera itu penting dilakukan, lo, bahkan bisa bermanfaat untuk kita.

Baca Juga: 7 Fakta Seru Ubur-Ubur, Salah Satunya Pernah Dibawa ke Ruang Angkasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Upacara bendera merupakan salah satu kegiatan penting yang sering dilakukan di sekolah. Umumnya, upacara bendera dilaksanakan pada hari Senin dan hari-hari tertentu, seperti peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Meskipun sudah sering dilakukan, namun masih banyak siswa-siswi yang belum memahami tujuan diadakannya upacara bendera.

Salah satu poin penting tujuan upacara bendera yaitu untuk menumbuhkan rasa nasionalisme anak bangsa. Nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang harus melekat selama negara ini masih berdiri. Maka dari itu, upacara bendera menjadi salah satu kegiatan penting untuk membentuk karakter bangsa.

Upacara mengajarkan sikap kedisiplinan terhadap seluruh peserta terutama untuk siswa- siswi. Siswa-siswi akan lebih menghargai ketepatan waktu. Ikut berpartisipasi dalam upacara juga merupakan salah satu bentuk dari nasionalisme. Karna dari sana kita dapat belajar persatuan dan kesatuan, menghargai sesama teman yang berbeda suku dan agama, belajar tentang kedisiplinan waktu, dan menjunjung tinggi ideologi negara yakni pancasila.

Kita ambil contoh saja, untuk upacara bendera di sekolah yang diadakan tiap hari Senin. Upacara ini diikuti oleh seluruh warga sekolah. Mulai dari siswa, guru, dan para staf sekolah wajib untuk mengikuti upacara. Selama mengikuti upacara, seluruh peserta mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembina. Selain itu tidak ada yang boleh terlambat mengikuti upacara. Apabila terlambat mengikuti upacara, biasanya harus menunggu sampai upacara selesai dan siap menerima sanksi dari pengurus osis. Karena jika tidak diberi sanksi akan mengulangi perbuatannya kembali.

Tanggung jawab seorang siswa juga perlu. Seperti menjadi seorang petugas upacara. Siswa dituntut untuk ikut berpartisipasi dalam upacara. Contohnya saja beberapa siswa ditunjuk untuk menjadi petugas pengibar bendera. Meraka akan berlatih beberapa sebelum upacara diselenggarakan. Pembaca pembukaan UUD 1945 juga melatih intonasi sebelum upacara dimulai agar sesuai dengan nada baca tersebut. Begitu pula dengan anggota koor, mereka berlatih dengan giat agar dapat bernyanyi kompak. Setiap petugas upacara memiliki tanggungjawabnya masing-masing. Semua sudah sesuai dengan runtutan acara. Sehingga dapat dilaksanakan upacara dengan khidmat.

Bagaimana sikap siswa ketika mengikuti upacara di sekolah

Dra. Eli Noverma, M.Si

(Kepala SMAN 4 Bukittinggi)

UPACARA BENDERA, WADAH PENGUATAN KARAKTER SISWA

Jati diri dapat memancar dan tumbuh kembang diawali dengan mengenali diri kita sendiri. Membangun jati diri adalah membangun karakter. Dalam membangun karakter dapat dilakukan dengan menanamkan kebiasaan tentang hal yang baik sehingga siswa menjadi paham tentang tata nilai kehidupan serta menanamkan konsep mana yang boleh dan mana yang tidak, serta mampu memberikan teladan hidup.

Keteladan hidup yang ada pada diri sesorang tidak datang dengan sendirinya tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah watak dan karakter serta pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan dicanangkannya “Pendidikan Berkarakter”, maka peran guru menjadi lebih nyata dalam pembentukan karakter dan watak siswa. Tanggung jawab pembentukan karakter siswa bukan hanya tanggung jawab sebagian guru khususnya guru mata pelajaran PKn dan Pendidikan Agama dan guru Bimbingan Konseling (BK) disekolah, tetapi harus merupakan upaya bersama yang sinergis antara orang tua, sekolah, dan masyarakat. Sehingga diharapkan segala upaya ini dapat menjadi penangkal pengaruh negatif yang sedang marak berkembang di Indonesia

Pendidikan karakter, harus ditumbuhkan, dikembangkan, diterapkan dan diamalkan oleh para siswa dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu caranya adalah melalui pelaksanaan upacara bendera di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap hari senin sekitar 45 menit (1 Jam Pelajaran) sebelum kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) dimulai. Selain itu juga dilakukan pada peringatan hari besar nasional seperti upacara; hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus, hari Pendidikan Nasinal, Kesaktian Pancasila, hari Pahlawan, Ulang Tahun Kota/ Kabupaten, Propinsi dan hari peringatan Nasional lainnya.  Nilai-nilai karakter yang dapat ditumbuhkan melalui upacara bendera antara lain: religius, disiplin, kerja keras, tanggung jawab, semangat kebangsaan, cinta tanah air, patriotisme dan nasionalisme

Karakter religius harus menjadi pendidikan yang utama yang harus ditanamkan dalam setiap Proses Belajar Mengajar (PBM) pada seluruh peserta didik. Religius merupakan sikap yang memegang teguh perintah agamanya dan menjauhi larangan agamanya, seraya saling menjaga kerukunan dan kesatuan antar berbeda pemeluk agama dan keyakinan.

Dalam kegiatan upacara bendera, sikap religius yang dapat ditanamkan adalah sikap keteraturan dalam barisan. Bahwa setiap agama di Indonesia mengajarkan umatnya untuk hidup teratur dan tertib, sikap ini dilatih dalam barisan peserta upacara. Pada amanat pembina upacara, selalu ada kalimat pembuka yang  mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karuniaNya.   dan berselawat kepada nabi besar Muhammad SAW (bagi yang muslim). Selain itu menanamkan sikap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemerdekaan dan penghidupan yang baik di Negara yang damai. Mengheningkan cipta seraya berdoa, merupakan sikap religius untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Setelah rangkaian upacara selesai, ditutup dengan pembacaan doa yang sarat dengan pesan religius

Disiplin, merupakan tindakan yang menjaga dan mematuhi anjuran yang baik dan menghindari dan menjauhi segala larangan yang buruk secara konsisten dan berkomitmen. nilai karakter ini wajib ditanamkan kepada peserta didik. Pada upacara bendera sikap disiplin menjadi hal yang mutlak. Upacara bendera menuntut peserta didik harus disiplin, baik sebagai petugas maupun peserta upacara agar upacara berjalan lancar, tertib dan hikmat. Sehingga seluruh peserta upacara dapat menyimak amanat yang disampaikan oleh Pembina upacara. Disiplin yang diajarkan dan diterapkan dalam upacara bendera diharapkan menjadi karakter pribadi semua peserta didik. Peserta didik menjadi terbiasa dengan disiplin diri, disiplin waktu dan disiplin belajar. Kedisiplinan yang tinggi kelak akan membuat siswa dapat meraih cita-citanya dengan mudah.

Selain itu karakter kerja keras mutlak ada pada team pelaksanan upacara. Tugas berat berada dipundak mereka. Sukses tidaknya pelaksanaan upacara disuatu tempat sangat tergantung pada kerja keras pelaksananya, karena Kerja kerasdapat didefinisikan Mencurahkan segala kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai hasil yang diharapkan dengan tepat waktu dan berorientasi lebih pada proses dan perkembangan

Upacara bendera sebagai program sekolah dan pembiasaan peserta didik menuntut rasa tanggung jawab peserta didik baik sebagai peserta maupun petugas upacara. Yang dimaksud dengan Tanggung Jawab adalah menyadari bahwa segala hal yang diperbuat oleh dirinya bukan hanya merupakan tugas dan kewajiban bagi dirinya sendiri, namun juga keluarga, lingkungan, masyarakat, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa

Seluruh peserta didik wajib mengikuti dan melaksanakan upacara dengan penuh rasa tanggung jawab. Melatih dan menumbuhkan rasa tanggung jawab, melalui upacara sangat efektif. Sikap tidak perduli, meremehkan dan masa bodoh harus dihilangkan dan digantikan dengan sikap tanggung jawab. Sehingga pelaksanaan upacara bendera dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik sebagai bagian dari pendidikan karakter.

Semangat kebangsaan merupakan salah satu nilai karakter bangsa yang didefinisikan dengan Suatu sudut pandang yang memandang dirinya sebagai bagian dari bangsa dan negaranya. Sudut pandang yang mewujudkan sikap dan perilaku yang akan mempertahankan bangsa dari berbagai ancaman, serta memahami berbagai faktor penyebab konflik sosial baik yang berasal dari luar maupun dari dalam.

Wawasan kebangsaan harus ditanamkan dan ditumbuhkan kepada siswa  dalam rangka menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Semangat kebangsaan dalam mengisi kemerdekaan tidak boleh padam. Oleh karenanya melalui pelaksanaan upacara bendera, semangat kebangsaan harus terus dikobarkan di kalangan peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Pembacaan teks Pancasila oleh Pembina dan ditirukan oleh seluruh peserta upacara, diharapkan mampu menjaga dan meningkatkan kobaran semangat kebangsaan.

Dalam urutan acara  upacara bendera selalu ada menyanyikan lagu wajib nasional dan  daerah. Dalam setiap syair lagu yang dinyanyikan dapat menggugah dan meningkatkan rasa kecintaan kepada tanah air dan bangsa. Rasa kecintaan ini wajib dimiliki oleh semua peserta didik. peserta didik harus bangga terhadap tanah air, bangsa dan negerinya. Karena hal ini dapat menangkal derasnya budaya dari luar negeri. Rasa kecintaan terhadap tanah air dapat dijadikan semangat untuk membangun Indonesia. peserta didik sebagai generasi muda, menjadi penerus estafet pembangunan bangsa dimasa yang akan datang.

Pengibaran bendera sebagai inti kegiatan harus dilakukan secara tertib dan hikmat. Petugas harus benar-benar siap dan tanggung jawab penuh karena pada saat bendera dikerek ke puncak tiang, seluruh peserta upacara mengangkat tangan kanannya sebagai bentuk penghormatan serta  pembacaan teks pancasila dan UUD 1945. Momen ini sangat ampuh untuk nenumbuhkan rasa Patriotisme dan Nasionalisme. Terlebih sambil mendengar lagu Indonesia Raya yang mengiringi bendera berkibar. Prinsip nasionalisme pancasila dilandasi nilai-nilai pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi. Rasa nasionalisme yang tinggi dapat menjadi tali pengikat antara bangsa dengan warga negaranya.

Masih banyak lagi nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan kepada peserta didik melalui pelaksanaan upacara bendera. Semua menjadi komitmen dan tanggung jawab kita bersama sebagai pendidik. Mari rapatkan barisan untuk keberhasilan pendidikan karakter peserta didik. Keberhasilan pendidikan karakter merupakan modal dasar dalam rangka menyiapkan generasi Indonesia emas yang tangguh ditahun 2045 mendatang. Oleh sebab itu kegiatan ekstrakurikuler Pasukan Pengibar Bendera (Pasusbra) perlu diperhatikan dan dialokasikan dana yang cukup untuk pengembangannya.