Apa peran Bank Indonesia sebagai operator dalam sistem pembayaran?

Bank Indonesia berperan sebagai operator dalam sistem pembayaran. Terangkan peran Bank Indonesia sebagai operator dalam sistem pembayaran!

Sebagai operator, Bank Indonesia menyediakan sistem pembayaran nasional yang disebut BI-RTGS dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia.

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! :)

Newer Posts Older Posts

Jakarta – Sejak akhir 2021 lalu, Bank Indonesia [BI] telah resmi mengimplementasikan BI-Fast Payment atau BI Fast sebagai salah satu inisiatif utama dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia [BSPI] 2025. Namun, kehadiran BI Fast ini, menimbulkan anggapan bahwa BI menempatkan diri sebagai pemain [operator] sekaligus wasit, sehingga timbul kekhawatiran terjadinya potensi konflik kepentingan.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta,  mengungkapkan, peran BI sebagai operator, regulator, dan pengawas sistem pembayaran telah ditegaskan dalam Undang-Undang BI, yakni pasal 8 yang menyatakan bahwa BI mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran yang implikasinya adalah peran BI sebagai regulator dan pengawas sistem pembayaran.

“Kami melakukan ini ada dasar hukumnya. BI dari dulu juga sudah berperan sebagai operator. Misalnya, dalam RTGS dan SKNBI. Kami berwenang mengatur, menyelenggarakan, dan juga mengawasi,” ungkapnya, ketika menjawab pertanyaan Infobank, secara virtual, Kamis, 2 Juni 2022.

Filianingsih menambahkan, apabila melihat literatur terkini secara Internasional maupun best practice, peran bank sentral sudah melakukan reposisi, bukan hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai operator dan katalisator. Hal Ini juga terjadi di Fast Payment.

“Bank sentral Amerika pun sedang menyiapkan infrastruktur Fast Payment. Jadi, BI Fast memang diperlukan, karena sangat cepat, tidak sampai satu menit pengiriman uang sudah sampai. Karena sebetulnya, BI Fast memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin cepat. Ini bukan hal yang baru,” tambahnya.

Namun menurut catatan Infobank, data dan fakta menunjukkan bahwa mayoritas bank sentral di dunia tidak menjadi operator Fast Payment.

Sebagai informasi, sejak implementasi pada Desember 2021, transaksi credit transfer BI-Fast terus meningkat dari awal implementasi baik secara volume maupun nominal. BI mencatat, total volume dan nominal transaksi BI-Fast masing-masing mencapai 85,3 juta transaksi dan Rp320,6 triliun selama periode 1 Januari-29 Mei 2022.

Kemudian, selama Ramadhan  dan libur Idulfitri 1443 H atau 3 April sampai 8 Mei 2022 volume dan nominal transaksi BI-Fast masing-masing mencapai 27,6 juta transaksi   dan Rp 107,4 triliun. Sementara RRH volume transaksi selama bulan Ramadhan dan Idulfitri meningkat menjadi 767.169 transaksi atau naik 29 persen daripada RRH Maret 2022 sebesar 596.771 transaksi. [*] Ayu Utami

Lihat Foto

KOMPAS.com/SAKINA RAKHMA DIAH SETIAWAN

Logo Bank Indonesia [BI].

KOMPAS.com – Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem pembayaran Indonesia. Sebab sistem pembayaran Indonesia sepenuhnya diatur atau ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Alasan kenapa Bank Indonesia mengatur penuh sistem pembayaran karena adanya keterkaitan yang erat antara kebijakan-kebijakan di bidang sistem pembayaran dengan sistem moneter dan perbankan.

Seperti yang kita tahu bahwa Bank Indonesia merupakan otoritas moneter di Indonesia. Tugas utama Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah menjamin kelancaran dan keamanan sistem pembayaran Indonesia.

Dilansir dari artikel jurnal Analisis Pengaruh Instrumen Pembayaran Non-Tunai terhadap Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia [2018] karya Nastiti Ninda Lintangsari, dijelaskan bahwa demi menjamin kelancaran dan keamanan sistem pembayaran, Bank Indonesia melakukan kebijakan yang berfokus pada empat aspek yaitu:

Peningkatan keamanan bertujuan untuk menjaga kepercayaan masyarakat akan berbagai alternatif alat pembayaran yang bisa digunakan masyarakat dalam kegiatan ekonomi yang dilakukannya.

Baca juga: Jenis-Jenis Alat Pembayaran

Peningkatan efisiensi bertujuan untuk menciptakan efisiensi secara nasional baik bagi industri sistem pembayaran maupun bagi masyarakat pengguna karena tidak harus mempunyai banyak alat pembayaran dalam melakukan berbagai transaksi pembayaran.

  • Perluasan akses pembayaran

Bank Indonesia berupaya untuk memperluas cakupan layanan sistem pembayaran sehingga dapat lebih luas dan merata ke seluruh wilayah Indonesia.

Bank Indonesia berupaya meningkatkan perlindungan konsumen agar masyarakat pengguna jasa sistem pembayaran dapat semakin terlindungi.

Selain itu, agar tidak ada lagi masyarakat yang berada pada posisi lemah akibat kekurangan informasi atas manfaat dan risiko dari alat pembayaran yang digunakan.

Baca juga: Komponen-Komponen dalam Sistem Pembayaran

Peran Bank Indonesia yang lainnya

Selain membuat kebijakan di atas, Bank Indonesia juga memiliki peran yang lainnya dalam sistem pembayaran.

Dalam buku Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia [2003] karya Sri Mulyati Tri Subari dan Ascarya, dijelaskan tiga peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran, yaitu:

  • Sebagai regulator dan fasilitator pengembangan

Peran pokok Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah sebagai regulator, fasilitator, dan katalisator pengembangan sistem pembayaran Indonesia.

Sebagai regulator, Bank Indonesia senantiasa memastikan proses sistem pembayaran berlangsung secara tepat waktu.

Sebagai fasilitator dan katalisator pengembangan, Bank Indonesia selalu berupaya melakukan penyempurnaan dan pengembangan terhadap sistem yang telah ada sesuai dengan perencanaan sistem pembayaran nasional.

Upaya penyempurnaan dan pengembangan tersebut diwujudkan melalui kebijakan, pengembangan mekanisme, peningkatan efisiensi pelayanan jasa sistem pembayaran, dan lain-lain.

Baca juga: Sistem Pembayaran: Definisi dan Perannya dalam Perekonomian

Peran Bank Indonesia sebagai lembaga pengawas memiliki maksud bahwa Bank Indonesia mempunyai tanggung jawab agar masyarakat bisa mendapatkan layanan jasa sistem pembayaran yang efisien, cepat, tepat, dan aman.

Dalam menjalan fungsi pengawasan, Bank Indonesia memiliki wewenang untuk memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem pembayaran, baik yang dilakukan oleh Bank Indonesia maupun pihak lain.

Agar pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem pembayaran berjalan secara maksimal, Bank Indonesia mewajibkan seluruh penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan.

  • Sebagai lembaga penyelenggara

Selain menjadi pengawas, Bank Indoensia juga memiliki peran sebagai penyelenggara sistem pembayaran Indonesia.

Baca juga: Modal Ventura: Definisi, Jenis Pembiayaan, dan Manfaatnya

Ada dua sistem pembayaran yang diselenggaran oleh Bank Indonesia, yaitu Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia [SKNBI] dan Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement [BI-RTGS].

SKNBI merupakan sistem pembayaran digunakan untuk menyelesaikan pembayaran ritel [nilai kecil], sedangkan BI-RTGS merupakan sistem pembayaran yang digunakan untuk menyelesaikan pembayaran yang memiliki nilai besar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tahukah Anda apa saja peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran? Bank Indonesia memiliki peran yang istimewa ketimbang bank–bank lainnya di Indonesia. Jika selama ini kita mengenal bank sebagai perusahaan yang menyediakan produk keuangan seperti tabungan, kartu kredit, sampai KPR, maka Bank Indonesia adalah bank sentral negara Indonesia yang fokus memelihara keseimbangan nilai Rupiah. Mari kita simak pembahasan lebih lanjut soal peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran berikut ini.

Baca juga: Apa Itu ATM Bersama? Simak Daftar dan Kode Bank Lengkapnya di Sini!

 

1. Regulator dan Fasilitator Pengembangan

Bank Indonesia memiliki kewenangan khusus dalam perekonomian negara. Salah satu peran pokok Bank Indonesia adalah sebagai regulator dan fasilitator sistem pembayaran yang berlaku di negara kita. Apa yang dimaksud dengan regulator dan fasilitator? Bank Indonesia sebagai regulator bertugas untuk memastikan seluruh proses sistem pembayaran berjalan mulus. 

Caranya adalah dengan membuat peraturan, syarat-syarat, serta sanksi yang mengikat penyedia layanan keuangan. Dengan begitu, tata penggunaan sistem pembayaran, mulai dari transfer uang, kartu debit dan kredit, sampai QRIS, sudah diatur sedemikian rupa untuk meminimalisir risiko penyalahgunaan. Contohnya seperti Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik. 

Kemudian, Bank Indonesia juga menjadi fasilitator yang artinya menyempurnakan sistem pembayaran yang sudah ada. Pada intinya, Bank Indonesia memiliki kewajiban untuk menjamin semua transaksi berjalan tanpa hambatan.

Baca juga: Cara Mudah Cek Identitas Lewat No Rekening Bank

2. Memberikan Izin yang Sesuai

 Salah satu peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran yang cukup krusial adalah mengeluarkan izin-izin kepada perusahaan dan pihak yang melakukan transaksi. Bank Indonesia tidak sembarangan mengizinkan pihak atau perusahaan untuk mengedarkan produk atau layanan keuangan. 

Hal tersebut juga sudah diatur dengan jelas dalam PBI No. 23/6/PBI/2021 dan PBI No. 23/7/PBI/2021. Ini juga sejalan dengan peran Bank Indonesia untuk melindungi kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia. Karena itu, sebelum Anda memercayakan keuangan pribadi maupun bisnis ke bank atau penyedia layanan keuangan, pastikan sudah mengantongi izin dari Bank Indonesia.

Baca juga: Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank yang Perlu Diketahui

3. Sebagai Lembaga Pengawasan

Sempat disinggung di atas bahwa Bank Indonesia memiliki peran utama sebagai pelindung hak dan kewajiban masyarakat Indonesia dalam kegiatan ekonomi. Jadi, sudah seharusnya Bank Indonesia diberikan tanggung jawab sebagai pengawas sistem pembayaran di Indonesia. 

Selain dengan melakukan monitoring lapangan, Bank Indonesia juga mewajibkan setiap penyedia jasa sistem pembayaran, baik itu bank umum maupun fintech, untuk menyampaikan laporan resmi. 

Pengawasan ini dilakukan untuk melindungi masyarakat, juga perbankan, perusahaan, dan stakeholder. Bank Indonesia juga ingin mempertahankan stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kepercayaan publik akan sistem pembayaran yang berlaku. Misalnya saja sistem QRIS yang sudah diregulasi oleh Bank Indonesia. 

Melalui pengawasan berkala, Bank Indonesia berhasil membuat kita semua merasa aman untuk menggunakan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran yang praktis.

Baca juga: Apa Itu Internet Banking? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini

4. Mengurangi Risiko dalam Sistem Pembayaran

Selanjutnya, peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran juga termasuk mengurangi risiko terjadi gagal transaksi. Apabila ada masalah gagal bayar [failure to settle], bisa dipastikan bahwa kelancaran sistem pembayaran pun jadi terhambat. Jika masalah seperti ini dialami oleh lebih dari satu pihak dalam waktu bersamaan, maka perekonomian Indonesia pun terancam macet.

Untuk menghindari isu serius seperti ini, Bank Indonesia terus mengembangkan mekanisme yang dapat mengurangi berbagai risiko dalam sistem pembayaran. Terlebih lagi setiap harinya risiko ini terus meningkat. Bank Indonesia pun sudah menerapkan Real Time Gross Settlement [RTGS] yang dapat memperkuat keamanan dan kecepatan sistem pembayaran real-time.  

5. Sebagai Lembaga Penyelenggara

Jika dahulu Pos Indonesia ikut berperan sebagai penyelenggara sistem pembayaran, kini peran ini diambil penuh oleh Bank Indonesia. Pada era modern ini, transaksi non tunai atau digital semakin marak digunakan. Fenomena ini semakin mengukuhkan peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran. Sejatinya, Bank Indonesia menyelenggarakan dua sistem pembayaran, yakni Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia [SKNBI] dan Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement [RTGS] yang sudah dibahas di poin sebelumnya. 

Dengan mengenali peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran nasional, Anda pun semakin yakin untuk selalu teliti ketika menggunakan jasa dan produk keuangan, terutama untuk keperluan bisnis. Agar bisa melakukan transaksi dalam berbagai metode secara aman, pilihlah payment gateway Indonesia yang sudah memiliki izin resmi Bank Indonesia, seperti Midtrans.

Tidak hanya itu, Midtrans juga telah mendapatkan sertifikasi ISO/IEC 27001, yakni sebuah standar internasional mengenai keamanan informasi. Mari majukan bisnis dengan Midtrans yang sudah dipercayai oleh lebih dari 500.000 pengusaha!

Video yang berhubungan