JABAR | 24 Februari 2020 18:00 Reporter : Fatimah Rahmawati Merdeka.com - Dalam kondisi normal, setiap wanita yang sudah mengalami pubertas akan mengalami haid atau menstruasi. Setiap bulan, haid datang secara teratur dan pada umumnya berlangsung dengan durasi yang kurang lebih sama. Namun, pada sebagian wanita haid bisa jadi datang dengan tidak teratur. Haid atau menstruasi tidak teratur atau menjadi lambat, cepat, bahkan lewat beberapa bulan bisa menandai beberapa kondisi medis. Siklus haid yang tidak teratur atau tidak lancar ini dipicu oleh berbagai faktor dari mulai kondisi kejiwaan, ketidakseimbangan hormon, hingga berat badan yang terlalu rendah. Kondisi ini jika dibiarkan ditakutkan bisa berujung pada gejala penyakit serius. Lalu apa saja penyebab haid tidak teratur? Berikut ulasan yang diambil dari berbagai sumber: 2 dari 9 halaman
1. Menopause dini Kebanyakan wanita mulai memasuki masa menopause di usia 45-55 tahun. Namun, ada pula wanita yang mengalami gejala-gejala menopause pada usia 40 tahun ke bawah. Kondisi ini disebut sebagai menopause dini. Menopause menyebabkan pelepasan sel telur berhenti, hasilnya haid menjadi terlambat atau bahkan terhenti sama sekali. 2. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) Selain perubahan hormon, PCOS ini berpengaruh pada pelepasan sel telur yang berubah menjadi tidak normal. Hal ini menyebabkan wanita dengan PCOS tidak mengalami haid, atau mengalami haid tetapi darah yang keluar hanya sedikit. Sebagian wanita dengan PCOS juga mungkin akan mengalami keluhan lain, seperti tumbuh kumis atau rambut di bagian tubuh tertentu. 3 dari 9 halaman
3. Gangguan tiroid Disarankan untuk mengonsultasikan hal ini kepada dokter spesialis endokrin. Dokter akan melakukan tes darah untuk melihat bagaimana kadar hormon tiroid dalam darah. 4. Penyakit kronis Gula darah yang tidak stabil terkait erat dengan perubahan hormon. Karena itu, diabetes yang tidak terkontrol membuat haid menjadi tidak teratur. Kondisi ini bisa menghalangi tubuh menyerap nutrisi penting, hingga menyebabkan haid terlambat. 4 dari 9 halaman
5. Amenorrhea Amenorrhea terdiri dari dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Amenorrhea primer ini merupakan kondisi ketika seseorang belum pernah mengalami haid ketika usia sudah lewat dari 16 tahun. Sedangkan amenorrhea sekunder terjadi ketika seorang wanita di usia subur (tidak sedang hamil), tetapi tidak mendapatkan haid kembali setelah 3-6 bulan sejak siklus haid terakhir. 6. Alat kontrasepsi Sedangkan pil KB atau pil pencegah kehamilan mengandung hormon estrogen dan progestin yang mencegah indung telur melepaskan sel telur. Dibutuhkan waktu hingga enam bulan agar siklus haid kembali konsisten setelah berhenti mengonsumsi pil KB. Alat kontrasepsi hormonal yang ditanam atau disuntik juga dapat menyebabkan haid terlambat. 5 dari 9 halaman
7. Kista Selain mengganggu siklus haid, tumor jinak ini bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti rasa nyeri yang berlebihan pada haid. 8. Kanker rahim Hal yang perlu ditegaskan, gejala stadium awal kanker rahim buka cuma ditandai dengan telat datang bulan saja. Masih ada mual, tubuh mudah lelah, berat badan menurun, hingga nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual. 6 dari 9 halaman
9. Pola hidup yang tidak sehat Hal ini dikarenakan pola hidup sehari-hari berpengaruh pada produksi hormon di dalam tubuh. 10. Stres Pada kasus tertentu, hal ini bisa menyerupai gejala kehamilan palsu. Jika haid terlambat disebabkan oleh stress, disarankan untuk berlatih teknik relaksasi, mengubah gaya hidup, dan rutin berolahraga agar siklus haid kembali lancar. 7 dari 9 halaman
11. Obesitas
Wanita yang merokok memiliki risiko yang lebih besar dalam mengalami siklus haid yang tidak teratur. 8 dari 9 halaman
13. Penyakit celiac 14. Kenaikan dan penurunan berat badan yang ekstrim Oleh sebab itu, adanya perubahan dalam komposisi lemak tubuh akan dapat memengaruhi keseimbangan hormon yang berperan di dalam siklus haid. 9 dari 9 halaman
15. Ketidakseimbangan Hormon Ketidakseimbangan hormon juga bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur. Ada dua hormon yang memainkan peran di sini. Pertama, hormon estrogen yang memengaruhi kesuburan dan siklus haid. Lalu, hormon progesteron yang membantu mengatur sistem reproduksi dalam mempersiapkan terjadinya kehamilan, termasuk siklus haid. Jika salah satu hormon tersebut bermasalah, maka siklus haid dan kesuburan akan terpengaruh. Khusus untuk wanita yang masih berusia di bawah 20 tahun, haid yang tidak teratur bisa dipicu oleh kurang matangnya jalur hormonal dari otak ke indung telur. (mdk/far) |