Ada ayam bangkok, ayam buras, ayam katai merupakan contoh adanya KEANEKARAGAMAN tingkat

Penulis : Muhammad Nuruddin, S.Pt

Ada ayam bangkok, ayam buras, ayam katai merupakan contoh adanya KEANEKARAGAMAN tingkat
Istilah buras berasal dari kata “bukan ras”, digunakan untuk menyebut semua jenis ayam yang bukan golongan ayam ras. Di Indonesia, jenis ayam buras lebih populer dengan sebutan ayam kampung. Padahal ayam buras tidak hanya ayam kampung, mencakup juga jenis-jenis lain seperti ayam arab, ayam bangkok, ayam kate dan jenis-jenis lainnya.

Tidak ada literatur yang bisa menjelaskan asal-usul ayam buras dengan pasti. Jenis-jenis ayam buras diduga berasal dari ayam hutan (Gallus gallus) yang didomestikasi. Ada yang didomestikasi secara lokal, ada pula yang didatangkan dari negara lain. Dewasa ini banyak pula hasil silangan ayam buras.

Dibanding ayam ras, jenis ayam buras memiliki pertumbuhan yang lambat dan bobot tubuhnya kecil. Sehingga tidak cocok dijadikan usaha ternak komersial. Ayam jenis ini lebih cocok dipelihara sebagai hobi atau usaha sampingan. Namun karena permintaan terhadap daging dan telur ayam buras yang tinggi, banyak pihak yang mencoba mengembangkan ayam buras untuk diusahakan secara komersial.

Terlepas dari kelemahannya, jenis ayam buras terutama yang lokal, memiliki beberapa kelebihan. Diantaranya pemeliharaannya tidak ribet, kandangnya tidak harus taat pada persyaratan tertentu dan sesuai dengan iklim dan lingkungan lokal. Relatif lebih tahan terhadap penyakit. Serta harga jual daging dan telurnya lebih tinggi dibanding jenis ayam ras.

Jenis-jenis ayam buras

Ayam buras memiliki jenis yang jauh lebih beragam dibanding ayam ras. Selain untuk keperluan pemenuhan daging dan telur, banyak juga yang memelihara ayam buras untuk tujuan hobi. Berikut ini diuraikan mengenai jenis-jenis ayam buras yang sering diternakkan masyarakat di Kabupaten Banjar.

Ayam kampung merupakan salah satu jenis ayam buras paling populer di Indonesia. Jenis ini dipelihara untuk diambil daging dan telurnya. Ayam kampung dipercaya berasal dari domestikasi ayam hutan oleh petani lokal. Namun ada juga yang menyebutkan ayam kampung di Indonesia berasal dari hasil domestikasi dari Cina.

Pertumbuhan ayam kampung relatif lambat. Ayam berumur 2 bulan besarnya masih sebesar kepalan tangan orang dewasa. Dan, baru siap dikonsumsi setelah lewat dari 8 bulan bahkan ada yang lebih dari 12 bulan. Dari segi produktivitas telurnya pun demikian, ayam ini baru bisa bertelur setelah berumur lebih dari 6 bulan. Produktivitas paling banyak 115 butir telur setiap tahun.

Ada beberapa versi tentang asal-usul ayam arab. Ada yang menyebutkan berasal dari jazirah arab yang dibawa oleh TKI dan dikembangkan di Malang. Tapi ada juga yang mengatakan ayam arab ini bukan berasal dari arab, melainkan ayam kampung dari Belgia. Terlepas dari asal-usulnya ayam ini disebut ayam arab karena bulu di bagian kepala hingga ke leher berwarna putih seperti kerudung “Pak Haji”. Oleh karena itu, ayam ini disebut ayam arab.

Dari penampakan fisik, ukuran ayam arab lebih kecil dibanding ayam kampung lokal. Namun kemampuan bertelurnya cukup menjanjikan yakni sekitar 225 butir per tahun. Ayam arab juga tidak punya naluri mengeram sekuat ayam kampung. Sehingga cocok dikembangkan untuk usaha ternak.

Dewasa ini banyak jenis silangan yang berasal dari ayam arab. Silangan ini biasanya bertujuan untuk mendapatkan produktivitas telur yang tinggi dan ketahanan seperti ayam kampung. Usaha ternak ayam buras banyak yang menggunakan jenis-jenis silangan unggul dari ayam arab.

Ayam kedu merupakan jenis ayam buras yang berasal dari Kersidenan Kedu, Jawa Tengah. Ayam ini telah dikembangkan sejak jaman kolonial. Konon ayam kedu merupakan hasil silangan antara ayam “dorking”yang di bawa Gubernur Jenderal Raffless dengan ayam lokal dari daerah dieng. Ayam kedu memiliki bentuk yang khas, terdiri dari kedu hitam, kedu putih dan kedu campuran.

Ayam kedu dipelihara untuk diambil daging dan telurnya. Namun karena bentuknya yang khas banyak juga dijadikan sebagai hewan hobi. Terutama kedu hitam, yang lebih mirip ayam cemani. Seperti ayam kampung, produktivitas ayam kedu relatif lambat. Ukuran rata-rata ayam kedu dewasa sekitar 1,5-2 kg. Namun ayam kedu jantan bisa mencapai berat 4 kg, sedangkan betina 3kg. Kemampuan bertelur ayam kedua betina sekitar 25 butri per periode bertelur.

Ayam pelung merupakan ayam buras lokal asal Cianjur, Jawa Barat. Dibanding jenis ayam buras lain, ayam ini memiliki pertumbuhan yang relatif cepat. Ukuran ayam pelung jantan dewasa bisa mencapai 5-6 kg dengan tinggi 40-50 cm.

Ayam pelung dipelihara untuk tujuan hobi. Suara khas kokokannya yang panjang dan berirama banyak disukai orang. Suara kokokan ayam pelung sering dijadikan ajang kontes berkokok. Tidak heran bila jenis ayam ini memiliki harga yang tinggi.

5. Ayam Bangkok

Ayam bangkok merupakan jenis ayam petarung, dipelihara sebagai hobi. Konon ayam ini berasal dari Cina dan dikembangkan di Thailand untuk kompetisi adu ayam. Dalam bahasa Inggris ayam ini dikenal dengan nama “fighting cock” sedangkan di Thailand sendiri disebut ayam “thai”. Di Indonesia ayam ini dikenal dengan nama ayam bangkok.

Ayam bangkok jantan memiliki tubuh yang tegap, dadanya tegak dengan tulang dada jantan. Karena dipelihara sebagai hobi harga ayam bangkok cukup tinggi. Terutama ayam bangkok jantan yang digunakan sebagai ayam aduan. Sedangkan ayam bangkok betina dipilih karena keunggulan rasnya.

6. Ayam Kate

Ayam kate merupakan jenis ayam buras yang dipelihara untuk tujuan hobi ayam hias. Ayam ini dipercaya berasal dari daerah Banten dan menyebar ke seluruh dunia oleh para pedagang Eropa pada tahun 1700-an. Mungkin karena itu, dalam bahasa Inggris ayam kate disebut ayam “bantam”.

Kini banyak jenis-jenis ayam kecil hasil silangan dari ayam kate. Salah satunya ayam serama yang dikenal sebagai jenis ayam paling kecil di dunia. Bobot ayam jantan dewasa hanya sekitar 350 gram. Sebagai ayam hias, ayam kate mempunyai potensi untuk dikembangkan secara komersial. Bahkan hasil silangan ayam kate menghasilkan ayam yang berbentuk unik dan diincar para pehobi dengan harga tinggi.

7. Ayam KUB

Balai Penelitian Ternak Ciawi telah berhasil melepaskan galur baru yang bernama ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) sebagai bibit unggul penghasil telur.

Keunggulan ayam KUB dibandingkan ayam kampung lainnya

    1. Produksi telurnya lebih tinggi mencapai 180 butir/ekor/tahun
    2. Penggunaan pakan lebih irit,
    3. Umur ayam KUB bertelur lebih cepat sekitar umur 22 minggu,
    4. Tahan terhadap penyakit dan angka kematian rendah,
    5. Frekwensi bertelur sepanjang waktu.

Ciri-ciri ayam KUB

    • Warna bulu ayam KUB beragam sebagaimana umumnya ayam kampung dengan warna yang mendominasi hitam, hitam bercampur coklat dan hitam kehijauan.
    • Jengger bervariasi dengan bentuk tunggal ( single comb ) dan bentuk kacang (pea comb ).

Warna kaki bervariasi, ada yang hitam abu abu, hitam kehijauan, hitam kekuningan, kuning dan putih.

8. Ayam Murung Panggang

Selain mempunyai plasma nutfah Kerbau Rawa/ Kerbau Kalang dan Itik Alabio, lahan pasang surut Kalimantan Selatan juga memiliki plasma nutfah lain, yaitu Ayam Buras Murung Panggang. Sesuai dengan namanya, unggas ini bisa ditemui di Desa Murung Panggang Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan. Menurut informasi yang beredar di masyarakat, pada awalnya ayam ini merupakan ayam hasil persilangan (crossing) antara ayam kampung lokal setempat dengan ayam pedaging/broiler. Selain disebut ayam Murung Panggang, masyarakat sekitar juga biasa menyebut dengan istilah ayam kaldu, ayam padang atau ayam bilahan.

Keunggulan yang dimiliki ayam Murung Panggang antara lain: ayam dwi guna (dual purpose), yakni penghasil daging dan telur produktif, konversi pakan lebih rendah, relatif lebih tahan terhadap penyakit, produksi daging dan telur lebih tinggi dibanding ayam kampung lainnya, daya tetas telur lebih dari 75%, dan mempunyai sifat jarang mengeram.

Ciri-ciri ayam Murung Panggang jantan antara lain memiliki badan kuat, besar dan agak panjang, mata hitam dan jernih, kepala memiliki jengger dan warna bulu hitam. Sementara ayam Murung Panggang betina memiliki ciri-ciri kepala halus, mata hitam dan jernih, bobot badan dewasa mencapai 4 kg, produksi telur 280 butir/ekor/tahun, serta kaki besar dan pendek. Uniknya, ayam dengan bulu warna hitam lebih diminati dibandingkan dengan warna bulu lain, sehingga harganyapun menjadi semakin tinggi. [roen]

9. Jenis lainnya yang ada di Indonesia

Jenis ayam buras sangat banyak dan beragam. Enam jenis ayam di atas, hanya sebagian kecil dari ayam buras yang ada. Berikut jenis ayam buras lain yang dikenal di Indonesia: ayam nunukan, ayam ketawa, ayak gaok, ayam maleo, ayam bali, ayam merawang, ayam kalosi. Sebagian jenis ayam buras telah punah, dan jarang dijumpai seperti ayam sentul, ayam ciparage, ayam kinantan, ayam jantun dan ayam sedayu.(MN)

Ada ayam bangkok, ayam buras, ayam katai merupakan contoh adanya KEANEKARAGAMAN tingkat

@

November 2018 0 122 Report

Ada ayam Bangkok,ayam buras,ayam kata,ayam hutan,ayam berkisar,dan lain lain merupakan contoh adanya keanekaragaman tingkat