Anak batuk saat tidur sampai muntah

Selamat siang K,

Batuk adalah refleks tubuh ketika ada benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Jika batuk terjadi berkepanjangan, maka kemungkinan ada sesuatu yang menetap di dalam saluran napas; misalnya virus, bakteri, maupun alergen. Tentunya hal ini akan memicu rasa tidak nyaman, apalagi jika batuk terus-menerus terjadi, bahkan jika sedang tidur.

Bahkan, terkadang, refleks muntah juga bisa terjadi pada saat batuk. Pasalnya, seseorang yang batuk akan mencoba mengeluarkan dahak dari tenggorokan, namun terkadang tidak bisa. Lama-kelamaan, timbullah refleks muntah, dan pada akhirnya dahak keluar bersamaan dengan makanan atau minuman.

Jika terjadi pada anak, beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:

  • asma bronkhial
  • pertusis
  • bronkopneumonia
  • infeksi Covid-19

Sebagai penanganan awal, coba jemur anak Anda di bawah sinar matahari pagi, sehingga tubuh terasa lebih hangat dan dahak lebih mudah dikeluarkan. Upayakan juga untuk menepuk punggung anak secara lembut. Pastikan anak hanya minum ASI atau susu formula, dan hindari paparan alergen seperti debu.

Jika kondisi ini terjadi berkepanjangan lebih dari tiga hari, atau anak tidak bisa istirahat dan tampak sesak; segera periksakan kepada dokter spesialis anak ya. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang untuk memastikan penyebabnya, lalu memberikan penanganan yang sesuai. Semoga bermanfaat.

Salam sehat,
dr Sylvia

Baca juga:

  • Batuk kering pada anak
  • Sudah dua bulan batuk, tapi anak usia dua tahun belum sehat
  • Batuk dan muntah, apa obatnya?

Halodoc, Jakarta – Ibu, sebaiknya jangan sepelekan kondisi batuk yang dialami anak. Batuk menjadi salah satu penyakit yang cukup sering menyerang anak-anak. Meskipun batuk yang ringan dapat hilang dengan sendirinya, bukan berarti ibu boleh menganggap remeh kondisi batuk pada anak.

Baca juga:Batuk Parah pada Anak 3 Tahun, Waspada Croup

Bila anak batuk dan disertai oleh gejala lain, maka ada kemungkinan kondisi tersebut menjadi tanda dari suatu penyakit tertentu. Maka dari itu, ibu harus tahu beberapa tanda batuk yang berbahaya pada anak untuk mendapatkan penanganan dini. Untuk lebih lengkapnya, baca ulasan lebih lengkapnya di sini!

Ibu, Perhatikan Tanda Batuk Berbahaya pada Anak

Saat anak terserang batuk, hal ini bisa terjadi karena lapisan tenggorokan mengalami iritasi. Hal ini sering terjadi saat anak sedang sakit atau tubuhnya melawan penyakit yang menghasilkan banyak dahak. Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), batuk yang dialami oleh anak umumnya merupakan tanda bahwa tubuh sedang berusaha mengeluarkan benda asing yang berada pada saluran napas. 

Batuk dapat hilang dengan sendirinya jika rangsangan reseptor penyebab batuk juga menghilang. Namun, sebaiknya ibu juga perlu mengetahui beberapa tanda dari batuk yang berbahaya pada anak dengan melihat kondisinya. Nah, kondisi yang dapat menjadi tandanya, antara lain:

  • Kesulitan bernapas.
  • Tidak dapat berkomunikasi dengan baik.
  • Warna bibir dan ujung kuku berubah menjadi pucat atau kebiruan.
  • Batuk disertai dengan muntah.
  • Mengeluarkan dahak atau air liur yang cukup banyak.
  • Anak terlihat kesakitan pada bagian dada atau bagian tubuh yang lain.
  • Mengalami batuk darah.
  • Demam hingga lebih dari 38 derajat Celsius.
  • Memiliki usia di bawah 4 bulan.

Kondisi tersebut merupakan beberapa tanda batuk yang cukup berbahaya pada anak-anak. Jika anak mengalami beberapa kondisi tersebut ketika batuk, periksakan kondisi kesehatan anak pada rumah sakit terdekat untuk mengetahui penyebab batuk pada anak.

Baca juga: Kenali 6 Jenis Batuk yang Dapat Terjadi pada Anak

Berikut ini penjelasan beberapa kategori batuk yang dapat berbahaya bagi anak:

Batuk yang Disertai Sesak Napas

Batuk yang terjadi terus-menerus atau batuk terlalu keras bisa membuat Si Kecil menjadi sesak napas. Ciri-ciri anak yang sesak napas saat membuat suara tertentu ketika menarik napas atau mengeluarkan suara yang keras ketika tidur. Anak yang kesulitan bernapas juga ditandai dengan meningkatnya jumlah gerakan napas.

Penyebab kondisi batuk seperti ini biasanya adalah karena virus yang menyebabkan radang pada kotak suara dan batang tenggorokan. Batuk yang sampai menyebabkan sesak napas bisa dialami Si Kecil pada usia sekitar enam bulan sampai tiga tahun yang biasanya terjadi ketika Si Kecil mengalami demam.

Hal ini dapat menjadi tanda batuk yang berbahaya pada anak sehingga pertolongan segera perlu dilakukan. Ibu bisa memberikan pertolongan pertama pada Si Kecil dengan cara mengajaknya menghirup uap air panas selama 15 hingga 20 menit. Cara ini dapat membantu menghangatkan dan membuka saluran napas Si Kecil, sehingga dia bisa bernapas kembali.

Batuk Kering yang Semakin Parah di Malam Hari

Ada juga kondisi batuk pada anak yang bisa semakin parah di malam hari atau saat suhu udara lebih dingin. Biasanya batuk seperti ini disebabkan oleh asma, yaitu kondisi kronis di mana saluran udara di paru-paru menyempit dan meradang, sehingga paru-paru menghasilkan lendir. Akibatnya, timbul rasa gatal yang menyebabkan Si Kecil batuk-batuk.

Batuk Berdahak Disertai Pilek

Tanda batuk yang berbahaya lainnya pada anak adalah terjadinya batuk berdahak. Cara ini dilakukan agar tubuh dapat mengeluarkan dahak dari paru-paru. Maka dari itu, batuk berdahak lebih membebani area dada. Umumnya batuk berdahak pada anak disebabkan oleh infeksi bakteri.

Namun, bila batuk berdahak yang dialami Si Kecil juga disertai dengan gejala lain, seperti pilek, sakit tenggorokan, mata berair, serta nafsu makan menurun, maka ibu perlu berhati-hati. Gangguan batuk yang disertai pilek paling sering terjadi saat cuaca sedang dingin yang bisa berlangsung selama satu sampai dua minggu.

Baca juga: Masih Masa Pertumbuhan, Mengapa Anak Sering Flu dan Batuk?

Batuk Disertai Demam

Jangan sepelekan batuk yang disertai dengan demam. Pasalnya, batuk yang disertai demam selama beberapa hari bisa membuat suara anak menjadi serak dan ritme napasnya meningkat. Selain itu, masalah ini dapat menjadi ciri-ciri dari penyakit Bronkiolitis. Bronkiolitis merupakan infeksi yang terjadi pada bronkiolus atau saluran terkecil di paru-paru. Saat saluran ini membengkak dan penuh dengan lendir, Si Kecil akan kesulitan bernapas.

Maka dari itu, saat anak mengalami batuk disertai dengan demam, ibu harus berhati-hati dan segera memeriksakannya karena mungkin saja menjadi tanda dari batuk yang berbahaya pada anak. Masalah ini lebih sering terjadi saat memasuki musim hujan ketika udara sedang dingin. Dengan mengetahui risikonya, ibu bisa mencegahnya sebelum terjadi.

Pemeriksaan terkait batuk pada anak perlu dilakukan jika sudah dirasa tidak normal. Memang, penanganan awal yang dapat dilakukan adalah memperbanyak istirahat dan membuat tubuh tetap terhidrasi. Apabila keadaannya tidak juga membaik setelah beberapa hari, ada baiknya segera memeriksakan diri pada dokter dari Halodoc.

Anak batuk saat tidur sampai muntah

Referensi:Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada 2021. Batuk: Lawan atau Kawan?Web MD. Diakses pada 2021. Children’s Cough: Causes and Treatment.Kids Health. Diakses pada 2021. Coughing.

Batuk sampai muntah pertanda apa?

Menurut dr. Margretha, penyebab dari keadaan batuk sampai muntah terjadi karena adanya kontraksi otot dinding perut yang merupakan bagian dari refleks batuk. Hal tersebut dapat menimbulkan kenaikan tekanan di dalam perut sehingga tidak jarang, batuk yang hebat dan terus menerus dapat memicu terjadinya muntah.

Kenapa anak batuk dan muntah saat tidur?

Bernapas dengan mulut terbuka saat tidur menyebabkan tenggorokan kering dan teriritasi. Kondisi itu akan menyebabkan lebih banyak batuk, lalu muntah di malam hari saat tidur.

Batuk sampai muntah apa obatnya?

Penanganan batuk sampai muntah Dekongestan dan antihistamin untuk mengatasi reaksi alergi dan postnasal drip. Glukokortikoid pada kasus asma, alergi, dan postnasal drip. Obat-obatan penghambat asam pada kasus penyakit asam lambung dan GERD.

Apa yang harus dilakukan ketika anak batuk di malam hari?

Apa yang harus dilakukan jika anak sering batuk di malam hari?.
Posisi kepala lebih tinggi. Batuk yang terjadi karena timbunan lendir di tenggorokan bisa diatasi dengan membuat posisi kepala lebih tinggi dari tubuh. ... .
2. Tetesan larutan air garam hangat. ... .
3. Suhu kamar yang lembab. ... .
4. Terapi uap. ... .
Air putih sebelum tidur..