Apa teknik yang digunakan dalam karya seni cetak Kelas 1 SD

Apa teknik yang digunakan dalam karya seni cetak Kelas 1 SD

Salah satu hal yang paling disukai peserta didik kelas 1 adalah bermain warna. Ya, kali ini Peserta Didik kelas 1 akan bermain dengan warna, sayuran, dan buah-buahan. Mengenal bahan alam dalam berkarya dan merancang karya dari bahan alam menjadi tema besarnya. Peserta Didik kelas 1 sudah dikenalkan dengan teknik mencetak dalam membuat sebuah gambar. Kali ini, sayur dan buah yang akan menjadi bahannya. Sebelumnya semua Peserta Didik diminta berdiskusi dengan orang tua masing-masing tentang gambar yang akan dibuat. Jika sudah tau apa yang akan digambar, orang tua bertugas untuk membuat cetakannya. Cetakan itu bisa dibuat dari sayuran, seperti wortel dan batang sosin,  atau dari buah-buahan seperti belimbing dan bengkoang, bahkan bisa dari umbi-umbian seperti kentang dan ubi. Cetakan kemudian dibawa ke sekolah. Dan di sekolah Peserta Didik akan membuat gambar yang sudah direncanakan bersama orang tua di rumah. Guru kemudian menyiapkan cat warna. Karena cetakan terbuat dari sayur dan buah, cat warna yang disiapkan berasal dari pewarna makanan yang diberi air. Media yang digunakan adalah kertas gambar. Selain cetakan buah dan sayur, kuas pun tetap digunakan sebagai alat warna dalam proses pembuatan gambar. Pada pelaksanaannya, banyak peserta didik yang kesulitan dan bingung mau membuat gambar apa. Tapi tutor sebaya mempermudah prosesnya. Peserta didik yang sudah tahu gambar apa yang akan dibuat, memberitahu caranya kepada teman yang masih bingung. Menggambar dengan cara mencetak pun berjalan dengan baik. Tetap saja, karena anak kelas 1, tumpah, cat warna bertebaran kemana-mana, menjadi pelengkap kegiatan menggambar dengan teknik mencetak kali ini. Tentu saja setelahnya semua Peserta Didik kls 1 membersihkan kelas bersama-sama.Yang pasti, kebahagiaan dan keceriaan terlihat dalam kegiatan mewarnai ini.

Apa teknik yang digunakan dalam karya seni cetak Kelas 1 SD


Apa teknik yang digunakan dalam karya seni cetak Kelas 1 SD


Apa teknik yang digunakan dalam karya seni cetak Kelas 1 SD


Apa teknik yang digunakan dalam karya seni cetak Kelas 1 SD



Tripasik.com – Berikut ini adalah jawaban dari soal SBO TV yang berbunyi “Sebutkan alat yang digunakan untuk membuat karya cetak dua dimensi?“.

Kalimat tersebut merupakan salah satu tugas untuk siswa-siswi SD kelas 1 dalam program Guruku SBO TV hari Senin, 31 Agustus 2020.

Apa teknik yang digunakan dalam karya seni cetak Kelas 1 SD
Sebutkan alat yang digunakan untuk membuat karya cetak dua dimensi?

Pada materi kali ini, para siswa SD kelas 1 akan diajak belajar bersama Ibu guru Basrah Rahmawati dengan materi Karya Dua Dimensi yang tayang di SBO TV pada pukul 09.30 – 10.00 WIB.

Ada beberapa soal yang diberikan dalam materi kali ini, salah satunya berbunyi “Sebutkan alat yang digunakan untuk membuat karya cetak dua dimensi?“.

Soal dan Jawaban SBO TV 31 Agustus 2020 SD Kelas 1

Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud karya seni dua dimensi?

2. Sebutkan alat yang digunakan untuk membuat karya cetak dua dimensi?

3. Buatlah karya cetak dua dimensi yang menggunakan jari kalian dan warnailah!

Jawaban

1. Karya seni dua dimensi adalah karya yang bisa dilihat dari satu arah dan karya yang mempunyai panjang dan lebar

2. Alat-alat untuk membuat karya cetak dua dimensi :

  • Daun
  • Gambar buah-buahan
  • Pelepah pisang
  • Jari tangan

3. Praktekkan di rumah masing-masing.

—————————————–

Itulah jawaban dari soal SBO TV yang berbunyi Sebutkan alat yang digunakan untuk membuat karya cetak dua dimensi?, semoga bermanfaat.

29

B. Mencetak

1. Pengertian Mencetak

Mencetak adalah memberikan gaya atau suatu tekanan pada suatu benda untuk menghasilkan suatu bentuk gambar Depdikbud 1982:36. Sedangkan menurut Rachmat 1997:506, mencetak adalah kegiatan karya seni rupa dalam bentuk dua dimensi, yang dilakukan dengan menggunakan alat cetakan hasil kreasi sendiri atau orang lain, sebagai hasil ungkapan perasaan dari apa yang dilihat, diraba, yang menjadikan kesan keseluruhan. Menurut Affandi 2006:13 mencetak merupakan kegiatan menggambar tidak secara langsung dengan goresan tangan, melainkan melalui media perantara yang disebut klise atau cetakan gambar. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mencetak adalah kegiatan karya seni rupa dalam bentuk dua dimensi melalui media perantara yang disebut klise atau cetakan gambar dengan memberikan gaya atau suatu tekanan pada suatu benda untuk menghasilkan suatu bentuk gambar. Salah satu karakteristik dalam kegiatan mencetak yaitu hasil gambar cetak ditentukan oleh prosesteknik cetak dan mejenis media yang digunakan, artinya, setiap karya Dalam kegiatan mencetak diperlukan hal-hal yang bersifat teknis. misalnya kreativitas penggunaan media dalam mencetak dan kemampuan dalam proses mencetak. Pemilihan warna, pengolahan bentuk, serta penerapan unsur- unsur lainnya, dimaksudkan sebagai media dalam menyalurkan ungkapan perasaan pembuatnya. Keleluasaan dalam mengungkapkan ekspresi tanpa dibatasi 30 norma-norma dalam menciptakan karya seni, lebih ditujukan agar tidak mengikat kebebasan berekspresi. Keberhasilan mencetak sangat tergantung pada kemampuan daya imajinasi dalam mengungkapkan yang ada dalam pikiran. Dalam kaitan dengan pembelajaran, khususnya dalam bidang seni rupa, tujuan mencetak adalah melatih kemampuan motorik tangan dan daya imajinasi melalui kegiatan mencetak, sehingga dapat mengenal lingkungannya dengan lebih baik dan terampil menurut unsur-unsur rupa berdasarkan kaidah-kaidah desain.

2. Jenis-jenis Teknik Cetak

Menurut Rokhmat 2002: 12, proses mencetak memiliki prinsip yang berdasarkan pada perbedaan klisenya yang dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu: a. Cetak Tinggi Relief Print Cetak tinggi adalah keadaan permukaan klise tinggi rendah, pada bagian yang tinggi terkena tinta, dan bagian tersebut sebagai penghasil gambar. Cetak tinggi berarti cetak timbul. Berdasarkan bahan klise yang digunakan, maka ada beberapa jenis cetak tinggi, yaitu: a Wood block print, b linoleum print, c parafin print, d string print. Wood block print atau cukil kayu apabila dilihat dari alat yang digunakan dan cara penorehannya dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu: 1 Wood cut, adalah papan klise kayu papan dipotong membujur yang ditoreh dengan alat chisel dan penorehannya atau cukilannya sederhana. 31 2 Wood engraving, adalah papan klise dari kayu papan dipotong melintang ditoreh dengan alat yang lembut burin atau graver dan penorehannya sangat rumit dan lembut. Dalam Wachowiak dan Ramsay 1969: 98-101 cara pembuatan klise dengan Linoleum print yaitu menggambar gambar sketsa dengan pensil, krayon hitam, dan sejenisnya pada bidang linoleum, kemudian seketsa tersebus ditoreh menggunakan benda tajam. Setelah itu oleskan tinta pada sisi linoleum yang ditoreh. Tempelkan kertas putih atau kertas warna pada sisi linoleum kemudian ditekan. Bagian pada permukaan linoleum yang tidak terkena cat atau tinta menghasilkan gambar pada permukaan kertas yang ditempelkan. A B Gambar 1: Gambar Cetak Menggunakan Bahan Linoleum dalam Wachowiak dan Ramsay 1969: 92 Sedangkan Parafin print cetakan dengan lilin padat, yaitu membuat klise dengan cara menoreh permukaan lilin yang padat menggunakan benda tajam misalnya paku, sehingga menghasilkan cetakan. Kemudian permukaan lilin diolesi dengan cat atau tinta. Setelah permukaan lilin diolesi, tempelkan kertas 32 pada permukaan lilin tersebut hingga cat menempel pada kertas. Bagian pada lilin yang tidak terkena cat atau tinta menghasilkan gambar pada permukaan kertas yang ditempelkan. Teknik cetak tersebut juga dapat menggunakan bahan dari gips. Cetak tinggi apabila dilihat dari cara pembuatan klise dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1 Cap, artinya menggunakan bahan klise dari alam, misalnya daun, jari, pelepah pisang, dan lainnya. Motifnya sudah ada secara alami, maka proses pembuatannya tidak menggunakan cara mencukil atau menoreh. Teknik cetak cap menggunakan bahan dari alam vegetable print sesuai untuk anak usia SD, karena bahan yang digunakan sederhana dan proses pembuatannya tidak sulit untuk dilakukan anak usia SD. Gambar 2: Gambar Cetak Cap dari Bahan Alam dalam Wachowiak dan Ramsay 1969: 91 Gambar 3: Gambar Cetak Cap dari Bahan Alam dalam Wachowiak dan Ramsay 1969: 43 33 2 Cukil, artinya pembuatan klise dengan cara mencukil atau menoreh bahan atau sejenisnya. Misalnya dengan triplek dan hardboard. Teknik cukil yang sesuai untuk anak usia SD dapat menggunakan bahan linoleum, kertas karton tipis Cardboard, dan sejenisnya karena mudah dalam pengerjaanya. Linoleum dan karton tipis merupakan bahan yang lunak dan mudah di toreh. Gambar 4: Gambar Cetak Cardboard dengan Bahan Karton dalam Wachowiak dan Ramsay 1969: 96 3 Kolase atau kolagraf, artinya pembuatan klise dengan cara ditempel pada bidang klise. Dapat menggunakan bahan yang beranekaragam jenisnya, yang penting diperhatikan tinggi rendahnya bahan yang digunakan. Bahan yang dapat digunakan antara lain: kertas konstruksi, kertas dari majalah, sisa-sisa kain, karpet sampel, kertas berwarna, lembaran logam, daun, biji, pasir, dan sebagainya. Bahan yang sudah ditempelkan pada bidang kertas kemudian diolesi dengan tinta, setelah itu kertas ditempelkan pada permukaan yang telah diolesi cat atau tinta. Kemudian tekan kertas tersebut hingga cat menempel pada kertas. Pada bagian yang 34 dalam akan menghasilkan gambar karena cat atau tinta tidak menempel pada kertas. Gambar 5: Gambar Cetak dengan Teknik Kolase dalam Wachowiak dan Ramsay 1969: 83 b. Cetak Dalam Intaglio Print Cetak dalam adalah keadaan permukaan klise tinggi rendah, pada bagian yang rendah tempat menempelnya tinta dan bagian tersebut sebagai penghasil gambar. Permukaan klise Intaglio Print memiliki permukaan tinggi rendah, sama dengan klise cetak tinggi Relief Print, perbedaannya terletak pada cara membubuhkan tinta di permukaan klise. Pada teknik cetak dalam yaitu membubuhkan tinta dengan kuas pada bagian rendah sampai terisi tinta, dan pada bagian yang tinggi dibersihkan. Sedangkan pada teknik cetak tinggi yaitu dengan menggunakn rol sehingga yang terkena tinta hanya pada permukaan yang tinggi. Gilbert, 1992; Andrews, 1964; Ross dan Romano, 1974; Sahman, 1993 dalam Rokhmat, 2002: 15 mengungkapkan bahwa dalm intaglio print terdapat beberapa teknik yang dikembangkan atau yang lazim digunakan para 35 seniman untuk berkarya seni grafis, yaitu engraving, drypoint, mezzotint, etching, dan aquatint. Pembuatan klise cetak dalam dengan cara mengikis atau menorah, sehingga menghasilakn parit-parit. Bahan klise biasanya menggunakan lempengan tembaga tembaga. Alat dan bahan yang digunakan untuk menorah atau mengikis antara lain jarum needle, rocker, burin atau graver, dan bahan kimia asam nitrit. c. Cetak Datar Planography Print Cetak datar adalah keadaan permukaan klise rata datar, namun ada bagian yang menolak dan ada bagian yang menerima tinta. Bagian yang menerima tinta sebagai penghasil gambar. Perbedaan bagian permukaan tersebut disebabkan oleh tebalnya lapisan kimia emulsi yang melekat pada permukaan klise. Untuk anak usia SD dapat menggunakan teknik cetak lipatan, cetak tunggal monoprint, dan sejenisnya. Cetak lipatan yaitu membuat klise dengan cara melipat kertas menjadi dua bagian kemudin mengoleskan cat pada salah satu bagian bidang kertas, selanjutnya kertas dilipat kembali dan ditekan secara merata sehingga cat menempel dan menghasilkan gambar. Cetak tunggal monoprint merupakan teknik cetak dengan bidang datar yang tidak dapat diulangi lagi untuk menghasilkan gambar yang sama. d. Cetak Tembus Stencil Print Cetak tembus adalah keadaan permukaan klise berlubang-lubang, dan lubang tersebut tempat lewatnya tinta yang sekaligus sebagai penghasil 36 gambar. Tinta yang ditekan akan melalui lubang-lubang yang akibatnya mengenai bidang di bawahnya. Berdasarkan keadaan klise yang digunakan, maka cetak tembus dapat dibedakan dalam dua tipe, yaitu: 1 Klise dalam keadaan berlubang, untuk memperoleh lubang sebagai pola dilakukan pemotongan cut out, stencil print. 2 Klise berupa lembaran kasa silk, untuk memperoleh pola gambar dilakukan penutupan pada bagian yang tidak diinginkan silk screen. Kedua teknik tersebut diatas memiliki proses pembuatan klise yang berlawanan, yaitu stencil print membuat lubang pada lembaran klise, sedangkan silk screen berusaha menutup lubang kasa. Untuk anak usia SD dapat menggunakan teknik percikan karena mudah dan sederhana. Teknik percikan yaitu dengan cara menyemprotkan cat warna dengan menggunakan sikat, sisir rambut, atau air brush pada bidang kertas yang sudah ditutup dengan pola gambar. Selain jenis teknik mencetak di atas yang merupakan teknik cetak berdasarkan pada prinsip dasar teknik mencetak, terdapat teknik mencetak untuk anak-anak usia SD dapat meliputi teknik cetak lipatan, teknik cetak penampang, cetak cukilan, cetak sablon, cetak percikan, dan cetak mono. Teknik-teknik cetak tersebut merupakan teknik cetak sederhana sehingga mudah untuk dikerjakan anak-anak usia SD. 37

3. Gambar Cetak Anak-anak