30 jenis makanan yang ditetapkan sebagai ikon kuliner meliputi

PADA akhir 2012, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia. Setelah perjalanan panjang penentuan tersebut, maka pada tahun ini pejuangannya dimulai.

Untuk menentukan ikon kuliner Indonesia bukanlah perkara mudah, dengan banyaknya jumlah makanan Nusantara. Apalagi, nantinya, ikon ini akan menjadi jembatan masakan Indonesia lainnya di dunia internasional, dan diharapkan bisa bersaing dengan kuliner mancanegara yang sudah lebih dahulu populer, seperti sushi, spagheti, kimchi, dan sebagainya. Mendekati penghujung 2012, kelompok kerja (pokja) yang terdiri atas para pakar kuliner, praktisi, akademisi, dan pelaku usaha kuliner memilih nasi tumpeng sebagai ikon kuliner Indonesia. Proses pemilihan nasi tumpeng dan 30 ikon kuliner lainnya dilakukan oleh William Wongso, Bondan Winarno, dan Vindex Tengker.

Baca Juga: Saatnya Anak Muda Bangkit Bersama untuk Indonesia Bersama Astra

Keabsahan nasi tumpeng sebagai ikon kuliner Indonesia sudah ditetapkan oleh Menparekraf Mari Elka Pangestu pada 14 Desember 2012. Nasi tumpeng terpilih karena menjadi simbol keanekaragaman masyarakat Indonesia.

Perjuangan untuk memperkenalkan kuliner Indonesia tidak sebatas menentukan 30 ikon tersebut. Namun, Indonesia juga harus lebih agresif untuk menyuguhkannya pada berbagai event internasional. Langkah pertama adalah di ajang ITB (Internationale Tourismus-Borse) Berlin, yang memperkenalkan 11 kuliner Indonesia memakai bahan asli Indonesia yang ada di luar negeri. Ini bisa terjadi mengingat semua bahan makanan Indonesia sudah bisa didapatkan di luar negeri.

"Bahan-bahan makanan Indonesia, mulai sayuran, bumbu, dan rempah-rempah, bisa didapatkan di luar negeri, maka akan semakin mudah memperkenalkan kuliner Indonesia," kata Vindex Tengker, pakar kuliner Indonesia yang merupakan Executive Chef Hotel Dharmawangsa.

KTT APEC 2013 di Bali juga menjadi ajang unjuk "taring" kuliner Indonesia. Beberapa sajian yang disuguhkan kepada para delegasi, adalah lumpia khas Semarang, sup pindang udang serani khas Jepara untuk makanan pembuka, nasi tumpeng, gulai kepala ikan, rendang tumis kacang panjang, serta kentang balado untuk sajian hidangan utamanya. Sementara untuk makanan penutup ada es puter kopyor saus alpukat, bir pletok, serta kunyit asem. Layaknya menu tradisional Indonesia tak pernah lepas dari sambel, para tim kuliner pun menyiapkan sambal yang tidak terlalu pedas

Sambutan para delegasi dan media asing yang meliput ternyata membahagiakan. "Bumbu ikan yang dipadu dengan kepala ikan kakap merah sangat memancing adrenalin saya untuk menghabiskannya. Saya tidak akan melupakan kuliner Indonesia," kata Stephen Harper, Perdana Menteri Kanada.

Setelah upaya tersebut, menurut Chef Vindex, pekerjaan selanjutnya adalah menyusun panduan mengolah kuliner Indonesia yang mudah. "30 ikon kuliner tradisional Indonesia harus diperkenalkan di dalam negeri, baru ke dunia," tuturnya.

Rencananya, 30 ikon kuliner tradisional Indonesia tersebut akan diperkenalkan oleh beberapa tim ahli kuliner Indonesia ke daerah-daerah di Tanah Air. Pengenalannya lewat institusi pendidikan boga dan berbagai acara kuliner lainnya hingga ke pelosok.

"Citarasa original kuliner Indonesia datang dari masyarakat daerah setempat, dari sana baru dibawa ke institusi pendidikan sehingga kuliner Indonesia akan semakin dicintai," tambah mantan juri Masterchef Indonesia Season 1 ini.

Dia menambahkan, ajang perkenalan tersebut setidaknya bisa melatih kemampuan masyarakat dan penggiat kuliner untuk mengolah hidangan Nusantara dengan baik. "Para ahli kuliner seperti saya, Bondan Winarno, William wongso, dan lainnya akan melatih bagaimana cara membuat masakan ini dengan baik sehingga pantas dipromosikan ke luar negeri, dengan perlahan dikenal dahulu di dalam negeri," imbuhnya.

Keautentikan rasa perlu dijaga karena ternyata kemunculan restoran-restoran Indonesia di luar negeri dirasa belum cukup mempopulerkan hidangan Indonesia. Citarasa kuliner Indonesia yang kaya rempah masih disesuaikan dengan lidah masarakat lokal di setiap negara tempat restoran Indonesia berdiri.

“Sekarang ini belum ada guideline yang jelas karena setiap restoran coba menginterpretasikan dan yang membuat semakin parah menurut saya, mereka mencoba menyesuaikan dengan selera masyarakat lokal di luar negeri sehingga autentika kita hilang,” kata William Wongso, pakar kuliner Indonesia.

“Padahal, sekarang setiap negara ingin menampilkan citarasa aslinya di dunia internasional,” lanjut salah satu anggota tim kelompok kerja (pokja) 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia ini.

Kemenparekraf juga telah melakukan langkah nyata dengan rencana mematenkan nasi tumpeng dan ke-29 kuliner lainnya sebagai Ikon Kuliner Tradisional Indonesia. Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif dan Even, Achyaruddin, memaparkan bahwa ke depannya ikon kuliner yang terpilih akan dihadirkan pada acara-acara yang diadakan Kedubes RI di luar negeri. Menu-menu tersebut wajib disuguhkan pada acara nasional maupun internasional di Istana Negara, dan diikutkan pada ajang kuliner internasional.

Dia menambahkan, upaya pertama yang sementara dilakukan adalah memperkenalkan ke-30 ikon kuliner ke dunia internasional, menyelesaikan resep, dan mencari telling story alias cerita di balik menu-menu itu. Nantinya, penjelasan mengenai ke-30 ikon kuliner tradisional Indonesia ini dibukukan dan rencananya akan selesai tahun ini.

"Saat ini, kita sedang mendesain web sendiri, menggarap film-fim yang menggambarkan bagaimana memasaknya, memasukkan dalam kurikulum pembelajaran, membuat buku resepnya, nutrition food-nya seperti apa, ingredient yang digunakan apa saja," jelasnya.

Dengan berbagai strategi dan langkah konkret tersebut, diharapkan 30 Ikon Kuliner Indonesia bisa semakin menunjukkan kekayaan citarasanya pada masyarakat dunia. Bukan mustahil jika semakin banyak kuliner tradisional Indonesia yang mengglobal dan bersanding dengan hidangan mancanegara yang telah lebih dahulu populer.

(ftr)

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 30 ikon kuliner Indonesia akan menjadi bahan diplomasi Indonesia karena akan selalu tersaji dalam pertemuan dan perjamuan resmi tingkat internasional. "Sebanyak 30 ikon kuliner ini akan menjadi bahan diplomasi kita dan ini sudah mulai dilakukan sejak akhir tahun lalu," kata Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus dan Konvensi Incentive Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ahyarudin di Jakarta, Sabtu.

Kementerian tersebut bersama kelompok kerja kuliner yang telah dibentuk akan menyusun story line dan ingredients untuk 30 ikon kuliner tersebut dalam sebuah buku yang terintegrasi.

Buku tersebut nantinya akan selalu disertakan dalam setiap promosi pariwisata termasuk acara perjamuan makan internasional yang diselenggarakan untuk kepentingan diplomasi. "Indonesia sendiri sudah membuktikan diplomasi melalui 30 ikon kuliner ini terbukti sangat efektif dan mengena dalam event pameran pariwisata terbesar awal Maret 2013, International Tourismus Bourse atau ITB di Berlin, Jerman," katanya. Proses penentuan 30 ikon kuliner tradisional itu diawali dengan mendaftar kekayaan budaya kuliner tradisional yang diwariskan secara turun-menurun hingga mencapai keberadaannya di masa kini. Tahapan seleksi dengan melalui beberapa kriteria, yakni bahan baku mudah diperoleh baik di dalam maupun luar negeri, dikenal oleh masyarakat luas secara nasional (populer), dan ada pelaku secara profesional.Kuliner tersebut dilengkapi resep yang dibakukan, disertai penjelasan videografis tentang proses pembuatannya untuk tujuan replikasi maupun dokumentasi. Sebanyak 30 ikon kuliner tradisional terpilih itu adalah  Nasi Tumpeng, Ayam Panggang Bumbu Rujak Yogyakarta, Gado-Gado Jakarta, Nasi Goreng Kampung, Serabi Bandung, Sarikayo Minangkabau, Es Dawet Ayu Banjarnegara, Urap Sayuran Yogyakarta, Sayur Nangka Kapau, Lunpia Semarang, Nagasari Yogyakarta, Kue Lumpur Jakarta, Soto Ayam Lamongan, Rawon Surabaya, Asinan Jakarta, dan Sate Ayam Madura.Lainnya adalah Sate Maranggi Purwakarta, Klappertaart Manado, Tahu Telur Surabaya, Sate Lilit Bali, Rendang Padang, Orak-Arik Buncis Solo, Pindang Patin Palembang, Nasi Liwet Solo, Es Bir Pletok Jakarta, Kolak Pisang Ubi Bandung, Ayam Goreng Lengkuas Bandung, Laksa Bogor, Kunyit Asam Solo, dan Asam Padeh Tongkol Padang. (H016)

Pewarta: Hanni SofiaEditor: Aditia Maruli Radja

COPYRIGHT © ANTARA 2013

30 jenis makanan yang ditetapkan sebagai ikon kuliner meliputi

30 jenis makanan yang ditetapkan sebagai ikon kuliner meliputi

30 jenis makanan yang ditetapkan sebagai ikon kuliner meliputi

30 jenis makanan yang ditetapkan sebagai ikon kuliner meliputi

30 jenis makanan yang ditetapkan sebagai ikon kuliner meliputi

30 jenis makanan yang ditetapkan sebagai ikon kuliner meliputi

30 jenis makanan yang ditetapkan sebagai ikon kuliner meliputi

30 jenis makanan yang ditetapkan sebagai ikon kuliner meliputi

30 jenis makanan yang ditetapkan sebagai ikon kuliner meliputi

30 jenis makanan yang ditetapkan sebagai ikon kuliner meliputi

30 jenis makanan yang ditetapkan sebagai ikon kuliner meliputi

30 jenis makanan yang ditetapkan sebagai ikon kuliner meliputi