Apa yang dimaksud dengan bahan habis pakai dalam akuntansi?

BAB 06 Siklus Akuntansi Pada Akhir Perioda AsgardChapter 84 2009 dan 2010. Penerapan PABU Penandingan ini menjadikan informasi laba lebih wajar fair karena mesin A digunakan selama 3 perioda sehingga harus dialokasikan ke 3 perioda yang menikmati aset tetap tersebut dalam rangka memperoleh pendapatan.

C. PABU: Analisis Manfaat vs. Biaya Kepraktisan

Pencatatan akuntansi dilakukan sepanjang manfaat yang diperoleh lebih besar dibanding biaya yang harus ditanggung untuk menghasilkan informasi akuntansi. Prinsip ini sering dikaitkan dengan prinsip kepraktisan Suwardjono, 2002, yaitu pencatatan akuntansi seharusnya dirancang untuk membantu bisnis, bukan justru merepotkan. Contoh, UMKM mencatat penguranganpenggunaan bahan habis pakai lazimnya pada akhir perioda, bukan di setiap terjadi pengkonsumsian bahan habis pakai. Model pencatatan bahan habis pakai ini lazim digunakan karena karena konsumsi atas bahan habis pakai dilakukan dalam jumlah kecil tetapi kontinyu sehingga dianggap tidak praktis jika pencatatan dilakukan setiap terjadi pengkonsumsian.

D. Jenis-jenis Transaksi yang Perlu Pencatatan Penyesuai

Berikut ini contoh transaksi yang perlu dilakukan pencatatan penyesuai karena mengikut PABU adalah: 1. Pengakuan biaya penyusutan; aset tetap berwujud lazimnya mengalami penurunan nilai karena digunakan UMKM untuk menghasilkan pendapatan sehingga penurunan nilai aset tetap tersebut harus ditandingkan dengan pendapatan selama perioda-perioda yang menikmati aset tetap tersebut. Pencatatan penyesuai terhadap pengakuan biaya penyusutan ditampung di akun Biaya penyusutan dan di akun kontra Akumulasi penyusutan.

2. Pengakuan biaya bahan habis pakai; akuntansi UMKM lazimnya mencatat

pengkonsumsian bahan habis pakai pada akhir perioda saja. 3. Pengakuan sebagian biaya dibayar dimuka yang berubah menjadi biaya; Biaya yang dibayar dimuka bagi akuntansi merupakan aset karena UMKM belum menerima manfaat dari pembayaran biaya tersebut. Aset jenis ini akan berubah menjadi biaya seiring dengan berlalunya waktu. Oleh karena itu, pada akhir perioda UMKM menetapkan besarnya biaya dibayar dimuka BAB 06 Siklus Akuntansi Pada Akhir Perioda AsgardChapter 85 yang telah berubah menjadi biaya, dan pencatatan penyesuai dilakukan untuk mengakui biaya tersebut. 4. Pengakuan biaya yang belum dibayar kas; Ada kalanya UMKM justru membayar biaya setelah menikmati jasa yang diminta. Jika hal ini terjadi maka UMKM dikatakan melakukan pembayaran dibelakang untuk suatu biaya. Mendasarkan diri pada prinsip akrual maka pada akhir perioda akuntansi UMKM harus mengakui biaya atas jasa yang telah dinikmati meskipun UMKM belum membayar kas. Pencatatan penyesuai dilakukan untuk mengakui biaya dan juga mengakui adanya utang biaya. 5. Pengakuan sebagian pendapatan diterima dimuka yang berubah menjadi pendapatan; Pendapatan diterima dimuka adalah utang yang akan berubah menjadi pendapatan seiring dengan berlalunya waktu. Pendapatan diterima dimuka merupakan utang karena pada saat transaksi terjadi UMKM belum memberi manfaat atas penerimaan kas tersebut tetapi sudah menerima kas. Oleh karena itu pada akhir perioda UMKM menetapkan besarnya pendapatan diterima dimuka yang telah berubah menjadi pendapatan, dan melakukan pencatatan penyesuai untuk mengakui pendapatan tersebut. 6. Pengakuan pendapatan yang belum diterima kas; Kadangkala UMKM memberikan jasa terlebih dahulu dan akan menerima kas setelah jasa yang diberikan selesai dilakukan. Jika hal ini terjadi maka UMKM dikatakan melakukan penerimaan dibelakang untuk suatu pendapatan. Mendasarkan diri pada prinsip akrual maka pada akhir perioda akuntansi UMKM harus mengakui pendapatan atas jasa yang telah diberikan meskipun UMKM belum menerima kas mengakui piutang pendapatan. Masih terdapat beberapa peristiwa bisnis yang menuntut dilakukannya pencatatan penyesuai di akhir perioda agar mengikuti PABU. Aplikasi Pencatatan Penyesuai Berikut ini adalah informasi yang terkait dengan pencatatan penyesuai yang harus dilakukan di UMKM. SEMANGAT pada 31 Desember 2008. Pencatatan Penyesuai A Diketahui : Penghitungan fisik bahan habis pakai berupa alat tulis kantor di gudang menunjukkan Rp2.000.000 pembelian bahan habis pakai selama 1 perioda adalah Rp3.000.000 sebagaimana tercantum di saldo akun Bahan habis pakai di daftar saldo sebelum penyesuaian. BAB 06 Siklus Akuntansi Pada Akhir Perioda AsgardChapter 86 Ditanya a. Berapakah bahan habis pakai yang diakui sebagai biaya tahun 2008? b. Akun-akun apa saja yang terpengaruh, dan bagaimana pengaruhnya? c. Bagaimana pencatatan penyesuai dilakukan? Jawaban a. Rp3.000.000 – Rp2.000.000 = Rp1.000.000 b. Akun Biaya bahan habis pakai di debet untuk mengakui terjadinya biaya bahan habis pakai, dan akun Bahan habis pakai di kredit untuk mengakui pengurangan akun aset tersebut. c. Pencatatan penyesuai adalah sebagai berikut: Tgl Nama Akun Deskripsi Singkat Debet Rp Kredit Rp 3112 Biaya bahan habis pakai Rp1.000.000 Bahan habis pakai Rp1.000.000 Penyesuaian: Bahan habis pakai Debet BIAYA BAHAN HABIS PAKAI BAHAN HABIS PAKAI Kredit Tgl Des Deskripsi Debet Rp Tgl Des Deskripsi Kredit Rp 31 A Penyesuaian 1.000.000 31 A Penyesuaian 1.000.000 Pencatatan Penyesuai B Diketahui : Biaya iklan untuk bulan Desember Rp750.000 belum dibayar hingga akhir perioda 2008. Ditanya a. Berapakah biaya iklan yang masih harus diakui dan dicatat di penyesuaian? b. Akun-akun apa saja yang terpengaruh, dan bagaimana pengaruhnya? c. Bagaimana pencatatan penyesuai dilakukan? Jawaban a. Rp750.000 b. Akun Biaya iklan di debet untuk mengakui penambahan biaya iklan, dan akun Utang iklan di kredit untuk mengakui biaya iklan yang terutang. c. Pencatatan penyesuai adalah sebagai berikut: Tgl Nama Akun Deskripsi Singkat Debet Rp Kredit Rp 3112 Biaya iklan Rp750.000 Utang iklan Rp750.000 Penyesuaian: Biaya iklan terutang Debet BIAYA IKLAN UTANG IKLAN Kredit Tgl Des Deskripsi Debet Rp Tgl Des Deskripsi Kredit Rp 31 B Penyesuaian 750.000 31 B Penyesuaian 750.000 BAB 06 Siklus Akuntansi Pada Akhir Perioda AsgardChapter 87 Pencatatan Penyesuai C Diketahui : Transaksi sewa kendaraan A terjadi tanggal 1 Desember 2008 dimana UMKM. SEMANGAT membayar dimuka biaya sewa kendaraan A Rp12.000.000 untuk 2 bulan yang dicatat di akun Dibayar dimuka biaya sewa kendaraan. Ditanya a. Berapakah pembayaran dimuka biaya sewa kendaraan yang diakui sebagai biaya sewa kendaraan tahun 2008? b. Akun-akun apa saja yang terpengaruh, dan bagaimana pengaruhnya? c. Bagaimana pencatatan penyesuai dilakukan? Jawaban a. Rp12.000.000 x 12 = Rp6.000.000 b. Akun Biaya sewa kendaraan di debet untuk mengakui terjadinya biaya sewa kendaraan, dan akun Dibayar dimuka biaya sewa kendaraan di kredit untuk mengakui pengurangan akun aset tersebut. c. Pencatatan penyesuai adalah sebagai berikut: Tgl Nama Akun Deskripsi Singkat Debet Rp Kredit Rp 3112 Biaya sewa kendaraan Rp6.000.000 Dibayar dimuka biaya sewa kendaraan Rp6.000.000 Penyesuaian: Mengakui pembayaran dimuka yang menjadi biaya Debet BIAYA SEWA KENDARAAN DIBAYAR DIMUKA BIAYA SEWA KENDARAAN Kredit Tgl Des Deskripsi Debet Rp Tgl Des Deskripsi Kredit Rp 31 C Penyesuaian 6.000.000 31 C Penyesuaian 6.000.000 Pencatatan Penyesuai D Diketahui : Peralatan kantor dibeli tanggal 1 Januari 2008 dengan harga perolehan Rp10.000.000. Masa manfaat diperkirakan 9 tahun, dengan nilai residu Rp1.000.000 pada akhir tahun kesembilan. Penyusutan per tahun ditetapkan sama besar. Ditanya a. Berapakah kos peralatan kantor yang diakui sebagai biaya penyusutan mesin tahun 2008? b. Akun-akun apa saja yang terpengaruh, dan bagaimana pengaruhnya? c. Bagaimana pencatatan penyesuai dilakukan? Jawaban a. Rp10.000.000 – Rp1.000.000 : 9 = Rp1.000.000 b. Akun Biaya penyusutan mesin di debet untuk mengakui alokasi kos mesin yang menjadi biaya di tahun 2008, dan akun Akumulasi penyusutan mesin di kredit. c. Pencatatan penyesuai adalah sebagai berikut: BAB 06 Siklus Akuntansi Pada Akhir Perioda AsgardChapter 88 Tgl Nama Akun Deskripsi Singkat Debet Rp Kredit Rp 3112 Biaya penyusutan peralatan kantor Rp1.000.000 Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp1.000.000 Penyesuaian: Mengakui alokasi kos peralatan kantor yang menjadi biaya BIAYA PENYUSUTAN Debet PERALATAN KANTOR AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN KANTOR Kredit Tgl Des Deskripsi Debet Rp Tgl Des Deskripsi Kredit Rp 31 D Penyesuaian 1.000.000 31 D Penyesuaian 1.000.000 Pencatatan Penyesuai E Diketahui : Transaksi sewa gudang UMKM. SEMANGAT oleh pihak ketiga terjadi tanggal 1 Juli 2008 yang mana UMKM menerima pembayaran dimuka Rp4.000.000 untuk satu tahun 1 Juli 2008 sd 30 Juni 2009 yang dicatat di akun Diterima dimuka pendapatan sewa gudang. Ditanya a. Berapakah penerimaan dimuka pendapatan sewa gudang yang diakui sebagai pendapatan tahun 2008? b. Akun-akun apa saja yang terpengaruh, dan bagaimana pengaruhnya? c. Bagaimana pencatatan penyesuai dilakukan? Jawaban a. Rp4.000.000 x 612 = Rp2.000.000 b. Akun Diterima dimuka pendapatan sewa gudang di debet untuk mengakui terjadinya pengurangan akun utang tersebut, dan akun Pendapatan sewa gudang di kredit untuk mengakui terjadinya pendapatan yang berasal dari sewa gudang. c. Pencatatan penyesuai adalah sebagai berikut: Tgl Nama Akun Deskripsi Singkat Debet Rp Kredit Rp 3112 Diterima dimuka pendapatan sewa gudang Rp2.000.000 Pendapatan sewa gudang Rp2.000.000 Penyesuaian: Mengakui pendapatan dari penerimaan dimuka pendapatan sewa DITERIMA DIMUKA PENDAPATAN Debet SEWA GUDANG PENDAPATAN SEWA GUDANG Kredit Tgl Des Deskripsi Debet Rp Tgl Des Deskripsi Kredit Rp 31 E Penyesuaian 2.000.000 31 E Penyesuaian 2.000.000 Selain untuk mengikuti PABU, pencatatan penyesuai dilakukan karena untuk mengoreksi kesalahan pencatatan yang dilakukan selama perioda berjalan dan baru BAB 06 Siklus Akuntansi Pada Akhir Perioda AsgardChapter 89 diketahui pada akhir perioda ketika akan menyusun laporan keuangan. Terdapat 4 jenis kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi di bisnis: a. Lupa mencatat transaksi b. Salah akun c. Salah nilai moneter d. Kombinasi kesalahan salah akun dan salah nilai moneter. Pencatatan pengoreksi dilakukan dengan cara menganalisis dampak atas kesalahan tersebut, dan mengoreksinya. Buku ini tidak menjelaskan tentang pencatatan pengoreksi, jika diantara Kita ada yang tertarik, silakan merujuk ke buku- buku akuntansi keuangan, salah satunya Akuntansi Pengantar 1 Berbasis Matematika Sony Warsono, Arif Darmawan dan Muhammad A. Ridha, 2009.

05. DAFTAR SALDO SETELAH PENYESUAIAN

Apa yang dimaksud dengan persediaan bahan habis pakai?

Menurut Munandar (2005), persediaan bahan habis pakai adalah sebagai persediaan barang barang (bahan-bahan) yang menjadi objek operasional perusahaan. Bahan yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan dalam kegiatan perusahaan yang sifatnya habis dipakai dan nilainya relatif kecil.

Apa yang dimaksud dengan BHP dalam akuntansi?

Bahan Habis Pakai (BHP) sendiri juga disebut persediaan merupakan salah satu akun kelompok asset lancar yang disajikan di Neraca organisasi pemerintah. Persediaan menunjukkan saldo yang belum terpakai pada periode tersebut.